17 research outputs found
The Experience of Plwha Who Get Social Support Undergoing in Daily Life in Malang
Introduction: HIV/AIDS is a chronic disease that are different from other diseases, because of the problems caused so complex that they need social support. Support groups (self help groups) can help identify and use resources more adaptive coping. The purpose of this study to gain a deep understanding of people living with HIV experience of social support. Method: This study used qualitative methods of descriptive phenomenology with depth interviews with eight participants were diagnosed with HIV/AIDS who live in Malang Raya. Data were analyzed with a thematic analysis of transcripts of the interviews and obtained 11 themes. Result: The results showed that the three themes of HIV infection risk factors, namely: socioeconomic risk, behaviour risk, adjustment of growth and development, a theme related to the response associated with a diagnosis of HIV/AIDS namely psychosocial responses, the two themes of spiritual meaning in life is change and designing the future, a theme of support came from the social support, two themes concerning the effect of social support received is controlled health and health care, and the three themes of the support he expected, namely: health care, a form of support, and empowerment. Discusion: It is important to develop a community nurse role of social support groups in the context of nursing care and economic empowerment of people living with HIV. The recommendation based on this study is health nurses need to make a home visit program and facilitate the provision of working capital loans (micro fi nance) in PLWHA
Senam Dapat Meningkatkan Keseimbangan Tubuh Lansia Di Yayasan Gerontologi Kecamatan Wajak Kabupaten Malang
Keseimbangan tubuh lansia dapat ditingkatkan dengan melakukan olah raga untuk melatih keseimbangan, meningkatkan kekuatan otot ektimitas bawah dan stamina serta meningkatkan fleksibilitas sendi yang dapat mengurangi kemungkinan bagi orang tua untuk jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat keseimbangan antara orang tua yang bergabung dengan senam lansia dan orang tua yang tidak senam di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Penelitian ini merupakan analisis komparatif observasional dengan pendekatan Cross Sectional, dan menggunakan teknik Simple Random Sampling, ada 20 orang tua yang berada dalam kelompok senam dan 20 orang tua yang tidak bergabung dengan kelompok senam diperoleh dari simple random sampling. Berdasarkan uji Mann Whitney yang memiliki tingkat kepercayaan 95%, α = 0,05, hasil yang ditemukan adalah p = 0,00 (p <0,05). Terdapat perbedaan yang signifikan dalam tingkat keseimbangan tubuh antara orang tua yang melakukan latihan keseimbangan tubuh dan orang tua yang tidak melakukan latihan ini. Disarankan bahwa lembaga harus fokus pada penawaran gerakan senam pada balancing gerakan
Hubungan Penggunaan Waktu Perilaku Kurang Gerak (Sedentary Behaviour) Dengan Obesitas Pada Anak Usia 9-11 Tahun Di SD Negeri Beji 02 Kabupaten Tulungagung
Obesitas pada anak merupakan keadaan patologis ditandai dengan penimbunan lemak berlebih daripada yang diperlukan untuk fungsi tubuh akibat konsumsi energi terlalu berlebih dibandingkan dengan pemakaian energi yang ditandai dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut umur ≥ 2 SD. Sedentary behavior merupakan sekelompok perilaku yang terjadi saat duduk atau berbaring yang membutuhkan pengeluaran energi yang sangat rendah. Sebanyak 21.08% siswa obesitas di SD Negeri Beji 02 Tulungagung usia 9-11 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan waktu perilaku kurang gerak (sedentary behaviour) dengan obesitas pada anak usia 9-11 tahun di SD Negeri Beji 02 Kabupaten Tulungagung. Desain penelitian ini adalah case control dengan kohort retrospektif, menggunakan sampel sejumlah 34 siswa yang terdiri dari 17 anak obesitas dan 17 anak berat badan normal yang dipilih dengan uji hipotesis perbedaan 2 proporsi. Penelitian menggunakan timbangan injak pegas, microtoise, dan kuesioner. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan significancy sebesar 0,000 dengan value sebesar 0.589. Terdapat 14 (82.4%) anak obesitas sering melakukan sedentary behaviour dan 4 (23.5%) pada anak berat badan normal dengan total rata-rata keduanya 8.5359±1.05233 jam/minggu. Hal ini menunjukkan bahwa anak obesitas lebih sering melakukan sedentary behaviour dibandingkan dengan anak berat badan normal dengan nilai efektivitas 58.9% sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain, mengingat bahwa obesitas sebabkan oleh mulitifaktorial
Analysis of Factors Associated with Boarding TIME in Yellow Zone of Emergency Department at Dr.iskak Tulungagung Hospital
Patient\u27s visits in the emergency room (ER) increase in number in every year. The increasing number of hospital visits is directly associated with the increasing number of patients who come to the emergency department. The increased number of patients resulted in the buildup of patients in the ER, especially in the Yellow Zone and causing the boarding time after the inpatient decision was decided to be longer. The purpose of this study was to analyze the problems related to variables that have a correlation with the boarding time of the patient after the decision of hospitalization is decided in the yellow zone of the emergency department at RSUD dr. Iskak Tulungagung. The method of this research was analytic observational research with cross sectional approach. The number of samples was 78 respondents. The sampling technique used nonprobability sampling. Pearson test and Spearman test were applied to identify the correlation between variables and multivariate linear regression test was used to find out the most dominant factor in influencing patient boarding time after the decision of hospitalization was made. The result of bivariate test showed the correlation between boarding time with room preparation time (p = 0.000), laboratory test results (p = 0.000), diagnostic time (p = 0.000), and ratio between nurse and patient (p = 0.000). Boarding time was not correlated with time of arrival (p = 0.263) and insurance coverage (p = 0.980). Multivariate analysis with linear regression obtained result of constant value (B = 681.212), ratio between nurse and patient (p= 0.000; B = -861.011), bed occupancy time (p= 0.000; B =0.620) and diagnostic time (p=0.022; B = 2.636). The implication of this research is to get a formula that able to shorten patient boarding time after the decision of hospitalization was made and can give a standart time for boarding time
Pengaruh Teknik Relaksasi Napas Dalam Terhadap Penurunan Persepsi Nyeri Pada Lansia Dengan Artritis Reumatoid
Research was done to provide that deep relaxation technique can decrease pain perception for old man with Arthritis Rheumatoid. The aim of this research was to know the stage of pain perception before and after give relaxation technique, to know differentiation and analysis the result of differentiation. This research is quasi experiment with Time Series Design method. Using 10 respondents, that was found with accidental sampling. Independent variable was influence of deep relaxation and dependent variable was decrease pain perception for old man with Arthritis Rheumatoid. The result shows that deep relaxation technique was significantly influence of pain perception Arthritis Rheumatoid patients. Wilcoxon Signed Rank Test show at ? =0.05 (p = 0.005 with confidence interval at 95 %,). Based on these facts above, relaxation method is useful for old man to solve pain problem and for nurses can apply deep relaxation technique to decrease pain perception for old man with Arthritis Rheumatoid as independent nursing intervention
Hubungan Peran Kader Kesehatan Dengan Tingkat Kualitas Hidup Lanjut Usia
Pertambahan jumlah Lanjut Usia (lansia) di Indonesia diperkirakan sebagai pertumbuhan lansia yang tercepat di dunia. Meningkatnya jumlah lansia tidak lepas dari proses penuaan beserta masalahnya. Salah satu solusi yang dilakukan perawat untuk meningkatkan kualitas hidup lansia yaitu dengan melakukan promosi kesehatan untuk mengorganisasi dan memberikan asuhan keperawatan bagi lansia melalui kegiatan posyandu lansia dengan mengoptimalkan kader kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan peran kader dengan upaya peningkatan kualitas hidup lansia di Desa Landungsari. Desain penelitian adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Dengan metode purposive sampling, berjumlah 15 orang kader dan 30 lansia. Pengumpulan data mengunakan kuisioner dari WHOQOL-BREF. Analisis data dengan uji statistik Spearman didapatkan nilai p = 0,05 (0,000 > 0,05) , yang menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan peran kader dengan tingkat kualitas hidup lansia. Hasil penelitian menyimpulkan adanya hubungan yang signifikan peran kader dengan tingkat kualitas hidup lansia karena peran kader yang sudah baik berpengaruh terhadap tingkat kualitas hidup lansia dikarenakan kader selalu memberikan dukungan positif dan memberikan edukasi kepada lansia untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Disarankan bagi kader untuk dilibatkan dalam penyuluhan kesehatan di Posyandu, bila kader masih belum berani menyampaikan materi penyuluhan maka perlu diberikan bimbingan dan motivasi serta dicarikan solusi yang tepat
Pengalaman Perawat Unit Gawat Darurat (Ugd) Puskesmas Dalam Merawat Korban Kecelakaan Lalu Lintas
Pengembangan pelayanan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan akan memberikan pengalaman dan perasaan yang berbeda pada setiap perawat di Puskesmas yang mengalami Perubahan tersebut. Pengembangan Puskesmas tersebut ditunjukkan dengan adanya pelayanan Unit Gawat Darurat 24 jam yang dapat menangani pasien gawat darurat dan kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengeksplorasi pengalaman perawat UGD Puskesmas dalam merawat korban kecelakaan lalu lintas. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak enam orang perawat Puskesmas Beji Kota Batu. Hasil analisis dengan metode deskriptif terhadap hasil wawancara menghasilkan suatu makna yaitu merasakan ketidakberdayaan pada saat merawat korban kecelakaan lalu lintas di UGD Puskesmas, dan merasakan respon emosional pada proses berubah. Kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah bahwa sistem pelayanan puskesmas telah berubah menjadi lebih kompleks tetapi Perubahan itu tidak diikuti dengan Perubahan dari sumber daya yang membangun sistem tersebut. Kepala Puskesmas sebaiknya lebih memperhatikan pegawainya sebagai pembangun sistem agar dapat lebih optimal dalam penanganan pasien
PENGARUH HIDROTERAPI KAKI TERHADAP PENURUNAN SKOR INSOMNIA PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO
Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling sering ditemukan pada lanjut usia. Lanjut usia mengalami insomnia karena faktor fisiologis yang semakin menua sehingga sekresi hormon melatonin berkurang. Hidroterapi kaki merupakan salah satu cara non-farmakologi dengan cara merendam kaki dalam air hangat dengan suhu 30-39 derajat Celsius yang akan memberikan efek sopartifik atau efek ingin tidur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh hidroterapi kaki terhadap penurunan skor insomnia pada lanjut usia di Panti Werdha Muhammadiyah Kota Probolinggo. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah Pra-eksperimental dengan pendekatan One Grup Pre Test - Post Test Design. Pemilihan sampel dilakukan menggunakan teknik simple random sampling. Sampel penelitian yaitu lanjut usia yang berusia 60-90 tahun dan mengalami insomnia sebanyak 16 responden. Analisa data statistik yang digunakan adalah paired t-test. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner Insomnia Rating Scale yang dimodifikasi oleh Kelompok Studi Psikiatri Biologi Jakarta (KSPBJ) sesuai dengan kondisi Lansia di Indonesia. Hasil penelitian, didapatkan Mean hasil pengukuran Pre Test skor insomnia sebesar 27,43 dan Mean hasil pengukuran Post Test skor insomnia sebesar 23,93. Hasil uji statistik menggunakan paired t-test dengan α=0,05 didapatkan nilai signifikansi 0,000 atau signifikansi <0,005. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada pengaruh dari hidroterapi kaki terhadap penurunan skor insomnia pada lanjut usia. Disarankan hidroterapi kaki dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk menurunkan skor insomnia pada lanjut usia yang mengalami insomnia. Kata kunci: Hidroterapi Kaki, Lanjut Usia, Insomnia
Ibm Mgmp Guru Teknik Mesin
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan beberapa tahapan pendekatan. Tahap paling awal adalah pendekatan terhadap Mitra 1 dimana kelompok ini adalah sebuah Lembaga Pendidikan yaitu SMK Nurul Barqi di desa Cepoko kecamatan Gunungpati Kota Semarang dengan Program Studi Mekatronika. Mitra 2 adalah CV. RETRO KREASI MACHINERY yang beralamat di Jl. Waru Timur I RT 007/RW 01 Griya Waru Permai No. 11 Kelurahan Pedalangan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Tahap berikutnya adalah Team Pengabdian Kepada Masyarakat Teknik Mesin Universitas PGRI Semarang meninjau ke lokasi Mitra 1 untuk menggali lebih dalam permasalahan yang ada dan solusi pemecahannya. Akhirnya dicapai kesepakatan bahwa untuk Mitra 1 perlu pelatihan dalam perawatan serta opresional mesin CNC. Karena CV. RETRO KREASI MACHINERY memproduksi mesin CNC, maka dipandang perlu untuk digandeng sebagai mitra 2. Dari kegiatan dihasilkan bahwa kegiatan pelatihan mesin CNC sangat bermanfaat sekali. Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari (persiapan dan pelaksanaan) dengan jumlah total 30 peserta.Secara keseluruhan pelatihan dikatakan sukses dengan indikator bahwa ketrampilan dalam mengoperasikan dan memelihara mesin CNC dari peserta bertambah