10 research outputs found

    Antioxidant activity of corncob liquid smoke and traditional to smoked milkfish (Chanos chanos Forsk) during frozen storage

    Get PDF
    Smoking is the one of the efforts to maintain the quality of smoked fish. Phenol compounds in smoke can act as natural antioxidants to inhibit the lipid oxidation. Milkfish has a high lipid content after protein, that can undergo lipid oxidation during processing and storage. The aim of this study was to observe the effect of antioxidant activity on different smoking methods and storage time for 28 days at freezing temperature on the quality of smoked milkfish. Corn cob liquid smoke was used due to phenol content as an antioxidant. The design used in this study was a factorial completely randomized design which consisted of two factors. The first factor is the difference in smoking methods, corncob liquid smoke (Ac) and Traditional (Tr). While the second factor is the length of storage on day 0 (T0); day 14 (T14) and day 28 (T28). The test parameters observed were analysis of phenol content; PV; TBA; lipid content; and pH. The results of this study showed that different smoking methods and storage time at freezing temperature showed significant differences (P<0.05) on the phenol value; PV; TBA; lipid value; and pH of smoked milkfish. During storage, phenol value; lipid; and pH of smoked milkfish decreased. Meanwhile, the value of PV and TBA increased as a result of the lipid oxidation process so as to produce peroxide from detheorized fat. The PV and TBA values of smoked milkfish are still acceptable by consumers.Keywords: Antioxidant acticvity; Corncob liquid smoke; Milkfish; Traditiona

    Profil Asam Lemak dan Kolesterol Ikan Bandeng Asap dengan Asap Cair Bonggol Jagung dan Pengaruhnya terhadap Profil Lipid Tikus Wistar

    Get PDF
    Aplikasi asap cair bonggol jagung pada ikan bandeng asap dinilai mampu mempertahankan asam lemak tak jenuh yang berperan dalam menurunkan kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi lama perendaman 12 jam (L1); 24 jam (L2) dan perbedaan suhu pemanasan 800 (T1); 900 (T2); 1000 (T3) terhadap profil asam lemak serta pengaruh pemberian ikan bandeng asap (kontrol; 15 g; 20 g; dan 25 g) terhadap profil lipid tikus wistar. Analisa yang dilakukan adalah profil asam lemak; dan profil lipid tikus wistar (kolesterol, trigliserida, HDL, dan LDL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ikan bandeng asap, terdeteksi asam lemak omega-6 (asam linoleat) sebesar 0,87% (pada L1T3); omega-3 sebesar 1,97% (pada L1T1); 1,76% (pada L1T2); 5,92% (pada L1T3); 0% (pada L2T1); 0% (pada L2T2); dan 4,14% (pada L2T3); omega-9 (asam oleat) sebesar 45,35% (pada L1T1); 37,8% (pada L1T2); 39,42% (pada L1T3); 43,11 (pada L2T1); 40% (pada L2T2); dan 33,16% (pada L2T3). Pemberian ikan bandeng asap pada tikus wistar memberikan dampak terhadap nilai kolesterol, trigliserida, HDL, dan LDL. Perlakuan pengolahan ikan bandeng asap tidak menunjukkan pengaruh terhadap nilai organoleptik ikan bandeng asap

    Functional properties from nile tilapia (Oreochromis niloticus (Linnaeus, 1758)) frame protein hydrolysis

    Get PDF
    This study was to determine the functional properties of fish protein hydrolysis produced from tilapia frame. This study used a factorial design where the first factor was different types of proteolytic enzymes (E1 = bromelain, E2 = papain) and the second factor was different hydrolysis time (T1 = 5 hours, T2 = 6 hours) and was carried out with 3 replications. The results of the analysis showed that the different types of enzymes and hydrolysis time had a significant difference on the yield, degree of hydrolysis, proximate, viscosity, and protein solubility. This product has the potential to be used as food additives that can give special function properties so further research needs to be carried out to investigate these special functional properties for health and reduce the fat content that can affect the self-life product.Keywords: Functional properties; Protein hydrolysis; Nile tilapia fram

    ANALISA KEAMANAN PANGAN SECARA IN VIVO IKAN BANDENG ASAP CABUT DURI DENGAN ASAP CAIR

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat keamanan pangan bandeng asap cabut duri menggunakan asap cair sekam padi secara in vivo melalui gambaran histopatologi hati dan ginjal mencit (Mus musculus) strain Balb/c. Ikan bandeng cabut duri segar direndam dalam larutan asap cair sekam padi (5%) dan garam (5%) selama 30 menit, ditiriskan ±1 jam pada suhu ruang lalu dipanaskan pada suhu 60-70°C selama 2 jam dan didinginkan ± 1 jam pada suhu kamar setelah itu dikemas dengan plastik polietilen sebelum diujicobakan pada hewan uji. Ikan bandeng cabut duri asap yang sudah siap dijadikan pakan mencit dengan perlakuan beda berat pakan (P0=0 g; P1=10g; P2=15g; P3=20g). Data gambaran histopatologi hati dan ginjal hewan uji dianalisa dengan analisa Kruskall Wallis pada taraf kepercayaan 95%. Hasil menunjukkan bahwa beda berat pakan yang diberikan berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap tingkat kerusakan histopatologi hati dan ginjal mencit dengan tingkat degenerasi sel pada masing-masing organ sebesar 25%

    Perubahan Kualitas Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap Menggunakan Asap Cair Tempurung Kelapa dan Asap Cair Sekam Padi Selama Penyimpanan Dingin

    Get PDF
    Sekam padi dan tempurung kelapa merupakan limbah hasil pertanian yang memiliki potensi untuk diolah menjadi asap cair dan dapat diterapkan pada pengasapan ikan. Ikan asap dapat mengalami perubahan kualitas selama penyimpanan dingin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisikokimia terutama protein larut garam dan pH ikan Tongkol asap. Kualitas organoleptik, protein, abu dan air dilakukan untuk melengkapi penelitian ini dengan perlakuan menggunakan asap cair tempurung kelapa dan sekam padi selama penyimpanan dingin. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan Tongkol sebanyak 10 kg dengan panjang rata-rata 40-50 cm, berat rata-rata 1500 g. Asap cair sekam padi dan tempurung kelapa 3%, serta larutan garam 5%. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan split plot in time dengan pola dasar rancangan acak kelompok, dimana jenis asap cair (sekam padi dan tempurung kelapa) sebagai main plot dan lama penyimpanan dalam suhu dingin (0, 6, dan 12 hari) adalah sub plot. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati adalah protein larut garam, pH, kadar protein, kadar air, kadar abu, dan organoleptik. Untuk parameter protein larut garam dan pH dianalisis dengan uji ANOVA dan Beda Nyata Jujur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jenis asap cair selama penyimpanan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai protein larut garam dan pH. Nilai protein larut garam ikan Tongkol asap menggunakan asap cair tempurung kelapa lebih rendah daripada mengunakan asap cair sekam padi selama penyimpanan (LS1H0: 9,4707; LS1H6: 9,3832; LS1H12 8,0097; LS2H0: 10,3161; LS2H6: 9,6523; LS2H12: 8,7749). Nilai pH dengan menggunakan asap cair tempurung kelapa lebih rendah dibandingkan menggunakan asap cair sekam padi (LS1H0: 6,1267; LS1H6: 5,9267; LS1H12 5,9033; LS2H0: 6,2667; LS2H6: 6,1167; LS2H12: 5,9867). Hasil uji Beda Nyata Jujur menunjukkan interaksi yang positif antara perbedaan asap cair dengan lama penyimpanan, sehingga memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap protein larut garam dan pH

    Pengaruh perbedaan enzim proteolitik dan lama hidrolisa terhadap kualitas hidrolisat protein ikan dari limbah industri fillet Ikan Nila (Oreochromisniloticus (Linnaeus, 1758))

    No full text
    Limbah industri fillet ikan nila berpotensi dijadikan sebagai hidrolisa protein ikan (HPI) yang mempunyai sifat fungsional khusus. Kualitas HPI ditentukan oleh jenis enzim protease yang digunakan dan lama waktu hidrolisanya. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan formulasi antara jenis protease dan lama waktu yang digunakan untuk menghasilkan HPI berkualitas. Analisis yang digunakan adalahanilisis proksimat (analisa kadar air, protein, lemak dan abu), rendemen, dan derajat hidrolisa. Data yang didapatkan kemudian dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf kepercayaan 95%.Hasil ANOVA menujukkan perbedaan jenis enzim, lama hidrolisa maupun interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap kadar protein, kadar lemak, kadar abu, derajat hidrolisa dan rendemen. Formulasi terbaik untuk menghasilkan HPI dari limbah industri fillet ikan nila yang berupa kerangka adalah perlakuan E1T1.Kata kunci : Enzim proteolitik, lama hidrolisa, Hidrolisat protein ikan, Limbah fillet ikan nil
    corecore