68 research outputs found

    The Little Words That Matter: Discourse Markers in Teacher Talk

    Full text link
    Tujuan dari artikel ini adalah untuk membahas suatu aspek khusus dari interaksi kelas dan penggunaan bahasa di kelas bahasa yakni penanda wacana (DMs). Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Menggunakan data yang diperoleh dari dua guru mata pelajaran Bahasa Inggris yang mengajar di enam kelas Bahasa Inggris sebagai bahasa asing di salah satu SMA di Surakarta, penelitian ini mendeskripsikan kejadian dan fungsi tekstual dari DMs yang digunakan oleh guru. Analisis data menunjukkan bahwa terdapat 19 DMs baik dalam Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, atau Bahasa Jawa yang digunakan kedua guru dalam ujaran guru di kelas. Artikel ini juga menguraikan sejumlah fungsi tekstual DMs yang secara signifikan berkontribusi terhadap alur organisasi diskursus kelas yang koheren dan lancar dalam interaksi kelas. Fakta bahwa DMs adalah perangkat berharga untuk memudahkan struktur diskursus kelas menyarankan bahwa harus ada peningkatan kesadaran tentang penggunaan DMs dalam ujaran guru

    Douglas Walton’s Argumentation Models in the Vehicle of the Indonesian Language internationalization

    Get PDF
    The data of this research were analyzed by applying a distributional method with the technique of immediate constituent analysis as its basic technique. This research presented findings regarding the type and model of the argumentation of the results and discussion of journal articles in the field of pharmacy. This research was used in the following ways: (a) expanding and deepening the insights of the writers of scientific papers so as to create scientific papers with good arguments; (b) providing alternative model variations to pour ideas into argumentative writing so that scientific works are more interesting and challenging to read.   Keywords: argumentative models, Douglas Walton’s argumentations, language internazionalizatio

    Praktik Keselamatan Kebakaran pada Operator SPBU di Kabupaten Blora

    Full text link
    Risk Factors Concerning The Fire Safety Practices of The Fuel Station Operator in Blora; A fuel station is a place having a major fire hazard accident level, in which, if an accident happens, it may cause major loss in both casualties and other material loss; and such accident had ever taken place a fuel station in Blora. This research had an objective to finding out the factors effecting fire safety practices of the fuel station operator in Blora. The used research type was an explanotory research; the used method was a survey with a cross sectional study approach. The samples used in this research were the total population as many as 73 respondents. The research result showed that there were correlation between the fire safety practices and age, sex, educational level, marital status, knowledge, attitude, rules, facilities / amenities, supervision, coworkers. There most dominant variable affecting the fire safety practises, with was attitude, with the significance value of 0.044 and OR value of 5.01

    Working Environmental Hazard at Home-based Workers in the Charcoal Industrial Sector in Semarang

    Get PDF
    Home-based workers are workers who work at home for a certain wage without health and safety protection. For them, house is their workplace, so the hazards of the workplace and work activities are health risk for the workers and their family members. This research was conducted to identify the dangers of workingenvironment to the home-based workers in charcoal industrial sector in Semarang City. It also described the relationship of the working environment hazard to the experienced health problems. This observational research was done using crosssectional design with samples of 146 home-based workers collected using purposive sampling. The working environment conditions include the housing environment and work activities. The housing conditions of home-based workers who were not eligible include ceiling 91.1 percent; floor 57.5 percent; ventilation 42.5 percent and waste disposal facilities 97.3 percent. The working environment conditions were exposed with chemical hazard (dust) 39.7 percent and ergonomic hazard (non-ergonomic position) 59.6 percent. The types of experienced injury were 80 percent joint pain and 13.7 percent out of breath, whereas the more often work complaints were 41.1 percent muscle pain; 19.2 percent stiffness; 13 percent cough and 11.6 percent tingling. The dangers of working environment to the home-based workers in the charcoal industrial sector including the condition of the floor which was a risk factor for the occurrence of dizziness and headache (increased risk for 1.84 times greater), as well as twisting and repetitive movements risking to a dizziness and headache (increased risk for 1.48 times greater) and tingling (increased risk for 1.36 times greater). Keywords: charcoal industrial sector, home-based workers, working environment hazar

    Health Status and Occupational Health Hazards Among Home-based Garment Workers in Semarang, Indonesia

    Get PDF
    Occupational health and safety are important issues as technology develops and work principles shift. Home-based workers in the garment industrial sector are similar to other home-based workers who work without health protection, work safety, or social insurance. The assessment and management of working environmentalhazards are further challenges in worker management, especially for home-based workers. This study is aimed at assessing the health and safety status of home-based workers in the garment industrial sector in Semarang City and to suggest safety measures for workers. Assessments were conducted using the direct survey method.The survey results from 58 home-based workers in the garment industrial sector selected through purposive sampling show that they are exposed to physical factors such as heat stress and noise (58.62%), dust and chemicals (41.38%), and ergonomic hazards (100%). The health problems experienced included dizziness and headaches (51.72%), vision problems (34.48%), ringing ears (6.9%), cough and breathlessness (8.62%), tingling (63.78%), and muscle and bone pain (67.24%). The types of injuries that occurred were joint pain (75.9%), stiffness (53.4%), and muscle pain (15.5%). This study shows that home-based workers in the garment industrial sector exposed to dust and chemical hazards are 9.4 times more likely to suffer health problems than workers with no exposure to dust and chemical hazards. Keywords: Garment, garment industrial sector, home-based worker

    Sistem Pakar Berbasis Web untuk Identifikasi Jenis dan Penyakit pada Bunga Mawar

    Full text link
    Pengaruh perkembangan ilmu komputer telah menjamah berbagai bidang, contohnya saja pada bidang pertanian, kedokteran, militer, perkantoran, Perusahaan, dan lain-lain. Mengingat semakin pesatnya perkembangan teknologi yang semakin maju khususnya dibidang komputer, maka banyak orang yang memanfaatkan komputer sebagai alat bantu.Tidak ketinggalan juga termasuk dalam bidang pertanian , komputer telah masuk didalamnya sebagai alat bantu untuk mengerjakan suatu pekerjaan ataupun melakukanidentifikasi suatu tanaman tertentu yang memudahkan pekerjaan manusia.Sistem pakar ini menggunakan metode “Waterfall” dalam perancangan dan pengembangannya. Website ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman web PHP dan database MySQL. Sedangkan jenis representasi pengetahuan yang digunakan adalah rules dengan menggunakan forward chaining. Melalui sistem ini, user dapat mengidentifikasi jenis bunga mawar berdasarkan ciri-ciri yang dimasukkan oleh user dan mengidentifikasi penyakit berdasarkan gejala-gejala yang menyerangnya. Sistem juga mempunyai kemampuan untuk menambah, mengupdate, serta menghapus ciri dan gejala pada bunga mawar beserta hasil konsultasi yang dilakukan oleh admi

    Implementasi Strategi Team Assisted Individualization (TAI) Dan Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Dalam Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Tingkat Kecerdasan Emosional Siswa (Penelitian di Kelas VII Semester Genap MTs N Surakarta 1 Tahun Ajaran 2012/ 2013)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji (1) pengaruh penggunaan strategi pembelajaran Team Assisted Individualization dan Cooperative Integrated Reading and Composition terhadap prestasi belajar matematika siswa, (2) pengaruh tingkat kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar matematika siswa. (3) interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran Team Assisted Individualization, Cooperative Integrated Reading and Composition dan tingkat kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas VII MTs N Surakarta 1 yang terdiri dari 226 siswa. Sampel yang diambil sebanyak 76 siswa yang terbagi dalam 2 kelas yaitu kelas VII D sebanyak 38 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VII F sebanyak 38 siswa sebagai kelas kontrol dengan teknik pengambilan sampelnya adalah teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes untuk data prestasi belajar siswa, metode angket untuk data tingkat kecerdasan emosional siswa, dan metode dokumentasi untuk mengetahui nilai ujian mid matematika siswa pada semester genap yang digunakan untuk menguji keseimbangan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Persyaratan uji analisis dilakukan dengan uji normalitas dan uji homogenitas. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi (anava) dua jalan dengan sel tak sama. Hasil pengujian hipotesis menggunakan ďż˝ = 5% menunjukkan (1) terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran Team Assisted Individualization dan Cooperative Integrated Reading and Composition terhadap prestasi belajar matematika siswa dengan nilai FA = 14,381, (2) terdapat pengaruh tingkat kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar matematika siswa dengan FB = 4,071, (3) tidak ada interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran Team Assisted Individualization, Cooperative Integrated Reading and Composition dan tingkat kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa dengan nilai FAB = 0,699

    Optimalisasi Implementasi Alat Permainan Edukatif Berbasis Kearifan Tradisi Loka

    Full text link
    Bermain pada dasarnya adalah aktivitas yang sangat menyenangkan dan mengasyikkan bagi anak-anak tanpa harus ada paksaan. Bermain dapat dinikmati dan membantu anak dalam mencapai perkembangan dan pertumbuhan, baik secara fisik, psikologis, intelektual, sosial, moral, dan emosional anak. Di sisi lain, bermain adalah aktivitas pengasah kreativitas sekaligus sarana untuk mengembangkan berbagai dimensi perkembangan pada anak. Agar kegiatan bermain lebih bermakna bagi perkembangan anak, kegiatan bermain memerlukan berbagai alat permainan edukatif. Salah satu alat permainan tersebut adalah alat permainan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tidak alat permainan tradisional sehingga diperoleh bentuk yang paling tepat dalam rangka mengembangkan tugas-tugas perkembangan anak. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa alatalat permainan tradisional yang dikembangkan mampu mengembangkan standar perkembangan anak
    • …
    corecore