722 research outputs found

    What is man?

    Get PDF
    If you were asked to explain philosophy to an anthropologist from Mars, you could do worse than begin with Kant’s three questions: What can I know? What should I do? What may I hope? These questions define the project of philosophy in the Critique of Pure Reason and they have stood the test of time. It is perhaps more surprising that, in lectures published nineteen years later, Kant subsumes his questions under a fourth. In asking what we can know, what we should do, and what we may hope, he contends, we are asking: What is man? At bottom, all philosophy is anthropology

    Retrospection

    Get PDF
    This paper argues from the rationality of nostalgia, affirmation, and regret to a principle of ‘specificity’: it can be rational to respond more strongly to facts that provide us with reasons than to the fact that such reasons exist

    Broome on Reasons to Act

    Get PDF
    In Rationality Through Reasoning, John Broome explores the nature of reasons, rationality, and what he calls “the central ought.” His discussion is rich in distinctions, arguments, and controversial claims. It is also dauntingly rigorous: I am sure I have not mastered Broome’s system. In what follows, I risk some tentative questions about its application to ethics, raising objections and offering an alternative view. There is a lot in Broome’s meticulous, wide-ranging book that I will not address

    PENGARUH DIMENSI BILAH TERHADAP KERUNTUHAN LENTUR BALOK LAMINASI BAMBU PETING

    Get PDF
    Bamboo is an alternative to substitute wood as housing material. Bamboo can be made as a glued laminated (glulam) beam due to its high tensile strength. This research objective is to find out the influence of dimension of lamina towards the bending failure of the glulam Peting bamboo beam. Glulam beam has dimension of 60x120x2600 mm consist of bamboo lamina which has dimension of 15x5 mm and 25x5 mm. The glue type is Urea Formaldehyde (UF) and Melamine Formaldehyde (MF), and the clamps pressure was 1,5 MPa and 2,5 MPa to glued the bamboo strip. The four point loading method is used to test the beam where the beam simply supported at distance of 2400 mm. The result shows that glulam with lamina of 15x5 mm has maximum load and flexural strength 11,8% and 19,8% bigger than glulam with lamina of 25x5 mm. Keywords: flexural strength, glulam bamboo beam, lamina

    KAPASITAS LENTUR BALOK BAMBU WULUNG DENGAN BAHAN PENGISI MORTAR

    Get PDF
    Kebutuhan perumahan meningkat pesat seiring dengan pertumbuhan penduduk, yang telah mengakibatkan peningkatan penggunaan kayu. Peningkatan kebutuhan material kayu untuk perumahan ini turut memicu penggundulan hutan yang semakin membahayakan kelestarian alam. Oleh sebab itu perlu adanya alternatif material lain sebagai pengganti kayu, salah satunya adalah bambu. Kekuatan balok bambu dapat dilihat dari kapasitas lentur, yaitu berupa nilai MOR, nilai MOE dan kemampuan menahan beban maksimum. Penelitian ini menguji kapasitas lentur balok bambu tanpa dan dengan pengisi mortar. Pengujian benda uji ini dilakukan di laboratorium dengan four point loading system. Balok uji menggunakan jenis bambu Wulung dengan diameter 8-10 cm dan panjang 320 cm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa balok bambu dengan pengisi mortar mengalami peningkatan beban maksimum jika dibanding dengan balok bambu tanpa pengisi rata-rata sebesar 63,95%, namun mengalami penurunan nilai MOR rata-rata sebesar 19,6% dan nilai MOE rata-rata sebesar 41,5%. Kata kunci: kapasitas lentur, mortar, bambu wulung, MOR, MO

    PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang bagaimana pengaruh earning per share, net profit margin dan return on investment terhadap harga saham. Populasi yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di sektor makanan dan minuman (food and beverages) di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015, yang diambil secara purposive sampling dan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka jumlah sampel diperoleh sebanyak 9 perusahaan dengan 36 firm year yang memenuhi kriteria. Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini dengan analisis regresi berganda, uji hipotesis yaitu koefisien determinan, uji kelayakan model, dan uji t. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dan uji t dengan tingkat signifikansi 5%, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara uji kelayakan model earning per share (EPS), net profit margin (NPM), dan return on investment (ROI) berpengaruh signifikan terhadap harga saham hal ini mengindikasikan bahwa rasio tersebut menjadi salah satu pertimbangan/ layak bagi calon investor untuk menginvestasikan modalnya. Secara parsial, earning per share (EPS), net profit margin (NPM), dan return on investment (ROI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Hal ini mengindikasikan bahwa investor dalam mengambil keputusan investasi selalu melakukan analisis untuk memperoleh data yang lebih akurat saat melakukan investasi dengan melakukan analisis-analisis teknikal dan fundamental. Kata kunci : Earning per Share, Net Profit Margin, Return on Investment, Harga Saha

    SENSITIVITY ANALYSIS OF PILE FOUNDATIONS UNDER BRIDGE ABUTMENTS ON HIGH SLOPE AREAS (CASE STUDY IN BESAKIH, BALI)

    Get PDF
    ABSTRAK: Analisis kestabilan lereng dapat dilakukan dengan menggunakan metode kesetimbangan batas dan metode elemen hingga dengan hasil yang relatif sama. Pada kasus lereng yang diperkuat dengan tiang pancang anti longsor, perlu menggunakan metode analisis yang tepat karena keseimbangan gaya dan momen perlu dipenuhi. Metode Morgenstern-Price menjadi salah satu pilihan terbaik untuk menganalisis kasus ini. Studi ini bertujuan untuk melakukan analisa sensitivitas fondasi tiang bor yang memperkuat lereng tinggi dan menopang abutmen jembatan dilakukan dengan menggunakan studi kasus di Jembatan Besakih, Bali. Faktor panjang dan jarak tiang fondasi pada arah melintang jalan dipilih untuk melihat sensitivitasnya terhadap faktor keamanan stabilitas lereng. Faktor panjang fondasi tiang pancang divariasikan antara 20 m sampai 26 m dengan interval 1 m. Sebagai perbandingan, faktor jarak tanam divariasikan antara 1,7 m hingga 2,3 m dengan interval 0,1 m. Hasil analisis terhadap sepuluh variasi model menunjukkan bahwa faktor panjang tiang tidak sensitif, sedangkan faktor jarak cukup sensitif terhadap kestabilan lereng. Jarak antar tumpukan yang semakin kecil akan menghasilkan FS yang lebih baik dengan pola parabola. KATA KUNCI : analisa sensitivitas, anti-slide pile, metode kesetimbangan batas, stabilitas leren

    PARAMETRIC STUDY OF LANDFILL STABILITY BY USING LIMIT EQUILIBRIUM METHOD

    Get PDF
    A landfill is an example of essential geotechnical constructions that support human life in controlling waste processing. The height of landfill in Indonesia has reached tens of meters, as reviewed in this article, which is 60 m. The stability of the slopes of the landfill is a critical matter that needs to be studied to ensure that the landfill remains standing firmly and that landslides do not occur, which can cause huge losses both financially and even to the point of loss of life. One of the slope analysis methods is the Limit Equilibrium Method (LEM) with a two-dimensional (2D) model using a computer program. Stratigraphy and origin soil parameters were obtained from the results of field and laboratory test interpretations and parameter correlations. The landfill parameters will be varied into three types, lower bound with values c'=3 kPa and ϕ' = 210, medium bound with values c'=4 kPa and ϕ' = 250, and upper bound with values c'=6 kPa and ϕ ' = 300. The landfill slope is varied into five models with a ratio of vertical dimensions as 1 and horizontal dimensions as 1, 1.5, 2, 2.5, and 3. The analysis will be carried out in two conditions: static and dynamic. With several limitations and simplifications of the model, such as uniform landfill parameters for a total height of 60 m, this parameter study can still provide insight into the pattern of the slope of the landfill slope that meets the minimum stability criteria both in static and dynamic conditions. The analysis results show that the landfill's safe slope is 1:3.0 (V:H) with a few notes for the type of lower bound landfill parameter.Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah merupakan konstruksi geoteknik yang penting untuk mendukung kehidupan manusia dalam mengendalikan pengolahan limbah. Ketinggian TPA di Indonesia sudah mencapai puluhan meter seperti yang diulas dalam artikel ini yaitu 60 m. Stabilitas lereng TPA merupakan hal kritis yang perlu dikaji agar TPA tetap berdiri kokoh dan tidak terjadi longsor. Dampak yang ditimbulkan jika terjadi longsor berupa kerugian besar secara finansial bahkan hingga korban jiwa. Salah satu metode analisis lereng adalah kesetimbangan batas dengan model dua dimensi (2D) menggunakan program komputer Geo5. Stratigrafi dan parameter tanah diperoleh dari hasil interpretasi uji lapangan, laboratorium serta korelasi parameter. Parameter material TPA akan divariasikan menjadi tiga jenis, batas bawah (UB) dengan nilai c'=3 kPa dan ϕ' = 210, batas sedang (MB) dengan nilai c'=4 kPa dan ϕ' = 250, dan batas atas (UP) dengan nilai c'=6 kPa dan ϕ' = 300. Kemiringan lereng timbunan sampah divariasikan menjadi lima model dengan rasio dimensi vertikal 1 dan dimensi horizontal: 1; 1,5; 2; 2,5; dan 3. Analisis akan dilakukan dalam dua kondisi yaitu statis dan dinamis. Dengan beberapa keterbatasan dan penyederhanaan model, seperti parameter TPA yang seragam untuk tinggi total 60 m, kajian parameter ini tetap dapat memberikan gambaran tentang pola kemiringan lereng TPA yang memenuhi kriteria stabilitas minimum baik secara statis maupun dinamis. Hasil analisis menunjukkan kemiringan aman TPA adalah 1:3,0 (V:H) dengan sedikit catatan untuk jenis parameter sampah UB
    corecore