595 research outputs found
Fighting Irrelevance: The Role of Regional Trade Agreements in International Production Networks in Asia
This chapter contains the sectoral case study on the Indonesia's automotive industry. The objective of this chapter is to examine the role of RTAs in the establishment of IPNs in Indonesiaâs automotive sector. The first part of this chapter addresses the profile of the local automotive sector, followed by an examination of the policy environment for the sector. The growth, establishment, prospects and the relationship between IPNs and FTAs in the Indonesian automotive sector are considered then followed by the conclusion.trade liberalization, international production networks, regional trade agreements, value chain, Asia, automotive, East Asia, Indonesia
Upaya Peningkatan Pemahaman Materi IPA Dengan Menggunakan Metode Group Discussion Pada Siswa Kelas V SD Bangsalan Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012
Permasalahan yang ada di kelas V SDN Bangsalan Teras Boyolali diketahui rendahnya kemampuan siswa dalam mengingat sebagai komponen pemahaman konsep dan rendahnya keaktifan dan kerjasama siswa dalam proses belajar mengajar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPS dengan metode group discussion pada siswa kelas V SD N 2 Bangsalan Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran
2011/2012. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), subjek dalam penelitian ini siswa kelas V SDN Bangsalan Teras Boyolali semester genap
tahun pelajaran 2011/2012 sebanyakk 21 anak. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. Alat analisis data yang digunakan dengan analisis diskriptif kualitatif. Kesimpulan dari hasil penelitian ini diketahui dari hasil analisis data rata-rata tingkat pemahaman materi IPS dari pra siklus sebesar 57,70 meningkat tingkat pemahaman materi IPS pada tes Siklus I menjadi 65,50 bahkan kemudian meningkat lagi pada tingkat pemahaman materi IPS pada Siklus II menjadi 73,70, hal ini berarti hipotesisnya yang menyatakan bahwa âmelalui pembelajaran dengan metode group discussion dapat meningkatkan pemahaman materi IPS pada siswa kelas V SD Negeri 2 Bangsalan tahun pelajaran 2011/2012â, terbukti kebenarannya
ANALISIS KEMAMPUAN BERFIKIR ALJABAR DI KELAS VII SMP NEGERI 1 KRANGKENG KABUPATEN INDRAMAYU (Studi Survei di Kelas VII Tahun Akademik 2012/2013)
Setiati Rahayu, 2013. Analisis Kemampuan Berfikir Aljabar di Kelas VII di SMP
Negeri 1 Krangkeng Kab. Indramayu (Studi Survei di Kelas VII Tahun
Akademik 2012/2013)
Untuk mengukur kemampuan berfikir aljabar seorang siswa diperlukan
beberapa indikator. Terdapat beberapa indikator untuk memahami aljabar
diantaranya memahami pengertian koefisien variabel suku sejenis, kemampuan
melakuakan operasi hitung, kemampuan mengggunakan simbol matematika,
kemampuan menggunakan bahasa sehari-hari, kemampuan menyederhanakan
operasi aljabar, kemampuan menyatakan berbagai hubungan, kemampuan
menggunakan diagram alur dan memahami konsep aljabar invers.
Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis kemampuan berfikir
aljabar di kelas VII yang ditinjau dari operasi aljabar, penggunaan aljabar,
masalah aljabar, dan pemahaman konsep aljabar saat menjawab soal-soal aljabar.
Kemampuan siswa dalam memahami aljabar merupakan suatu kondisi yang
terdapat dalam sekolah SMP tersebut.
Aljabar adalah suatu cabang ilmu matematika yang menggunakan tandatanda
dan huruf-huruf yang mewakili angka-angka. Banyaknya indikator yang
menjadi indikator kemampuan aljabar, maka akan ada beberapa indikator yang
akan menjadi komponen utama dalam kemampuan aljabar. Untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam memahami aljabar, tidak perlu semua indikator pada\ud
materi aljabar diujikan dalam tes. Mengetahui sangat pentingnya komponen utama
dalam materi aljabar untuk mengukur kemampuan berfikir aljabar seorang siswa
maka peneliti mencoba menganalisis kemampuan berfikir aljabar siswa kelas VII
di SMPN 1 Krangkeng.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes.
Populasi dalam penelitian ini adalah Kelas VII yang berjumlah (160 siswa).
Sampel diambil dari kelas VIIB cluster random sampling. Untuk uji coba
dilakukan di kelas VIIA yang berjumlah 32.
Dari hasil penelitian diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Aljabar di SMP N
1 Krangkeng cukup baik hal ini ditunjukan dengan nilai rata-rata 75. 2) Indikator
kemampuan berfikir aljabar secara mekanisme dan indikator Kemampuan terbesar
yang dicapai oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Krangkeng tahun ajaran
2012/2013 dalam memahami aljabar adalah pada pengertian koefisien, variabel,
konstanta, faktor, suku sejenis adalah sebesar 89.58% dan kemampuan yang
kurang dikuasai oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Krangkeng tahun ajaran
2012/2013 dalam memahami aljabar adalah memahami invers adalah sebesar
85.94%. 3) Dari delapan indicator kemampuan berfikir aljabar ada tiga komponen
yang dominan yaitu menggunakan diagram alur, pengertian koefisien variable
konstanta, faktor suku sejenis, dan menyederhanakan operasi aljaba
LEARNING STRATEGIES USED BY A HIGH, A MIDDLE, AND A LOW ENGLISH ACHIEVERS: A CASE STUDY AT SMP N 2 WONOSARI KLATEN
DANIAR SETIATI SADONO. A 320070031. LEARNING STRATEGIES
USED BY A HIGH, A MIDDLE, A LOW ENGLISH ACHIEVERS: A CASE
xiv
STUDY AT SMP N 2 WONOSARI KLATEN. Research Paper.
Muhammadiyah University of Surakarta. 2011.
This research aims at (1) describing the learning strategies used by a
high, a middle, and a low English achievers at SMP N 2 Wonosari Klaten to
improve their English ability, and (2) knowing the effects of various learning
strategies used on the English achievement. The writer applies case study as the
type of this research. She uses interview and observation for collecting the data.
The data are taken from the subjects of the research in the form of field notes and
interview scrip. The result of her research shows that the three subjects of this
research use three kinds of learning strategy based on OâMalley and Chamot;
metacognitive, cognitive, and social-affective in improving their English ability.
The high achiever applies 17 learning strategies that consist of 7 metacognitive
strategies, 8 cognitive strategies, and 2 social-affective strategies. The middle
achiever employs 14 learning strategies that consist of 6 metacognitive strategies,
6 cognitive strategies, and 2 social-affective strategies. The low achiever uses 7
learning strategies that consist of 3metacognitive strategies, 2 cognitive strategies,
and 2 social-affective strategies. The writer also shows that by using various
learning strategies, the learners get some effects like getting the best score, being
an effective student, and mastering English materials easily. The number of
various learning strategies used by the English learner influences his/her
achievement in improving English ability
Evaluasi Pengaruh Variasi Komposisi Co2 Dalam Perolehan Nilai Tekanan Tercampur Minimum
Dalam dunia perminyakan telah dikembangkan berbagai teknik dan metodeuntuk meningkatkan perolehan minyak dari reservoir. Pada tahap awalproduksi, biasanya hanya mengandalkan tenaga alamiah dari reservoir yangumumnya tidak mampu mengangkat semua minyak yang terdapat direservoir.Bahkan sampai tenaga pendorong alamiahnya sudah melemah, masih terdapatsisa cadangan yang bernilai ekonomis yang tertinggal. Untuk meningkatkanperolehan minyak yang masih tertinggal dapat dilakukan dengan caramenginjeksikan gas kedalam reservoir pada tekanan reserovir, suhu reservoir,komposisi minyak dan sifat gas yang diinjeksikan. Permasalahan yang adadalam studi ini adalah untuk menginjeksikan 100% kemurnian CO2membutuhkan biaya yang mahal, dan juga nilai TTM yang tinggi jugaberpengaruh pada biaya dan kapasitas ketahanan reservoir tersebut.Kemurnian CO2 sangat lah beragam, TTM juga dipengaruhi impurities yangterdapat didalam gas CO2 jadi pada penelitian ini mengevaluasi pengaruhkomposisi CO2 terhadap tekanan tercampur minimum dengan menggunakandua metode yang berbeda yaitu perhitungan TTM menggunakan simulasislimtube menggunakan software CMG dan menggunakan korelasi adalah25% H2S 75% CO2 , 25% C1 75% CO2 , 25% N2 , 75% H2S. Hasil yangdidapatkan terbukti H2S dapat menurunkan tekanan TTM sedangkan C1 danmenambah nilai TTM
Geriatric Medicine, Sarkopenia, Frailty, dan Kualitas Hidup Pasien Usia Lanjut: Tantangan Masa Depan Pendidikan, Penelitian dan Pelayanan Kedokteran di Indonesia
Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran dengan fokus pada penuaan dini dan tatalaksana penyakit terkaitusia lanjut. Proses menua mengakibatkan penurunan fungsi sistem organ seperti sistem sensorik, sarafpusat, pencernaan, kardiovaskular, dan sistem respirasi. Selain itu terjadi pula Perubahan komposisitubuh, yaitu penurunan massa otot, peningkatan massa dan sentralisasi lemak, serta peningkatanlemak intramuscular. Masalah yang sering dijumpai pada pasien geriatri adalah sindrom geriatri yangmeliputi: imobilisasi, instabilitas, inkontinensia, insomnia, depresi, infeksi, defisiensi imun, gangguanpendengaran dan penglihatan, gangguan intelektual, kolon irritable, impecunity, dan impotensi. Dimasa yang akan datang diperlukan tempat rawat jalan terpadu dan perawatan kasus akut geriatri dirumah sakit di seluruh Indonesia. Program lainnya adalah nutrisi usia lanjut, tempat istirahat sementara,layanan psiko-geriatri dan dementia care, dukungan care giver, pencegahan penyakit kronis dankonseling, serta menyiapkan moda transportasi yang sesuai
TEACHING READING COMPREHENSION USING TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) TECHNIQUE
This study aims at examining whether studentsâ reading comprehension can be improved by using Team Accelerated Instruction (TAI) technique. This research used pre experimental design with one group pretest and post-test. The sample of this research was 34 students of tenth grade of SMK Pasundan 1 Cimahi in academic year 2017/2018. The instrument of this research was test which consist of multiple choice question. The data of this research was collected by giving reading comprehension test to students. The collected data of this research was analyzed using SPSS program. Then, the result of data analysis showed that mean of pretest 55.59 and after the implementation of Team Accelerated Instruction (TAI) technique the mean of posttest became 67.79. It shows that there are significant differences between pretest and posttest. Based on the data analysis, the null hypothesis was rejected. In other words, teaching reading comprehension using Team Accelerated Instruction (TAI) technique had significance improvement on studentsâ reading comprehension. The implementation of Team Accelerated Instruction (TAI) technique in teaching reading comprehension was able to resolve those difficulties since it required the students to share, discuss, and unite their thought or problem on comprehending the content of the text with other members of their group
- âŠ