Penguasaan Tanah Pertanian Melampaui Hak Milik yang Melampaui Batas Maksimum Penguasaan di Desa Lunuk Ramba Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas Dikaji dari Undang-undang No. 56 (Prp) Tahun 1960

Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui dan memahami bagaimana upaya-upaya hukum yang dilakukan sehingga pemilikan tanah pertanian yang melampaui batas maksimum penguasaan dimungkinkan terjadi. (2) untuk mengetahui dan memahami akibat hukum yang ditimbulkan kerana adanya penguasaan tanah melalui hak milik yang melampaui batas maksimum penguasaan. Jenis penelitian adalah yuridis sosiologis yaitu dengan pendekatan dengan mempelajari suatu aturan hukum sebagai kaidah-kaidah dan keberadaan pemberlakuannya terhadap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam Kenyataan kehidupan masyarakat. Dalam penelitian ini response 20 orang yang mana teknik pengambilan data mengunakan quisinoner dan wawancara. Hasil dari penelitian Desa Lunuk Ramba tidak pernah terjadi kepemilikan tanah pertanian yang melampaui batas maksimum penguasaan

KONFLIK DAN PERUBAHAN SOSIAL

In a plural society as in a village, the form of social interaction can occur in a dissociative process or an associative process. The dissociative process can occur if each community group is unable to resolve itself with other groups and conversely the associative process can occur if the adjustment process can be carried out properly then the social interaction of post-conflict communities in the village will be associative. Social conflict Basically, it cannot be organized unless it is postponed by reducing the extreme actions that occur, the way, among others, is to prevent conflict from producing something that is detrimental to all parties. In addition, conflict managers immediately pull individuals out of their involvement in a social conflict and include them in other community groups who are running positive programs. Living in society cannot be separated from social changes, both fast and slow changes, because people cannot live alone without a relationship with their fellow human beings in society

MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF DI ERA NEW NORMAL

This article was created with the aim of providing an overview of how face-to-face learning in the new normal era, what kind of learning models can be applied by teachers in facing the challenges of education in the new normal era. The writing of this article uses the Literature Review method. The learning model is an important item in learning. Teachers as people who play an important role in the learning process must apply appropriate learning models so that learning objectives can be achieved. Several learning models that can be applied in the new normal era include: 1) Inquiry Learning Model, 2) Contextual Learning Model, 3) Expository Expository Learning Model, 4) Problem Based Learning Model, 5) Cooperative Learning Model, 6) PAIKEM learning model , 7) Quantum Learning Model, 8) Integrated Learning Model, 9) Multigrade learning Model, 10) Structured Task Learning Model, 11) Learning Portfolio Model, 12) Thematic Learning Model.Artikel ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana pembelajaran tatap muka di era new normal, model pembelajaran seperti apa yang dapat diterapkan guru dalam menghadapi tantangan pendidikan di era new normal. Penulisan artikel ini menggunakan metode Literature Review. Model pembelajaran merupakan item penting dalam pembelajaran. Guru sebagai orang yang sangat berperan penting dalam proses pembelajaran harus menerapkan model pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Beberapa model pembelajaran yang dapat diterapkan pada era new normal antara lain: 1) Model Inquiry Learning, 2) Model Contextual Learning, 3) Model Expository Expository Learning, 4) Model Problem Based Learning, 5) Model Cooperative Learning, 6) Model PAIKEM learning, 7) Model Quantum Learning, 8) Model Integrated Learning, 9) Model Multigrade learning, 10) Model  Structured Task Learning, 11) Model Model Portfolio Pembelajaran , 12) Model Pembelajaran Tematik. &nbsp

PENGUASAAN TANAH PERTANIAN MELAMPAUI HAK MILIK YANG MELAMPAUI BATAS MAKSIMUM PENGUASAAN DI DESA LUNUK RAMBA KECAMATAN BASARANG KABUPATEN KAPUAS DIKAJI DARI UNDANG-UNDANG NO. 56 (PRP) TAHUN 1960

Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui dan memahami bagaimana upaya-upaya hukum yang dilakukan sehingga pemilikan tanah pertanian yang melampaui batas maksimum penguasaan dimungkinkan terjadi. (2) untuk mengetahui dan memahami akibat hukum yang ditimbulkan kerana adanya penguasaan tanah melalui hak milik yang melampaui batas maksimum penguasaan. Jenis penelitian adalah yuridis sosiologis yaitu dengan pendekatan dengan mempelajari suatu aturan hukum sebagai kaidah-kaidah dan keberadaan pemberlakuannya terhadap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam kenyataan kehidupan masyarakat. Dalam penelitian ini response 20 orang yang mana teknik pengambilan data mengunakan quisinoner dan wawancara. Hasil dari penelitian Desa Lunuk Ramba tidak pernah terjadi kepemilikan tanah pertanian yang melampaui batas maksimum penguasaan

Pendidikan Politik Bagi Siswa Kelas XII Berbasis Kearifan Lokal Di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya

Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk menggambarkan bentuk-bentuk pendidikan politik berbasis kearifan lokal di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya. 2) Untuk mengetahui Faktor-faktorapa yang menjadi penghambat dalam memberikan pendidikan politik di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan penjelasan kualitatif. Deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Hasil Penelitian a) Pedidikan politik non formal adalah pendidikan yang didapatkan oleh siswa XII diluar jam sekolah adau dirumah yaitu dalam bentuk nilai luhur yang di turunkan secara turun temurun baik melalui budaya, adat istiadat serta kearifan lokal setempat. b) Pendidikan politik formal biasa didapatkan oleh siswa yaitu di sekolah yang diberikan oleh guru atau pun pihak yang terkait didalannya seperti KPU, Bawaslu dan Lainnya. Melalui pelajaran PKn guru memberikan pengetahuan tentang pendidikan politik bahwa mereka memiliki hak suara berhak untuk memilih dan di pilih apabila sudah berumur 17 tahun. Dalam memberikan pendidikan politik ada beberapa hal yang menjadi pengambat yaitu: Kurangnya sosialisasi yang diberikan kepada siswa XII, kurangnya pengetahuan siswa tentang  seni budaya, adat istiadat, kearifan lokal setempat, adanyan kendala dari pihak penyelenggara dalam memberikan sosialiasi kepada pemilih kelas XII yang telah berumur 17 tahun karena wabah virus corona Covid 19, pendidikan disekolah kurang maksimal juga dalam memberikan pendidikan politik karena siswa sekolah dari rumah

UKM PRAMESTI MALIMA ENERGI BANGKIT MENUJU NEW NORMAL

UKM Pramesti Malima Energi (PMEFS) is an UKM that is engaged in fisheries, a variety of processed products, namely sarai abon abon, fish jerky, fish pentel, fish nuggets. PMEFS also felt the impact due to the Corona Virus pandemic, namely a decrease in turnover, none of the products sold were selling because buyers did not dare to leave the house, tourists were not there, shops where they put processed products were closed. Two periods run by UKM suffered losses in the first period in September and there was still half of the products in December that had not been sold. Tried another second production In December, the production carried out in December was of great concern because it suffered a very large loss. The products sold had to be recalled because they did not sell well in the market due to the closing of souvenir shops due to the implementation of the PSBB. The group also has a production house that is separate from the house, and its own gallery. Sales are also carried out in the gallery, through online (Facebook, Instagram, WhatsApp Business and Shopee. The priority problems of partners at this time are 1) Marketing, marketing during the pandemic season has decreased drastically, resulting in no return of production costs and no profit (loss). 2) consumer confidence in the health of the market is still low. The solution in solving the problem is for marketing: 1) making SOP in dealing with, available SOP, 2) making catalogs, catalogs available, 3) helping market via online by advertising on social media, advertising installed on social media, 4) promoting by buy 2 get 1 free, promotions and products sell. From several solutions and targets, we have the belief that this can restore the condition of UKM to the same as before this pandemic period hit. In terms of increased sales targets, it can be seen from the number of orders that come in, shoppe accounts that give an asterisk increase.UKM Pramesti Malima Energi (PMEFS) memproduksi sarai abon, dendeng, pentol ikan, dan nugget ikan. PMEFS juga menghadapi dampak dari wabah Virus Corona, terutama penurunan penjualan karena konsumen tidak keluar rumah, turis tidak ada, dan toko-toko tempat mereka meninggalkan produk olahan tutup. UKM tidak memiliki penghasilan pada bulan September dan setengah dari barang tidak terjual pada bulan Desember. Upaya kedua ada bulan Desember adalah mengalami kerugian besar. Akibat penutupan PSBB toko suvenir, barang dagangan yang dijual harus ditarik kembali. UKMK ini memiliki rumah produksi, galeri, dan penjualan online yang berbeda (Facebook, Instagram, WhatsApp Bisnis, dan Shopee). 1) Pemasaran turun drastis selama musim epidemi, mengakibatkan tidak ada pengembalian biaya produksi dan tidak ada untung (rugi). 2) Kepercayaan pasar buruk. Pemasaran adalah solusinya. 1) menyediakan SOP, 2) mengembangkan katalog, 3) membantu pasar online dengan memasang iklan di media sosial, 4) pemasaran dengan beli 2 gratis 1, promosi dan penjualan. Beberapa metode dan tujuan dapat mengembalikan UKM ke kondisi sebelum pandemi. Akun Shoppe yang menunjukkan kenaikan tanda bintang dalam pesanan menunjukkan peningkatan target penjualan. Karena pembeli akan merasa percaya diri membeli produk yang higienis dan aman

PERAN PENGAWAS PEMILU KECAMATAN TERHADAP PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF KOTA KUALA KAPUAS TAHUN 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Panwaslu Kecamatan terhadap penyelenggaraan Pemilihan Umum legislatif tahun 2014 di kecamatan Basarang, dan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menghambat kinerja Panwaslu Kecamatan dalam penyelenggaraan Pemilu legislatif tahun 2014 di Kecamatan Basarang. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan peristiwa maupun fenomena yang terjadi di lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Peran Panwaslu Kecamatan Basarang dalam pelaksanaan pemilu legeslatif Kota Kuala Kapuas Tahun 2014 belum berjalan dengan baik. Dalam pemutakhiran data ditemukan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh panwaslu diupayakan optimal mulai dari awal pemilu hingga pemilu berakhir. Panwaslu minta agar pemerintah daerah memberi dukungan anggaran yang memadai dan personil yang dibutuhkan penyelenggara Pemilu legislatif untuk menyelenggarakan tugas mereka. Dalam pengawasan kampanye Panwaslu diketahui Panwaslu yang bertugas di lapangan jarang sekali memberikan laporan tentang keadaan di lapangan bahkan menurut masyarakat banyak permasalahan yang luput dari tindakan panwaslu akibat dari SDM yang kurang memadai

PANITIA PEMUNGUTAN SUARA DALAM KESIAPAN PELAKSANAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2020

Penelitian ini mengangkat tentang kapasitas Panitia Pemungutan Suara (PPS) dalam kesiapan pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah tahun 2020 pada masa pandemi Cocid-19 di Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya dengan tujuan mendeskripsikan dan mengetahui kapasitas PPS dalam kesiapan pemilhan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Tahun 2020 pada masa pandemi covid-19 Penelitian dalam skripsi ini berjenis kualitatif dengan pendekatan deskriftif. Lokasi penelitian ini dilakukan di kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya. Informan dalam penelitian adalah Lurah, Ketua PPS, Sekretaris PPS, Anggota PPS, dan Tokoh Masyarakat. Hasil penelitian menunjukan bahwa kapasitas PPS dalam kesiapan pelaksanaan Pilkada Kalteng dapat dilihat dari 1) Pemahaman, yaitu PPS sangat memahami tugas mereka dalam menyelenggarakan persiapan pemilihan di Kelurahan Bukit Tunggal, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui sosialisasi. 2) Keterampilan, dilakukan dengan menjalankan tugas dengan sarana dan prasarana yang terbatas, teliti, serta memiliki ide-ide yang kreatif dengan membangun kerjasama dengan beberapa pihak dalam persiapan Pilkada Kalteng 2020. 3) Kemampuan, dilakukan dengan mampu menjalankan tugas dengan tepat waktu yang diberikan. Faktor pendukung yaitu tersedianya sarana prasarana, ada keinginan untuk berkembang, ketersediaan anggaran serta adanya kerjasama. Sedangkan faktor penghambat adalah keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan komunikasi, kurangnya partisipasi masyarakat akibat adanya pandemi Covid-19

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2020 DI KECAMATAN BUKIT BATU KOTA PALANGKA RAYA

The purpose of this study is to examine the politicalparticipation of the people in the Bukit Batu sub-district, thefactors that influence the political participation of the peoplein the Bukit Batu district in the 2020 election of governor anddeputy governor of Central Kalimantan, and the City ofPalangkaraya in increasing public political participation.the political participation of the KPU people. The methodused is a qualitative survey method used. Descriptivemethods and inductive approaches to explore andunderstand the meaning of research subjects learn from theproblems they face (Sugishirono, 2018). Data acquisitiontechnology Conducted through interviews, documentation,observations from primary data sources, Secondary sourcescontain sources identified through the targeted sample:Head of KPU Palangka Raya City (1 person), Head ofTechnical Sub-section for Palangka Raya City Election (1person), Head of District PPK Bukit Batu (1 person), Headof PPS Kecamatan Bukit Batu (1 person), Panwascam BukitBatu (1 person), Camat Bukit Batu (1 person) and theCommunity (10 people). Data analysis techniques with datareduction, data presentation, and withdrawal conclusion.Using Miriam Budialjo's theory of political participation inBasic Political Science (2008), the author analyzes fouraspects of political participation: socialization,participation in general meetings, participation in elections,and voting problems. The author finds that there are effortsto increase public political participation in Bukit BatuDistrict, Palangka Raya City with the efforts of the KPU inthe form of socializing political knowledge to the communitymore actively so that people use their voting rights in thefuture period. Conclusion The process of implementingpolitical participation in the Bukit Batu District communitydid not participate in the election due to the COVID-19pandemic situation, personal activities, lack of politicalunderstanding