31 research outputs found

    Analisis Strategi Pemasaran CV. Mitra Pack Dalam Menghadapi Persaingan Bisnis Plastik Mika Di Palembang

    Get PDF
    Marketing is a very important function, because marketing is spearheading the achievement of corporate objectives. Because in doing marketing activities need appropriate strategies with the company's internal environment and the external environment. This study analyzes the strengths, weaknesses, opportunities and threats facing the company both internally and externally. The goal is to determine the strategy that the company, knowing the internal and external factors, and to get the right marketing strategy for the company. Selected samples were all employees and company leaders using census sampling techniques. As for the customers CV. Mitra Pack taking samples by purposive sampling technique. Data were analyzed using quantitative analysis techniques in the form of rating and weighting results from respondents and qualitative analysis techniques implemented by comparing the theories-theories and research findings. The research results obtained from the internal factor is the strength of the company for bonuses factors on consumers and weakness is the lack of facilities owned by the company. The result of external factors such as chance is because of the growing consumer demand for plastic mica and the threat of a government license is easy potential emergence of new competitors. Of the company's internal-external factors are IV cells, which means that the company is in a position to grow and build strategies and can penetrate the market. In the SWOT analysis of the company has four strategies to choose the strategy ST, SO, WT and WO. And the analysis of the matrix QSPM recommended companies to use Strength-Opportunities strategies

    PENGARUH PEMANASAN AWAL TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN SPOT FRICTION STIR WELDING DALAM PEMASANGAN RIVET ALUMUNIUM 2024

    Get PDF
    Teknik pengelasan pada aluminium sangat perlu dikembangkan dikarenakan penggunaannya dalam bidang manufaktur sangatlah dibutuhkan khususnya aluminium 2024 yang digunakan pada penelitian ini. Logam jenis aluminium ini memiliki peranan penting pada industri manufaktur pesawat dan otomotif hal tersebut dapat perhatikan dari hampir seluruh rangka dan skin menggunakan aluminium. Selain itu metode penggabungan dua bahan material saat ini juga banyak yang sama namun banyak yang belum sesuai dengan karakteristik material yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan nilai kekuatan tarik pada paduan aluminium dengan pengelasan FSW tanpa pemanas dan pengelasan FSW dengan tambahan pemanas (transient thermal). Metode Penelitian dilakukan dengan pengelasan paduan aluminium plat 2024-T3 menggunakan teknik FSW tanpa pemanas dan teknik FSW dengan perlakuan transient thermal. Metode pengumpulan data yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah dengan metode eksperimen, pada penelitian ini menggunakan alumunium seri Aluminum 2024-T3: skin dan doubler. Sebelum proses pengeboran terjadi untuk penggabungan aluminium pemanasan awal dilakukan pada plat menggunakan heater dengan variasi temperatur 100℃, 150℃, dan 200℃. Kemudian saat proses pengeboran dilakukan, kecepatan putar yang di gunakan adalah 1350 rpm, kecepatan tersebut di ambil berdasarkan peneliti sebelumnya dikarenakan penggabungan material dengan nilai tersebut merupakan yang terbaik. Proses riveting dilakukan setelah pengeboran (welding) menggunakan paku keling. Peningkatan temperatur pada spesimen menyebabkan sifat mekanik yang cenderung meningkat pada tiap-tiap temperatur 100℃, 150℃, dan 200℃  yang di uji coba pada kekuatan geser pada spesimen. Hasil pengujian kekuatan geser yang terbaik pada temperatur 150℃ dengan nilai sebesar 16,87 MPa. Uji kekerasan terbaik pada temperatur 200℃ dengan nilai 287,52 kg/mm. Hal ini disebabkan karena munculnya pada struktur mikro dan hilangnya efek tempa dari panas yang dihasilkan dalam proses friction stir welding. Pengujian kekerasan menunjukkan bahwa nilai kekerasan dari tiap spesimen hasil dengan metode friction stir welding semakin menurun.. Namun penurunan nilai kekerasan yang terjadi tidaklah sangat signifikan. Penurunan nilai kekerasan ini dikarenakan sifat material aluminium 2024 yang telah mengalami strain hardened temper di mana adanya panas yang cukup tinggi akan membuat rekristalisasi pada material spesimen

    PENGARUH SIFAT MEKANIS SERAT PANDAN DAN PELAPISAN CARBON CLOTH PADA KOMPOSIT POLYPROPYLENE

    Get PDF
    Plastik saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat sulit di pisahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia, Seiring dengan berjalannya waktu tingkat penggunakan plastik di masyarakat semakin bertambah sehingga limbah plastik yang di hasilkan semakin meningkat. Salah satu teknik daur ulang yang dapat diterapkan dalam meminimalisir tersebarnya sampah polypropylene yaitu dengan membuat komposit. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan komposit dari polypropylene daur ulang, untuk selanjutnya dikombinasikan dengan serat pandan dan pelapisan karbon cloth. Setelah itu dilakukan pengujian tarik untuk mengetahui sifat mekanis dan makro untuk mengetahui struktur dari spesimen. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental, dimana ketika limbah polypropylene sudah dilunakan menggunakan heat gun kemudian menata serat pandan dan carbon cloth, maka dilakukan penekanan menggunakan logam aluminium agar polypropylene dapat padat. Kemudian untuk dimensi dari pembuatannya sesuai ASTM D 638. Dari hasil pengujian tarik untuk ASTM D638, untuk spesimen variasi acak mempunya rata-rata kekuatan Tarik sebesar 10.47 MPa sedangkan spesimen variasi 90° memiliki rata-rata kekuatan Tarik 8.86 MPa dan untuk  Pengujian tarik pada spesimen variasi 0° memiliki rata-rata kekuatan Tarik sebesar 14.43 MPa. Dengan demikian komposite polypropylene dengan variasi 0° memiliki kekuatan Tarik tertinggi sedangkan terendah terdapat pada komposite polypropylene dengan variasi 90°

    EKSPERIMEN KEKUATAN MATERIAL KOMPOSIT DENGAN MATRIX POLYPROPYLENE VARIASI SERAT DAUN NANAS

    Get PDF
    Komposit merupakan campuran dua atau lebih dari bahan yang berbeda menjadi satu. Matriks dan penguat sebagai penyusun dasar pembuatan komposit. Komposit ini memadukan antara polypropylene dengan serat daun nanas, yaitu polypropylene sebagai matriks dan serat daun nanas sebagai penguat. Selanjutnya untuk matriks bisa dibagi menjadi 2 jenis yaitu termoset dan termoplastik. Untuk termoset yaitu jenis matriks yang apabila diberikan perlakuan panas akan mengalami gosong dan tidak meleleh. Sedangkan untuk jenis termoplastik akan meleleh jika diberikan perlakuan panas. Polypropylene sendiri termasuk dalam kategori termoplastik. Saat ini persebaran sampah plastik seperti polypropylene semakin banyak sehingga perlu adanya tindakan agar tidak mencemari lingkungan dengan cara mengubah polypropylene menjadi matriks pada komposit.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik material komposit dari polypropylene dengan serat daun nanas menggunakan uji impak, serta mengetahui struktur dari pada komposit dengan uji makro. Metode yang dilakukan dalam pembuatan komposit ini yaitu eksperimen dimana peneliti membuat komposit dengan memadukan antara polypropylene dan serat daun nanas menjadi komposit. Pembuatan komposit ini menggunakan ukuran ASTM D6110-10 dengan panjang 5.5 cm, lebar 1 cm, tinggi 1 cm. Hasil pengujian terbaik setiap variasi yaitu pertama dari variasi acak terdapat pada spesimen 3 menghasilkan nilai energy sebesar 9.652 J dan harga impak sebesar 0.084 J/mm². Untuk variasi horizontal terpadat pada spesimen 3 dengan nilai energy mencapai 7.5 J dan harga impak sebesar 0.060 J/mm². Selanjutnya variasi vertikal pada spesimen 1 dengan nilai energy mencapai 5.172 J dan harga impak dengan nilai 0.055 J/mm²

    PENGARUH WAKTU PERENDAMAN LARUTAN NaOH 30% TERHADAP KEKUATAN MEKANIK KOMPOSIT SERAT PANDAN

    Get PDF
    Komposit merupakan suatu material yang terdiri dari dua atau lebih campuran material yang berbeda. Komposit pada umumnya terdiri dari dua penyusun yaitu serat dan matriks. Serat pada komposit dapat menjadi dua bagian yaitu alam dan buatan. Untuk membuat komposit lebih ramah lingkungan maka dapat menggunakan serat alam sebagai komposisi dari komposit. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan komposit dengan matriks dari resin epoxy dan utuk serat yang berasal dari serat pandan. Kemudian untuk serat pandan diberikan perlakukan variasi waktu perendaman pada larutan NaOH. Adapun variasi waktu yang dilakukan yaitu 0, 40, 60 dan 80 menit. Setelah dilakukan pembuatan komposit selanjutnya dilakukan pelapisan menggunakan kainfiberglass . Selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan alat uji tarik dengan standar ASTM D3039 dan uji impact dengan standar D-256. Hasil dari penelitian ini menunjukkan semakin lama perendaman akan meningkatkan mekanis dari spesimen. Dimana untuk pengujian tarik spesimen dengan waktu perendaman 80 menit dapat menghasilkan nilai tegangan 3.4 kgf/mm 2 , beban maksimum yang dapat dicapai sebesar 541,03 kgf, dan untuk nilai kekuatan tarik maksimal mencapai 31,49 MPa. Untuk hasil uji impact paling tinggi terdapat pada variasi waktu 80 menit dengan nilai 2.3 J dan untuk nilai harga impact 0.0286 J/mm 2

    PENGARUH CORE HONEYCOMB KOMPOSIT SANDWICH TERHADAP KEKUATAN COMPRESS DENGAN METODE VACUUM BAGGING

    Get PDF
    Sandwich composites are a combination of two materials with different properties, when combined to form one material that has stronger properties and resistance than its constituent materials. This structure consists of a surface layer (skin) and a core (core). This study used fiberglass woven roving skin, core polylactid acid (PLA), and put together using polyester resin. One of the new technologies used today is 3D printing, which allows the manufacture of products with three-dimensional shapes.  The research aims to produce new composite products by creating vertical and horizontally oriented variations of honeycomb cores, combined with PLA cores printed using 3D printing technology. The manufacturing process uses the vacuum bagging method because the process is simpler. The test is performed by flatwise compressive method to evaluate the resistance of the specimen to a given compression load. The test results showed that of the four vertically oriented honeycomb sandwich core composite specimens, the highest maximum compressive strength value was found in vertical honeycomb 3, reaching 61,310 MPa with a maximum load of  46434 N. Meanwhile, in the four horizontally oriented honeycomb sandwich core composite specimens, the highest maximum compressive strength value was found in horizontal honeycomb 2, reaching 15,265 MPa with a maximum load of 13603 N. From the test results It was concluded that the vertically oriented honeycomb sandwich core composite has superior structural strengthKomposit sandwich merupakan kombinasi dua material dengan sifat yang berbeda, ketika digabungkan membentuk satu material yang memiliki sifat dan ketahanan lebih kuat daripada bahan penyusunnya. Struktur ini terdiri dari lapisan permukaan (skin) dan bagian inti (core). Penelitian ini menggunakan skin fiberglass woven roving, core polylactid acid (PLA), dan disatukan menggunakan resin polyester. Salah satu teknologi baru yang digunakan saat ini adalah 3D printing, yang memungkinkan pembuatan produk dengan bentuk tiga dimensi. Penelitian bertujuan  menghasilkan produk komposit baru dengan menciptakan variasi core honeycomb yang berorientasi vertikal dan horizontal, yang dikombinasikan dengan core berbahan PLA yang dicetak menggunakan teknologi 3D printing. Proses manufaktur menggunakan metode vacuum bagging karena prosesnya lebih sederhana. Pengujian dilakukan dengan metode flatwise compressive untuk mengevaluasi ketahanan spesimen terhadap beban kompresi yang diberikan. Hasil pengujian menunjukkan dari keempat spesimen komposit sandwich core honeycomb yang berorientasi vertikal, nilai kekuatan tekan maksimum tertinggi terdapat pada honeycomb vertikal 3, mencapai 61,310 MPa dengan beban maksimum 46434 N. Sementara itu, pada keempat spesimen komposit sandwich core honeycomb yang berorientasi horizontal, nilai kekuatan tekan maksimum tertinggi ditemukan pada honeycomb horizontal 2, mencapai 15,265 MPa dengan beban maksimum 13603 N. Dari hasil pengujian tersebut disimpulkan bahwa komposit sandwich core honeycomb yang berorientasi vertikal memiliki kekuatan struktur yang lebih unggu

    PENGEMBANGAN MATERIAL KOMPOSIT TAHAN PANAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE 3D PRINTING DAN HAND LAY UP

    Get PDF
      Sandwich composites are a combination of two materials that have different properties which are then put together to have stronger properties and resistance than their constituents, consisting of the skin and the core. In this study, ceramic fiber blanket insulation was used, leather fiber, core polylactid acid (PLA) and united using merrhyl polyester resin. This research produces a new composite product with a honeycomb core combined with a core made of PLA which is printed with 3D printing, the manufacturing process is by using a hand lay up based on its superiority which is a simpler process, making heat resistant composites by combining ceramic fiber blanket fibers insulation and merrhyl polyester resin, in the thermal conductivity test and also the impact charpy obtained the results from the impact charpy test with a honeycomb core with a ratio of 50% fiber and 50% resin to get an impact on specimen 3 of 4,848j then on impact without skin only PLA got a value of 1.5034j in the thermal conductivity test with a time of 30s to get a Q1 temperature of 1.3130C in Q2 to get a result of 3540C in this study obtained a heat-resistant composite with a mixture of ceramic fiber blankets this insulating material is suitable for the temperature conditions from the results of this test fix what the impact results and also know the ceramic fiber blanket insulation fiber which is suitable for use in composite materials that require high temperatures.Komposit sandwich merupakan gabungan dua material yang memiliki sifat berbeda kemudian dijadikan satu memiliki sifat dan ketahanan yang lebih kuat dari penyusunnya, terdiri dari skin dan bagian inti (core). Pada penelitian ini menggunakan skin serat ceramic fiber blanket insulation, core polylactid acid (PLA) dan di satukan menggunakan resin merrhyl polyester. Pada penelitian ini menghasilkan produk komposit baru dengan core honeycomb di padukan dengan core berbahan PLA yang di cetak dengan 3D printing, proses manufaktur yaitu dengan menggunakan hand lay up di dasari pada keunggulannya yang prosesnya lebih sederhana, pembuatan komposit tahan panas dengan menggabungkan serat ceramic fiber blanket insulation dan resin merrhyl polyester, pada pengujian konduktivitas termal dan juga impact charpy di dapatkan hasil dari pengujian impact charpy dengan core honeycomb perbandingan serat 50% dan resin 50% mendapatkan hasil impact pada spesimen 3 sebesar 4.848j kemudian pada impact tanpa skin hanya PLA saja mendapatkan nilai sebesar1.5034j pada pengujian konduktivitas termal dengan waktu 30s mendapatkan hasil suhu Q1 sebesar 1.3130C pada Q2 mendapatkan hasil sebesar 3540C pada penelitian ini di dapatkan komposit yang tahan panas degan campuran serat ceramic fiber blanket insulation bahan ini cocok untuk kondisi temperatur dari hasil pengujian ini mendapatkan hasil impact dan juga mengetahui serat ceramic fiber blanket insulation cocok digunakan untuk bahan komposit yang memerlukan suhu temperatur tinggi

    ANALISIS PENGARUH WAKTU PELAPISAN NIKEL PADA MATERIAL ALUMINIUM SERI 2024 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN DENGAN METODE ELEKTROPLATING

    Get PDF
    At this time the use of aluminum is already applied in the fields of industry, otomototif, and health. The use of aluminum cannot be separated from the good corrosion-resistant properties and has relatively good mechanical strength. In addition, aluminum is also easy to carry out the fabrication process. Such properties of aluminum can be applied to the manufacture of parts on aircraft. One type of aluminum that is widely used in aircraft is aluminum alloy 2024. To make the aluminum material better, one of the methods that can be used to make the aluminum material better is electroplating. The electroplating process is the transfer of the coating metal ions to the metal to be coated. The working principle of electroplating is that the anode will conduct ions to the cathode. In this study, an electroplating process was carried out by coating aluminum 2024 using nickel. The variations used in this study are the electroplating process time on the material, while the variations used are 20 minutes, 30 minutes, and 40 minutes. After the electroplating process is carried out, it then performs tensile and hardness testing on the material. From the results of tensile testing, for variations of aluminum without an electroplating process, it is the highest, as for the tensile strength value, which is 482.65 MPa. While in materials with the longest electroplating process (40 minutes) the tensile strength is 410,408 MPa. The hardness test also shows that the longer the electroplating process will reduce the hardness valuePada saat ini penggunaan aluminium sudah diterapkan di bidang industri, otomototif, dan kesehatan. Penggunaan aluminium tidak lepas dari sifat tahan korosi yang baik serta memiliki kekuatan mekanis yang relatif baik. Selain itu aluminium juga mudah untuk dilakukan proses fabrikasi. Sifat dari aluminium tersebut dapat diterapkan untuk pembuatan bagian pada pesawat terbang. Salah satu jenis aluminium yang banyak digunakan pada pesawat yaitu aluminium alloy 2024. Untuk menjadikan material aluminium menjadi lebih baik, salah satu metode yang dapat digunakan untuk membuat material aluminium menjadi lebih baik adalah dengan elektroplating. Proses elektroplating adalah pemindahan ion logam pelapis menuju logam yang akan dilapisi. Prinsip kerja dari elektroplating adalah bagian anoda akan menghantarkan ion menuju katoda. Pada penelitian ini dilakukan proses elektroplating dengan melapisi aluminum 2024 menggunakan nikel. Variasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu waktu proses elektroplating pada material, adapun variasi yang digunakan yaitu 20 menit, 30 menit, dan 40 menit. Setelah dilakukan proses elektroplating selanjutnya melakukan pengujin tarik dan kekerasan pada material. Dari hasil pengujian tarik maka untuk variasi aluminium tanpa proses elektroplating merupakan yang tertinggi, adapun nilai kekuatan tariknya yaitu 482,65 MPa. Sedangkan pada material dengan proses elektroplating terlama (40 menit) kekuatan tariknya yaitu 410,408 MPa. Pada pengujian kekerasan juga menunjukan semakin lama proses elektroplating akan menurunkan nilai kekerasan

    Pengaruh Orientasi Arah Serat Terhadap Kekuatan Mekanis Komposit Serat Pandan Dengan Pelapisan Carbon Cloth

    Get PDF
    Indonesia has a wealth of natural resources that are very abundant, where one of the natural resources that can be found in Indonesia is plants that contain fiber. At this time plants containing fiber were mostly used for the manufacture of handicrafts. One of the plants in question is the pandan plant, with the passage of time, it is necessary to use fiber from pandan plants so that it can be used for the latest technology. In this study, composites were made using pandan fibers, where for variations of this study, namely 0°, 90° and random. As for the process of making composites using the press method and in coating carbon cloth on composite surfaces using the hand lay up method. In this study, researchers conducted tensile testing based on ASTM D-3039 and for impact testing based on ASTM E-23. The results of this study were for specimens in the best tensile testing was at an angle variation of 90° with an average tensile strength of 29.43 MPa. The highest impact test results are in the 90° variation with an absorbable energy value of 2,622 J and for an impact price value of 0.033 J/mm2

    ANALISIS PENGARUH PELAPISAN NIKEL PADA MATERIAL ALUMINIUM SERI 2024 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN DENGAN METODE ELEKTROPLATING

    Get PDF
    Aluminum alloy in the aerospace field has been widely used in the manufacture of skins from aircraft. The use of aluminum alloy has the advantages of relatively high mechanical strength and resistance to corrosion. In order to raise the strength of the material and the physical appearance of aluminum can use the electroplating method. Electroplating is a method used to coat metals with other types of metals, the coating process uses the help of electric current. The electric current used will trigger the release of metal ions at the anode to be further attached to the cathode. In this study, an electroplating process was carried out on 2024 aluminum alloy specimens with nickel coating. The variations in this study used differences in electric current voltages of 25 V, 35 V, and 45 V. Then to find out the differences from the variations that have been used, tensile tests and hardness tests were carried out. From the results of the tensile test, it shows that the higher the voltage of the electric current used, it will increase the tensile strength, but the yield strength will decrease. The highest tensile strength is found in the voltage variation of 45 V with a value of 452.53 MPa. Then on the hardness test shows that the higher the voltage of the electric current will reduce the hardness value. The highest hardness value is found at a voltage of 25 V with a value of 963.594.Aluminium alloy pada bidang kedirgantaraan sudah banyak digunakan dalam pembuatan skin dari pesawat. Penggunaan aluminium alloy memiliki kelebihan kekuatan mekanis yang relatif tinggi dan ketahanan terhadap korosi. Dalam rangka menaikkan kekuatan material dan tampilan fisik dari aluminium dapat menggunakan metode elektroplating. Elektroplating adalah metode yang digunakan untuk melapisi logam dengan logam jenis lain, proses pelapisan menggunakan bantuan arus listrik. Arus listrik yang digunakan akan memicu pelepasan ion logam pada bagian anoda untuk selanjutnya melekat pada bagian katoda. Pada penelitian ini dilakukan proses elektroplating pada spesimen aluminium alloy 2024 dengan pelapisan nikel. Variasi pada penelitian ini menggunakan perbedaan tegangan arus listrik 25 V, 35 V, dan 45 V. Kemudian untuk mengetahui perbedaan dari variasi yang sudah digunakan maka dilakukan uji tarik dan uji kekerasan. Dari hasil uji tarik menunjukkan semakin tinggi tegangan arus listrik yang digunakan akan menaikan kekuatan tarik, namun kekuatan yield akan menurun. Kekuatan tarik tertinggi terdapat pada variasi tegangan 45 V dengan nilai 452,53 MPa. Kemudian pada uji kekerasan menunjukkan semakin tinggi tegangan arus listrik akan menurunkan nilai kekerasan. Nilai kekerasan paling tinggi terdapat pada tegangan 25 V dengan nilai 963,594
    corecore