6 research outputs found
Hak politik masyarakat pengungsi dalam pilkades Blu'uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang 2013
Penelitian ini berfokus pada hak politik masyarakat pengungsi Syiah dalam pemilihan kepala Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang. Oleh karena itu, rumusan masalah yang diangkat adalah mengetahui kehidupan sosial politik masyarakat Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang? Dan menganalisa hak-hak politik warga masyarakat Desa Blu’uran dalam Pildes Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang? Penelitian ini termasuk penelitian yang penggunakan pendekatan kualitatif karena data yang dihadapi berupa pernyataan verbal bukan numerik atau angka-angka. Menggunakan sumber data primer dan data skunder, penggalian data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan teknik pengambilan informannya melakukan teknik purposive sampling atau sampel bertujuan, dimana peneliti menentukan informan yang didasarkan pada ciri-ciri atau sifat dan karakteristik yang merupakan ciri pokok populasi. Dengan menggunakan analisa perspektif HAM dan teori konflik Dahrendorf serta Teori Elit Politik. Penelitian ini menemukan bahwa (1) Kehidupan sosial keagamaan masyarakat Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Sunni dan Kelompok Syiah. Kelompok Sunni memiliki ikatan atau hubungan yang sangat dekat dengan K.H. Ali Karror dan K.H. Muhaimin yang keduanya berafiliasi dengan partai politik PPP, kemudian K.H. Fauzan pengasuh Pondok Pesantren Karang Durin yang berafiliasi pada partai PKB. kelompok Sunni juga memiliki hubungan dengan Blater. Sedangkan kelompok Syiah sendiri tidak memiliki afiliasi kelompok keagamaan maupun afiliasi pada partai politik. (2) Hak politik pengungsi Syiah dalam pemilihan Kepala Desa Blu’uran tidak terakomodir dengan baik. Dan apa yang terjadi pada masyarakat Syiah merupakan sebuah tindakan kesewenang-wenangan dan hegemoni kelompok Sunni terhadap kelompok Syiah. Dengan menggunakan kekuasaan tersembunyi (Hidden), kelompok Sunni memberikan hambatan kepada kelompok Syiah agar menjamin kepentingan dan kekuasaan mereka terjaga
Hak politik masyarakat pengungsi dalam pilkades Blu'uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang 2013
Penelitian ini berfokus pada hak politik masyarakat pengungsi Syiah dalam pemilihan kepala Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang. Oleh karena itu, rumusan masalah yang diangkat adalah mengetahui kehidupan sosial politik masyarakat Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang? Dan menganalisa hak-hak politik warga masyarakat Desa Blu’uran dalam Pildes Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang? Penelitian ini termasuk penelitian yang penggunakan pendekatan kualitatif karena data yang dihadapi berupa pernyataan verbal bukan numerik atau angka-angka. Menggunakan sumber data primer dan data skunder, penggalian data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan teknik pengambilan informannya melakukan teknik purposive sampling atau sampel bertujuan, dimana peneliti menentukan informan yang didasarkan pada ciri-ciri atau sifat dan karakteristik yang merupakan ciri pokok populasi. Dengan menggunakan analisa perspektif HAM dan teori konflik Dahrendorf serta Teori Elit Politik. Penelitian ini menemukan bahwa (1) Kehidupan sosial keagamaan masyarakat Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Sunni dan Kelompok Syiah. Kelompok Sunni memiliki ikatan atau hubungan yang sangat dekat dengan K.H. Ali Karror dan K.H. Muhaimin yang keduanya berafiliasi dengan partai politik PPP, kemudian K.H. Fauzan pengasuh Pondok Pesantren Karang Durin yang berafiliasi pada partai PKB. kelompok Sunni juga memiliki hubungan dengan Blater. Sedangkan kelompok Syiah sendiri tidak memiliki afiliasi kelompok keagamaan maupun afiliasi pada partai politik. (2) Hak politik pengungsi Syiah dalam pemilihan Kepala Desa Blu’uran tidak terakomodir dengan baik. Dan apa yang terjadi pada masyarakat Syiah merupakan sebuah tindakan kesewenang-wenangan dan hegemoni kelompok Sunni terhadap kelompok Syiah. Dengan menggunakan kekuasaan tersembunyi (Hidden), kelompok Sunni memberikan hambatan kepada kelompok Syiah agar menjamin kepentingan dan kekuasaan mereka terjaga
BIMBINGAN TEKNIS KEPALA LABORATORIUM SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM IPA
Laboratorium IPA merupakan kegiatan untuk melakukan pengamatan dan mempraktikan hal yang telah dipelajari secara teori. Hal yang penting dalam laboraturium IPA adalah sistem pengelolaannya, supaya laboratorium IPA dapat berfungsi dengan baik dan sesuai standart. Berdasarkan hal tersebut, telah dilakukan bimbingan teknis kepada kepala laboratorium sebagai upaya peningkatan kegiatan praktikum di laboraturium IPA yang sesuai standart dari pemerintah. Bimbingan teknis ini dilakukan dengan memberikan wawasan tentang kebijakan kepala laboratorium IPA, manajemen laboratorium IPA, analisis SWOT, administrasi laboratorium IPA, sarana dan prasarana laboratorium IPA, manajemen alat dan bahan laboratorium IPA serta tata cara pembuatan modul. Kegiatan ini diikuti oleh kepala laboratorium atau guru yang mengelola laboraturium IPA di seluruh Indonesia. Bimbingan teknis ini dilakukan secara online menggunakan aplikasi Zoom. Hasil kegiatan ini yaitu menganalisis hasil pretest dan posttest selama kegiatan berlangsung dan menunjukkan hasil yang positif. sehingga kegiatan ini dapat menunjukkan bahwa bimbingan teknik kepala laboratorium IPA dapat memberikan dan meningkatkan wawasan tentang sistem pengelolaan laboratorium IPA yang bermanfaat kepada peserta
Pengamdian pada Mayarakat dengan Inverted Action Research Model di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Kebumen
Artikel ini tentang riset berbasis pengabdian masyarakat pada pondok pesantren (ponpes). Lokasi riset di Ponpes Nurul Hidayah Bandung Kebumen Jawa Tengah yang telah lama menyelenggarakan sejumlah kegiatan produksi. Riset bertujuan untuk mengetahui bagaimana transformasi sosial telah terjadi di dalam ponpes ini dengan mencoba menelisik latar belakang dan tujuan yang ada di balik kiprahnya sekarang ini untuk mengetahui pendaman konsep utama dari penyelenggaraan ponpes ini. Riset ini bersifat kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Metode riset menggunakan model riset aksi dengan cara terbalik (inverted action research) dimana realitas ponpes sekarang ini dipandang sebagai hasil sebuah aksi sosial yang kemudian digali akar latar belakang masalah dan tujuannya. Informan riset adalah kyai dan nyai pengasuh dan sejumlah pengurus ponpes. Riset dilakukan pada Juli-Agustus 2018. Hasil riset adalah bahwa: (1)model riset aksi terbalik yang digunakan mampu membongkar latar belakang masalah dan tujuan penyelenggaraan ponpes, (2)konsep utama penyelenggaraan ponpes adalah ‘pondok jigang’ (ngaji karo dagang) yang kemudian menjadi distingsi ponpes ini. Saran, bahwa model riset aksi terbalik (inverted action research) layak dimanfaatkan untuk riset berbasis pengabdian masyarakat untuk keperluan melihat masyarakat masakini, masalalu, dan gerak masa mendatangny
Hak politik masyarakat pengungsi dalam pilkades Blu'uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang 2013
Penelitian ini berfokus pada hak politik masyarakat pengungsi Syiah dalam pemilihan kepala Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang. Oleh karena itu, rumusan masalah yang diangkat adalah mengetahui kehidupan sosial politik masyarakat Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang? Dan menganalisa hak-hak politik warga masyarakat Desa Blu’uran dalam Pildes Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang? Penelitian ini termasuk penelitian yang penggunakan pendekatan kualitatif karena data yang dihadapi berupa pernyataan verbal bukan numerik atau angka-angka. Menggunakan sumber data primer dan data skunder, penggalian data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan teknik pengambilan informannya melakukan teknik purposive sampling atau sampel bertujuan, dimana peneliti menentukan informan yang didasarkan pada ciri-ciri atau sifat dan karakteristik yang merupakan ciri pokok populasi. Dengan menggunakan analisa perspektif HAM dan teori konflik Dahrendorf serta Teori Elit Politik. Penelitian ini menemukan bahwa (1) Kehidupan sosial keagamaan masyarakat Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Sunni dan Kelompok Syiah. Kelompok Sunni memiliki ikatan atau hubungan yang sangat dekat dengan K.H. Ali Karror dan K.H. Muhaimin yang keduanya berafiliasi dengan partai politik PPP, kemudian K.H. Fauzan pengasuh Pondok Pesantren Karang Durin yang berafiliasi pada partai PKB. kelompok Sunni juga memiliki hubungan dengan Blater. Sedangkan kelompok Syiah sendiri tidak memiliki afiliasi kelompok keagamaan maupun afiliasi pada partai politik. (2) Hak politik pengungsi Syiah dalam pemilihan Kepala Desa Blu’uran tidak terakomodir dengan baik. Dan apa yang terjadi pada masyarakat Syiah merupakan sebuah tindakan kesewenang-wenangan dan hegemoni kelompok Sunni terhadap kelompok Syiah. Dengan menggunakan kekuasaan tersembunyi (Hidden), kelompok Sunni memberikan hambatan kepada kelompok Syiah agar menjamin kepentingan dan kekuasaan mereka terjaga