6 research outputs found

    Estimasi Kedalaman Akuifer Dangkal Daerah TPA Manggar Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner

    Get PDF
    Research on the estimation of shallow aquifer depth is very useful to determine the distribution of shallow aquifer potential that can be utilized by humans easily and efficiently. The research methods include the study of geological conditions, measurement of a geoelectrical method with the configuration is Wenner and interpretation of cross-section 2D subsurface resistivity to determine the estimation of shallow aquifer depths. Based on variations in resistivity values in 2D cross sections, it can be seen the subsurface conditions of the study area consisted of clay layers with resistivity values of 5-20 ohms, sand layers with resistances of 20 - 70 ohms meters, layers of soil and limestone inserts with resistivity 70 - 300 ohms. The sand layer acts as an aquifer because it can deviate and pass water. At the study site, the sand layer is at a depth of 5-25 meters which has the potential as a shallow aquifer.Keywords: Resistivity, Aquifer, Wenner, GeoelectricalABSTRAKPenelitian mengenai estimasi kedalaman akuifer dangkal sangat berguna untuk mengetahui sebaran potensi akuifer dangkal yang dapat dimanfaatkan oleh manusia secara mudah dan efisien. Metode penelitian meliputi studi mengenai kondisi geologi, pengukuran geolistrik konfigurasi wenner dan interpretasi penampang 2D resistivitas bawah permukaan untuk mengetahui estimasi kedalaman akuifer dangkal. Berdasarkan variasi nilai resistivitas dalam penampang 2D dapat diketahui kondisi bawah permukaan daerah penelitian terdiri darilapisan lempung dengan nilairesistivitas 5 – 20 Ωm, lapisan pasir  dengan resisitivitas 20 – 70 Ωm, lapisan soil dan sisipan batu gamping dengan resistivitas 70 – 300 Ωm. Lapisan pasir berperan sebagai akuifer karena dapat menyimpang dan meyoloskan air. Pada lokasi penelitian lapisan pasir berada pada kedalaman 5 – 10 meter yang berpotensi sebagai akuifer dangkal yang tergolong sebagai akuifer bebas.Kata kunci :  resistivitas, akuifer, wenner, geolistrik

    Menentukan Ketebalan Lapisan Lapuk Berdasarkan Data Geolistrik Resistivitas

    Get PDF
    In building construction planning, roads, or other infrastructures, Soil capacity for placing foundation is an substantial part that must be considered. When the land as construction supporting experiences fracture or shift, then it can generate building failure. The potential for fracturing and soil displacement can be identified from the thickness of weathered layer. Geoelectric resistivity methods of dipole-dipole array were applied in this study to determine the thickness of the weathered layer. The study was conducted at three different measurement locations oriented to east-west. The result of data processing usingRes2dinv software with an inversion technique is 2D resistivity section that represents a conceptual subsurface geological model. From these results, three types of rock layers are identified. The first layer is a weathered layer in the form of topsoil, clay, and sand with resistivity value of 8-276 Ωm and the thickness varied from 5 m to 17 m, the second layer is clay sand with resistivity value of 276-2000Ωm identified in about12m to infinite depth, and the resistivity values up to 2000 Ωm the third layer identified at location SS_01 is considered to be coal.Keywords: resistivity, geoelectric, dipole-dipole, weathered layer ABSTRAKDalam hal perencanaan pembangunan gedung, jalan, maupun infrastruktur lainnya, kestabilan tanah menjadi salah satu bagian penting yang harus diperhatikan. Jika tanah sebagai pendukung bangunan mengalami deformasi berupa rekahan, penurunan atau pergeseran, maka hal tersebut dapat memicu kerusakan konstruksi bangunan. Potensi rekahan,penurunan dan pergeseran tanah dapat diketahui dari ketebalan lapisan lapuk. Metode Geolistrik resistivitas konfigurasi dipol-dipol diaplikasikan dalam penelitian ini untuk menentukan ketebalan lapisan lapuk. Penelitian dilakukan di tiga lokasi pengukuran berbeda dan beroentasi timur-barat. Hasil pengolahan data menggunakan software Res2dinvdengan teknik inversi berupa penampang resistivitas 2D yang merepresentasikan model geologi konseptual bawah permukaan. Dari Hasil tersebut teridentifikasi tiga jenis lapisan batuan. Lapisan pertama merupakan lapisan lapuk yang terdiri dari top soil,lempung dan pasir halusmemiliki nilai resistivitas 8-276 Ωm dan ketebalan yang bervariasi dari 5 m hingga 17 m. Lapisan kedua adalah  pasir lempung memiliki nilai resistivitas 276-2000 Ωm danteridentifikasi pada kedalaman 12 m sampai tak hingga, dan lapisan ketiga dengan nilai resistivitas lebih dari 2000 Ωm  yangteridentifikasi pada lokasi pengukuran SS_01 diduga sebagai batu bara. Kata Kunci: resistivitas, geolistrik, dipole-dipole, lapisan lapu

    Identifikasi Lapisan Bawah Permukaan Berdasarkan Data Resistivitas 2 Dimensi

    Get PDF
    Kondisi bawah permukaan bumi yang kompleks sangat menarik untuk dipelajari. Informasi kondisi bawah permukaan dapat digunakan dalam berbagai bidang keilmuan. Informasi kondisi bawah permukaan memberikan gambaran karakteristik dari setiap lapisan batuan. Dalam penelitian ini menggunakan metode geolistrik untuk mengetahui kondisi bawah permukaan. Metode geolistrik menggunakan sifat kelistrikan yaitu resistivitas batuan. Akuisisi data lapangan dilakukan dengan cara mengalirkan arus listrik ke bawah permukaan dan mengukur beda potensia yang muncul. Konfigurasi elekroda yang digunakan adalah konfigurasi wenner yang menghasilkan penampang 2D resistivitas bawah permukaan. Berdasarkan penampang 2D resistivitas bawah permukaan diketahui lapisan bawah permukaan daerah penelitian didominasi oleh lapisan lempung yang tersisipi pasir dengan nilai resistivitas 10 – 31 Ωm tersebar disemua lintasan pengukuran. Terdapat juga lapisan lempung yang tersaturasi oleh air dengan resistivitas 1 – 10 Ωm yang hanya terdapat dilintasan pertama pada kedalaman 5 – 18 m dibawah permukaan. Sesuai dengan kondisi geologi di dareah penelitian juga terdapat sisipan batubara, hal ini terlihat pada lintasan pertama dan kedua dengan nilai resistivitas > 90 Ωm. Data informasi bawah permukaan hasil penelitian dapat digunakan sebagai data pendukung dalam persiapan pembangunan dan meminimalisisr dampak bencana alam. 

    Identifikasi Struktur Tanah Bawah Permukaan dan Kedalaman Akuifer Daerah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Manggar Menggunakan Metode Resistivitas Konfigurasi Schlumberger

    Get PDF
    Air menjadi persoalan bagi warga sekitar daerah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Manggar Balikpapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kedalaman akuifer dan struktur bawah permukaan sekitar daerah TPA Manggar dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi Schlumberger. Data yang diperoleh pada proses akusisi digunakan untuk menghitung nilai resistivitas semu pada setiap titik pengukuran dan dianalisisi secara kuantitatif dan kualitatif. Proses dilanjutkan dengan inversi menggunakan program IP2 Win sehingga didapatkan nilai resistivitas dan ketebalan lapisan pada setiap titik pengukuran. Hasil pengukuran terlihat bahwa struktur bawah permukaan pada setiap titik pengukuran memiliki kesamaan, yaitu pada lapisan teratas merupakan lapisan top soil dengan lapisan kedap air (impermeable). Dibawahnya  merupakan lapisan lempung yang lolos air (permeable), selanjutnya adalah lapisan  pasir yang memiliki fungsi sebagai lapisan akuifer air tanah. Kedalaman lapisan akuifer air tanah menunjukkan hasil yang berbeda-beda, akuifer terdangkal pada titik pengukuran kedua yaitu 1,15 – 7,68 meter dan akuifer terdalam pada titik pengukuran ketiga yaitu 41,2 – 61,7 meter. Rentang nilai resistivitas akuifer pada tiap titik pengukuran bervariasi berkisar 7,33 Ωm  – 27,4 Ωm

    Application of the Self-Potential Method to Determine the Distribution of Leachate in the Manggar TPA Balikpapan

    Get PDF
    The Manggar Final Processing Site (TPA) is a TPA located in the city of Balikpapan by implementing a sanitary landfill system. In this system, the waste is piled up into a mountain so that leachate generated from the waste will enter the layers below the surface due to rainwater. To detect the presence or distribution of leachate below the surface, an investigation was carried out using the Self Potential (SP) Method. The results of the data processing obtained are isopotential maps. From this map, we can see the distribution of leachate based on the potential difference value. Based on the slicing data from the anomaly, the value of the potential difference between 31 mV and -50 mV is found, which is scattered towards the north. This can be indicated as a leachate anomaly

    APLIKASI METODE VLF (VERY LOW FREQUENCY) DAN METODE RESISTIVITAS UNTUK ESTIMASI SEBARAN LAVA BASALT BERSTRUKTUR BANTAL DI DAERAH WATUADEG KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian tentang estimasi sebaran lava basalt berstruktur bantal telah di lakukan di daerah Watuadeg Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman D.I. Yogyakarta dengan menggunakan metode VLF (Very Low Frequency) dan metode resistivitas untuk mengetahui variasi nilai rapat arus ekuivalen dan resistivitas bawah permukaan, serta arah penyebaran lava bantal. Pengukuran metode VLF sebanyak 5 lintasan yang berarah Barat – Timur dan 3 lintasan berarah Utara – Selatan. Pengukuran metode resistivitas sebanyak 9 titik dengan setengah panjang bentangan (AB/2) adalah 200 meter dalam area pengukuran 2 km2. Hasil pengolahan data resistivitas menunjukkan nilai variasi resistivitas bawah permukaan adalah 10,9 Ωm– 109  Wm yang diidentifikasi sebagai resistivitas soil, 32,3 Ωm – 122 Ωm diindikasikan sebagai resistivitas tuf, 286 Ωm – 888 Ωm diidentifikasi sebagai resistivitas lava bantal, 112 Ωm – 167 Ωm diidentifikasi sebagai resistivitas aglomerat dan 2,72 Ωm – 36,2 Ωm diindikasikan sebagai resistivitas lempung. Nilai rapat arus ekuivalen (RAE)  di daerah Watuadeg bervariasi antara 60 % - 240 %. Berdasarkan hasil korelasi antar penampang RAE dengan penampang korelasi resistivitas diperkirakan bahwa sebaran lava basalt berstruktur bantal di daerah Watuadeg bersumber dari bukit yang terletak di sebelah Barat kali Opak dengan arah sebarannya menerus ke arah Selatan
    corecore