8 research outputs found

    FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR, PRAMBANAN DAN RATU BOKO (PERSERO) TAHUN 2014

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui pengaruh faktor psikologis, sosial dan finansial terhadap kepuasan kerja Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. 2) untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kepuasan kerja para pekerja dari Borobudur, Prambanan dan Candi Ratu Boko. Jangka panjang dan tujuan penelitian ini adalah meningkatkan peran faktor psikologis, sosial dan keuangan sehingga kepuasan kerja akan meningkat .Jadwal penelitian pada Juli hingga September 2014. Penulis menggunakan analisis deskriptif untuk metode penelitian . Total populasi adalah 180 karya dari pekerja organik dari Borobudur, Prambanan dan Candi Boko. Penyebaran penduduk adalah adalah 83 Borobudur, 77 Prambanan dan 23 Candi Boko. Penulis hanya mengambil 25% dari populasi itu 45 pekerja Dalam penelitian ini penulis mengamati faktor psikologis, sosial, dan finansial yang mempengaruhi kepuasan kerja Borobudur, Prambanan dan Boko Candi bekerja dengan Beberapa analisis regresi itu persamaan regresi Y = -10,155 + 0.281X1 + 0.166X2 + 0.697X3. Dengan hasil uji F adalah Fh (44,695) Ft (2,84) .its berarti bahwa faktor psikologis (X1), faktor sosial (X2) dan faktor keuangan (X3) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja Borobudur, Prambanan dan Candi Boko bekerja. Dari ketiga faktor, faktor keuangan faktor yang paling dominan. Dari tekad, diperoleh R2 = 0,749, berarti yang bahwa kepuasan kerja Borobudur, Prambanan dan Boko Tempel pekerja 74,90% dipengaruhi oleh faktor psikologis, sosial dan keuangan, Sisa 25,10% dipengaruhi oleh tawaran faktor

    Pengaruh Edukasi dan Kesadaran Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Studi Kasus UMKM Baru

    Get PDF
    Studi ini bertujuan untuk menginvestigasi lebih jauh tentang peran edukasi yang dilakukan oleh aparat pajak/fiscus dan persepsi masyarakat tentang edukasi pajak dan kesadaran pajaknya terhadap kepatuhannya membayar pajak. Pajak adalah sesuatu yang wajib dibayarkan oleh siapa pun yang telah mencapai kriteria sebagai wajib pajak. Penelitian ini mengambil sampel UMKM baru dan menyelidiki persepsi mereka tentang edukasi pajak dan kesadaran pajaknya apakah telah memberikan kepatuhan wajib pajaknya. Penelitian ini dilakukan dengan uji regresi dengan 188 sampel di Jawa Tengah. Hasilnya adalah semua hipotesis yaitu edukasi memberikan pengaruh positif signifikan terhadap kepatuhan wajib pajaknya dan tingkat kesadaran pajak juga memberikan pengaruh positif signifikan terhadap kepatuhan wajib pajaknya. Peneliti mengkonfirmasi dengan teori atribusi dan teori perilaku yang direncanakan, dan berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut berarti mendukung teori atribusi dan teori perilaku yang direncanakan, yaitu responden memberikan aksi reaksi dan perilaku membayar pajak yang sebelumnya telah mendapatkan edukasi dan telah memperoleh kesadaran pajaknya

    DISKRIPSI DAN PERMASALAHAN PELAKU USAHA KECIL MENENGAH (UKM) (Studi Kasus UKM di Desa Balesari, Kecamatan Windusari)

    Get PDF
    Desa Balesari Kecamatan Widusari Kabupaten Magelang dengan jumlah penduduk 2.725 ribu, terdiridari 1.377 penduduk perempuan dan 1.348 penduduk laki-laki, merupakan desa yang mata pencaharian terbanyak penduduk adalah petani. Pertanian di Desa Balesari merupakan pertanian tadah hujan yang panen hanya satu tahun sekali. Jumlah UKM di Desa Balesari sebanyak 105, yang bergerak di bidang usaha rumah tangga dan kerajinan. Dengan mengambil sample 50 UKM penelitian ini dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pelaku usaha, jenis usahanya, usianya, tingkat pendidikan, omset dan keuntungan, besarnya modal dan kebutuhan modal, jumlah tenaga kerja dan system pengupahan serta permasalahan yang dihadapi. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah penyebaran kuesioner kepada sample yang telah ditetapkan, kemudian hasilnya dilakukan tabulasi sesuai dengankelompok pertanyaan. Data yang telah dikelompokan menurut jenisnya kemudian dilakukan analisis, Dari hasil pengumpulan data melalui penyebaran kuestener, diketahui bahwa di Desa Balesari usaha yang banyak dilakukan oleh masyarakat adalah usaha pembuatan besek(11 UKM) dan kepang (15 UKM), toko kelontong (5 UKM), makanan ringan (8 UKM) dan usaha karet (5 UKM). Omset dan keuntungan usaha sebagian besar masih di bawah Rp. 1 juta, dengan penggunaan modal terbesar masih dibawah Rp. 1 juta. Sebagian produksi masih berdasarkan pesanan. Pendidikan rata-rata UKM adalah sekolah menengah pertama.Rendahnya modal yang dimiliki dan tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan masalah modal dan pemasaran menjadi masalah utama yang dihadapi pengusaha. Manfaat diskripsi UKM di Desa Balesari, diketahui keberadaan UKM, diketahui permasalahan dan sebagai bahan kajian dalam menyusun kebijakan sehingga kebijakan yang diambil dapat sesuai dengan kebutuhan UKM

    TOURISM BASED PEOPLE'S ECONOMY IN ORDER TO IMPROVE THE COMMUNITY'S ECONOMY

    Get PDF
    Magelang Regency has so many interesting tourism places to visit. The tourism sector is one of the sectors that has the potential to improve the people's economy. One of the most popular tourist attractions is Borobudur Temple. Development of people’s economy-based tourism can improve the welfare of the community around tourist sites. With the growth of tourism, it will be linearly proportional to the growth of the surrounding MSMEs. This populist economy-based tourism means tourism based on the economic strength of the people in the form of businesses or community groups altogether to process economic resources that can contribute to the welfare of local communities. The purpose of this study is to provide an overview of populist economy-based tourism in Magelang Regency. The research method uses a qualitative descriptive method based on literature review and a literature approach on the phenomenon of tourism in developing the people's economy in Magelang Regency in 2017 - 2019, with a case study on a tourist spot, namely the Borobudur Temple. The results showed that the development of populist economy-based tourism gave rise to many MSMEs and could improve the economy of the people around the tourism sites in Magelang Regency

    Edukasi Literasi Keuangan Pasar Modal Syariah bagi Pegawai Kementerian Agama Kabupaten Magelang

    Get PDF
    Dominasi penduduk muslim di Indonesia, ternyata belum mendominasi keikutsertaan masyarakat pada kegiatan investasi khususnya investasi syariah. Meskipun kapitalisasi pasar modal syariah mencapai 52 persen dari total kapitalisasi pasar modal, namun jumlah investor pada instrument pasar modal syariah hanya sekitar 27 persen. Melihat angka ini perkembangan pasar modal syariah di Indonesia masih sangat menjanjikan. Untuk mendukung hal tersebut,  edukasi  dan  sosialisasi  pasar modal syariah, khusunya saham bagi pegawai Kementerian Agama Kab. Magelang perlu dilakukan untuk meningkatkan  literasi  dan  inklusi  pasar  modal  pada  masyarakat.  Kedepannya,  masyarakat  yang sudah mengikuti pelatihan diharapkan tertarik untuk mulai melakukan investasi di sektor pasar modal syariah sehingga partisipasi masyarakat di industri pasar modal Indonesia akan meningkat

    UMKM Sebagai Pilar Membangun Ekonomi Bangsa

    Get PDF
    Perkembangan di era globalisasi sangat bergantung pada sektor ekonomi sebagai ukuran keberhasilan yang dilakukan oleh pemerintah. Peran masyarakat dalam pembangunan nasional, khususnya dalam pembangunan ekonomi, adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Posisi UMKM dalam perekonomian nasional memiliki peran penting dan strategis. Kondisi ini sangat dimungkinkan karena keberadaan UMKM cukup dominan dalam perekonomian Indonesia.UMKM setelah krisis ekonomi terus meningkat dari tahun ke tahun. Ini juga membuktikan bahwa UMKM mampu bertahan di tengah krisis ekonomi. UMKM juga terbukti menyerap tenaga kerja yang lebih besar dalam perekonomian nasional. Dengan banyaknya pekerja yang terserap, sektor UMKM mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan demikian UMKM dianggap memiliki peran strategis dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Untuk kontribusi dan peran UMKM, penting bagi pemerintah untuk terus mendukung UMKM melalui penguatan sehingga peran mereka sebagai pilar dalam membangun ekonomi bangsa dapat berjalan optimal

    Measuring inefficiency of MSEs in the food processing sector

    Get PDF
    Sektor pengolahan makanan adalah sektor yang memberikan kontribusi konsisten terhadap produk domestik bruto (PDB) industri non-migas, serta sektor yang mampu menghadapi berbagai shock yang terjadi di perekonomian. Bentuk usaha di sektor makanan didominasi oleh UMKM yang menjalankan usaha masih dengan metode konvensional. Karena itu, penelitian ini dilakukan pada berbagai pelaku UMKM untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang efisiensi UMKM. Makalah ini menggunakan data sekunder dari hasil survei tingkat usaha oleh Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang tahun 2019 dalam kerangka elemen random cross section sebanyak 948 usaha mikro dan 199 usaha kecil untuk mengestimasi faktor penentu inefisiensi UMKM di Indonesia yang dibagi dalam 2 kategori yaitu jenis usaha kecil dan usaha mikro. Hasil penelitian berdasarkan fungsi produksi menunjukkan bahwa modal dan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap peningkatan efisiensi. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab rendahnya efisiensi usaha kecil dan mikro adalah karakteristik gender dari pelaku usaha. Untuk usaha mikro, wilayah pemasaran menjadi penyebab inefisiensi, sedangkan lokasi usaha menjadi penyebab inefisiensi usaha kecil.The food processing sector is a sector that consistently contributes to gross domestic product (GDP) for the non-Oil and Gas industry and also a sector that can deal with various economic shocks. A business form in this industry is still dominated by Micro and Small Enterprises (MSEs), which run the business traditionally. Therefore, this research is conducted for various MSE actors to understand their efficiency better. This paper uses secondary data from the results of a business-level survey by the Department of Industry and Trade, Magelang City in 2019 within a random cross-sectional framework of 948 micro-enterprises and 199 small-enterprises for the estimates of the inefficiency determinants of Indonesia MSEs which is divided into 2 categories, namely the type of small-enterprise and micro-enterprise. The results based on the cross-logarithmic production function show that capital and labor significantly impact improving efficiency. In addition, the research results show that the reason for the low efficiency of small enterprises is the gender characteristics of corporate actors. For micro-enterprises, the marketing area is the cause of inefficiency, while the location of the business is the cause of the inefficiency of small enterprises
    corecore