5 research outputs found

    PENGARUH GENDER TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DALAM PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA SMP

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gender terhadap interaksi sosial dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok pada siswa sekolah menengah pertama. Instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur gender dan interaksi sosial adalah skala Likert. Gender diukur berdasarkan tipe gender yaitu maskulin, feminin dan androgini, pada interaksi sosial diukur berdasarkan syarat-syarat terjadinya interaksi yaitu kontak sosial dan komunikasi. Populasi dan sampel penelitian ini ada 78 orang. Analisis data yang digunakan adalah Regresi Linier Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gender berpengaruh positif terhadap interaksi sosial sebesar 0,226. Dan R Square sebesar 0,040, ini menunjukkan bahwa gender berpengaruh terhadap interaksi sosial dengan kontribusi sebesar 4%. Uji hipotesis diperoleh nilai signifikan (sig) sebesar 0,077 yang lebih besar dari probabilitas 0,05 sehingga diambil keputusan untuk menerima H0 atau koefisien regresi yang diperoleh pada persamaan regresi dinyatakan tidak signifikan, berarti tidak terdapat pengaruh gender terhadap interaksi sosial dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok pada siswa SMP

    PENERBITAN NOMOR IZIN BERUSAHA (NIB) PELAKU UMKM DI DESA AEK SONGSONGAN

    Get PDF
    Kuliah Kerja Nyata Tematik sudah terlaksana bertempat di Desa Aek songsongan, Kecamatan aeksongsongan, Kabupaten Asahan Sumatera Utara terhitung sejak tanggal 13 Mei 2022  hingga 12 juni 2022. KKNT mula-mulanya dilakukan perencanaan dan pencanganan berbagai program yang akan dilaksanakan melalui tahapan pengamatan berbagai objek sekitar atau disebut sebagai observasi.  Setelah itu, menentukan program yang akan dipilih dalam kegiatan melalui proses dinamika kelompok KKNT untuk bermusyawarah, melakukan diskusi dengan perangkat desa maupun pihak yang mempunyai keterkaitan sdalam program yang akan diselenggarakan. Pelaksanaan kegiatan melalui berbagai tahapan yang dilakukan dengan optimal melalui perencanaan, pelaksanaan, dan terdapat evaluasi agar memunculkan perbaikan. Dampak dari kegiatan KKNT ini menghasilkan berbagai manfaat yang dirasakan oleh masyarakat sekitar yakni memberikan peningkatkan serta pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan untuk memunculkan kreativitas dan inovatif tinggi dalam memaksimalkan peluang yang ada untuk bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat desa. Dalam bidang ekonomi, pengembangan konsep pengemasan dan pelabelan serta pemasaran online sampai penerbitan NIB untuk produk UMKM berjalan dengan baik. Kata Kunci: Pengemasan, Pelabelan, Pemasaran Onlin

    Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Perilaku Verbal Abuse Pada Guru

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis hubungan kecerdasan emosi dengan perilaku verbal abuse pada guru. Instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur kecerdasan emosi dan verbal abuse adalah skala Likert. Kecerdasan emosi diukur berdasarkan aspek-aspek kecerdasan emosi yaitu mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain (berempati), membina hubungan baik dengan orang lain, pada verbal abuse diukur berdasarkan bentuk-bentuk dari verbal abuse yaitu mengucapkan kata-kata kasar, memfitnah, mengancam, menakut-nakuti, menghina, membesar-besarkan kesalahan orang lain. Populasi penelitian dan sampel penelitian ini ada 33 responden dengan kriteria sesuai tujuan penelitian. Analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara kecerdasan emosi dengan perilaku verbal abuse pada koefisien Rxy = -0.434 dan p = 0.006 berarti (p < 0.05), hal ini berarti semakin rendah kecerdasan emosi maka semakin tinggi perilaku verbal abuse pada guru, sehingga terlihat ada hubungan negatif antara kedua variabel tersebut

    Hubungan Kecerdasan Emosi Dan Self-Esteem Dengan Perilaku Verbal Abuse Pada Guru

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosi dan self-esteem dengan perilaku verbal abuse pada guru. Instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur kecerdasan emosi, self-esteem dan verbal abuse adalah skala Likert. Kecerdasan emosi diukur berdasarkan aspek-aspek kecerdasan emosi yaitu mengenali emosi, mengelola emosi, motivasi diri, empati, keterampilan sosial, pada self-esteem diukur berdasarkan aspek-aspek harga diri yaitu kekuatan, keberanian dan kebajikan, pada verbal abuse diukur berdasarkan bentuk-bentuk verbal abuse yaitu mengucapkan kata-kata kasar, memfitnah, mengancam, menakut-nakuti, menghina, membesar-besarkan kesalahan orang lain. Populasi dan sampel penelitian ini ada 33 orang. Analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Dua Prediktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara kecerdasan emosi dan self-esteem dengan perilaku verbal abuse dengan koefisien R = -0.482 dengan p = 0.019 berarti (p < 0.05). Artinya ada hubungan negatif antara kecerdasan emosi dan self-esteem dengan perilaku verbal abuse pada guru, dinyatakan diterim

    ANALISIS PEMBELAJARAN SENI TARI DALAM PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK

    No full text
    Pelaksanaan pembelajaran Seni Tari diharapkan dapat mengembangkan keterampilan dan digunakan sebagai wadah pengembangan kreativitas yang dimiliki peserta didik. Pendidik diharapkan dapat mengembangkan kreativitas peserta didik, maka dari itu pendidik juga harus berpikiran kreatif pula dalam mengembangkan pembelajaran yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Seni Tari dalam pengembangan kreativitas peserta didik di SMA Al-Manar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan cara pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data di lapangan, reduksi data, penyajian data, serta kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pembelajaran seni tari dapat meningkatkan kreativitas. Pengembangan kreativitas dapat dilakukan dengan menciptakan karya tari yang dilakukan dalam 4 tahapan yaitu mencari ide, eksplorasi, penyusunan dan penyajian. Evaluasi pembelajaran menggunakan instrumen penilaian dan indikator kreativitas. Instrumen penilaian menggunakan 3 bentuk yaitu penilaian unjuk kerja, penugasan dan tertulis. Dengan demikian pembentukan Kelas Seni telah memberikan kontribusi dan peranan yang besar dalam mendukung bakat siswa dan memberikan wadah untuk menyalurkan bakat kreatif
    corecore