8 research outputs found

    Pendidikan keagamaan untuk membentuk kerukunan antar umat beragama pada Masyarakat Laugumba Kecamatan Berastagi

    Get PDF
    Bangsa Indonesia yang sangat kompleks dan memiliki banyak potensi keperilakuan dan tingkat pendidikan budaya dan ekonomi serta kedudukan maupun agama, oleh karenanya keberagaman tersebut menjadikan sebuah kewajiban bagi setiap bangsa Indonesia untuk menjaga dan melestarikan keberagaman atau perbedaan dari berbagai aspek. Perbedaan keagamaan tersebut bisa saja menjadi sebuah awal dari perpindahan pendapat di mana kita lihat bahwa agama yang ada Indonesia yaitu Islam Kristen Protestan Katolik Hindu Budha dan Konghucu hidup bersamaan atau berdampingan walaupun memiliki suku berbeda, di samping itu juga bahwa bentuk negara yang terdiri dari berbagai pulau menyebabkan pengalaman dan bentuk kecintaan dan aplikasi keberagamaan kita dapat kita wujudkan dalam kehidupan sosial kemasyarakat dengan melaksanakan berbagai bentuk solidaritas saling mengenal, saling menghargai, dengan demikian maka akan terciptalah sebuah pengakuan yang memiliki bahasa yang toleran terutama pada masyarakat Laugumba Kecamatan Berastagi

    Pemikiran H.M. Bustami Ibrahim tentang pendidikan budi pekerti

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi pendidikan yang tidak lagi menghargai nilai-nilai moral, pendidikan bersifat pragmatis dan cenderung mengedepankan nilai-nilai keduniawian dan mengesampingkan nilai-nilai budi pekerti. Hal ini menyebabkan degradasi akhlak yang ditandai dengan meningkatknya perilaku peserta didik maupun pendidik yang menyimpang dari norma agama maupun norma sosial. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis konsep pemikiran H.M. Bustami Ibrahim tentang Pendidikan Budi Pekerti. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research). Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan triangulasi. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan history dan studi tokoh. Hasil penelitian ini adalah pendidikan budi pekerti H.M. Bustami Ibrahim adalah pendidikan tidak boleh terlepas dari kedua nilai-nilai ini yakni kemanuisaan dan ketuhanan, sehingga pendidikan yang dimaksud akan berdampak positif untuk perorangan dan masyarakat baik dampaknya di dunia maupun dampaknya di akhirat. Nilai-nilai kemanusiaan yang ditawarkan adalah sesuai dengan peraturan hukum (norma-norma) yang telah disepakati secara kebersamaan, sedangkan nilai-nilai ketuhanan yang ditawarkan adalah sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam al-Quran dan as-Sunnah. Kedua nilai-nilai tersebut dapat dikatakan kebutuhan universal, sebab manusia sangat dibutuhkan oleh manusia. Nilai-nilai pendidikan moralitas, pendidikan akhlak, pendidikan budi pekerti yang dikembangkan oleh H.M. Bustami Ibrahim jika ditarik pada zaman sekarang masih memiliki korelasi kekinian, artinya penanaman nilai-nilai pendidikan budi pekerti itu sudah digalakkan oleh pemerintah dari dahulu sampai sekarang sesuai undang-undang yang tersistematis dalam kurikulum pendidikan. Pendidikan budi pekerti ini tentu yang sangat cepat dan instan dikembangkan terlebih dahulu adalah dalam kehidupan keluarga, karena sentuhan peserta didik yang terlebih dahulu mengenyam pendidikan adalah dalam keluarga. Pembentukan budi pekerti di rumah tangga merupakan awal dari segalanya, artinya bila penanaman nilai-nilai pendidikan budi pekerti di rumah tangga berhasil maka akan sangat berdampak positif di masyarakat. Sebaliknya, jika gagal menanamkan nilai-nilai budi pekerti, maka jangan berharap banyak terbentuknya masyarakat yang madani, toleran, sejahtera dan sebagainya

    INOVASI PENDIDIKAN MELALUI SKB 3 MENTERI

    Get PDF
    Inovasi diidentifikasi sebagai suatu proses kreatifitas yang menciptakan objek dan substansi baru yang bermanfaat, melampaui sekedar penemuan jangka panjang. Dalam konteks pendidikan, inovasi dianggap suatu keharusan untuk mengikuti perkembangan zaman dan mencapai terobosan baru. Salah satu contoh inovasi adalah Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri (SKB Tiga Menteri), yang dikeluarkan oleh pemerintah indonesia sebagai upaya membangun karakter toleransi dimansyarakat yang beresensi melakakukan pelarangan, pemaksaan, atau kekhususan agama. SKB Tiga Menteri dianggap sebagau langkah inovatif untuk menciptakan lembaga pendidikan yang mencetak generasi penerus bangsa. Inovasi pendidikan melalui kebijakan seperti SKB Tiga Menteri menjadi kunci untuk mencapai pendidikan yang lebih baik dan sejalan dengan tujuan pendidikan nasional

    PENGEMBANGAN STRATEGI GURU DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK MELALUI METODE PEMBIASAAN BAGI SISWA MAS AMALIAH SUNGGAL

    Get PDF
    Kajian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pengembangan strategi guru dalam pembentukan moral melalui kaedah pembiasaan untuk pelajar MAS Amaliah Sunggal. Riset ini menggunakan pendekatan kualitatif, sementara jenis penyelidikan ini adalah kajian kasus. Sumber data penyelidikan ini ialah kepala madrasah dan beberapa orang guru. Kaedah pengumpulan data yang digunakan dalam kajian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan nota lapangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, paparan data (display data), dan kesimpulan / pengesahan data (pengesahan kesimpulan). Temuan riset ini adalah sebagai berikut: hasil kajian ini menunjukkan bahwa pengembangan strategi guru dalam pembentukan moral melalui kaedah pembiasaan pelajar MAS Amaliah Sunggal dimasukkan dalam kategori yang baik. Walaupun masih terdapat beberapa pelajar yang tidak mematuhi peraturan yang dibuat oleh guru. Pengembangan strategi guru dalam pembentukan akhlak melalui kaedah pembiasaan pelajar di MAS Amaliah Sunggal dijalankan melalui pembiasaan untuk mengucapkan salam sambil bersalaman dengan guru, solat dhuha dalam jemaah, membaca doa sebelum dan selepas pelajaran, dan bekerjasama untuk membuang sampa

    PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2021-2022 DI MADRASAH ALIYAH SWASTA ISLAMIAH (PERSPEKTIF HUKUM ISLAM)

    Get PDF
    Kajian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pengembangan Sistem Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2021-2022 Di Madrasah Aliyah Swasta Islamiah (Perspektif Hukum Islam). Riset ini menggunakan pendekatan kualitatif, sementara jenis penyelidikan ini adalah kajian kasus. Sumber data penyelidikan ini ialah kepala madrasah dan beberapa orang guru. Kaedah pengumpulan data yang digunakan dalam kajian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan nota lapangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, paparan data (display data), dan kesimpulan / pengesahan data (pengesahan kesimpulan). Temuan riset ini adalah sebagai berikut: Pengurusan dana bantuan operasi sekolah di MAS Islamiyah Sunggal berdasarkan peraturan pemerintah yang dikuatkan dalam JURNIS boleh dikatakan bertanggungjawab dalam pengurusannya, kerana ia dianggap dapat menyelesaikan tugasnya untuk mencapai hasil yang menjadi tanggungjawabnya, yakni membuat laporan akauntabilitas. Akauntabilitas dalam pengurusan kewangan bermaksud bahwa penggunaan dana sekolah dapat diambil dalam mengikut perancangan yang ditetapkan dan peraturan yang sudah berlaku, jadi sekolah membelanjakan uang secara transparan dan penuh tanggungjawab . Analisis undang-undang Islam adalah manfaat kepada rakyatnya, seperti kewajiban untuk mendidik anak-anak negara dan kemudahan dan infrastruktur yang mencukupi dalam mendapatkan pendidikan. Penggunaan atau bentuk dana BOS di MAS Islamiyah Sunggal sangat berguna karena ia menunjukkan bahwa kewujudan dana bantuan operasi sekolah atau biasanya disingkatkan sebagai dana BOS sangat membantu kerana dengan dana BOS masyarakat tidak lagi dikenakan yang dipanggil dana jawatan kuasa atau dana pengajian dan kedua kerana dengan dana BOS beban dana sekolah menjadi lebih berkurangan,  Walaupun tiada peruntukan dana dirobohkan untuk bantuan khas kepada pelajar miskin atau miskin. Dan ia adalah bukti komitmen pemerintah terhadap kebajikan rakyatnya dalam bidang pendidikan dan selaras dengan dasar ihsan yang mengikut undang-undang Islam

    Merdeka Belajar Merdeka Mengajar

    Get PDF
    Kebijakan pemerintah “Merdeka Belajar, Kampus Merdeka” tentu menimbulkan respon tersendiri bagi para dosen selaku akademisi bagaimana menyikapi, merencanakan, menyusun dan mengimplementasikan sistem dan model belajar yang paling sesuai dengan kebijakan tersebut. Dan di buku Antologi inilah akan dijumpai berbagai pandangan, pemikiran, dan juga mungkin gambaran usulan untuk mengimplementasikan kebijakan MBKM di era informasi teknologi yang sangat cepat berubah dewasa ini. Sebagai pendidik profesional, para dosen tentu memiliki kiat dan cara tersendiri untuk bisa menghasilkan output lulusan peserta didik yang benar-benar sesuai dengan tujuan dan target kebijakan MBKM tersebu

    Faktor Pendukung dan Penghambat Komunikasi Orang Tua dalam Memotivasi Anaknya Mengikuti Pembelajaran di Rumah Tahfidz Khaizerani Kapas III Klambir V Kebun Hamparan Perak

    No full text
    AbstrakPendidikan sebagai salah satu upaya meningkatkan harkat dan derajat manusia agar terhindar dari kebodohan dan kesesatan. Bila dihubungkan dengan manusia sebagai hamba yang selalu melakukan perintah dan menjauhi larangannya, maka manusia terkhusus ummat Islam harus memahami dan mengetahui kandungan yang terdapat dalam AlQuran, sehingga perlu diberikan pembelajaran sejak dini diantaranya melalui pembelajaran sebagai mana yang dilakukan pada Rumah Tahfiz Khaizerani. Tujuan pelaksanaan penelitian ini untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat komunikasi orang tua dalam memotivasi anaknya mengikuti pembelajaran di Rumah Tahfidz Khaizerani Kapas III Klambir V Kebun Hamparan Perak. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatitip, pengumpulan data menggunakan teknik observasi langsung, dokumentasi, wawancara mendalam (in-dept interview). Untuk menguji keabsahan digunakan triangulási data. Teknik analisa data menggunakan model analisa interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: diantara faktor pendukung dalam memotivasi anaknya mengikuti pembelajaran di Rumah Tahfidz Khaizerani adalah Motivasi santri untuk menghafal Al Qur’an berasal dari dirinya, teman-teman sekolah atau sesama santri. Pengetahuan dan pemahaman arti atau makna Al-Qur’an oleh santri pada umumnya mereka ingin belajar. Adapun faktor penghambat adalah Fasilitas yang belum mendukung karena santri tidak mukim, belum tersedianya aplikasi yang dapat dijadikan meningkatkan mengahafal Al Qur’an.Keywords: Pendukung, Penghambat, Motivasi Pembelajaran AbstractEducation as an effort to improve human dignity and degree in order to avoid ignorance and misguidance. When connected with humans as servants who always do commands and stay away from their prohibitions, then humans, especially islamic ummah, must understand and know the content contained in the Quran, so it is necessary to provide learning from an early age, including through learning as is done at the Tahfiz Khaizerani House. The purpose of this study is to determine the supporting factors and obstacles to parental communication in motivating their children to participate in learning at the Tahfidz Khaizerani Kapas III Klambir V Kebun Hamparan Perak House. The methodology of this study uses a quality approach, data collection uses direct observation techniques, documentation, in-dept interviews. To test the validity of data triangulási is used. The data analysis technique uses an interactive analysis model developed by Miles and Huberman. The results showed that: among the supporting factors in motivating their children to participate in learning at Tahfidz Khaizerani House is the motivation of students to memorize the Qur'an comes from themselves, school friends or fellow students. Knowledge and understanding of the meaning or meaning of the Qur'an by students in general they want to learn. The inhibiting factor is the facilities that have not been supported because the students are not mukim, there is no application that can be used to improve the recitation of the Qur'an.Keywords: Supporters, Inhibitors, Motivational Learnin

    Model Pendidikan Keluarga dalam Menanamkan Nilai-Nilai Agama Islam pada Masa Pandemi Covid 19 di Desa Nagori Wonorejo Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun

    No full text
    AbstrakGejala wabah Covid 19 menghambat aktivitas semua orang termasuk orang tua yang diluar guru dan pekerja juga banyak yang berhenti tapi kita bisa mengambil sisi baik dari pandemi ini semua keluarga yang biasanya jarang berkumpul tapi semua bisa berkumpul,walaupun dengan tantangan baru dengan mengembalikan dan menyadarkan orang tua bahwa keterpaduan model pendidikan keluarga merupakan bagian inti dari rumah sebagai madrasah ula (sekolah pertama) bagi pembentukan akhlak anak. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan jenis dan kondisi penelitian kualitatif yang kaya dan akan menghasilkan data deskriptif. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian analisis data bersifat interaktif fungsional yang bersumber dari empat kegiatan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Penelitian ini menemukan bahwa dalam membentuk model pendidikan keluarga berbasis nilai-nilai agama Islam di tengah pandemi Covid-19, seseorang dapat melalui keluarga yang disiplin dan penuh sentuhan Al-Quran dan As-Sunnah. Pendidik yang paling utama adalah orang tua. Hal yang harus diperhatikan dan tidak boleh ditinggalkan dalam pendidikan berbasis nilai-nilai agama Islam adalah penggunaan model terpadu yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk berhasil mendidik anak yang berakhlak baik, juga harus memperhatikan komponen-komponen yang terlibat, seperti tujuan, program, proses, dan evaluasi pendidikan berdasarkan nilai-nilai agama Islam yang diterapkan dalam keluarga.Kata Kunci: Integrasi, Model Pendidikan Keluarga, Nilai-nilai Agama Islam. AbstractThe symptoms of the Covid 19 outbreak are hindering the activities of everyone including parents who are outside of teachers and many workers also stop but we can take the good side of this pandemic all families who usually rarely gather but can all gather, even with new challenges with restore and make parents aware that the integration of the family education model is a core part of the home as a madrasatul ula (first school) for the formation of children's morals. This research is a field research with rich qualitative research types and conditions and will produce descriptive data. Collecting data by observation, interviews and documentation. Then the data analysis is functional interactive, which stems from four activities, namely data collection, data reduction, data presentation and data verification. This study found that in forming a family education model based on Islamic religious values in the midst of the Covid-19 pandemic, one can go through a family that is disciplined and full of a touch of the Al- Quran and As-Sunnah. The most important educators are parents. The thing that must be considered and cannot be abandoned in education based on Islamic religious values is the use of an integrated model that fits the needs. To succeed in educating children with good morals, they must also pay attention to the components involved, such as goals, programs, processes, and evaluations of education based on Islamic religious values that are applied in the familyKeywords: Integration, Family Education Model, Islamic Religious Values
    corecore