33 research outputs found

    Teacherā€™s Informal Learning Trajectory and Studentā€™s Actual Learning Trajectory On Learning Cube And Cuboid Nets

    Get PDF

    An Experiment Of Mathematics Teaching Using SAVI Approach And Conventional Approach Viewed From The Motivation Of The Students Of Sultan Agung Junior High School In Purworejo

    Get PDF
    The objective of this research is to investigate whether Mathematics teaching using SAVI approach can make better achievement in learning Mathematics than conventional approach viewed from the studentā€™s motivation of Sultan Agung Junior High School in Purworejo on the circle material. This research is a quasi experimental research with 2Ɨ3 factorial design. The subject of the research is the 8th-grade students of Sultan Agung Junior High School in Purworejo in the academic year 2010/2011. The sample of this research are 60 students which consist of experimental group and control group. The data were collected by using test of learning achievement in Mathematics and a questionnaire of studentā€™s motivation. The test instruments were validated by expert. In the pre-requisite test, analysis variance precondition test using Liliefors test for normality and Bartlett test for homogeneity test. With āˆ =0,05, samples come from normal distributed population and homogeneous. The hypothesis testing using two-way ANAVA with different cell with Ī± = 0,05. It shows: (1) Fc = 4.378 > Ft = 4.024, it means Mathematics teaching using SAVI approach gives a better achievement in learning Mathematics than using conventional approach; (2) Fc =20.822 > Ft= 3.174, it means the achievement in learning Mathematics of the students who have higher motivation is better than those who have lower motivation; and (3) Fc = 1.617 < Ft = 3.174, it means the difference characteristic between the Mathematics teaching using SAVI approach and conventional approach for every studentsā€™ motivation in learning Mathematics is the same. Key Words: Mathematics Teaching, SAVI, Motivatio

    Prospective Teachers Proportional Reasoning and Presumption of Student Work

    Full text link
    This study aimed to describe the proportional reasoning of prospective teachers and their predictions about students' answers. Subjects were 4 prospective teacher 7th semester Department of Mathematics Education, Muhammadiyah University of Purworejo. Proportional reasoning task used to obtain research data. Subjects were asked to explain their reasoning and write predictions of student completion. Data was taken on October 15th, 2014. Interviews were conducted after the subjects completed the task and recorded with audio media. The research data were subject written work and interview transcripts. Data were analyzed using qualitative analysis techniques. In solving the proportional reasoning task, subjects using the cross product. However, they understand the meaning of the cross product. Subject also could predict students' reasoning on the matter

    Eksperimentasi Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas VII SMP Se-Kecamatan Purworejo

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan model pembelajaran tipe TPS (Think Pair Share) menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada tipe NHT (Numbered Head Together) pada sub materi pokok persegi panjang dan persegi ditinjau dari kemampuan komunikasi matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP se-Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2010/2011 sejumlah 10 SMP. Pengambilan sampel menggunakan Stratified Cluster Random Sampling. Sampel penelitian ini 69 responden terdiri dari 32 siswa kelompok eksperimen dan 37 siswa kelompok kontrol. Instrumen penelitian ini berupa tes prestasi pada pelajaran matematika sub materi pokok persegi panjang dan persegi dan lembar observasi siswa. Uji hipotesis menggunakan uji t pihak kanan. Uji prasyarat menggunakan uji normalitas dengan metode Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett pada taraf signifikansi 0,05. Kata kunci: TPS, NHT, komunikasi matematika

    EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KARAKTER BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE-KECAMATAN KALIGESING TAHUN 2011/2012

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah prestasi belajar matematika dengan model AIR lebih baik daripada model konvensional; (2) apakah prestasi belajar matematika dengan karakter belajar membudaya (MK) lebih baik dari mulai berkembang (MB), mulai terlihat (MT), dan belum terlihat (BT); dan (3) apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan karakter belajar terhadap prestasi belajar matematika. Penelitian ini merupakan eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri se-Kecamatan Kaligesing. Teknik sampling menggunakan cluster random sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi (Anava) dua jalan dengan sel tak sama. Sebagai tindak lanjut dari Anava dilakukan uji scheffe. Hasil penelitian dengan Ī± = 0.05, menunjukkan: (1) Fobs = 17.018 > Ftabel = 4.08 sehingga Ho ditolak yang berarti bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran AIR dan model konvensional, dilihat dari rataan marginalnya bahwa model pembelajaran AIR lebih baik dari model konvensional; (2) Fobs = 17.015 > Ftabel = 2.48 maka Hą­­ ditolak yang berarti tidak semua karakter belajar memberikan efek yang sama terhadap prestasi belajar siswa. Uji scheffemenunjukkan prestasi belajar matematika untuk karakter belajar membudaya (MK) lebih baik dari mulai berkembang (MB), mulai terlihat (MT), dan belum terlihat (BT). (3) Fobs = 0.781 < Ftabel = 2.48 sehingga Ho diterima yang berarti tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan karakter belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika. Kata kunci: Pembelajaran AIR, Karakter Belajar, Prestasi Belaja

    EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BULUSPESANTREN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

    Get PDF
    EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BULUSPESANTREN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) model pembelajaran kooperatif TGTmemberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan bangun ruang; (2) motivasi belajar tinggi memberikan prestasi matematika yang lebih baik dari motivasi belajar sedang dan rendah pada pokok bahasan bangun ruang; (3) ada interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan bangun ruang. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas VIII SMP N 2 Buluspesantren tahun pelajaran 2011/2012 terdiri dari lima kelas dengan siswa sebanyak 159 siswa. Sampel penelitian terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berjumlah 64 siswa. Teknik sampling menggunakan cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan metode tes dan angket. Uji normalitas menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas variansi menggunakan uji Bartlett. Analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, kemudian tindak lanjut dari analisis variansi dilakukan uji Scheffe. Analisis variansi memberikan hasil Fa = 11,144>Fatabel= 4,008; Fb = 11,356> F btabel= 3,158; dan Fab = 0,424<Fabtabel= 3,158 yang berarti H0A ditolak; H0B ditolak; dan H 0AB diterima. Jadi model pembelajaran kooperatif TGTmemberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari model pembelajaran konvensional, motivasi belajar tinggi memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari motivasi belajar sedang dan rendah, tetapi motivasi belajar sedang tidak memberikan prestasi belajar yang lebih baik dari motivasi belajar rendah, serta tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan bangun ruang. Kata kunci: model pembelajaran TGT, motivasi belajar, prestasi belaja

    Deskripsi Level Taksonomi Solo Soal PTS Matematika di Kelas III SDN 5 Bumirejo Kebumen

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) untuk mendeskripsikan sebaran level taksonomi SOLO soal PTS matematika (2) mendeskripsikan kemampuan siswa menjawab soal PTS matematika berdasarkan taksonomi SOLO dan (3) mendeskripsikan kesalahan yang dilakukan siswa pada setiap level taksonomi SOLO. Populasi penelitian seluruh siswa kelas III SDN 5 Bumirejo Kebumen sejumlah 44 siswa. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah sampel jenuh, semua anggota populasi adalah sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Teknik analisis data deskriptif kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengelompokkan soal PTS berdasarkan taksonomi SOLO yaitu dengan cara menganalisis setiap butir soal, kemudian mendaftar hasil pekerjaan siswa yang menjawab benar, selanjutnya mengidentifikasi kesalahan siswa pada setiap level taksonomi SOLO, menyajikan data hasil analisis dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat level soal PTS matematika berada pada 4 level yaitu Unistructural sebanyak 10%, Multistructural sebanyak 65%, Relational sebanyak 10%, dan15% soal level Extended Abstract. Berdasarkan analisis soal PTS matematika berdasarkan taksonomi SOLO, pada soal level Relational lebih rendah dari soal level lainnya dengan hasil persentase 64,77%, selanjutnya soal level Multistructural memperoleh 86,17% merupakan urutan kedua setelah soal tingkat level Unistructural, pada level ini hasilnya lebih tinggi daripada soal level lainnya ditunjukkan dengan hasil persentase sebesar 86.36%, sedangkan pada soal level Extended Abstract hasil persentase yaitu sebesar 75,75%. Kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal PTS yaitu kurangnya siswa dalam memahami informasi yang terdapat pada soal dan kesalahan dalam melakukan operasi hitung

    Deskripsi Level Kemampuan Berpikir Matematis Berdasarkan Shafer dan Foster dalam Penyelesaian Masalah Materi Pecahan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan level kemampuan berpikir matematis berdasarkan Shafer dan Foster dalam penyelesaian masalah materi pecahan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yaitu dengan cara menafsikan data yang ada dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang level kemampuan berpikir matematis&nbsp; berdasarkan shafer dan foster dalam penyelesaian masalah materi pecahan. Subjek penelitian ini sebanyak 3 siswa SMP yang telah menempuh materi pecahan dan siswa pintar yang dapat menunjukkan level tertingginya sehingga diharapkan dapat mendeskripsikan hasil pekerjaannya. Teknik pemilihan subjek yang digunakan adalah teknik purposive. Pemilihan subjek dilakukan menggunakan tes kemampuan berpikir matematis. Metode pengumpulan data menggunakan tes kemampuan berpikir matematis dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pada penyelesaian soal&nbsp; level reproduksi siswa dapat menyelesaikan masalah sesuai langkah-langkah, mengetahui aturan dasar operasi pembagian bilangan dan dapat menerapkan materi aljabar untuk menyelesaikan soal pecahan (2) Pada penyelesaian soal level koneksi siswa dapat memahami informasi pada soal, menyusun penyelesaian tidak rutin, mengeterkaitkan masalah antara penyelesaian, dan dapat membuat rumus nilai pecahan yang terdapat pada soal (3) Pada penyelesaian soal level analisis siswa dapat mengubah masalah nyata menjadi bentuk matematika dan mengkomunikasikan hasil penyelesaianny
    corecore