24 research outputs found

    Pelatihan dan Pendampingan Penyelesaian Soal-soal Matematika Tingkat Tinggi bagi Guru SD di Kecamatan Kelubagolit Kabupaten Flores Timur

    Get PDF
    Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pemahaman kepada guru sekolah dasar tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi, tipe soal matematika tingkat tinggi, serta strategi penyelesaian soal-soal matematika tingkat tinggi. Jumlah guru yang terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 56 guru sekolah dasar kelas tinggi (kelas 4 – 6). Metode kegiatan ini adalah ceramah, diskusi, tanya jawab, latihan mandiri, dan pemaparan hasil. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan, yaitu 1) penyampaian materi oleh narasumber mengenai konsepsi berpikir tingkat tinggi dalam taksonomi Bloom, level soal matematika tipe berpikir tingkat tinggi, serta strategi penyelesaian soal-soal matematika tingkat tinggi; 2) latihan mandiri penyelesaian soal-soal matematika tingkat tinggi; 3) pemaparan hasil penyelesaian soal-soal matematika tingkat tinggi, dan 4) evaluasi pemahaman guru. Selama kegiatan, para guru antusias mengikuti materi, berdiskusi, dan mencoba-mencoba berbagai strategi untuk menyelesaikan soal, serta menyajikannya kepada rekan guru lainnya secara klasikal. Pengalaman ini memberikan wawasan baru bagi guru tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi, jenis soal matematika tingkat tinggi, serta strategi pemecahannya, dengan demikian keterampilan tersebut dapat menjadi bekal yang dapat membantu guru mengembangkan pembelajaran yang inovatif untuk mengakses keterampilan berpikir matematika tingkat tinggi

    Lintasan Pembelajaran Pecahan Menggunakan Matematika Realistik Konteks Permainan Tradisional Siki Doka

    Full text link
    Fraction is one of hard subject of mathematics. Fractional complexity is not only experienced by students, but also students and teachers. They found difficulty to solve any mathematics problems related to fractions due to weak of fraction concept and disspointed learning method. Because teachers in elementary taught them using lecture method through routin algorthm. Teacher began the lessons by given short explanation, then some routin example provided on students' text book. In the end of the lessons students did some exercise, Edo.I. S (2016). Therefore, students bored to follow all of learning process. Whereas Elly Risman (2008) said that there are three effective ways to teach children i.e. by playing, singing and storytelling. While Mathematics learning approach which assume that mathematics as human activity is Realistics Mathematics Education (RME). Therefore, this study aimed to design simple fraction learning trajectory using RME approach through traditional game namely siki Doka as a context. The Research method used in this research is Design Research which conducted in SDN Angkasa Kupang and SDK. Tunas Bangsa Kupang in the third grade students. The result showed that students were very enthusiastic and enjoy all the learning activities because they learned while playing, drawing, Coloring, cutting and arrange colorful origami paper. Students not only understand the concept of simple fractions, compare simple fractions, and solve problems related to simple fractions as well they are already involved in the activities to found the concept of fractional addition and its multiples. Keyword: Fractional Learning, Concepts of Fraction, comparing fraction, Fractional Learning using RME approach, fraction learning using traditional game

    Lintasan Pembelajaran Pecahan Menggunakan Matematika Realistik Konteks Permainan Tradisional Siki Doka

    Get PDF
    Fraction is one of hard subject of mathematics. Fractional complexity is not only experienced by students, but also students and teachers. They found difficulty to solve any mathematics problems related to fractions due to weak of fraction concept and disspointed learning method. Because teachers in elementary taught them using lecture method through routin algorthm. Teacher began the lessons by given short explanation, then some routin example provided on students\u27 text book. In the end of the lessons students did some exercise, Edo.I. S (2016). Therefore, students bored to follow all of learning process. Whereas Elly Risman (2008) said that there are three effective ways to teach children i.e. by playing, singing and storytelling. While Mathematics learning approach which assume that mathematics as human activity is Realistics Mathematics Education (RME). Therefore, this study aimed to design simple fraction learning trajectory using RME approach through traditional game namely siki Doka as a context. The Research method used in this research is Design Research which conducted in SDN Angkasa Kupang and SDK. Tunas Bangsa Kupang in the third grade students. The result showed that students were very enthusiastic and enjoy all the learning activities because they learned while playing, drawing, Coloring, cutting and arrange colorful origami paper. Students not only understand the concept of simple fractions, compare simple fractions, and solve problems related to simple fractions as well they are already involved in the activities to found the concept of fractional addition and its multiples. Keyword: Fractional Learning, Concepts of Fraction, comparing fraction, Fractional Learning using RME approach, fraction learning using traditional game

    ANALYSIS OF MATHEMATICAL CONNECTIONS ABILITY ON JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS

    Get PDF
    Mathematical connection is the ability to make connections to understanding mathematical concepts that are associated with contexts outside of mathematics. Various studies revealed that the students' mathematical connection is still low; therefore, this study aims to describe the difficulties of junior high school students in mathematical connection ability. This research is a descriptive qualitative study. The study sample was 52 students from a junior high school in East Flores Regency. The methods used in this study were tests, observations, and interviews. The study results showed that the mathematical connection ability based on the three indicators of connection ability tends to be below. Students did not understand concepts that had been studying; easy to forget concepts, principles and procedures; not used to use concepts, principles and procedures; assume mathematics has nothing to do with other sciences; not accustomed to applying mathematical concepts in everyday life; lack of understanding about the stor

    Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas IX SMPN 5 Kupang Pada Materi Fungsi Kuadrat Melalui Penerapan Pendekatan Saintifik Berbantuan GeoGebra

    Get PDF
    Topik fungsi kuadrat dimulai dari menggambar grafik, menganalisis bentuk grafik serta penentuan sumbu simetri dan nilai optimum. Ketiga materi ini dalam praktiknya memiliki masalah terkait pemahaman dan motivasi siswa. Penelitian ini bertujuan menerapkan pendekatan saintifik dengan GeoGebra untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas, dengan subjek penelitian sebanyak 32 siswa pada kelas IX C SMPN 5 Kupang. Instrumen penelitian yang digunakan yakni soal tes hasil belajar tiap siklus, dan lembar observasi motivasi siswa. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah jika secara individu siswa telah mencapai nilai KKM 70 dan secara klasikal 75% siswa mencapai nilai KKM tersebut. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I, 73,73% siswa memiliki motivasi yang baik dalam mengikuti pembelajaran dan meningkat menjadi 80,93% pada siklus II. Lebih lanjut, hasil belajar pada siklus I dikategorikan memenuhi indikator ketuntasan karena lebih dari 70% siswa tuntas secara klasikal. Presentasi ini meningkat menjadi 78,125% pada siklus II. Peningkatan ini menunjukan penerapan pendekatan saintifik dengan media GeoGebra memberi dampak yang postif terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merekomendasikan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan GeoGebra dapat diterapkan dalam pembelajaran fungsi kuadra

    PELATIHAN PENGEMBANGAN SOAL GEOMETRI LEVEL HIGHER-ORDER THINKING SKILL (HOTS) BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KOTA KUPANG

    Get PDF
    Kebiasaan berpikir matematis khususnya pada level higher-order thinking skill (HOTS) merupakan sarana penting untuk mengembangkan gagasan secara terbuka dan divergen. Namun hal ini menjadi kendala karena para guru belum memiliki pemahaman yang komprehensif tentang HOTS serta bentuk instrument soal level HOTS. Permasalahan ini harus segera diatasi dengan memberikan pemahaman yang utuh tentang HOTS dan melatih mereka menyusun soal matematika level HOTS khususnya pada konten geometri.dalam bentuk kegiatan Pelatihan Pengembangan Soal Geometri Level HOTS. Sasaran kegiatan ini adalah guru SD Kota Kupang sebanyak 29 orang yang berlangsung di SDI Bertingkat Kelapa Lima 2 Kota Kupang. Metode kegiatan ini yakni ceramah, tanya jawab, diskusi dan presentasi. Setelah diberi pelatihan, guru dibimbing untuk membuat soal-soal level HOTS pada konten geometri yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran maupun tes di kelas. Hasil yang diperoleh adalah 1) guru memiliki pemahaman yang sama tentang HOTS. Hasil pretest dan posttest menunjukkan adanya perubahan konsepsi tentang HOTS yang didefinisikan sebagai level berpikir analisis, kritis dan kreatif, 2) mampu mengembangkan keterampilan berpikir guru dalam menyusun instrumen soal level HOTS. 3) menumbuhkan komitmen mutu guru terhadap pengembangan kemampuan berpikir matematis siswa.Kata-kata kunci; geometri, higher-order thinking skillMathematical thinking habit, especially at the higher-order thinking skill (HOTS) level, is an important tool for developing ideas openly and diverging. But this is an problem because teachers do not have a comprehensive understanding of HOTS and the HOTS level questions yet. This problem must be solved immediately by providing a complete understanding of HOTS and training them to compile HOTS mathematics problems especially on geometry through the training of  developing HOTS Level Geometry questions. The subjects of this training were 29 elementary school teachers which took place at SDI Bertingkat Kelapa Lima 2 Kota Kupang. The method of this activity is discourse, question and answer, discussion and presentation. After being given training, the teacher is guided to make HOTS level questions on geometric content that will be used in learning and test activities in the classroom. The results obtained are 1) the teacher has the same understanding of HOTS. The results of the pretest and posttest showed a change in conceptions about HOTS which was defined as the level of thinking analysis, critical and creative, 2) able to develop teacher thinking skills in preparing HOTS level question instruments. 3) growing the teacher's quality commitment to the development of students' mathematical thinking skills.Keywords; geometry, higher-order thinking skill 

    PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELJARAN DALAM JARINGAN PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR

    Get PDF
    This study aims to develop online learning tools in the Algebra Structure course. This research is a development using the Kemp model. The learning tools produced in this study are RPS, RTS, teaching materials, learning videos and learning outcomes tests. The results of the validation and testing of the learning tools show that learning tools are valid, practical and effective. The average validator's assessment of the RPS, RTS, Teaching Materials, Learning Videos and Tests Learning outcomes are 3.72, 3.76, 3.76, and 3.72 with good criteria. The average value of observations by observer 1, observer 2 and observer 3 is 4.00, 4.06, and 4.12, with good categories. The results of student responses showed that 93.482% of students satisfied with the teaching component, 84.09% of students satisfied with the novelty of the learning component, 94.87% interest in participating in further learning, 88.88% expressed satisfaction with language clarity, 91.42% satisfied with the appearance of the material teaching and learning videos. The validation of the questions showed that there were 3 items with high validity, and there were 6 items with sufficient validity. Furthermore, the test reliability coefficient = 0.79 which indicates that the learning outcomes test has high reliability and is used without revision. Thus, the validation and testing of the device shows that student activities are effective, lecturers' ability to manage learning is good, student responses are positive and test results are valid and reliable.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dalam jaringan pada mata kuliah Struktur Aljabar. Penelitian ini adalah pengembangan dengan menggunakan model Kemp. Perangkat yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah RPS, RTS, bahan ajar, video pembelajaran dan tes hasil belajar. Hasil validasi dan ujicoba perangkat menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dihasilkan valid, praktis dan efektif. Rata-rata penilaian validator terhadap RPS, RTS, Bahan ajar, Video Pembelajaran dan Tes Hasil belajar berturut-turut adalah 3.72, 3.76, 3.76, dan 3.72 dengan kriteria baik.  Rata-rata nilai pengamatan oleh observer 1, observer 2 dan observer 3 berturut-turut adalah 4,00 4.06, dan 4.12 dengan kategori baik. Hasil respon mahasiswa menunjukkan bahwa 93.482% mahasiswa menyatakan puas terhadap komponen pengajaran, 84.09% mahasiswa menyatakan puas terhadap kebaruan komponen pembelajaran, 94.87% menyatakan berminat untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya, 88.88% menyatakan puas terhadap kejelasan bahasa, 91,42% menyatakan puas terhadap tampilan bahan ajar dan video pembelajaran. Validasi soal menunjukkan terdapat 3 butir soal dengan validitas tinggi, dan terdapat 6 butir soal dengan validitas cukup. Selanjutnya, koefisien reliabilitas tes  = 0.79 yang menunjukkan bahwa tes hasil belajar mempunyai reliabilitas tinggi dan  digunakan tanpa revisi.  Dengan demikian, validasi dan ujicoba perangkat menunjukkan bahwa aktivitas mahasiswa efektif, kemampuan dosen mengelola pembelajaran baik, respon mahasiswa positif serta tes hasil belajar yang valid dan reliabel. &nbsp

    Pengaruh Kecemasan, Kesulitan Belajar, dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Kupang

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara kecemasan, kesulitan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Kupang. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Kupang dan sampel yang diambil sebanyak 78 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa baik secara parsial maupun simultan, kecemasan, kesulitan belajar, dan motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar matematika sisw

    PELATIHAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI GURU MATEMATIKA SE-KECAMATAN SULAMU KABUPATEN KUPANG

    Get PDF
    Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pemahaman kepada guru matematika bagaimana pemanfaatan teknologi yang benar dalam pembelajaran matematika serta keterampilan menggunakan software pembelajaran dinamis seperti GeoGebra dalam pembelajaran matematika. Jumlah guru yang terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 30 guru. Metode kegiatan ini adalah ceramah, diskusi, tanyajawab, dan latihan mandiri. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahapan, yaitu 1) penyampaian materi oleh narasumber mengenai pembelajaran abad 21, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran matematika, serta penggunaan GeoGebra sebagai media pembelajaran visual; 2) latihan mandiri penggunaan GeoGebra, 3) pengisian angket pemahaman tentang pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, serta 4) rencana tindak lanjut. Selama kegiatan, para guru antusias mengikuti materi, berdiskusi, dan mencoba menggunakan GeoGebra. Pemanfaatan teknologi khususnya penggunaan GeoGebra dalam pembelajaran matematika merupakan sesuatu yang baru bagi guru sehingga sangat membantu mereka mengembangkan pembelajaran yang inovatif sesuai tuntutan pembelajaran saat ini. Berdasarkan angket pemahaman pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, hasil pelatihan dipahami dengan baik oleh para guru dalam kategori sangat baik

    EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah, perbedaan peningkatan indikator kemampuan pemecahan masalah, serta pengaruh interaksi model pembelajaran dan gender terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kupang dengan sampel berjumlah 91 siswa yang terdiri dari kelas eksperimen sebanyak 46 siswa, dan kelas kontrol 45 siswa. Analisis data menggunakan statistik deskriptif, n-gain, uji normalitas dan homogenitas, uji hipotesis dengan uji statistik t atau Mann-Whitney serta uji Anova dua jalur. Hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan : 1) kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah pada materi trigonometri lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan pembelajaran biasa dengan n-gain kelas eksperimen 0,60 dan kelas kontrol 0,45; 2) peningkatan rata-rata indikator kemampuan pemecahan masalah pada indikator memahami masalah, merencanakan pemecahan, dan memeriksa kembali pada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah pada materi trigonometri lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan pembelajaran biasa; dan 3) tidak ada pengaruh gender pada kemampuan pemecahan masalah siswa dan juga tidak ada pengaruh interaksi model pembelajaran dan gender terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa
    corecore