7 research outputs found

    POLA PEMBIAYAAN DAN PENDAPATAN PETANI CENGKIH DI DESA MAMAMPANG KECAMATAN TOMBOLO PAO KABUPATEN GOWA

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mamampang Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa pada bulan juni sampai bulan agustus 2017 yang bertujuan untuk mengetahui pola Pembiayaan dan pendapatan petani Cengkih di Desa Mamampang Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa.Sumber data ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dari seluruh responden melalui wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan juga observasi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari perpustakaan, literatur dan instansi terkait yang terdiri dari Kantor Kepala Desa Mamampang Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa.Populasi dalam penelitian ini adalah petani cengkih yang berada di wilayah Desa Mamampang Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa. Teknik Penentuan populasi dan sampel yang di ambil secara acak sederhana (sample random sampling) yang di mana jumlah petani cengkih sebanyak 228 orang dan setelah di lakukan penelitian di ambil 10% atau sebanyak 23 orang.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pola Pembiayaan petani cengkih di Desa Mamampang Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa adalah menggunakan Pola mandiri dengan pendapatan rata-rata Rp.802.237 dan pola mitra mandiri Rp.948.145. Usaha tanaman cengkih yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta dapat menunjang kebutuhan saat peralihan musim tanaman perkebunan serta terdapat hubungan positif antara pola pembiayaan petani cengkih dengan pendapatan yang di peroleh

    Pemanfaatan Limbah Kentang Hasil Sortasi di Desa Mamampang Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa

    Get PDF
    Salah satu agribisnis sayuran yakni budidaya kentang, merupakan suatu konsep yang ideal, hidup, dinamis, dan berkembang, serta memberikan keuntungan bagi banyak pihak (manusia serta lingkungan biotik dan abiotik). Fungsi dari kentang dapat mendatangkan keuntungan bagi pengusaha industri makanan olahan, pedagang serta petani. Kendala utama yang dihadapi dalam agribisnis kentang di Indonesia adalah: 1) Sulitnya memperoleh benih bermutu, 2) Adopsi benih kentang bermutu relatif rendah, 3) Harga benih kentang bersertifikat relatif mahal dibanding dengan benih kentang yang dibuat sendiri oleh petani, 4) Penurunan produktivitas yang terjadi dikalangan para petani, 5) Kondisi lahan yang semakin rusak akibat penggunaan pestisida dan obat–obatan yang berlebihan, 6) Rendahnya kualitas benih yang digunakan. Tanaman kentang mampu memberikan dampak positif bagi petani. Permasalahan yang dihadapi PKK Desa Mamampang untuk memanfaatkan limbah kentang tersebut adalah: 1) Petani di Desa Mamampang Kecamatan Tombolopao belum mempunyai pengetahuan dalam memanfaatkan limbah kentang sehingga memiliki nilai tambah produk bagi masyarakat, 2) Pengetahuan petani dalam bidang pengolahan hasil produk belum memadai sehingga kentang hasil sortasi tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Bentuk solusi yang akan diberikan adalah: 1) Penyuluhan tentang pemanfaatan limbah kentang sebagai nilai tambah produk di Desa Mamampang Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa, 2) Pendampingan dan pelatihan teknik pemanfaatan limbah kentang untuk mendapatkan nilai tambah bagi masyarakat kelompok wanita tani, 3) Pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan produk olahan dari limbah kentang

    Model Agroforestry yang Diterapkan Kelompok Tani Hutan (KTH) Berbasis Agribisnis di Desa Ulusaddang Kabupaten Pinrang

    No full text
    This study aimed to identify the Agroforestry model applied by the Agribusiness-based KTH in Ulusaddang Village, Pinrang District, South Sulawesi. Determination of the sample using the census method involving KTH, which represents the entire population, namely KTH Sipatuo and KTH Chulande Sipatuo. The results showed that the agroforestry models applied to each KTH were agro silviculture, agrosilvofishery, agro silvopasture, and monoculture (non-agroforestry). Several types of commodities and livestock that make up the agroforestry system are 1) Woody plants; sugar palm (Arenga pinnata), candlenut (Aleurites moluccanus), white teak (Gmelina arborea), mahogany (Swietenia macrophylla L), cinnamon (Cinnamomum verum), 2) seasonal plants; corn (Zea mays), banana (Musa paradisiaca L), avocado (Persea Americana), durian (Durio), cocoa (Theobroma cacao), robusta coffee (Coffea canephora), 3) animal feed; lamtoro (Leucaena leucocephala), gamal (Gliricidia sepium), 4) Livestock; Cattle (Bos taurus sp), and tilapia (Oreochromis niloticus)

    Model Agroforestry yang Diterapkan Kelompok Tani Hutan (KTH) Berbasis Agribisnis di Desa Ulusaddang Kabupaten Pinrang

    No full text
    This study aimed to identify the Agroforestry model applied by the Agribusiness-based KTH in Ulusaddang Village, Pinrang District, South Sulawesi. Determination of the sample using the census method involving KTH, which represents the entire population, namely KTH Sipatuo and KTH Chulande Sipatuo. The results showed that the agroforestry models applied to each KTH were agro silviculture, agrosilvofishery, agro silvopasture, and monoculture (non-agroforestry). Several types of commodities and livestock that make up the agroforestry system are 1) Woody plants; sugar palm (Arenga pinnata), candlenut (Aleurites moluccanus), white teak (Gmelina arborea), mahogany (Swietenia macrophylla L), cinnamon (Cinnamomum verum), 2) seasonal plants; corn (Zea mays), banana (Musa paradisiaca L), avocado (Persea Americana), durian (Durio), cocoa (Theobroma cacao), robusta coffee (Coffea canephora), 3) animal feed; lamtoro (Leucaena leucocephala), gamal (Gliricidia sepium), 4) Livestock; Cattle (Bos taurus sp), and tilapia (Oreochromis niloticus)

    KORELASI DAN TREND HARGA MINYAK KELAPA SAWIT (CPO) DAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI INDONESIA

    No full text
     Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi dan trend harga CPO dan NTP di indonesia. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari lembaga badan pusat statistik, direktorat jenderal perkebunan. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series selama 20 tahun dari tahun 2001-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dan trend harga CPO di indonesia selama 20 tahun dari 2001-2021 mengalami kenaikan positif (+)  yang menandakan bahwa tingkat harga CPO di indonesia mengalami perkembangan yang signifikan.Korelasi CPO dan NTP indonesia selama 20 tahun dari 2001-2021  menunjukkan hasil yang negatif (-) menandakan adanya hubungan korelasi yang berlawanan arah yang berarti nilai tingkat koefisien koreasi dikatakan lemah. Kata kunci: korelasi, trend harga, minyak kelapa sawit, nilai tukar petani

    ANALISIS SUPPLY CHAIN DAN FARMER’S SHARE USAHATANI TELUR IKAN TERBANG PERIODE COVID 19 DI KECAMATAN GALESONG KABUPATEN TAKALAR

    No full text
    Tujuan penelitian yaitu mengetahui supply chain dan farmer’s share usahatani telur ikan terbang nelayan patorani. Penelitian ini akan dilaksanakan di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, Teknik penentuan sampel dilakukan secara purposive, pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penggunaan data primer dan sekunder dengan cara observasi dan wawancara kepada nelayan dan pedagang dan melakukan penelusuran berbagai kepustakaan yang relevan dengan tujuan penelitian, serta penggunaan data sekunder. Data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain, dalam bentuk tabel, diagram dan sebagainya. Data yang terkumpul akan ditabulasi dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini mengembangkan kerangka analisis usaha tani dalam persfektif supply chain dan farmer’s share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rantai pasok usahatani telur ikan terbang di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar pada periode covid-19, dimulai dari produsen dalam hal ini nelayan patorani, kemudian selanjutanya disalurkan ke Papalele sebagai penyedia modal nelayan kemudian ke pedagang pengumpul, dan ke pedagang pengumpul pengolah selanjutnya dijual ke eksportir setelah telur ikan terbang diolah terlebih dahulu. Terdapat dua saluran pemasaran dan nilai farmer’s Share 79 dan 89 % dan dapat dikatakan efesie
    corecore