111 research outputs found

    Potensi Tepung Pakan Alternatif dari Maggot dan Azolla (Malla) sebagai Bahan Baku Pakan Ternak dengan Kandungan Protein Tinggi

    Get PDF
    Ketersediaan pakan merupakan faktor utama dari suksesnya usaha peternakan, baik berupa peternakan ungas, pemamah biak, maupun ikan. Pakan dapat dibedakan menjadi pakan alami dan pakan buatan. Bahan baku utama penunjang protein yang sering digunakan adalah limbah ikan, namun ketersediaannya fluktuatif. Potensi bahan baku alternatif dengan kandungan protein tinggi diantaranya adalah maggot dari lalat Hetermia illucens yang memiliki kandungan protein hewani dan tanaman azolla yang memiliki kandungan protein nabati. Penulisan ini menggunakan metode diskriptif yaitu penulisan yang mengacu pada pemecahan masalah yang aktual, pengumpulan data, disusun, dijelaskan dan di analisis. Pembahasan masalah dengan menggunakan studi pustaka dan hasil uji laboratorium sebagai sumber informasi. Hasil dari kegiatan ini adalah terciptanya produk tepung pakan malla yang memiliki tiga produk turunan yang dibuat menjadi tiga grade. Kandungan proksimat yang dimiliki tepung pakan Malla grade 1 antara lain protein 33.70%, lemak 26.28%, karbohidrat 17.32%, kadar air 9.72% dan kadar Abu 12.98%. Pada grade 2 protein 32.84%, lemak 25.03%, karbohidrat 18.77%, kadar air 9.40% dan kadar Abu 13.96% dan Pada grade 3 protein 31.61%, lemak 24.63%, karbohidrat 20.59%, kadar air 9.71% dan kadar Abu 13.46%. Kesimpulan yang diperoleh yaitu 1.) Tepung pakan malla merupakan bahan baku yang berasal dari campuran antara protein hewani (maggot) dan protein nabati (azolla), 2.) Produk tepung pakan malla merupakan suplemen protein pakan ternak dan dapat pula digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak. 3.) Produk tepung pakan malla memiliki turunan produk menjadi tiga grade yang memiliki kandungan protein diatas 30%, dan 4.) Tepung pakan Malla memiliki potensi dalam menunjang pertanian terpadu yang berkelanjutan. Kata kunci: Pakan, Maggot, Azolla, Tepung pakan Malla, Protei

    APLIKASI IRIGASI SISTEM KAPILER DAN BERBAGAI MEDIA TANAM PADA TANAMAN CABAI (Capsicum annuum L)

    Get PDF
    Lahan pertanian sebagai media tanam yang memiliki kualitas baik semakin berkurang untuk keperluan selain pertanian sedangkan kebutuhan akan produk pangan semakin meningkat seiring peningkatan jumlah penduduk. Media tanam atau media tumbuh merupakan suatu tempat atau wadah yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman, tempat akar atau bakal akar tumbuh. Penggunaan media tanam yang tepat apabila sistem pengairan atau penyediaan air bagi tanaman yang tidak stabil maka akan mengganggu pertumbuhan tanaman. Pemberian air yang terus menerus setiap saat untuk mendukung pertumbuhan tanaman antara lain penyiraman dengan irigasi sistem kapiler. Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan memiliki nilai ekonomis tinggi dan tumbuh di daerah dataran rendah hingga tinggi. Tujuan dari penelitian ini: Mengetahui irigasi sistem kapiler yang terbaik, komposisi media tanam dan interaksi antara keduanya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2022. Metode penelitian menggunakan rancangan Split Plot dengan faktor Main plot (irigasi sistem kapiler) dan sub Plot (komposisi media tanam). Terdiri dari 6 taraf  dengan 3 kali ulangan pada masing-masing taraf sehingga menjadi 18 unit/satuan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, panjang akar, bobot basah akar, saat munculnya bunga, jumlah buah per tanaman, bobot buah per buah dan bobot buah per tanaman. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan irigasi sistem kapiler otomatis dan manual tidak berpengaruh terhadap semua variabel diduga karena saat tanam kondisi curah hujan tinggi. Media tanam berpengaruh terhadap semua variabel selain saat munculnya bunga dan interaksi terjadi hanya pada diameter batang bobot buah per tanaman.    Kata kunci : Kata Kunci : cabai, irigasi sistem kapiler, media tana

    TUMPANGSARI PADI-RUMPUT DAN APLIKASI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN, FISIOLOGI DAN HASIL PADI GOGO

    Get PDF
    The objective of this research is to know the effect of intercropping paddy-grass and Applications of coconut shell wood vinegar on plant growth, physiologycal characters and yield of upland rice. Research conducted at the villageof Cendana, District of Kutasari, Purbalingga in March, 2015 to August, 2015. The field experiment with split plot design with three replications. The main plot, was carried wit paddy-grass intercropped consisting of: rice monoculture, upland rice- elephant grass and upland rice-lemongrass. Sub plot, a dose of coconut shel wood vinegarl i.e. without coconut shell wood vinegar, a concentration of 1: 200 and a concentration of 1: 400. The variables observed were plant height, number of leaves, leaf area, number of tillers, weight of dry shoot, the weight of the dried root, the growth rate of plants, relative growth rate, net assimilation rate, the contain of proline, contain chlorophyll, panicle length, number of panicles, number of filled grain, grain meight per hill, grain weight of 1000 seeds, grain weight / ha, harvest index, soil water content, the intensity of the damage and the value of equality of results. Intercropping rice-grass and coconut shell liquid smoke applications have not been able to improve the character of the growth, physiology and yield

    Pengaruh Jarak Lahan Budidaya Dengan Pantai Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Melati (Jasminum Sambac L.)

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk:(1) Mengetahui pada jarak berapakah dari tepi pantai pertumbuhan yang terbaik tanaman melati,(2) Mengetahui apakah tanaman melati yang dibudidayakan tidak terganggu pertumbuhannya terhadap salinitas di wilayah pesisir. Percobaan dilaksanakan di wilayah pesisir Sigandu-Ujungnegoro, Kabupaten Batang pada bulan April 2019 sampai Agustus 2019.Metode percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 6 perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali.Perlakuannya yaitu jarak penanaman dengan tepi pantai yaitu (0-10 m); (>10-20 m); (>20-30 m); (>30-10 m); (>40-50 m); (>50 m), dan masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Hasil percobaan yang diperoleh menunjukkan bahwajarak lahan dari pesisir pantai tidak menentukan pertumbuhan dan hasil tanaman melati, akan tetapi perawatan yang baik merupakan penentu pertumbuhan tanaman. Tingkat salinitas air di lahan budidaya tanaman melati dari jarak 10 sampai 60 meter dari pesisir pantai masih pada batas aman bagi tanaman berkisar 0 sampai 3 ppt (air tawar). Kata Kunci : tanaman melati, pesisir pantai, salinitas, pertumbuha

    Effect of copper addition on grain refinement of austenite in Fe-8wt.%Ni-(0.3)Wt.% Cu alloy

    Get PDF
    The effect of copper addition on martensitic structure and reversion from martensite to austenite behaviours upon heating were investigated to clarify mechanism of grain refinement of austenite in Fe-8wt.%Ni-Cu alloys. Upon water-quenching, the alloys underwent a martensitic transformation that exhibited a typical lath-martensitic structure. It was found that prior-austenite grain and martensite-packet sizes were refined with increasing copper content. The grain refinement was not due to a decrease of grain growth rate of the austenite. However, it was found that nucleation rate of the austenite on reversion was increased by the copper addition. In Fe-8wt.%Ni alloy heated in (austenite+ferrite) region, reversed austenite grains were formed at high angle boundaries such as prior austenite grain boundary and packet boundary. On the other hand, TEM observation of the Fe-8wt.%Ni-3wt.%Cu alloy revealed that fine copper particles precipitated within the martensitic structure and the reversed austenite grains also formed within lath-structures and lath boundary. It means that the copper addition promoted formation of the reversed austenite within martensitic matrix and resulted in the grain refinement of the prior-austenite in Fe-8wt.%Ni-Cu alloy

    Penentuan Guru Yang Baik Berdasarkan Kepada Faktor Latar Belakang Guru

    Get PDF
    This study wished to determine that good teachers are difference based on teachers’ background factors. This study was also undertaken to find out any significant differences between the male and the female teachers towards good teacher based on their background factors those are SPM grades, mothers’ education levels and place of origin. In addition, the study planned to find out any significant differences among the male and the female teachers who come from town area and rural area towards good teacher based on the SPM grades they obtained. The dependent variable in this study is good teacher, consisted of three components those are teachers’ effectiveness, teachers’ personality and, teachers’ social and professional responsibilities. The independent variables are background factors such as gender, SPM grade, fathers’ occupation and etc. A total of 126 college-trainned teachers from a certain primary and secondary schools in Segamat, Johor are selected as the respondents. The instrument used in this study was self-constructed questionnaire. Based on all the background factors that were individually analyzed, it was found that only mothers’ education levels had a significant difference towards good teacher. The significant difference only occured among the female teachers. Among the female teachers who come from the rural areas there was significant difference between SPM grades. Among the male teachers, there were no significant difference towards good teacher on all of the selected background factors

    PENGABDIAN MASYARAKAT TERKAIT PENERAPAN TEKNOLOGI IRIGASI OTOMATIS DI LAHAN PERTANIAN MARJINAL DESA WONOPRINGGO PEKALONGAN

    Get PDF
    Sektor pertanian merupakan mata pencaharian dominan di Desa Wonopringgo, Pekalongan. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mengetahui dampak implementasi penerapan teknologi irigasi otomatis menggunakan tenaga surya bagi petani di kawasan lahan kritis Desa Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode pendidikan masyarakat dan difusi IPTEKS melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat. Hasil dari kegiatan ini mempresentasikan bahwa pelaksanaan pengabdian menunjukkan bahwa mayoritas (80%) petani merasa puas dan mendapatkan manfaat dari pelaksanaan program ini. Selanjutnya, sebanyak 33% petanin merasa sangat diuntungkan, 60% merasa diuntungkan, dan 7% tidak diuntungkan dari implementasi kegiatan pengabdian ini. Kemudian secara umum, sebesar 93% kegiatan pengembangan alat irigasi otomatis dengan panel tanaga surya ini memberikan dampak sebesar 93% untuk pengembangan kegiatan inovatif dan 7% transfer ilmu pengetahuan bagi petani di Desa Wonopringgo. Kesimpulan dari hasil pengabdian ini adalah dampak implementasi penerapan teknologi irigasi otomatis dinyatakan memberikan dampak besar dan menguntungkan bagi kelompok budidaya Tani Makmur di Desa Wonopringgo. Dampak nyata yang dirasakan oleh petani dari adanya program ini adalah terlaksananya kegiatan yang baru dan kreatif di bidang pertanian yang berorientasi kepada penguatan ilmu pengetahuan dan aplikasi teknologi oleh petani

    PENGELOLAAN LIMBAH TERNAK UNTUK PRODUKSI TANAMAN DI DESA TLOGOPAKIS KECAMATAN PETUNGKRIYONO KABUPATEN PEKALONGAN

    Get PDF
    Tlogopakis Village is one of the villages in the Petungkriyono sub-district, Pekalongan district, which is located in the highlands where the majority of the population works as farmers. Plants that are cultivated are mostly food and horticultural crops with the inputs applied so far still using inorganic fertilizers. Even though in this village there are many cows that produce waste. Meanwhile, the livestock waste has not been processed and managed properly, so it often causes problems to the environment in the form of environmental pollution. Seeing this condition, it is deemed necessary and urgent to do community service in the form of counseling with livestock waste management material for plant production. The activity was carried out on Friday, December 31, 2021 at the Rowo farmer group, Tlogopakis Village, Petungkriyono sub-district, Pekalongan district. The method is lecture, question and answer, and discussion. The results of community service activities showed that the participants who attended and participated in the activity were 17 farmers accompanied by 8 students, farmers were enthusiastic and enthusiastic in participating and attending these activities. This is shown by the patience of the farmers in participating in all events from start to finish without anyone leaving the place where the activities are taking place. Furthermore, when the discussion session was opened, many farmers responded by asking questions and providing suggestions and hoped that this activity could be carried out sustainably.Keywords: extension, farmers, livestock, wast

    Influence of iron on phase stability and corrosion resistance of Ti-15%Cr alloy

    Get PDF
    In this study, the effect of Fe addition on the phase stability and corrosion resistance of Ti-15%Cr alloys was investigated. The alloying phenomenon in the specimens was also investigated to determine the effectiveness of the application of pure metallic powders as raw materials for the powder metallurgy method. Ti-15%Cr-1%Fe alloys exhibited needle-like structures within equiaxed structures, while Ti-15%Cr-5%Fe and Ti-15%Cr-10%Fe alloys only showed equiaxed grains. XRD results showed that the β phase could be stabilized by the addition of 5% or more Fe to the alloy. Although the pure powders were used as raw materials, the designated chemical composition, i.e. Ti-15%Cr-(1~10)%Fe can be achieved during sintering. The alloying phenomenon occurred upon sintering due to the high diffusivity of Cr and Fe within the β Ti matrix. The corrosion resistance of the newly developed Ti-15%Cr alloys was significantly improved compared with a commercial Ti-6%Al-4%V alloy
    • …
    corecore