119 research outputs found
Implementasi Pluralitas Agama pada Pemerintahan Nabi Muhammad di Madinah Tahun 622-632 M
This article uncovers the implementation of the principles of religious pluralities in Piagam Madinah (Madinah Charter). This charter contained the principles of religious tolerance for a plural society and functions as a normative guideline for a good coexistence among them. This charter ties all religion to freely conducted their religion practices without the compellation and threatens by other religions. Muhammad succeeded in disseminating this charter as well as eliminating the discrimination among the adherents of the existing religions, at that time
MENUJU KAMPUS MODERAT: MEMBUAT KEBIJAKAN DAN PRAKTIK MODERASI BERAGAMA DI INSTITUT ISLAM MA'ARIF JAMBI
This study was conducted by questioning the policy of religious moderation in Islamic universities which seemed to be forced without considering the needs and interests of various parties. So that the existence of the policy is sometimes only in the form of a formal institution which results in insignificance for the practice of moderation in universities. Therefore, this study aims to analyze the process of making and implementing the policy of religious moderation at the Ma'arif Islamic Institute (IIM) Jambi. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. Data collection was obtained through interviews and analysis of IIM Jambi documentation. The results of the study show that IIM Jambi was not in a hurry to adopt a policy of religious moderation without considering the conditions and readiness of the academic community. The policy was formulated through several stages, namely: first, the preparation of a policy agenda initiated through seminar activities; second, the formulation and legitimization of the policy through limited discussions in the internal environment of IIM Jambi officials; and third, the determination and implementation of the policy of religious moderation in the form of a hidden policy. This hidden policy has an important impact on the practice of religious moderation which is manifested through a tolerant, inclusive, and moderate attitude among the academic community of IIM Jambi. By carrying out these stages, the campus can form a moderate and adaptive religious attitude towards various differences
Peran Pondok Pesantren Al-jauharen di Kota Jambi dalam Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Masyarakat
Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan dan lembaga dakwah Islam yang berperan sebagai penyalur agent of change yaitu para santri memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat yang ada di lingkungan pesantren dan masyarakat luas. Pesantren membuka kesempatan bagi masyarakat yang untuk ikut serta dan berperan alam kegiatan yang ada di pesantren. Efektifitas peran pemberdayaan yang dilakukan pesantren akan maksimal jika pesantren mampu melengkapi dirinya dengan tenaga terampil dan professional untuk melakukan atau mengelola berbagai kegiatan di masyarakat. Diperlukan juga para pengasuh terkait dengan peran pesantren , disamping mempunyai kepekaan social juga harus mempunyai wawasan yang luas tentang bagaimana membangun masyarakat yang agamis. Yang mana agamis sendiri dapat didefinisikan sebagai penghayatan seseorang terhadap nilai agama yang diyakini dalam bentuk ketaatan dan diterapkan dalam perilaku sehari-hari
TRADISI MAPATI DALAM SOROTAN LIVING HADIS (STUDI DESA JATI SARI PARIT KOMPLING KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT)
Penelitian ini di latar belakangi oleh adat/tradisi masyarakat Jawa dalam melaksanakan prosesi selamatan ibu hamil, yaitu tradisi Mapati atau tradisi empat bulan pada ibu hamil, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dasar pelaksanaan kegiatan tradisi Mapati di Desa Jati Sari Parit Kompling, proses pelaksanaannya serta pemahaman masyarakat terhadap kegiatan tradisi Mapati tersebut.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif yang erat hubungannya dengan kajian Living Hadis kemudian peneliti mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologis. Sementara itu mengenai analisis data, peneliti tertarik menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Sebagai temuan dari penelitian ini mengatakan bahwa yang menjadi dasar atas tradisi Mapati ini adalah dilandasi oleh hadis yang diriwayatkan oleh Muslim Bin Hajjaj An-Naisyaburi, Shahih Muslim imam Tirmizi, yakni hadis yang menyatakan bahwa Tahapan Penciptaan Mnusia dan Garis Takdirnya. Prosesi pelaksanaanya terdapat 2 tahapan, pertama adalah pemandian oeh ibu hamil yang berusia 4 bulan. Kedua proses ini dilaksanakan pada malam hari setelah proses pemandian. Sedangkan untuk pemahaman Masyarakat yang peneliti peroleh dari informan adalah tradisi ini dipahami oleh masyarakat sebagai tolak Bala’ dan media memohon Keselamatan
MAKNA SIMBOLIK TRADISI ARBA MUSTAMIR DI DESA KELAGIAN KECAMATAN TEBING TINGGI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terkait makna dibalik penggunaan simbol tertentu dalam tradisi arba mustamir yang rutin dijalankan oleh masyarakat Desa Kelagian bukan murni tradisi dari desa tersebut, melainkan mengadopsi dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang sampai sekarang masih dipertahankan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan dan menjelaskan lebih dalam mengenai makna denotasi dan konotasi pada simbol-simbol arba mustamir di Desa Kelagian.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis Semiotika Roland Barthes makna dari simbol-simbol dalam tradisi Arba Mustamir di Desa Kelagian. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research). Dengan pendekatan fenomenologi, data primer berupa wawancara dengan tokoh adat, tokoh agama atau orang yang melakukan tradisi dan masyarakat setempat di Desa Kelagian dan sumber data sekunder diperoleh dari dokumentasi serta literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan menggunakan tiga teknik analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini penulis menemukan bahwa tradisi arba mustamir yang rutin dijalankan oleh masyarakat Desa Kelagian bukan murni tradisi dari desa tersebut, melainkan mengadopsi dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Proses tradisi ini dilakukan siang hari pada hari Rabu terakhir di bulan Safar. Pelaksanaan tradisi arba mustamir di Desa Kelagian meliputi salat sunah tolak bala 4 rakaat, membaca surah Yasin, membaca doa yang dianjurkan oleh Al Habib Idrus bin Umar Al Habsyi, pembuatan air wafak serta makan bersama. Adapaun yang merupakan simbol tradisi tersebut adalah air putih, wafak, kue surabi dan nasi putih. Makna dari simbol-simbol yang terkandung dalam tradisi arba mustamir di Desa Kelagian meliputi Makna Denotasi yaitu makna air putih sebagai benda cair yang tidak mempunyai rasa, tidak berwarna dan tidak berbau, wafak merupakan benda mati yang berupa selembar kertas diyakini meiliki tuah manfaat bertuliskan mantra-mantra, angka-angka atau lambang, kue surabi yaitu makanan yang terbuat dari tepung beras dan kelapa yang diparut dicampur gula dan nasi putih yaitu beras putih yang telah diolah atau dimasak. Sedangkan Makna Konotasi air putih yaitu sebagai simbol kesucian, wafak adalah sebagai simbol tangkal, kue surabi yaitu simbol kesederhanaan dan nasi putih adalah simbol kemakmuran. Makna tradisi arba mustamir itu sendiri adalah mendekatkan diri kepada Allah, bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan. Memohon perlindungan kepada Allah dijauhkan dari segala marabahaya dan bala. Akhirnya penulis merekomendasikan kepada masyarakat setempat agar tidak ada yang salah dalam memahami arti, maksud, serta tujuan dari pelestarian tradisi tersebut
HIKMAH PERNIKAHAN PERSPEKTIF AL-QUR’AN (KAJIAN TAFSIR TAHLILY)
Realitas penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya sejumlah kelompok atau individu yang masih memilih untuk hidup me-lajang (hidup tanpa menikah), seperti wanita karir yang lebih mengedepankan karirnya ketimbang memilih menikah. Padahal jelas sekali bahwa kodrat sebagai manusia membutuhkan pasangan untuk menjalani kehidupan, memenuhi kebutuhan biologis, dan berkembangbiak. Hal ini mendorog penulis untuk mengemukakan kembali pemikiran terhadap syari‟at pernikahan yang memiliki hikmah tersendiri didalamnya, khususunya dalam konteks hikmah pernikahan perspektif Al-Qur‟an. Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah (library research) dalam tehnis deskriptif, yaitu bentuk penelitian yang berusaha menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, manyajikan data, menganalisis data, dan menginterpretasi data. Penelitian ini menggunakan taknik Metode Tafsir Tahlily, yaitu menginterpretasi ayat-ayat Al-Qur‟an dengan memaparkan segala aspek yang terkandung di dalam ayat-ayat yang diinterpretasikan, menerangkan makna-makna yang terkandung didalamnya, serta mengikutsertakan munasabah, sabab al-Nuzul jika ada. Hasilnya penulis menemukan hikmah pernikahan perspektif Al-Qur‟an, bahwa hikmah pernikahan di dalam Al-Qur‟an di antaranya adalah Allah ciptakan rasa mawaddah dan rahma di antara suami istri, sehingga orang yang telah menikah mendapatkan ketenangan antara satu sama lain. selain itu, pernikahan juga merupakan pintu gerbang untuk berkembangbiak dan juga mendapat jaminan untuk kehidupannya dengan pintu rezeki yang luas yang Allah miliki. Hal tersebut dibahas pada QS. Al-Rūm (30), ayat 21, QS. Al-Nisā (04), ayat 1 dan QS. Al-Nūr (24), ayat 32
Validation of the Malaysian Chinese-version of the EORTC QLQ-CR29 among Colorectal cancer patients in Malaysia
Patient reported outcome research are becoming a very important way of understanding patient’s satisfaction and tolerance with the treatment they receive. This study examined the validity and reliability of the Malaysian Chinese version of the European Organization for Research and Treatment of Cancer (EORTC) colorectal cancer-specific quality of life questionnaire (QLQ-CR29). Patients were recruited at the outpatient clinics of the University of Malaya and Universiti Kebangsaan Medical Centre, Malaysia. The QLQ-CR29 and Karnofsky Performance Scales (KPS) were used. Multi-traits scaling analysis such as Cronbach’s alpha, inter-class correlation (ICC) and known-groups comparisons (Wilcoxon-rank sum test) were performed. Significant level was pre-set at ≤ 0.05. Patients mean age (standard deviation, SD) was 64 (10) years, and 60% were male. Colon cancer was 50%. While 60% had advanced stage (Dukes’ C/D) cancers and about 30% of patients had a stoma. The mean KPS was 80% (SD 10). The internal consistency coefficient (ICC) was 0.89, 0.84, 0.46, and 0.73 for body image, urinary frequency, blood & mucus in stool and stool frequency scales respectively. The correlation coefficients for convergent validity were moderate to large (r ranged from 0.72 to 0.93) across all scales. For the discriminant validity measurements, small to moderate correlations were observed across the scales. The psychometric properties of the Malaysian Chinese version of the QLQ-CR29 were comparable to the original English version. This work provides a translated, culturally adapted, reliable and valid measure of HRQOL for use among Malaysian Chinese patients with colorectal cancer
METODOLOGI TAFSIR AL-AMIN SURAH AL-FATIHAH KARYA MUHAMMAD AMIN SUMA
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memperhatinkan dan memerlukan perhatian, yaitu untuk membantu umat dan masyarakat Indonesia atau lainnya yang merasa memerlukan. Insya Allah, Faktanya bisa jadi masih lebih banyak lagi jumlah  masyarakat muslimin-muslimat Indonesia dan Asia Tenggara yang mendambakan kehadiran buku-buku Tafsir Al-Qur’an semacam ini, guna mendampingi kitab/buku tafsir Al-Qur’an yang sudah ada itu mengingat pada satu sisi sangatlah mungkin penafsiran yang sudah ada dianggap masih belum memberikan jawaban yang memadai terhadap semua hal dan persoalan yang mereka cari dan mereka pertanyakan, sementara pada sisi yang lain, banyak juga sudah terjadi perubahan keadaan antara yang lalu dan yang sekarang sehingga memerlukan kehadiran penafsiran baru yang dipandang lebih sesuai lagi dengan perkembangan zaman sekarang.
Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan penilitan yang sifatnya kepustakaan (library research) yaitu mengumpulkan informasi dari buku-buku rujukan serta mengkaji bahan-bahan tersebut. Data yang diperoleh dari penelitian disusun serta dijelaskan untuk selanjutnya dianalisa berdasarkan teori yang ada kemudian ditarik kesimpulan. Maka secara garis besar, metode penelitian termasuk kategori metodologi penelitian kualitatif.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: berdasarkan yang sudah penulis cari dan ketahui bahwa tafsir Al-Amin bedah surah Al-Fatihah ini bercorak tafsir fiqh dan metode yang digunakannya adalah metode tahlili serta gagasan tafsirnya yang up to date
Molecular Signatures of Human Regulatory T Cells in Colorectal Cancer and Polyps
Regulatory T cells (Tregs), a subset of CD4+ or CD8+ T cells, play a pivotal role in regulating immune homeostasis. An increase in Tregs was reported in many tumors to be associated with immune suppression and evasion in cancer patients. Despite the importance of Tregs, the molecular signatures that contributed to their pathophysiological relevance remain poorly understood and controversial. In this study, we explored the gene expression profiles in Tregs derived from patients with colorectal cancer [colorectal carcinoma (CRC), n = 15], colorectal polyps (P, n = 15), and in healthy volunteers (N, n = 15). Tregs were analyzed using CD4+CD25+CD127lowFoxP3+ antibody markers. Gene expression profiling analysis leads to the identification of 61 and 66 immune-related genes in Tregs derived from CRC and P patients, respectively, but not in N-derived Treg samples. Of these, 30 genes were differentially expressed both in CRC- and P-derived Tregs when compared to N-derived Tregs. Most of the identified genes were involved in cytokine/chemokine mediators of inflammation, chemokine receptor, lymphocyte activation, and T cell receptor (TCR) signaling pathways. This study highlights some of the molecular signatures that may affect Tregs’ expansion and possible suppression of function in cancer development. Our findings may provide a better understanding of the immunomodulatory nature of Tregs and could, therefore, open up new avenues in immunotherapy
- …
