113 research outputs found
LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu bentuk pendidikan
dengan cara memberikan pengalaman belajar di lapangan secara langsung kepada
mahasiswa untuk mengaplikasikan kemampuan akademis maupun praktis dalam
dunia pendidikan, memperluas wawasan, melatih dan mengembangkan kompetensi
yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan keterampilan, kemandirian dan
bertanggung jawab dalam mengambil keputusan. Kompetensi mahasiswa sebagai
calon pendidik yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial juga dikembangkan dalam kegiatan
ini. Dengan adanya kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini diharapkan
mahasiswa mempunyai bekal dan pengalaman sebagai calon pendidik yang
berkualitas. Program PPL di SMA Negeri 2 magelang, dilaksanakan pada tanggal 10
Agustus sampai dengan 14 September 2014.
Sebelum merencanakan dan menyusun program PPL, dilakukan observasi,
pembelajaran di kelas. Kegiatan PPL ini berupaya untuk meningkatkan kemampuan
mengajar khususnya mencakup variabel dinamis, antara lain: pemahaman
karakteristik peserta didik, kemampuan merancang pembelajaran, kemampuan
mengelola kelas, kemampuan mengembangkan media, strategi pembelajaran, dan
kemampuan evaluasi. PPL sebagai muara dari seluruh program pendidikan prajabatan guru. PPL dilaksanakan secara terjadwal setelah mahasiswa mendapatkan
bekal yang memadai dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan tugasnya sebagai
guru yang telah dipelajari secara bertahap sejak semester awal khususnya melalui
pembekalan dan kuliah microteaching sebagai modal awal pengalaman mengajar.
Melalui PPL, mahasiswa calon guru diterjunkan ke sekolah untuk mengamati,
mengenal dan belajar mempraktikkan semua kompetensi mengajar yang telah
dipelajari di bangku kuliah, sehingga mendapatkan pengalaman kependidikan secara
faktual di lapangan dengan bimbingan dan arahan dari guru pembimbing, dosen
pembimbing dan koordinator PPL di Sekolah.
Dalam kegiatan PPL di SMA Negeri 2 Magelang, penyusun mendapatkan
kesempatan praktik mengajar di kelas XI MIA 1 sampai XI MIA 5. Materi yang
diajarkan kepada peserta didik adalah Hidrokarbon, Minyak Bumi, dan Termokimia
bagian awal
PENGELOLAAN INFAQ PROGRAM PEMBANGUNAN RUMAH FAKIR DAN MISKIN BAITUL MAL ACEH
RINGKASANLaporan kerja Praktek (LKP) merupakan tugas akhir mahasiswa Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala yang telah menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Tujuan dari penulisan LKP ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses penyaluran dana infaq untuk program pembangunan rumah fakir dan miskin dan untuk mengetahui bagaimana sistem pelaporan dana infaq program pembangunan rumah fakir dan miskin Baitul Mal Aceh.Baitul Mal Aceh menerapkan tiga sistem penerimaan zakat, infaq dan shadaqah, yaitu menerima counter, mengambil atas dasar pemberitahuan muzakki dan bekerja sama dengan Bank. Setiap penerimaan zakat,infaq dan shadaqah dicatat dalam daftar penerimaan zakat, infaq dan shadaqah. Proses penyaluran dana infaq untuk program pembangunan rumah fakir dan miskin dimulai dari pendataan, verifikasi, penunjukan penyedia barang/jasa dan pencairan dana yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran atas persetujuan kepala Baitul Mal Aceh. Setelah dana diserahkan kepada penyedia barang/jasa baru kemudian dilakukannya pembangunan rumah sampai dengan selesai.Dalam pelaksanaan pembangunan rumah fakir dan miskin Baitul Mal Aceh ,pelaporan yang telah dibuat ada dua yaitu pelaporan secara realisasi fisik dan pelaporan secara realisasi anggaran/keuangan
LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK LAPANGAN TERBIMBING (PLT)
Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) merupakan program wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa SI Kependidikan UNY. PLT diharapkan dapat memberikan pengalaman belajaran bagi mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman mengajar, memperluas wawasan, pelatihan dan pengembangan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, peningkatakan keterampilan, kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan dalam memecahkan masalah. Kegiatan tersebut sebagai salah satu penyempurna dari pengetahuan teori yang telah diperoleh di kampus. Pengetahuan yang diperoleh di kampus tidaklah cukup tanpa wujud tindakan nyata, wujud tindkan tersebut dapat diperoleh melalui kegiatan PLT.
Kegitan mengajar di sekolah dalam PLT ini dibagi menjadi dua macam yaitu mengajar terbimbing dan mengajar mandiri. Kegiatan mengajar terbimbing yaitu kegiatan mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa PLT dengan kemampuan mengajar secara utuh dan terintegrasi pada mata pelajaran-mata pelajaran tertentu dengan bimbingan guru pembimbing di sekolah/lembaga mitra. Dalah hal ini mahasiswa mengajar ditunggui oleh guru pembimbing lapangan. Sedangkan mengajar mandiri yaitu kegiatan mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa PLT dengna kemampuan mengajar secaara utuh dan terintegrasi pada mata pelajaran-mata pelajaran tertentu tanpa bimbingan guru pembimbing lapangan di sekolah. Mahsiswa mengajar dengan tidak ditunggui guru pembimbing lapangan.
Sebelum pelaksanaan PLT, terlebih dahulu dilakukan kegiatan observasi baik observasi kelas, peserta didik, maupun sekolah. Hal ini dilakukan dalam rangka melakukan penyesesuaian dengan lingkungan sehingga dapat melakukan program mengajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Kegiatan PLT ini berlangsung mulai dari tangal 15 September 2017 sampai dengan 15 November 2017. PLT dilaksanakan di SMK Negeri 1 Bantul yang berlokasi di Jalan Parangtritis Km. 11 Sabdodadi Bantul Yogyakarta. Dalam kesempatan ini, praktikan mengajar kelas X AP1 dan X AP2 dalam mata pelajaran Kearsipan. Mahasiswa memiliki alokasi waktu 4 jam setiap minggu.
Mahasiswa juga dihadapkan dengan persiapan yang harus dilakukan setiap kali tatap muka kepada siswa, seperti membuat administrasi guru, slide presentasi, metode pembelajaran, serta data administrasi mengajar untuk mata pelajaran otomatisasi dan tata kelola perkantoran. Metode yang digunakan cukup bervariasi, yakni proses diskusi antarsiswa, tanya jawab, dan ceramah. Beberapa media juga ikut mendukung dan menunjang yakni dengan menggunakan proyektor, media kertas, papan tulis, dan laptop.
Pengarahan dan evaluasi dari guru pembimbing selalu diberikan sebelum maupun setelah pelajaran. Bimbing dan arahan ini dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada pertemuan selanjutnya, sehingga mahasiswa mengetahui dimana letak kesalahan dan dapat memperbaiki untuk hasil yang lebih baik selanjutnya. Dengan kegitan PLT ini mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata sebagai bekal untuk menjadi guru profesional sesuai dengan bidang ilmunya
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI DENGAN INTENSI TURNOVER PADA GURU
Abstract
This study aimed to test wheter the relationship between work satisfaction and organizational commitment with the Turnover intention of the teachers. There are two independent variables and one dependent variable: (1) Work Satisfaction, (2) Organizational Commitment, and (3) Turnover Intention. This research uses the scales of Work Satisfaction, Organizational Commitment, and Turnover Intention which is designed to measure the Work Satisfaction, Organizational Commitment, and Turnover Intention. This research uses the quantitative method. The samples used in this research are 48 part-time teachers in the organization of PGRI 10 Junior High School Candi, Sidoarjo. The data are analyzed using Double Regression technique with the IBM SPSS Statistics 20 program. The research result shows that there is a significant relation between Work Satisfaction and Organizational Commitment with Turnover Intention. Work Satisfaction has a negative significant relationship with Turnover Intention and Organizational Commitment does not have any significant relationships with the Turnover Intention since the significance result is (p) 0,545 which means P value > 0,05 so it is considered that it does not have any significant relationships with the Turnover Intention. Keywords: Work Satisfaction, Organizational Commitment, Turnover Intention.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi dengan Intensi Turnover pada Guru. Terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat yaitu : (1) Kepuasan Kerja, (2) Komitmen Organisasi, dan (3) Intensi Turnover. Penelitian ini menggunakan skala Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, dan Intensi Turnover yang disusun guna mengukur Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, dan Intensi Turnover. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penilitian ini ialah 48 guru tidak tetap di SMP PGRI 10 Candi, Sidoarjo data dianalisis menggunakan teknik Regresi Berganda dengan program IBM SPSS Statistics 20. Hasil dari penilitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi dengan Intensi Turnover, Kepuasan kerja memiliki hubungan yang signifikan dan negatif dengan Intensi Turnover selanjutnya Komitmen organisasi tidak berhubungan signifikan dengan Intensi Turnover karena hasil signifikansi (p) 0,545 berarti P value > 0,05 sehingga dinyatakan tidak berhubungan signifikan dengan Intensi Turnover.
Kata kunci: Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Intensi Turnove
EKRANISASI NOVEL GEEZ DAN ANN KARYA RINTIK SEDU DALAM FILM GEEZ DAN ANN KARYA SUTRADARA RIZKI BALKI
Ekranisasi merupakan proses perubahan novel kedalam sebuah film. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari persamaan dan perbedaan dari novel "Geez dan Ann" karya Rintik Sedu dan film "Geez dan Ann" karya sutradara Rizki Balki. Metode yang peneliti gunakan adalah metode yang digunakan adalah metode pendekatan objektif yang dalam penjelasannya memiliki kaitan dengan sastra modern, khususnya pada teoriteori struktur dalam karya sastra itu sendiri. Data dalam penelitian ini berupa analisis struktur karya sastra dalam deskriptif dan poin-poin datanya. Dalam penelitian ini peneliti menemukan adanya perbedaan dalam tokoh, penciutan dan penambahan adegan dalam film. Dan persamaan alur, setting tempat, dan beberapa adegan didalamnya. Perubahan dalam novel yang diekranisasi ke film sering kali memiliki perbedaan danperubahan. Perbedaan dan perubahan itu bisa sedikit atau banyak tergantung sutradara yang menggarap filmnya itu.Kata Kunci : Ekranisasi, Novel, Film, Geez dan Ann, Struktu
ROROKAN ADAT (SISTEM PAMARÉNTAHAN TRADISIONAL) DI KASEPUHAN CIPTAGELAR KABUPATEN SUKABUMI (Uilikan Etnografi)
Kasang tukang ieu panalungtikan téh ayana kabérés roésan dina tata kelola sistem Pamaréntahan nu masih dilampahan di Kasepuhan Ciptagelar nepi ka kiwari. Ku kituna, ieu panalungtikan pikeun maluruh 1) kumaha pimpinan kasepuhan ngokolakeun kasepuhan jeung pamaréntahanana, 2) tugas jeung fungsi unggal rorokan, 3) hubungan antara rorokan adat jeung kasepuhan. Métode anu digunakeun dina ieu panalungtikan nyaéta métode étnografis, kalayan ngagunakeun pamarekan kualitatif nu miboga udagan pikeun nalungtik kaayaan, ku cara langsung ilubiung kana kahirupan masarakat nu ditalungtikna. Téhnik nu digunakeun nyaéta téhnik obsérvasi-partisipatif, wawancara, jeung dokuméntasi. Sumber data panalungtikan ngawengku tilu hal, nyaéta jalma (person), tempat (place), jeung keretas (paper). Hasil panalungtikan kapaluruh yén dina sistem Pamaréntahan Kasepuhan Ciptagelar Abah salaku pamingpin kasepuhan miboga kawijakan pikeun ngatur sakumna aktivitas nu aya di Kasepuhan. Dina ngatur kasepuhan Abah dibantuan ku rorokan. Ieu rorokan mangrupa Barés Kolot nu katitipan pikeun ngajalankeun kagiatan nu ngarojong ka kasepuhan. Unggal rorokan miboga peran jeung fungsina séwang-séwangan sangkan henteu pahili garapan. Ku kituna, katitén ayana sistem Pamaréntahan nu diturunkeun sacara turun-tumurun ti para karuhunna baheula nu diadumaniskeun jeung kamekaran diunggal jaman tapi henteu ngaleungitkeun tatanan adat nu geus dipaké ti baheula. Ieu tatanan adat miboga aturan nu henteu bisa dirempak. Cindekna dina hiji masarakat boh masarakat adat boh masarakat nu ilahar miboga sistem Pamaréntahan nu ngawengku pamingpin jeung anggota, henteu jalma hungkul nu miboga peran jeung fungsina séwang-séwangan tapi sakumna nu aya didunya, kaasup tatangkalan, sato, taneuh, cai jeung sajabana sarua miboga peran jeung fungsina séwang-séwangan nu teu bisa dileungitkeun jeung pahili kagunaanana. Ieu hal bisa dijadikeun tetekon pikeun masarakat dina lampah kahirupan sapopoé.
Kecap galeuh : Kasepuhan Ciptagelar, rorokan, sistem Pamaréntahan
ROROKAN ADAT (STRUKTUR PEMERINTAHAN TRADISIONAL) DI KASEPUHAN CIPTAGELAR KABUPATEN SUKABUMI
(Kajian Etnografi)
Elva Yulia Safitri
ABSTRAK
Latar belakang dari penelitian ini adalah adanya keharmonisasian tata kelola sistem pemeritahan yang masih dilakukan di Kasepuhan Ciptagelar sampai saat ini. Oleh karena itu, penelitian ini mendeskripsikan 1) bagaimana pemimpin kasepuhan mengelola kasepuhan dan pemerintahannya, 2) tugas dan fungsi setiap rorokan, 3) hubungan antara rorokan adat dan kasepuhan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode etnografis, dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang mempunyai tujuan untuk meneliti keadaan, dengan cara langsung terjun ke dalam kehidupan masyarakat yang ditelitinya. Teknik yang digunakan yaitu tehnik observasi-partisipatif, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data penelitian meliputi tiga hal, yaitu orang (person), tempat (place), dan kertas (paper). Hasil penelitian yang diperoleh ialah rorokan adat atau sistem pemerintahan Kasepuhan Ciptagelar meliputi Abah sebagai pemimpin Kasepuhan yang mempunyai kebijakan untuk mengatur seluruh aktivitas yang ada di Kasepuhan. Rorokan adat sebagai Barés Kolot yang menjalankan titipan kegiatan adat. Setiap rorokan mempunyai peran dan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, sistem kemasyarakatan diturunkan secara turun-temurun dari para leluhurnya yang dipadupadankan dengan perkembangan disetiap jaman, tanpa menghilangkan tatanan adat yang sudah digunakan. Tatanan adat ini mempunyai aturan husus yang tidak bisa dilanggar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah suatu masyarakat, masyarakat adat maupun masyarakat pada umumnya mempunyai sistem pemeritahan yang meliputi pemimpin dan warga masyarakat. Tidak hanya manusia yang mempunyai peran dan fungsinya masing-masing tapi seluruh benda yang diciptakan di dunia, termasuk pepohonan, hewan, tanah, air dan lainnya juga mempunyai peran dan fungsinya yang tidak bisa dihilangkan dan tertukar kegunaannya. Hal ini bisa dijadikan gambaran yang ada pada masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Kata Kunci : Kasepuhan Ciptagelar, rorokan, sistem pemerintahan
ROROKAN ADAT (TRADITIONAL COMMUNITY STRUCTURE) IN KASEPUHAN CIPTAGELAR DISTRICT SUKABUMI
(Ethnographic Study)
Elva Yulia Safitri
ABSTRACT
The background of the research is the harmony in the management of the social system which is still being done at Kasepuhan Ciptagelar until this time. Therefore, this research describes 1) the ability of Kasepuhan leader to manage kasepuhan and his government, 2) the duties and functions of each rorokan adat, 3) the relationship between rorokan adat and kasepuhan. The research method used is ethnographic method, by using an qualitative understanding that has the purpose of circumstance research, by participating into the lives of the people researched. The techniques used are participatory observation techniques, interviews, and documentation. Sources of research data include three things, that are person (person), place (place), and paper (paper). The research results obtained are the rorokan adat or social system Kasepuhan Ciptagelar including Abah as Kasepuhan leader who has a policy to regulate all activities in Kasepuhan. Rorokan adat as Barés Kolot that carry out customary activities. Each rorokan has its own role and function. Therefore, the social system is bequeathed from generation to generation from their ancestors who are combined with developments in every era, without eliminating the customary order that has been used. This customary order has specific rules that cannot be broken. The conclusion of this study is that a community, as well as indigenous peoples or communities in general have a social system that includes community leaders and citizens. It is not only human who has their respective roles and functions, but all objects created in the world, including trees, animals, land, water and others, have the same roles and others have the same functions that cannot be eliminated and exchanged for their use. This can be used as an illustration of the community in carrying out their daily lives.
Keywords : Community system, Kasepuhan Ciptagelar, roroka
Taṭbīq al-Ṭarīqah al-Mu`addalah fī Ta’līm Qawā’id al-Hamzah li Tarqiyah Saiṭarah al-Ṭālibāt `alā Fahm Kitābah al-Hamzah (Dirāsah Tajrībiyyah li al-Marḥalah al-Mutawassiṭah bi Ma’had Inṣāf al-Dīn)
The research problem in this thesis is that many students of class two mistakenly write Hamzah, for example in the verb "اطمأن", in the form of Fi'il Madhi written on alif, and in the form of fi Mudhari 'written on “ya”, such as يطمئن. Most of them make mistakes in writing it because they are ineffective and are not focused on learning the rules of writing Hamzah and they cannot distinguish between Hamzah in Arabic writing because the lessons of Imla' and Insha' are important tools for written expression in terms of truth and integrity the mistake. The purpose of this thesis is to find out the teacher and student activities in the application of the modified method in the learning of the method of Hamzah for Second-grade level students of Junior High School Inshafuddin Boarding School and to identify students' responses in the application of the modified method of learning the method of Hamzah and to identify the effectiveness of the application of the modified method in the learning of the Hamzah Method for Junior High School of Integrated Inshafuddin Boarding School. The method used by researchers to compile this thesis is an experimental approach, which is a scientific research method that researchers use to determine the effect of causes (independent variables) on outcomes (dependent variables), which have a clear effect on the progress of natural science. The results obtained from this study are the application of a modified method in teaching the method of Hamzah to run well which learning the method of Hamzah in an interesting and easy way for students and can increase their desire to learn it. Likewise, the student's response to applying the modified method in teaching the method of Hamzah is good because students can answer all questions easily and improve their ability to write Hamzah. In addition, the application of the modified method is also effective as stated in the post-test after the learning process of the Hamzah Method. The researcher obtained different pre-test and post-test results in which the null hypothesis was rejected and the alternative hypothesis was accepted with the result ("T" Test) higher than the results of "T" Table in the form of 2.81 <5.36 <07, 2 according to the level of significance. Therefore, the modified method of teaching the method of Hamzah is very effective and can improve the ability of students to write Hamzah
- …