23 research outputs found
Fishes’ composition and captured yield in Sentani Lake Papua
Sentani lake is known as lake in Papua where biodiversity of fish is high and captured fisheries activities is dominantly found. The aim of this research was to know the fishes’ composition and captured yield in Sentani lake. This research was done in 2005 by using stratified sampling method which covered 7 (seven) research stations. Data of fishes’ composition and captured yield were obtain from fishers’ captured and from experimental captured. The captured fish and relative abundance are 16 species. Captured yield in period of Mei – December 2005 was fluctuative (130.860 – 182.144 kg). The average was 151.960 kg. Total production a year was around 1.823, 52 ton/year in which fishers’ captured yield was around 4.2 – 5.6 kg/day with the average 4.7 kg/day
PERTUMBUHAN |KAN GABUS (CHANNA STRTATA BLOCHI. DI DAERAH BANJIRAN TALANG FATIMA DAS SUMATERA SELATAN
Untuk mengetahui pertumbuhan ikan gabus (Chana Striata Bloch) di daeran Banjiran Talang Fatima DAS Musi Sumatera Selatan telah dilakukan penelitian dari bulan Juli 2002 sampai Desember 2002
BIOLOGICAL CHARACTERS OF SNAKEHEAD GUDGEON (Giuris margaritacea Valenciennes, 1837) IN TONDANO LAKE, MINAHASA, NORTH SULAWESI, INDONESIA
Snakehead gudgeon (Giuris margaritacea) or Payangka in Indonesian’s local name, has a high population and been used as a consumption fish mainly by people around Lake Tondano, not only the consumption size, but also the juvenile (it called Nike) are preferred. The fish resources are the essential source and need to keep their sustainable in the future. The research was carried out in 2015. The study was aimed to identify and record some aspects of snakehead gudgeon fish biology in Lake Tondano Mi-nahasa Regency of North Sulawesi. Fish samples were obtained from fisher's catch. The morphometric and meristic character was measured, and also was performed surgery to observe reproduction and food. The results showed that the growth pattern of Giuris margaritacea was positive allometric with sex ratio 1: 1.41. The fish was spawning whole year with fecundity between 36,892-90,102 eggs, and diameter of the egg was 0.285 mm on average. The size of the first mature female was 10.75 cm gonads. Snakehead gudgeon was a carnivorous fish with shrimp as the primary food, and the relative length of the digestive tract was 82.88%
DINAMIKA POPULASI DAN STATUS PENANGKAPAN IKAN BAUNG (Hemibagrus nemurus C.V) DI WILAYAH HULU SUNGAI BARITO KALIMANTAN TENGAH, INDONESIA
Keputusan pengelolaan perikanan harus didasarkan pada bukti-buktu ilmiah,diantara kelemahan pengelolaan perairan umum di dunia saat ini ialah terbatasnya informasi-informasi ilmiah dan tidak meratanya upaya-upaya konservasidi semua wilayahtropis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data-data ilmiah tentang kajian dinamika populasi ikan Mystus nemurus (parameter pertumbuhan, rekrutmen, mortalitas, laju eksploitasi) dan status penangkapannya. Metode penelitian yang digunakan untuk parameter pertumbuhan ikan menggunakan metode von Bertalanffy, komposisi umur (kohort), rekrutmen di analisis dengan program FISAT II, estimasi nilai t0 berdasarkan model Pauly (1983), pendugaan mortalitas alami (M) berdasarkan model Pauly (1980), pendugaan mortalitas total (Z) berdasarkan model Beverton dan Holt (1996) dan status penangkapan dengan membandingkan ukuran panjang ikan pertama kali tertangkap (Lc) dengan pertama kali matang gonad (Lm) berdasarkan Sparre dan Venema (1999).Hasil penelitian menunjukkan Nilai parameter pertumbuhan ikan M. nemurus ialah K sebesar 0,8/tahun dan nilai L∞ sebesar 28,35cmdan nilai t0 -0,08 tahun, persamaan pertumbuhan ikan metode Von Bertalanffy ialah Lt = 28,35{1-exp-0,8(t + 0,08)}, rekrutmen terjadi sepanjang tahun dan puncaknya terjadi pada bulan Juni, laju mortalitas total (Z) ikan sebesar 2,42/tahun, laju mortalitas alami (M) 1,59/tahun,laju mortalitas penangkapan (F) 0,83/tahun, laju eksploitasi (E) 0,34/tahun dan status penangkapan ikan M. nemurus di hulu sungai Barito tergolong growth overfishing.
A fisheries management decision must be based on scientific evidence, among the weaknesses of freshwater management in the world today are limited scientific information and unequal conservation efforts in all tropical regions.The purpose of this study was to obtain scientific data about the study of the dynamics population of the Mystus nemurus (growth parameters, recruitment, mortality, exploitation rate) and fishing status.The research method used for growth parameters used the von Bertalanffy method, age composition (cohort), recruitment was analyzed by the FISAT II program, estimated t0 value based on Pauly's (1983) model, estimation of natural mortality (M) based on Pauly's (1980) model, Estimation of total mortality (Z) based on the Beverton and Holt (1996) model and fishing status by comparing the Length at first capture (Lc) with Length at first mature (Lm) based on the Sparre and Venema (1999). The results showed that the growth parameter value of M. nemurus was K of 0.8/year, L∞ value of 28.35 cm and a value of t0 -0.08 years, the equation for the growth of fish using the Von Bertalanffy method was Lt = 28.35 {1 -exp-0.8 (t + 0.08)}, recruitment occurs throughout the year and the peak occurs in June, the total mortality rate (Z) of fish is 2.42/year, the natural mortality rate (M) is 1.59/years, the fishing mortality rate (F) 0.83/year, the exploitation rate (E) 0.34/year and the fishing status of M. nemurus in Barito upstream are classified as growth overfishing
KEBIASAAN MAKAN, TINGKAT KEMATANGAN GONAD DAN FEKUNDITAS IKAN HARUAN (Channa striata BLOCH) DI SUAKA PERIKANAN SUNGAI SAMBUJUR DAS BARITO KALIMANTAN SELATAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makan, tingkat kematangan gonad dan fekunditasikan haruan (Channa striata Bloch) di suaka perikanan Sungai Sambujur, DAS Barito Kalimantan Selatan yang dilaksanakan dari bulan Juni sampai dengan Desember tahun 2004. Penelitian dilakukan denganmenggunakan metode survei lapangan dan pengambilan contoh dilakukan secara purposive di suaka perikanan Sungai Sambujur. Hasil penelitian menujukkan bahwa ikan haruan yg didapatkan di suaka Sungai Sambujur bersifat karnivora dengan makanan utamanya ikan (Indeks Preponderen = 91.52 dan 88.74), Berdasarkan TKG, ikan haruan dapat memijah sepanjang tahun baik saat musim kemarau maupun musim penghujan.Ikan haruan betina mulai matang gonad pada ukuran panjang 14 cm dan bobot 350 gram. Ikan haruan dengan kisaran bobot tubuh 90-460 gram, kisaran bobot gonad 2.26-16.31 gram mempunyai kisaran fekunditas 621-15 430 butir telur.Kata kunci: Kebiasaan makan, tingkat kematangan gonad, fekunditas, ikan haruan, suaka perikanan
Biologi Reproduksi Ikan Gabus {Channel Striata Bloch) Di Daerah Banjiran Sungai Musi Sumatera Selatan [Reproductive Biology of Snakehead Fish, Channa Striata Bloch in Flood Plain Area of Musi River, South Sumatera]
Hasil penelitian biologi reproduksi ikan gabus (Channa striata Bloch) pada daerah paparan banjir sungai Musi, Sumatera Selatan, telah dilakukan pada bulan Juli-Desember 2002. Sampel ikan dikumpulkan dari nelayan. Penelitian mencakup pengukuran panjang dan berat bulanan dari 50 ekor, juga pengamatan gonad. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan gabus bertelur sepanjang tahun dengan ukuran pertama matang kelamin untuk betina 180 mm dan jantan 154 mm. Indeks kematangan gonad bervariasi antara 0,01-4,83%, kisaran fekunditas antara 1,141-16,486 butir, kisaran diameter telur antara 0,65-1,34 mm. Peraturan tentang penggunaan alat tangkap ikan. Cara penangkapan dan penentuan area konservasi untuk ikan gabus, digambarkan dari hasil tangkapan ikan dari populasi di alam
FISHING ACTIVITIES AND FISHERMEN INCOME IN RANAU LAKE, SOUTH SUMATRA
Fish resources contribute to the socio-economic development for people who live surrounding the waters. The fishermen of Ranau Lake, South Ogan Komering Ulu Regency, South Sumatra Province and West Lampung Regency, Lampung Province are the prime stakeholder and direct interest in fish resources, because they depend on it for their livelihoods or they are directly involved in its exploitation in some ways. However, to well manage these resources, it needs data and information about fish utilization and fishing activity. The objectives of this work are to assess fishing activities such as the fishing craft and gears, catch composition, fish yield, catch per unit of effort (CPUE) and to estimate the fihermen income with economical parameter such as cost and price. Field surveys were conducted from February to November 2014. Fishing activities data were collected from field survey and interview. The results showed that fish resources utilization in Ranau Lake was categorized as traditional and small scale fisheries using different selective fishing gears such gillnet, harpoon, net trap and basket trap with the fish catch in average of 696.66 g/day; 205.03 g/day; 1.584.06 g/day and 123.67 g/day, respectively. Fisherman income (IDR 2,163,300) means the fishermen in Ranau Lake reach standard Indonesian welfare
IKAN DUI DUI (Dermogenys megarrhamphus) IKAN ENDEMIK DI DANAU TOWUTI SULAWESI SELATAN
Danau Towuti yang merupakan danau terbesar di Sulawesi memiliki kekayaan jenis-jenis ikan endemik yang cukup tinggi. Salah satu jenis ikan endemik yang hidup di perairan Danau Towuti adalah ikan dui dui (Dermogenys megarrhamphus). Halfbeak atau ikan dui dui yang mempunyai ukuran maksimal 12 cm ini memiliki keunikan terutama pada bentuk mulutnya, warna (hitam, kuning, dan orange), dan juga cara reproduksi. Ikan ini dieksploitasi dengan alat tangkap bagan, sudah mengkhawatirkan dan membahayakan kelestarian di alam, untuk itu perlu penanganan yang serius agar ikan nan cantik dan eksotis ini dapat tetap lestari
SWAMP EELS (Synbranchus sp.) JENIS YANG BARU TERCATAT (NEW RECORD SPECIES) DI DANAU MATANO SULAWESI SELATAN*)
Riset keanekaragaman hayati dan bahan perumusan pengelolaan jenis ikan endemik perairan pedalaman di Sulawesi dilakukan pada tahun 2005 di kompleks Danau Malili Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan. Dua ekor masapi ditangkap di perairan Danau Matano pada bulan Desember 2005 dengan panjang total 466 dan 384 mm. Belut atau masapi ditangkap dengan tombak dengan cara menyelam pada kedalaman lebih dari 3 m. Berdasarkan pada hasil identifikasi masapi tersebutmerupakan jenis Synbranchus sp., famili Synbranchidae. Morfologi Synbranchus sp. sepintas seperti Anguilla sp., hanya pada Synbranchus tidak mempunyai sirip dada, sedangkan perbedaan dengan Monopterus albus, terletak pada septum dan jumlah insang. Perbedaan dengan Synbranchus (Macrotrema) hasil identifikasi Smith (1945) yaitu pada posisi anus dengan pangkal sirip punggung. Sedangkan perbedaan dengan Synbranchus bengalensis yaitu pada perbandingan ukuran panjang kepala dengan panjang ekor. Berdasarkan pada hasil penelitian sebelum di DanauMatano, Synbranchus sp. merupakan jenis yang digolongkan new record species di Danau Matano. Berdasarkan pada perbedaan-perbedaan dengan jenis Synbranchidae lain dan mengingat tingkat endemisitas DanauMatano yang tinggi ada kemungkinan jenis tersebut merupakan jenis endemik di Danau Matan