98 research outputs found

    Pemilu, Politik Patronase Dan Ideologi Parpol

    Get PDF
    Patronase politic still present in 2014 election process. By its varians, patronase politic is used by legislator candidate and political party in order to win the election in Jakarta. Ironically, these patronase practice is not associated with the ideology of party. These practice get into both the nationalist and Islamist parties not only clearly but also silently. It was closely no differences in the aspect of the form of those patronase. The differences are in the aspect of the actor and target of the patronase

    Kawasaki Robots In Manufacturing Industry

    Get PDF
    Industrial robots are very muchly used in manufacturing industries especially in automobile assembling and electronic industries. its robots is the vertically articulation robots, which are produced by Kawaski,Panasonic, Fanuc, Yaskawa Motoman, Kuka, Genio etc. These robots have vertically rotating arms. This paper will discuss about the industrial robots, which is used in automobile assembling PT Toyota Motor Manufakturing Indonesia â Karawang Plant â KIIC. These Kawasaki UX 150 is a robot has a payload capacity 150 kgs, it\u27s used for spot welding, that are very well coordinated with its partner. The robot program is very complicated, because of the harmonic operation with his partner and can choose one of the two spot welding for operation, that depend on the type of the cars. Moreover , the precission and accuracy is very importance and really needed.The kinematics of the arm\u27s rotation is used to solved the operation problems. To solved the base coordinate from the end effector coordinate can normally use the DenavitHartenberg\u27s formula. The moving from a point to another point can be solved by the best solution e.i inverse kinematics, its the Euler Angles\u27s formula or Paul-Peiper\u27s formula etc. Keywords: asembling robot, kinematics, Euler\u27s angle

    Pemantauan Penerimaan Dosis Eksterna Dan Interna Di Instalasi Radiometalurgi Tahun 2012

    Get PDF
    PEMANTAUAN PENERIMAAN DOSIS EKSTERNA DAN INTERNA DI INSTALASI RADIOMETALURGI TAHUN 2012. Pemantauan penerimaan dosis eksterna dan interna di Instalasi Radiometalurgi tahun 2012 telah dilakukan. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui besarnya dosis eksterna dan interna yang diterima pekerja radiasi dihubungkan dengan kegiatan yang pekerja radiasi lakukan selama bekerja di laboratorium. Metoda yang dilakukan untuk mengevaluasi DEST yang diterima pekerja radiasi ini dengan cara menganalisis dosis eksterna yang berasal dari paparan radiasi dan dosis interna dengan cara in-vitro (pemeriksaan urine) dan in-vivo (Whole Body Counter). Ada beberapa personil yang menerima dosis eksterna triwulan 1 sebesar 0,06 mSv/thn, triwulan 3 antara 0,03 sampai dengan 0,10 mSv/thn sedangkan triwulan 2 dan 4 untuk penerimaan dosis eksterna hasil pemantauan ttd (tak terdeteksi). Hasil pemantauan dosis interna untuk triwulan 1 terpantau sebesar 0,01 mSv/thn, triwulan 4 antara 0,02 sampai dengan 0,09 mSv/thn. Untuk pemantauan triwulan 2 dan 3 hasilnya ttd (tak terdeteksi). Selama tahun 2012 penerimaan dosis eksterna dan interna untuk pekerja radiasi tersebut masih dalam kategori aman karena dosis yang diterima oleh pekerja radiasi masih jauh di bawah batas dosis yang diizinkan. Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir No. 4 Tahun 2013 Tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir dan berdasarkan Laporan Analisis Keselamatan Instalasi Radiometalurgi (LAK IRM), Nilai Batas Dosis yang diijinkan yakni sebesar 50 mSv/thn dan rata-rata 20 mSv dalam 5 tahun

    Manajemen Bahan Kimia Berbahaya Dan Beracun Sebagai Upaya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Perlindungan Lingkungan

    Full text link
    MANAJEMEN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN BERACUN SEBAGAI UPAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN. Bahan kimia berbahaya dan beracun (B3) tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. B3 tersebut digunakan baik dalam kehidupan rumah tangga sampai untuk menunjang proses operasi dalam industri. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dalam pengelolaan dan penanganan B3 agar efisien, aman dan selamat. Kecelakaan kerja yang terjadi akibat B3 akan meberikan dampak terhadap kesehatan pekerja juga lingkungannya. Dampak tersebut dapat berupa keracunan, kerusakan/pencemaran lingkungan, korban materi dan juga mungkin bisa menimbulkan korban jiwa. Bagi mereka yang bekerja dalam industri yang menggunakan atau menghasilkan B3 tidak lepas dari bahaya bahan tersebut. Secara umum B3 terdiri dari bahan beracun, korosif, mudah terbakar, mudah meledak, reaktif terhadap air/asam, dan gas bertekanan. Faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan antara lain dari manusia/pekerja, prosedur/metode, dan peralatan/bahan. Faktor manusia merupakan faktor terbesar penyebab terjadinya kecelakaan diantaranya adalah ketidak-tahuan akan bahaya yang akan terjadi. Dengan menerapkan sistem manajemen B3 maka pemakaian, penanganan, maupun penyimpanan B3 terkontrol/terkendali dan tertelusur, sehingga keselamatan dan kesehatan kerja akan terjaga, serta lingkungan akan terlindung. Dapat disimpulkan bahwa manajemen B3 memerlukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Dalam pelaksanaan penanganan B3 sangat tergantung dari jenis, sifat dan bahaya dari bahan tersebut. Karena masing-masing B3 memiliki sifat yang berbeda, maka cara penanganan yang paling tepat hanya dapat diperoleh dari pabrik atau pemasok bahan tersebut

    Mekanisme Pelindian PT, Pd dan Rh dari Limbah Katalis Otomotif dalam Sistem Larutan Naclo-hcl-h

    Full text link
    MEKANISME PELINDIAN Pt, Pd DAN Rh DARI LIMBAH KATALIS OTOMOTIF DALAM SISTEM LARUTAN NaClO-HCl-H2O2. Kelompok Logam Platinum, KLP (Platinum Group Metals, PGM) merupakan logam mulia penting dalam aplikasi berbagai industri. Oleh karena itu proses daur ulang (recycling) dan perolehan kembali (recovery) logam ini dari sumber sekunder menjadi penting akibat keterbatasan cadangan logam mulia dari cadangan primer (bijih). Untuk memperoleh kembali KLP ini, proses hidrometalurgi berupa pelindian (leaching) dipandang sangat handal. Kajian ini dilakukan untuk mendaur ulang dan memperoleh kembali KLP, seperti platinum (Pt) paladium (Pd) dan rhodium (Rh) dari limbah produksi konverter katalis dengan proses pelindian menggunakan campuran larutan NaClO-HCl-H2O2. Cuplikan limbah konverter katalis, yang sebelumnya telah di giling dan direduksi dengan gas hidrogen, dilindi dengan campuran larutan NaClO-HCl- H2O2 pada 338 K selama 3 jam. Pengaruh beberapa parameter pelindian diamati pula selama proses. Dari pengujian dihasilkan kondisi optimum pelindian Pt, Pd dan Rh pada konsentrasi 3 %(vol) NaClO, 5 M HCl dan penambahan 1 %( vol) H2O2. Perolehan kembali Pt, Pd dan Rh setelah 3 jam pelindian secara berurutan adalah 88%, 99% dan 77%. Mekanisme reaksi pelindian akan dibahas dalam publikasi ini dengan mengamati kinetika reaksinya. Diamati dari hasil pengujian dan perhitungan bahwa mekanisme reaksi pelindian KPL dalam campuran larutan NaClO-HCl-H2O2 adalah mekanisme yang dikontrol oleh difusi (diffusion controlled mechanism)

    Studi Tentang Pengaruh Penggunaan Teknologi dan Sistem Informasi, Sistem Manajemen Mutu, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Manajemen Perguruan Tinggi Swasta: Studi Kasus Universitas Bina Nusantara

    Full text link
    Article discusses factors that influences college management performance, those are technology and information system, quality management system, and organization culture. The research is done by using Pearson correlation method, linear regression, and Customer Satisfaction Index (CSI) using cartesius diagram. Based on correlation test, there are only two out of three variables having significance correlation with performance management, that are quality management system and organization culture

    Pengaruh Jenis Paduan Mikro Fe-cr Hasil Metode Ultrasonik Pada Pembentukan Bongkah Paduan Fe-cr Melalui Sintering Dua Tahap

    Full text link
    PENGARUH JENIS PADUAN MIKRO Fe-Cr HASIL METODE ULTRASONIK PADA PEMBENTUKAN BONGKAH PADUAN Fe-Cr MELALUI SINTERING DUA TAHAP. Fe-Cr adalah paduan yang memiliki ketahanan pada suhu tinggi dan potensial digunakan sebagai interkonek pada sel bakar Solid Oxide Fuel Cell (SOFC). Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis bongkah paduan Fe-Cr dengan menggunakan serbuk paduan mikro Fe-Cr hasil sintesis dengan metode ultrasonik. Metode ultrasonik dimanfaatkan untuk sintesis paduan mikro Fe-Cr melalui penggunaan gelombang suara ultrasonik. Langkah yang dilakukan adalah konsolidasi partikel paduan mikro Fe-Cr melalui kompaksi tanpa lubrikan, kemudian dalam kapsul kaca kuarsa dilakukan proses sintering sampai 1000 oC selama 1 jam, lalu dilanjutkan sintering hingga 1300 oC selama 2 jam, lalu didinginkan dalam tungku. Karakterisasi struktur mikro dilakukan dengan Scanning Electron Microscopy (SEM), Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (SEM-EDS), X-Ray Diffraction (XRD) disertai analisis dengan metode Rietveld dan pengukuran densitas sesungguhnya. Partikel paduan mikro Fe-Cr seutuhnya lebih stabil dan konsisten dalam pembentukan fasa bongkah paduan Fe-Cr melalui sintering bertahap. Diperoleh bongkah paduan Fe-Cr homogen tanpa oksida
    • …
    corecore