20 research outputs found

    Effect of different blood flow meters and diets on volatile fatly acids and other metabolites into portal blood of sheep

    Get PDF
    ABSTRACT The aim of the study was to observe effect of diets composition and portal blood flow ioeters on net portal appearance of acetate and other key-nutrients. Three Merino wethers were fed either lucerne chaff: oaten hay (40:60, UOC)lucerne chaff: rolled barley grain (60 : 40, UBG), or lucerne chaff: rolled barley grain : fish meal (30:60:10. LBFM).and deSigned in a Latin Square sequence. Each sheep was fed continuously with an automatic belt ~er in order to avoid post-prandial changes in metabolites. Portal blood flows were ~easured by probe (blood flow meter) and PAH. Results showed the differences in intakes of crude fiber, crude protein, dry matter and difference for dry matter digestibility and also dietS changed the appearance of nutrients. Besides that portal blood flow measured by the Prol?e was more reliable compared to PAH Key Words: Diets, Volatile Fatty Acids, Portal Blood of Shee

    Kinerja Produksi Dan Reproduksi Kambing Peranakan Etawah Yang Dikelola Sebagai Ternak Perah

    Get PDF
    IN\u27TISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja produksi susu dan reproduksi kambing PE yang dikelola sebagai ternak perah. Materi yang digunakan terdiri atas 8 ekor induk kambing bunting pertama, pakan hijauan dan konsentrat, kandang individu dan peralatan kandang. Kambing dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kambing yang diperah sejak beranak dan anak kambing dipisahkan dari induknya (A) dan kelompok yang tidak diperah dan anak kambing menyusu induknya (B). Pakan diberikan sebanyak 4% dari berat badan dalam bahan kering, pemberian air secara ad libitum. Anak kambing kelompok A diberi susu dengan botol sebanyak produksi susu induk setiap hari. Hijauan dan konsentrat mulai diberikan sejak anak kambing berumur 10 hari. Penyapihan anak kambing berumur 10 hari. Penyapihan anak kambing dilakukan 8 minggu setelah lahir. Gejala birahi diamati dengan melihat tanda-tanda birahi yang muncul. Pengamatan meliputi produksi susu, lama laktasi, konsumsi pakan, pertambahan berat badan anak dan aktifitas reproduksi pada induk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi susu induk yang diperah sejak beranak secara nyata lebih rendah daripada induk yang \u27menyusui anaknya. Estrus pertama sesudah beranak lebih panjang pada induk yang menyusui anaknya sedangkan lama laktasi, pertarnbahan berat badan anak kambing dan konsumsi pakan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. (Kata Kunci : Kambing PE, Kinerja Produksi dan Reproduksi)

    Pengaruh H2O pH 5,2 dan TE Buffer pH 7,8, Untuk Perbaikan Efisiensi Reaksi qPCR Skoring HER-2 Kanker Payudara

    Get PDF
    Abstrak. Validitas reaksi qPCR untuk aplikasi teknologi diagnostik ataupun deteksi sangat penting. Reaksi qPCR yang valid, akan memberikan hasil dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Untuk mengukur validitas reaksi dapat dilakukan dengan mengukur nilai Koefisien korelasi (R2), Efisiensi (E), dan Coefficient of variability (CV) yang terbentuk. Her-2 merupakan protein proto-onkogen sebagi biomarker prognosis dan factor prediktif pengobatan terhadap trastuzumab. Penentuan skoring status HER-2 dapat dilakukan menggunakan teknik Immunohistochemistry (IHC), Fluorosence In Situ Hibriditation (FISH) dan  qPCR. Dari ketiga teknik diatas, pendekatan menggunakan qPCR merupakan pendekatan yang dapat dikuantifikasi. Untuk mengkuantifikasi status skoring HER-2 dibutuhkan pengukuran amplifikasi HER-2 dan gen kalibrator. Gen WHN  merupakan salah satu gen yang dapat digunakan sebagai kalibrator skoring HER-2. Efisiensi qPCR dilaporkan dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah pH. pH diketahui berpengaruh terhadap kerja dari polymerase dan integritas DNA. Pada penelitian ini akan dibandingkan dua pelarut berbeda, H2O pH 5,2 dan Buffer TE pH 7,8 terhadap efisiensi reaksi qPCR skoring HER-2. Preparasi pGEM-T easy whn juga akan dilaporkan pada penelitian ini menggunakan teknik yang standar, yang kemudian akan digunakan sebagai bahan DNA template untuk pengenceran secara serial dengan dua kali factor pengenceran untuk mengukur nilai R2, E, dan CV yang menjadi parameter validitas reaksi qPCR. Dari hasil penelitian ini nilai Ct pGEM-T whn yang dilarutkan dengan H2O pH 5,2 memiliki nilai Ct lebih rendah dibandingkan dengan TE buffer pH 7,8, yang secara signifikan mempengaruhi efisiensi qPCR. Nilai R2 dan E reaksi qPCR untuk H2O pH 5,2 dan TE buffer pH 7,8 adalah: 0,98 dan 115%; 0,99 dan 99% untuk masing-masingnya . Selanjutnya nilai CV yang terbentuk berada dibawah 10% pada kedua pelarut tersebut. Hasil konfirmasi dengan elektroforesis gel dan analisis melt peak untuk kedua standar menunjukkan satu pita tunggal dengan ukuran yang ditargetkan (93 bp) dan peak tunggal dengan Tm ±81 oC. Berdasarkan hasil penelitian ini, TE buffer pH 7,8 merupakan pelarut ideal untuk mendapatkan efisiensi uji qPCR yang ideal untuk aplikasi penentuan skoring status HER-2 pada pasien kanker payudara berdasarkan metode qPCR. Kata kunci: kurva standar, qPCR, RNase- free water, TE buffer, koefisien korelasi (R2), efisiens
    corecore