6 research outputs found

    Masyarakat sipil dan dialog antar umat beragama : studi komparasi Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA) dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Semarang

    Get PDF
    Damai bukanlah suatu mimpi atau cita-cita sebuah masyarakat. Proses dialog antar umat beragama menjadi penting ketika kita berbicara mengenai hubungan masing-masing agama dan kepercayaan. Karena tanpa dialog cita-cita kedamaian dan kerukunan hanya menjadi utopia yang kosong. Namun dalam perkembangannya dialog antar umat beragama mesih menuai banyak kekurangan dan hambatan. Pokok permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah bagaimana dialog antar umat beragama yang dilakukan eLSA Semarang, dan yang dilakukan FKUB kota Semarang, serta faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dialog antar umat beragama? Untuk memjawab permasalahan diatas, dilakukan upaya penelitian, dengan metode field research. Data primer yang digunakan adalah hasil pengamatan dan penelitian penulis langsung kepada direktur eLSA dan ketua FKUB berkenaan dengan agenda dan program kerja dialog antarumat beragama oleh eLSA dan FKUB kota Semarang. Sedangkan data sekunder diperoleh dari atau pihak lain, misal berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian, artikel dan majalah ilmiah yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data yang telah terkumpul disusun, ditelaah kemudian dianalisis dengan metode deskriptif analisis. Dari hasil penelitian, penulis berkesimpulan bahwa dialog antar umat beragama yang dilakukan oleh eLSA dan FKUB kota Semarang terdapat perbedaan. Dalam penyeselesaian konflik agama FKUB kota Semarang menyelesaikannya dengan memfasilitasi proses dialog. Tahapan yang dilakukan yaitu pembukaan, pelaksanaan dialog sesuai kajian materi, tanya jawab, tanggapan narasumber, kesimpulan, penutup. Faktor yang mendukung pelaksanaan dialog secara umum sama yaitu (a) anggota yang terdidik, (b) akses informasi digital dan cetak yang cukup tersedia di eLSA, (c) perpustakaan, (d) gazebo tempat dialog yang nyaman, (e) kantor berada di Semarang, dan dari FKUB kota Semarang (a) keanggotaan yang mewakili masing-masing agama, (b) fasilitas dan pendanaan diberikan oleh pemerintah kota, (c) loasi kantor yang strategis, (d) aturan dan undang undang yang telah dibuat. Dan menghambat antara lain (a) Tidak mau memperjuangkan hak-haknya atau kebenaran, (b) Pemerintah tidak memiliki pollitical well, (c) Pemerintah tidak begitu inten mensosialisasikan tentang kebebasan beragama dan berkeyakininan, (d) Personil eLSA yang sangat terbatas, dan (e) faktor pendanaan. Dan dari FKUB kota Semarang antara lain (a) Keterbatasan team pelaksana, (b) Kesadaran masyarakat akan dialog belum cukup dewasa, dan (c) Keberadaan FKUB sebagai lembaga kerukunan dan pengaduan belum banyak diketahui oleh masyaraka

    Profil Keterampilan Berpikir Kritis Siswa(KBKr) berdasarkan jenis kelamin pada materi pencemaran lingkungan kelas VII

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis(KBKr) siswa laki-laki dan perempuan pada materi pencemaran lingkungan, menganalisis kendala siswa laki-laki dan siswa perempuan dalam menjawab soal materi pencemaran lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah metode survei, dimana pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dengan desain cross-sectional survey design . Instrumen yang digunakan pada penelitian ini meliputi tes uraian terbatas soal KBKr pada materi pencemaran lingkungan, dan lembar wawancara kendala siswa dalam mengisi soal KBKr. Hasil penelitian memperlihatkan nilai rata-rata siswa laki-laki adalah 53,73, dengan kategori cukup. Siswa perempuan mendapatkan nilai rata-rata yakni 62,12, dengan kategori baik. Nilai tertinggi rata-rata sub indikator siswa laki-laki yakni 6,90pada sub indikator memfokuskan pertanyaan, dan terendah 3,39 pada sub indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi, sedangkan siswa perempuan rata-rata nilai tertinggi adalah 7,93 pada sub indikator memfokuskan pertanyaan dan rata-rata nilai terendah 5,09 pada sub indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasilinduksi. KBKr siswa perempuan lebih baik dibandingkan siswa laki-laki dikarenakan berdasarkan hasilwawancara siswa perempuan lebih menyukai pembelajaran ipa dibandingkan siswa laki-laki. Kendala siswa dalam mengisi soal KBKr adalah kurang begitu pahamnya siswa akan materi, dikarenakan proses pembelajaran daring, yang mengakibatkan ada beberapa soal yang menurut siswa kurang dimengerti dan dipahami. Kemudian kesulitan belajar siswa dapat berupa faktor internal yang berasal dari dalam diri yang bersangkutan dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri yang bersangkutan Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahawa siswa perempuan memiliki rata-rata nilai KBKr yang lebih baik dari pada siswalaki-laki baik pada indikator dan subindikator KBKr pada materi pencemaran lingkungan, namun baik siswa laki-laki ataupun perempuan sama-sama mengalami kesulitan mengisi soal no enam yakni indikator ketiga dikarenakan pada hasil ujicoba didapatkan hasil bahwa soal tersebut merupakan soal yang sukar

    Augmented Reality-Based Flipbook sebagai Inovasi Media Pembelajaran Biologi: (Augmented Reality-Based Flipbook as Biology Learning Media Innovation)

    No full text
    21st century skills require students to have skills such as creative thinking skills, critical thinking and problem solving, communication, and collaboration. With these skills, students are expected to be able to compete and survive through life changes in the future. Learning media is one of the learning tools provided by the teacher to facilitate students understanding the learning content. Innovative learning media is expected to reduce learning loss during the pandemic. One of the learning media that is expected to create an interesting, conducive learning atmosphere, and be able to transfer learning materials easily and efficiently is flipbook media. The aims of this research aremaking a flipbook based on augmented reality as one of the biology learning media. The research method used is a literature review or literature study. The references used focus on biology learning media, flipbooks, augmented reality, and biology learning media innovations. The research articles used are the results of research within the last 10 years. The research data were analyzed descriptively and qualitatively. The result of this research is an innovation of biology learning media, namely an augmented reality-based flipbook. Key words: augmented reality, flipbook, biology   ABSTRAK Keterampilan abad 21 menuntut peserta didik untuk memiliki kecakapan seperti keterampilan berpikir kreatif, berpikir kritis dan pemecahan masalah, berkomunikasi, dan berkolaborasi. Dengan keterampilan tersebut, peserta didik diharapkan dapat bersaing dan bertahan melalui perubahan kehidupan kedepannya. Media pembelajaran merupakan salah satu alat belajar yang disediakan guru untuk memfasilitasi siswa memahami konten pembelajaran. Media pembelajaran yang inovatif diharapkan dapat mengurangi learning loss selama masa pandemi. Salah satu media pembelajaran yang diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menarik, kondusif, serta bisa mentransfer materi pembelajaran secara mudah dan efisien yaitu media flipbook. Tujuan penelitian ini yaitu pembuatan flipbook berbasis augmented reality sebagai salah satu media pembelajaran biologi. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka atau study literature. Referensi yang digunakan berfokus pada media pembelajaran biologi, flipbook, augmented reality, dan inovasi media pembelajaran biologi. Artikel penelitian yang digunakan merupakan hasil penelitian dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah inovasi media pembelajaran biologi, yaitu flipbook berbasis augmented reality (augmented reality-based flipbook). Kata kunci: augmented reality, flipbook, biolog
    corecore