2,201 research outputs found
Cell Interactions in the Differentiation of a Melanotic Tumor in Drosophila
Peer Reviewedhttp://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/2027.42/72644/1/j.1432-0436.1979.tb01002.x.pd
Morphogenic Effects of Halogenated Thymidine Analogues on Drosophila
Peer Reviewedhttp://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/2027.42/74738/1/j.1432-0436.1975.tb00853.x.pd
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH : Studi pada Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten Tahun 2008-2017
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten Pandeglang jika dilihat dari rasio kemandirian, ketergantungan, derajat desentralisasi fiskal, efektivitas, efisiensi, dan aktivitas Keuangan Daerah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode penelitian yang digunakan adalah metode dokumentasi, deskriptif dan kuantitatif. Selain itu, data yang dianalisis dalam penelitian ini diolah dari Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Kinerja keuangan pemerinah daerah Kabupaten Pandeglang dilihat dari Rasio kemandirian keuangan daerah memiliki pola hubungan instruktif. Rasio ketergantungan daerah memasuki kriteria sangat tinggi ketergantungan keuangan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat. Rasio derajat desentralisasi fiskal memasuki kriteria sangat kurang dalam hal desentralisasi fiskal. Rasio efektivitas memasuki kriteria sangat efektif dalam hal efektivitas PAD. Rasio efisiensi memasuki kriteria kurang efisien. Rasio aktivitas menjelaskan bahwa belanja daerah didominasi oleh belanja rutin daripada belanja pembangunan.;The purpose of this study is to analyze the Financial Performance of Pandeglang District Government to see the ratio of independence, dependency, the degree of tax decentralization, effectiveness, efficiency, and Regional Finance activities. This research is a quantitative study, with the research methods used are documentation, descriptive and quantitative methods. Besides the data analyzed in this study are from the Realization of Local Revenue and Expenditure Budget Reports. The financial performance of the regional government of Pandeglang Regency is seen from the ratio of regional financial independence having an instructive relationship pattern. The regional dependency ratio enters the very high criteria of regional government financial dependence on the central government. The ratio of the degree of fiscal decentralization into the criteria is very less in terms of fiscal decentralization. The effectiveness ratio entering the criteria is very effective in terms of the effectiveness of PAD. The efficiency ratio enters the less efficient criteria. The activity ratio explains that regional expenditure is dominated by routine expenditure rather than development expenditure
ANALISIS FAKTOR EKONOMI YANG MEMPENGARUHI TINGKAT INFLASI DI JAWA TIMUR
ANALISIS FAKTOR EKONOMI YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
INFLASI DI JAWA TIMUR
Oleh :
M. RIZKI JOHANSYAH
ABSTRAK
Dalam perekonomian perkembangan ekonomi sangat di pengaruhi oleh
tingkat inflasi. Inflasi dapat mempengaruhi perekonomian, karena inflasi sering
berubah-ubah tergantung dengan kondisi perekonomian itu sendiri. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat inflasi : Pengeluaran pemerintah,
Jumlah Uang Beredar, Kurs Valas, Suku Bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB).
Dari keempat variabel ini, adapun Pengeluaran pemerintah yang paling
mempengaruhi tingkat inflasi. Karena berhubungan langsng dengan kebijakan
pemerintah. Sedangkan variabel yang mempengaruhi tingkat inflasi berdasarkan
analisa secara linier berganda selain pengeluaran pemerintah adalah jumlah uang
beredar, suku bunga pasar uang antar bank (PUAB), sedangkan kurs valas tidak
berpengaruh signifikan terhadap tingkat inflasi. Secara makro pemerintah harus
mengontrol tingkat inflasi jika ingin perekonomiannya stabil. Tujuan peneleitian
ini untuk mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah, jumlah uang beredar,
kurs valuta asing, tingkat suku bunga terhadap inflasi dan untuk mengetahui
variabel mana yang paling berpengaruh terhadap tingkat inflasi di Jawa Timur.
Variabel yang digunakan adalah inflasi (Y), pengeluaran pemerintah (X1),
jumlah uang beredar (X2), Kurs rupiah terhadap US (X3) tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap inflasi dan nilai masing-masing thitung
2,182 < ttabel 2,228.
Kata kunci : Pengeluaran pemerintah, Jumlah uang beredar, Kurs valas, Suku
bunga antar bank (PUAB)
Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Rotan Pada Mebel Rotan Palunesia Collection Team Kota Palu
This research was conducted to; (1) Determine the optimal order quantity of raw rattan at Palunesia Collection Team Rattan Furniture 2014, (2) Knowing the amount of safety stock of raw rattan to be available at Palunesia Collection Team Rattan Furniture 2014, (3) Know the reorder point materials rattan conducted by Palunesia Collection Team Rattan Furniture 2014, (4) To Find out the total inventory cost of raw material should be issued by the rattan at Palunesia Collection Team Rattan Furniture 2014. Selection of a study conducted by purposive (deliberately) with the consideration that Rattan Furniture Palunesia Collection Team is one of the rattan furniture industry is still active to this day of 12 rattan furniture industry in Palu, on the other hand Palunesia Rattan Furniture Collection Team simply producing furniture as the main product. This study was conducted from April to May 2015. The data analysis that used in this research included Economiq Order Quantity (EOQ), Safety Stock, Reorder Point, and Total Inventory Cost. The results indicate that the optimal number of reservations of raw materials for fine rattan in 2014 for rattan poles Amounted to 105.61 kg, for Rattan pitrit optimal order quantity Amounted to 127.34 kg and rattan core optimal order quantity Amounted to 52.20 kg. Safety stock should always be available in 2014 for this type Amounted to 26.28 kg polished rattan, Rattan pitrit of 50.49 kg, and the types of rattan core of 12.37 kg. Reorder point to be done in 2014 for the types of rattan poles when the amount of raw materials Amounted to 30.54 kg, rattan pitrit at the time the raw material Amounted to 55.39 kg, and the types of rattan core when the amount of raw materials Amounted to 14, 32 kg. Total inventory costs incurred in 2014 for this kind of rattan poles Rp. 124,003.00, for a type of rattan pitrit Rp. 119,109.95 and for the types of rattan core Rp. 123,207.14
- …