Empirical Parameterization of Nucleon-Nucleon Elastic Scattering Amplitude at High Beam Momenta for Glauber Calculations and Monte Carlo Simulations

A parameterization of the nucleon-nucleon elastic scattering amplitude is needed for future experiments with nucleon and nuclear beams in the beam momentum range of 2 -- 50 GeV/c/nucleon. There are many parameterizations of the amplitude at $P_{lab} >$ 25--50 GeV/c, and at $P_{lab} \leq$ 5 GeV/c. Our paper is aimed to cover the range between 5 -- 50 GeV/c. The amplitude is used in Glauber calculations of various cross sections and Monte Carlo simulations of nucleon-nucleon scatterings. Usually, the differential nucleon-nucleon elastic scattering cross sections are described by an exponential expression. Corresponding experimental data on $pp$ interactions at $|t|>$ 0.005 (GeV/c)$^2$ and $|t|\leq$ 0.125 (GeV/c)$^2$ have been fit. We propose formulae to approximate the beam momentum dependence of these parameters in the momentum range considered. The same was done for $np$ interactions at $|t|\leq$ 0.5 (GeV/c)$^2$. Expressions for the momentum dependence of the total and elastic cross sections, and the ratio of real to imaginary parts of the amplitude at zero momentum transfer are also given for $pp$ and $np$ collisions. These results are sufficient for a first approximation of the Glauber calculations. For more exact calculations we fit the data at $|t|>$ 0.005 (GeV/c)$^2$ without restrictions on the maximum value of $|t|$ using an expression based on two coherent exponential. The parameters of the fits are found for the beam momentum range 2 -- 50 GeV/c.Comment: 14 pages, 10 figure

Properties of D-mesons in nuclear matter within a self-consistent coupled-channel approach

The spectral density of the $D$-meson in the nuclear environment is studied within a self-consistent coupled-channel approach assuming a separable potential for the bare meson-baryon interaction. The $DN$ interaction, described through a G-matrix, generates dynamically the $\Lambda_c$ (2593) resonance. This resonance is the charm counterpart of the $\Lambda$ (1405) resonance generated from the s-wave $\bar{K}N$ interaction in the I=0 channel. The medium modification of the D-meson spectral density due to the Pauli blocking of intermediate states as well as due to the dressing of the D-mesons, nucleons and pions is investigated. We observe that the inclusion of coupled-channel effects and the self-consistent dressing of the $D$-meson results in an overall reduction of the in-medium $D$-meson changes compared to previous work which neglect those effects.Comment: 23 pages, 10 figures, submitted for publicatio

Study of the Λp\Lambda p Interaction Close to the Σ+n\Sigma^+n and Σ0p\Sigma^0p Thresholds

The $\Lambda p$ interaction close to the $\Sigma N$ threshold is considered. Specifically, the pronounced structure seen in production reactions like $K^-d \to \pi^- \Lambda p$ and $pp\to K^+ \Lambda p$ around the $\Sigma N$ threshold is analyzed. Modern interaction models of the coupled $\Lambda N - \Sigma N$ systems generate such a structure either due to the presence of a (deuteron-like) unstable bound state or of an inelastic virtual state. % A determination of the position of the prominent peak as observed in various experiments for the two aforementioned reactions leads to values that agree quite well with each other. Furthermore, the deduced mean value of $2128.7\pm 0.3$ MeV for the peak position coincides practically with the threshold energy of the $\Sigma^+ n$ channel. This supports the interpretation of the structure as a genuine cusp, signaling an inelastic virtual state in the $^3S_1-^3D_1$ partial wave of the $\Sigma N$ isospin 1/2 channel. % There is also evidence for a second peak (or shoulder) in the data sets considered which appears at roughly 10-15 MeV above the $\Sigma N$ threshold. However, its concrete position varies significantly from data set to data set and, thus, a theoretical interpretation is difficult.Comment: accepted for publication Nucl. Phys.

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda Di Kelas IV SDN 1 Ogowele

Masalah utama pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA tentang pengaruh gaya terhadap gerak benda. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka peneliti menerapkan model pembelajaran berbasis masalah. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rancangan penelitian mengacu pada desain Kemmis dan Mc Taggart, yang terdiri (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. Tindakan dalam penelitian ini berlangsung dalam 2 siklus. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Ogowele, terdiri 30 orang siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, bahwa hasil belajar siswa pada siklus I masih rendah yakni hanya 19 Orang Siswa yang memperoleh nilai 80 dengan ketuntasan belajar siswa 63,3%, pada siklus ke dua meningkat menjadi 28 orang siswa mencapai ketuntasan belajar 93,3%, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang pengaruh gaya terhadap gerak benda di kelas IV SDN 1 Ogowele

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Tumbuhan Hijau Kelas V Dengan Model Pembelajaran Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Di SD Inpres 2 Kotanagaya

Permasalahan utama adalah rendahnya hasil belajar siswa di kelas V SD Inpres 2 Kotanagaya pada pembelajaran IPA materi Tumbuhan Hijau. Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti menerapkan Model pembelajaran pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD Inpres 2 Kotanagaya pada pelajaran IPA pada materi tumbuhan Hijau. Desain yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Targgart. jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Pelaksanaan ini dilaksanakan sebanyak dua siklus dan masing-masing dua tindakan/pertemuan. Pada tindakan pertama siklus I hasil persentase aktivitas guru mencapai 60% dan tindakan ke II mencapai 66,7% berada dalam kategori cukup. Sedangkan hasil persentase aktivitas siswa pada tindakan pertama siklus I mencapai 53,3% dan tindakan ke II mencapai 60% berada dalam kategori kurang. Pada hasil evaluasi tindakan pertama siklus I nilai rata-rata mencapai 6,5 ini di kategorikan belum berhasil. Pada tindakan kedua nilai rata-rata mencapai 6,8 ini dikategorikan sudah cukup. Pada Siklus ke II pertemuan I hasil persentase aktivitas guru mencapai 80% dan pertemuan II mencapai 93,3% berada dalam kategori sangat baik. Sedangkan hasil persentase aktivitas siswa pada pertemuan kedua tindakan pertama mencapai 66,7% dan tindakan ke dua mencapai 86,7% berada dalam kategori sangat baik. Pada hasil evaluasi tindakan pertama siklus II nilai rata-rata mencapai 6,9 dan tindakan ke dua mencapai 7,5 berada dalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa SD Inpres 2 Kotanagaya kelas V meningkat dengan model pembelajaran menggunakan pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah

Extracting the depolarization coefficient D_NN from data measured with a full acceptance detector

The spin transfer from vertically polarized beam protons to Lambda or Sigma hyperons of the associated strangeness production pp -> pK Lambda (Sigma) is described with the depolarization coefficient D_NN. As the polarization of the hyperons is determined by their weak decays, detectors, which have a large acceptance for the decay particles, are needed. In this paper a formula is derived, which describes the depolarization coefficient D_NN by count rates of a 4 pi detector. It is shown, that formulas, which are given in publications for detectors with restricted acceptance, are specific cases of this formula for a 4 pi detector.Comment: Accepted for publication by Nuclear Instruments and Methods in Physics Research Section

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas III SDK Terpencil Simoie Tompeng Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDK Terpencil Simoie Topeng yang berjumlah 21 orang siswa dengan menerapkan metode demonstrasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Materi untuk siklus I yaitu energi cahaya, dan materi untuk siklus II yaitu energi gerak. Hasil penelitian pada siklus I memperoleh ketuntasan klasikal sebesar 66,6%, aktivitas guru berada pada kategori baik yaitu dengan rata-rata presentase aktivitas guru pada pertemuan pertama 84% dan 89% pada pertemuan kedua. Serta aktivitas siswa berada pada kategori baik yaitu dengan presentase 78% pada pertemuan pertama dan 86% pada pertemuan kedua. Pada siklus II ketuntasan belajar klasikal sebesar 100%, aktivitas guru berada pada kategori sangat baik yaitu dengan rata-rata presentase 96% pada pertemuan pertama dan 98,6% pada pertemuan kedua. Serta aktivitas siswa berada pada kategori sangat baik dengan perolehan presentase 94,4% pada pertemuan pertama dan 97,2% pada pertemuan kedua