5 research outputs found
Industri Kepenulisan Independen: Pengenalan dan Pendampingan pada Siswa SMP IT Bina Insan Cemerlang Bondowoso
Tujuan dari dilakukannya pengabdian kepada masyarat ini adalah untuk mengenalkan dan mendampingi mitra, siswa-siswa SMP IT Bina Insan Cemerlang, mengenai industri kepenulisan independen yang relevan dan bermanfaat bagi mereka. Kegiatan dilakukan dalam dua tahap: penyampaian materi dan pendampingan. Pertama, penyampaian materi dilakukan dengan tujuan menambah wawasan mitra tentang dunia kepenulisan independen, dimulai dengan membagun motivasi dengan menginformasikan mengenai penulis-penulis pemalu yang sukses, menjelaskan arti independen untuk mendapatkan persepsi yang sama, setelah itu memberi pengetahuan yang komprehensif mengenai menulis, membukukan, menerbitkan, dan mempromosikan buku. Kedua, pendampingan dilakukan untuk memberikan pengalaman praktik kreatif kepenulisan independen pada mitra dengan cara mendampingi mitra dalam mengumpulkan tulisan untuk dibukukan pada penerbit independen, kemudian mendampingi mitra dalam melayout buku, mendesain sampul, mengedit bahasa, berkomunikasi dengan penerbit, hingga mempromosikan buku terbitannya. Hasil dari kegiatan ini adalah mitra berhasil mendapatkan pengetahuan yang lebih baik mengenai menulis, membukukan, menerbitkan, dan mempromosikan karya-karya secara independen. Disamping itu, mitra telah berhasil melaksanakan praktik kepenulisan independen
Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya Sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Kelas X
Hikayat merupakan karya sastra lama yang berbentuk prosa dan didalamnya mengisahkan tentang kehidupan dari keluarga istana, kaum bangsawan atau orang-orang ternama dengan segala kehebatan dan kepahlawanannya. Hikayat Hang Tuah I merupakan sebuah karya sastra melayu. Kata-kata yang terdapat dalam hikayat mengandung unsur arkais. Kata adalah satuan terkecil yang dapat berdiri sendiri dan memiliki makna. Arkais merupakan sesuatu yang berhubungan dengan masa lalu atau berciri kuno dan sudah tidak lazim lagi dipakai. Kata arkais adalah kata- kata yang lazim digunakan pada masa lampau yang memiliki makna atau bentuk sesuai dengan konteks pada saat itu dan sudah jarang atau tidak pernah digunakan pada masa sekarang. Penelitian ini mengkaji kategori kata arkais pada hikayat Hang Tuah I, padanan kata arkais dalam penggunaan bahasa Indonesia tulis saat ini, dan pemanfaatan hasil penelitian kata arkais pada hikayat Hang Tuah I sebagai alternatif materi pembelajaran pada siswa SMA kelas X. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah hikayat Hang Tuah I karya Bot Genoot Schap terbitan Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional dan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA Kurikulum 2013 revisi 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa kata arkais yang terdapat dalam hikayat Hang Tuah I karya Bot Genoot Schap terbitan Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional dan Kompetensi Dasar 3.8 membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat (hikayat) dan cerpen. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Hasil pada penelitian ini menunjukkan kategori kata arkais dan padanan kata arkais dalam penggunaan Bahasa Indonesia tulis saat ini. Kategori kata arkais meliputi verba, adjektiva, nomina, pronomina dan adverbia. Tidak seluruh kategori kata terpenuhi dalam data.
BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI TEKS BERMUATAN PENDIDIKAN EKOLOGI BERBASIS KEARIFAN LOKAL OSING
didik untuk belajar bahasa Indonesia sekaligus mengembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungan. Melalui metode dokumentasi, tulisan ini disajikan dengan tujuan memaparkan kompetensi pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks di SMP dan mendeskripsikan teks dengan muatan pendidikan lingkungan berbasis kearifan lokal Osing serta penggunaannya dalam pembelajaran. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat teks bermuatan pendidikan ekologi yang dapat digunakan sebagai sumber materi pembelajaran beragam teks, seperti teks prosedur dan teks fabel. Dari teks-teks tersebut peserta didik, khususnya yang berlatar budaya Osing, dapat dibimbing dalam rangka menguasai kompetensi bahasa serta menumbuhkembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungannya
Teater Indonesia: Dinamika Ekspresi Seni Peran dalam Perspektif Ketahanan Sosial Budaya
Isi buku ini mendeskripsikan realitas ekspresi seni teater yang pada hakikatnya sebagai kontrol sosial atas berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang ternyata tidak terlepas dari benturan-benturan kepentingan. Sebagai akibatnya, beberapa pementasan seni teater mengalami pelarangan dan atau pemasungan kreativitasnya. Seniman teater dan teater sebagai wadah hasil proses kreatifnya memiliki peran yang sangat penting. Seniman teater berada pada kelompok masyarakat yang memiliki tanggung jawab sosial budaya. Dalam perspektif tertentu keterlibatan seniman teater dalam kancah sosial budaya dapat memiliki nilai positif. Pada posisi ini senimanteater memiliki kepedulian terhadap dinamika sosial budaya yang berkembang di masyarakat sebagai wujud pertanggungjawaban moral membangun peradaban. Artinya seniman bertanggungjawab terhadap keseimbangan nilai, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan tindakan mencerahkan, mencerdaskan dan memberikan dorongan moral kepada masyarakat. Buku ini juga mengungkapakan berbagai fenomena yang terkait dengan ekspresi seni teater