17 research outputs found

    Effect of Hemoglobin Levels Pregnant Women on the Predictive Value for Preeclampsia of ROT (Roll-Over Test)

    Get PDF
    Preeclampsia is a medical condition which accounts for the global incidence of maternal mortality of 76,000/year and infant mortality of 500,000/year. Early preventive action is a critical dimension to reduce the risk to the mother and the fetus. Roll Over Test (ROT) is one of the predictors of preeclampsia conducted in the 2nd trimester. High hemoglobin levels in pregnant women can lead to pregnancy hypertension, which can potentially lead to preeclampsia. This study aims to analyze the effect of hemoglobin levels on the predictive value for preeclampsia of ROT (Roll Over Test) among pregnant women. The benefits of this study are to get preventive method updates to decrease the incidence of preeclampsia in pregnant women as early as possible and to review the policy of giving Fe to all pregnant women from the 1st trimester to the 3rd trimester. The study was conducted for three months in the work area of Siwalankerto Community Health Center, Surabaya. Data on hemoglobin levels were obtained from the MCH booklet for pregnant women. ROT's preeclampsia's predictive value was obtained by checking supine values and left lateral blood pressure among 30 pregnant women. A statistical test was performed using a logistic regression test. Based on 30 samples of pregnant women, the results showed that 16 pregnant women had hemoglobin levels of >13gr/dl (53.3%), and 14 pregnant women (46.7%) had a positive predictive value of ROT. The effect test analysis results showed a positive relationship between hemoglobin levels and the predictive value for preeclampsia (p=0.04, B=1.299). Thus, pregnant women who experienced an increase in the hemoglobin levels of 1 g/dl had a potential of 1.299 times to have a positive ROT value

    PERBEDAAN ANTARA PERILAKU SEKSUAL REMAJA YANG PERNAH/SEDANG BERPACARAN DAN REMAJA YANG BELUM PERNAH BERPACARAN DI SMA "X” MADURA

    Get PDF
    Remaja adalah generasi penerus, sebagai aset/modal utama sumber daya manusia bagi pembangunan bangsa. Masa remaja merukapan periode kehidupan yang penuh dengan dinamika, terjadi perkembangan dan perubahan yang sangat pesat. Periode masa transisi dari masa anak-anak menuju manusia dewasa. Terjadi fase mengalami ketertarikan dengan lawan jenis. Meskipun fase ini adalah kondisi yang normal, sering kali koridor yang menjadi batasan ketertarikan dengan lawan jenis ini tidak hanya sebagai kecondongan hati namun meluas batasannya menjadi berpacaran dan melakukan aktivitas seksual yang beresiko. Hampir seluruh remaja di dunia termasuk Indonesia mempunyai suatu budaya untuk mengekspresikan percintaan remaja yang biasa kita sebut sebagai “Pacaran”. Madura merupakan daerah yang rawan terhadap perubahan sosial pada fenomena remaja berpacaran, marak terjadi secara global menjadi ketertarikan penulis untuk meneliti. Penelitian ini merupakan penelitian analitik. Jumlah sampel 50 siswa dan siswi kelas XII di SMA ”X” Madura, teknik pengambilan sampel yaitu purposive random sampling dengan pendekatan cross sectional. Variabel independen dalam penelitian ini adalah remaja yang pernah/sedang berpacaran dengan remaja yang belum pernah berpacaran dan variabel dependennya perilaku seksual remaja yang pernah berpacaran dan yang belum pernah berpacaran. Analisa data yang digunakan adalah analisis penyajian data secara prosentase dan dianalisis untuk mengetahui perbedaan perilaku seksual remaja yang pernah/sedang berpacaran dan remaja yang belum pernah pacaran. Uji statistik yang digunakan adalah Mann-Whitney U Test (Uji komparasi 2 sampel bebas/ independen), dengan derajat kemaknaan p<0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa terdapat perbedaan signifikan mengenai perilaku seksual antara siswa yang belum pernah berpacaran dengan yang sudah/sedang berpacaran dengan Asymp. Sig. bernilai 0,02 (p value < 0.05). Diharapkan agar peran serta tenaga kesehatan dalam pendidikan seksual pada remaja perlu ditingkatkan lagi, KIE tentang pendidikan seksual yang baik dan benar dari sisi kesehatan oleh tenaga kesehatan akan menurunkan resiko perilaku seksual remaja

    FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT AKSEPTOR KB DALAM MENENTUKAN PILIHAN TERHADAP PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD

    Get PDF
    Membicarakan masalah kualitas “Sumber Daya Manusia†tidak terlepas perencanaan keluarga melalui gerakan Keluarga Berencana untuk mencapai kesejahteraan keluarga. Gerakan KB Nasional selama ini telah berhasil mendorong peningkatan peran serta masyarakat dalam membangun keluarga kecil yang semakin mandiri. Salah satu masalah utama pada penggunaan KB yaitu masih rendahnya penggunaan KB IUD, sedangkan kecenderungan penggunaan jenis KB hormonal seperti pil dan suntik jumlahnya terus meningkat tajam. Rendahnya penggunaan KB IUD ini disebabkan kurangnya dukungan dari tokoh masyarakat, status ekonomi yang relatif rendah, pengetahuan mengenai alat kontrasepsi yang kurang. Jenis penelitian ini diskriptif dengan populasi seluruh akseptor KB di desa kepunten pada bulan juli s/d agustus 2011 sebanyak 45 akseptor. Pengambilan sampel dengan quota sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner serta lembar observasi. Berdasarkan penelitian hasil penelitian diperoleh bahwa yang menghambat akseptor KB memilih IUD adalah biaya (60%), dukungan suami (57%), pemahaman terhadap IUD (57%), jumlah anak (10%), takut terhadap alat-alat pemasangan IUD (80%) dan pemasangan IUD (100%

    Studi Tentang Pendidikan Seks dan Perilaku Seksual Pada Remaja di SMPN 2 Krembung

    Get PDF
    Kehidupan seks bebas telah merebak ke kalangan kehidupan remaja dan anak. Maraknya tayangan pornografi dan pornoaksi di tengah masyarakat mempengaruhi merebaknya penyimpangan seksual di kalangan pelajar. Indonesia sehat tahun 2010 memiliki target menurunkan prevalens, permasalahan remaja secara umum termasuk target remaja mendapatkan akses pelayanan reproduksi remaja melalui jalur sekolah. Pendidikan seks bertujuan anak dapat melewati masa pra reproduksi terhindar dari perilaku yang menyimpang dari moral maupun kehidupan seksual yang tidak sehat. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan untuk kebijakan dalam memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja khususnya pendidikan seks. Desain penelitian digunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian siswa SMPN 2 Krembung kelas IX. Sampel sebanyak 67 responden. Teknik sampling total sampling. Variabel pada penelitian ini adalah Pendidikan Seks dan Perilaku Seksual Remaja. Data diambil dengan pengisian kuesioner berisi 26 pertanyaan. Teknik analisis data menggunakan deskriftif persentase dan metode statistic Chi Square dengan instrument SPSS 2.0. Hasil penelitian diperoleh bahwa dari 59 (88,06%) responden sebagian besar mendapatkan informasi seks, 35 (24%) responden sebagian besar mendapat informasi seks dari lingkungan sekolah yaitu guru dan perpustakaan.Hampir seluruh responden menyatakan mendapatkan pendidikan seks. Hampir seluruh responden memiliki perilaku seksual tidak beresiko. Hasil uji hipotesis dengan statistik chi square didapatkan p-value sebesar 0,341 dan nilai chi squarenya sebesar 0,906. Karena nilai signifikansi 0,341 >(0,05) maka tidak ada hubungan antara pendidikan seks dengan perilaku seksual remaja di SMPN 2 Krembung. Peran serta tenaga kesehatan dalam pendidikan seksual pada remaja sangat minim. Perlu ditingkatkan lagi KIE tentang pendidikan seksual yang baik dan benar dari sisi kesehatan oleh tenaga kesehatan

    FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT AKSEPTOR KB DALAM MENENTUKAN PILIHAN TERHADAP PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD

    Get PDF
    Membicarakan masalah kualitas “Sumber Daya Manusia†tidak terlepas perencanaan keluarga melalui gerakan Keluarga Berencana untuk mencapai kesejahteraan keluarga. Gerakan KB Nasional selama ini telah berhasil mendorong peningkatan peran serta masyarakat dalam membangun keluarga kecil yang semakin mandiri. Salah satu masalah utama pada penggunaan KB yaitu masih rendahnya penggunaan KB IUD, sedangkan kecenderungan penggunaan jenis KB hormonal seperti pil dan suntik jumlahnya terus meningkat tajam. Rendahnya penggunaan KB IUD ini disebabkan kurangnya dukungan dari tokoh masyarakat, status ekonomi yang relatif rendah, pengetahuan mengenai alat kontrasepsi yang kurang. Jenis penelitian ini diskriptif dengan populasi seluruh akseptor KB di desa kepunten pada bulan juli s/d agustus 2011 sebanyak 45 akseptor. Pengambilan sampel dengan quota sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner serta lembar observasi. Berdasarkan penelitian hasil penelitian diperoleh bahwa yang menghambat akseptor KB memilih IUD adalah biaya (60%), dukungan suami (57%), pemahaman terhadap IUD (57%), jumlah anak (10%), takut terhadap alat-alat pemasangan IUD (80%) dan pemasangan IUD (100%

    Pengaruh Akupresure LI4 Pada Ibu Hamil Trimester III Untuk Memperlancar Proses Persalinan

    Get PDF
    Latar Belakang: Kehamilan dan persalinan merupakan siklus yang alami bagi perempuan, namun tetap memiliki resiko untuk terjadi komplikasi. Melakukan tindakan pencegahan tertentu di TM III dapat membantu untuk menghindari komplikasi, salah satunya dengan akupresur yang bertujuan memperlancar proses persalinan. Kejadian partus lama rata-rata di dunia menyebabkan kematian ibu sebesar 8%, di Indonesia sebesar 9%. Setiap kehamilan memiliki resiko dalam menhadapi persalinan, agar meminimalisir komplikasi partus lama maka intervensi akupresur untuk ibu hamil TM III diharapkan bisa menjadi solusi. Tujuan: Pemijatan pada akupoin LI-4 diharapkan mampu mempengaruhi peningkatan kontraksi, sehingga dapat mempercepat proses persalinan dan tanpa efek samping yang membahayakan. Metode: Tiga puluh enam ibu hamil TM III terbagi dalam 2 kelompok (18 perlakuan dan 18 kontrol) dengan rancang randomized control trial. Pada kelompok perlakuan dilakukan akupresure titik LI-4 sebanyak 2 kali sehari 30 pijatan selama 60 detik. Sedangkan kelompok kontrol tidak mendapatkan perlakuan. Diikuti proses kehamilannya hingga persalianan menggunakan lembar observasi dan partograf sebagai alat mengukur lamanya proses persalinan. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara efektifitas pemberian akupersure titik LI-4 dengan percepatan proses persalinan pada kelompok perlakuan dengan hasil uji Pearson Chi Square nilai Asymp. Sid(2-sided) 0,001 <0,05. Kesimpulan: Akupresure pada titik LI-4 efektif untuk memperlancar proses persalinan dibandingkan kelompok kontrol. Background: Pregnancy and childbirth are natural cycles for women, but there is still a risk of complications. Taking certain precautions in TM III can help to avoid complications, one of which is with acupressure which aims to expedite the delivery process. The incidence of prolonged labor in the world averages 8% causing maternal death and in Indonesia by 9%. Every pregnancy has risks in dealing with childbirth, in order to minimize complications of prolonged labor, acupressure intervention for TM III pregnant women is expected to be a solution. Purpose: Massage on the LI-4 acupoints is expected to be able to influence the onset and increase in contractions so that it is more effective in accelerating the delivery process without harmful side effects. Methods: Thirty-six TM III pregnant women were divided into 2 groups (18 treatments and 18 controls) with a randomized control trial design. In the treatment group, LI-4 point acupressure was performed 2 times a day, 30 massages for 60 seconds. While the control group did not receive treatment. Followed by the process of pregnancy until delivery using the observation sheet and partograph as a tool to measure the length of the labor process .Results: There is a significant relationship between the effectiveness of giving LI-4 point acupersure and the acceleration of the delivery process in the treatment group with the Pearson Chi Square test results of the Asymp value. Sid(2-sided) 0.001 <0.05. Conclusion: Acupressure at the LI-4 point is effective in facilitating the delivery process compared to the control group

    PERSEPSI REMAJA TENTANG PERILAKU SEKS PRANIKAH DI SMA X

    Get PDF
    Di SMA X pada tahun 2007-2010 terjadi Drop Out pada 8 orang siswinya karena hamil diluar nikah. Kejadian ini memiliki keterkaitan dengan tentang perilaku seks pada remaja yang dilakukan dalam bentuk eksplorasi, masturbasi, heteroseksual, dan berdasarkan pengalaman. Kejadian ini merupakan aplikasi dari persepsi terhadap perilaku seks pranikah. Studi deskriptif ini dilakukan secara sistematik lebih menekankan pada data faktual daripada peyimpulan. Menggunakan teknik Random Sampling sebanyak 88 siswa di SMA X yang di analisis berdasar persentase. Berdasarkan hasil penelitian persepsi remaja tentang seks pranikah didapatkan hasil yang melakukan eksplorasi seksual: 35 siswa (39,8%) berpersepsi cukup, Masturbasi: 45 siswa (49%) berpersepsi kurang, Heteroseksual: 44 siswa (50%) berpersepsi baik, Berdasarkan pengalaman: 40 siswa (45,5%) berpengalaman yang cukup. Remaja dengan perilaku seksual eksplorasi di dapatkan 57 siswa (64,8%) berpersepsi baik. Data ini dapat menjadi langkah awal bagi tenaga kesehana dan institusi pendidikan untuk merencanakan pemberian pendidikan dan pelayanan dibidang kesehatan reproduksi remaja. Selain itu, sebagai tindakan preventif dan promotif untuk mencegah dampak negatif yang ditimbulkan dari persepsi remaja yang mendukung (favorable) terhadap perilaku seksual pranikah

    Cegah Stunting Sejak Dini dengan Makanan Bergizi untuk Ibu Hamil

    Get PDF
    Stunting merupakan suatu kondisi yang sangat umum terjadi pada seorang anak dengan kekurangan gizi dikarenakan jumlah makronutrien dan mikronutrien tidak cukup memadai.Indonesia menempati peringkat kelima dunia untuk jumlah anak dengan kondisi stunting.Usaha dini yang dapat dilakukan untuk melakukan pencegahan stunting bisa dilakukan sejak masa kehamilan.Prinsipnya adalah meningkatkan asupan gizi ibu hamil dengan memastikan selama kehamilan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan berkualitas baik, oleh karena itu, dibutuhkan suatu penyuluhan untuk meningkatkan wawasan ibu hamil terkait kebutuhan gizi yang baik selama kehamilan dan menambah keterampilan ibu hamil dalam mengelola makanan yang kaya akan gizi. Target khusus pada kegiatan masyarakat ini adalah ibu hamil dan kader kelurahan. Metode yang diterapkan pada kegiatan ini adalah ceramah/penyuluhan, demonstrasi cara membuat makanan bergizi untuk ibu hamil, dan evaluasi dengan teknik food recall. Hasil akhir pada kegiatan pengabdian masyarakat adalah meningkatnya pemahaman kader dan ibu hamil terkait gizi yang dibutuhkan selama masa kehamilan, serta kemampuan mempraktikkan mengolah makanan yang kaya akan kandungan gizi.

    Sikap Primigravida Pranikah terhadap Kehamilannya di Wilayah Kerja Puskesmas Taman-Sidoarjo

    Get PDF
    Diperkirakan sekitar 200-300 juta kehamilan yang tidak diinginkan terjadi akibat perilaku seks bebas, khususnya di kalangan remaja. Remaja di Indonesia pun sudah mulai lebih bertoleransi terhadap gaya hidup seksual pranikah.Akibatnya terjadi peningkatan kehamilan yang tidak diinginkan di kalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap primigravida yang mengalami kehamilan pranikah terhadap kehamilannya karena pengalamankehamilan pranikah yang dihadapimembentuk sikap positif ataupun negatif dari individu terhadap kehamilannya.  Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptifcross sectional, dengan penelitian populasi yang menggunakan seluruh populasi yang terdata sebagai sampel.Variabel yang diteliti dalam penelitian iniadalah sikap primigravida yang mengalami kehamilan pranikah terhadap kehamilannya dengan sampel 20 responden. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah presentase. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di wilayah kerja dari Puskesmas Taman-Sidoarjo. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa sikap primigravida yang mengalami kehamilan pranikah terhadap kehamilannya yakni 11orang (55%) menunjukkan sikap negatif (menolak) dan hanya 9 orang (45%) menunjukkan sikap positif (menerima). Diharapkan kepada keluarga dan masyarakat untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap wanita yang mengalami kehamilan pranikah. Seharusnya keluarga dan masyarakat bisa membantu wanita yang mengalami kehamilan pranikah beradaptasi dengan kehamilannya sehingga tidak mempengaruhi kesehatan ibu dan janin

    PELATIHAN AKUPRESUR DENGAN AROMATERAPI LAVENDER UNTUK MENGATASI MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEK (KEKURANGAN ENERGI KRONIS)

    Get PDF
    Mual muntah pada ibu hamil dapat menimbulkan efek yang merugikan ibu dan janinnya. Peningkatan kadar hormon Human Chorionic Gonadotrophin (HCG), terutama pada kehamilan 12-16 minggu menjadi salahsatu penyebabnya . Kekurangan Energi Kronik sering terjadi pada pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil apalagi bila ditambah kondisi mual muntah yang berat. Di Indonesia tahun 2017 ibu hamil dengan KEK 4,8 % dan tahun 2018 menjadi 17,3% . Angka ini semakin jauh dari target yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia yaitu 12,2%. Akupresur pada titik Perikardium 6 (P6), mampu meningkatkan pelepasan beta-endorphin di hipofise dan adrenocorticotropic (ACTH) sepanjang chemoreceptor tringger zone (CTZ) yang dapat menghambat pusat muntah, hal inipun bisa dilakukan pada ibu hamil yang mual muntah. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu untuk mengurangi mual muntah sehingga kehamilan dijalani dengan sehat selain itu juga mengurangi angka kejadian stunting ibu hamil di Desa Krembung Kecamatan Krembung Sidoarjo. Pelaksanaan kegiatan ini melalui beberapa tahapan. Tahap awal pemilihan kelompok ibu hamil yang mengalami mual muntah dan bersedia mengikuti pelatihan akupresure. Tahap berikutnya untuk mengukur sejauh mana pengetahuan ibu dilakukan pretest dan penyuluhan dilanjutkan pelatihan akupresure, tahap terakhir adalah evaluasi ketrampilan dan post test untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pelatihan tersebu
    corecore