5 research outputs found

    Kajian Penurunan Tiang Jembatan dengan Interaksi Struktur - Tanah

    Get PDF
    Abstract: Pulau Pasaran Bridge, situated in southern coast of Bandar Lampung city, has experience partial section settlement of 0,1 m to 1,57 m. This work will study the settlement of the bridge piles incorporating soil-structure interaction aspect. End bearing resistance is modelled as nonlinear elastic spring q-w curve. Experiments will cover a range of modified stiffness spring. Simulated settlements and axial member forces will be discussed. Keywords: soil-structure interaction, bridges, foundation settlement. Abstrak: Jembatan Pulau Pasaran, terletak di pesisir Bandar Lampung, mengalami penurunan pada tiang dengan besaran 0,1 m hingga 1,57 m. Studi ini akan mengkaji penurunan tiang jembatan dengan mengakomodasi aspek interaksi struktur-tanah. Tahanan ujung pondasi dimodelkan dengan kurva q-w. Percobaan dilakukan pada beberapa variasi kurva tahanan ujung. Hasil penurunan tiang dan gaya dalam aksial pada tiang akan diulas. Kata Kunci : interaksi struktur-tanah, jembatan, penurunan pondasi

    Analisis On-Bottom Stability Offshore Pipeline pada Kondisi Operasi: Studi Kasus Platform SP menuju Platform B1C/B2C PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java

    Get PDF
    Pipa bawah laut digunakan untuk transportasi fluida seperti minyak, gas, atau air dalam jumlah yang besar dan jarak yang jauh melalui laut atau daerah lepas pantai. Pada umumnya struktur pipa bawah laut dapat digelar diatas permukaan dasar laut atau dikubur dalam dasar laut (buried). Pada penelitian ini penulis telah melakukan analisis on-bottom stability pada kondisi operasi studi kasus pipa gas dari platform SP menuju platform B2C Cimalaya Jawa Barat  milik PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java. Analisis on-bottom stability pipa bawah laut diperhitungan untuk mengetahui apakah pipa stabil secara vertikal dan secara lateral didasar laut karena efek gaya-gaya hidrodinamika yang bekerja pada pipa. Besar gaya hidrodinamis arah horizontal gaya drag sebesar 145,49  N/m. Besar gaya hidrodinamis arah horizontal gaya inersia sebesar 0  N/m. Besar gaya hidrodinamis arah vertikal gaya angkat sebesar 167,67 N/m. Faktor keamanan stabilitas vertikal pipa adalah 4,1≥1,1. Faktor keamanan stabilitas lateral pipa adalah 1,6≥1 ,1. Sehingga hasil analisis on-bottom stability menunjukkan bahwa tebal minimum concrete adalh sebesar 33

    On-Bottom Stability Analysis of Subsea Pipelines Based on DNVGL RP F109

    Get PDF
    Subsea pipeline must be design as stable as possible to prevent failure, considering the external forces from current, wave and soil conditions. Based on these problems, the on-bottom stability analysis needs to be considered in the design of the subsea pipeline by referring to the requirements set out in the DNVGL RP F109 2017. The results of the analysis are the value of hydrodynamic force in the horizontal direction which are 99,916 N/m and 204,358 N/m for installation and operating conditions respectively, while the hydrodynamic force in the vertical direction for installation conditions is 46,852 N/m and operating conditions is 192,232. N/m. The result of absolute lateral static stability analysis, the pipe with a concrete coating thickness of 40 mm both in installation and operating conditions is stable, because it has met the criteria. The result of generalized lateral stability analysis, in installation conditions, the displacement of 0,5 and 10 times of pipe diameter have reached the safety factor. Meanwhile, in operating conditions, the displacement of 0,5 times of pipe diameter has not reached the safety factor, while for displacement of 10 times the pipe diameter is alright. Therefore, the concrete ballast thickness needs to be added to become 44 mm. Modeling using ANSYS CFX software was carried out to obtain the value of hydrodynamic forces acting on the pipe. The result of pipe modeling in installation conditions are 83,578 N/m and 57,13 N/m for hydrodynamic forces in the horizontal and vertical directions. The model is verified and categorized as a good numerology and modeling due to the simple data and information as an input in ANSYS CFX

    Pemodelan Tinggi Gelombang untuk Kajian Energi Gelombang Laut di Perairan Barat Provinsi Lampung

    Full text link
    Perairan barat Provinsi Lampung merupakan salah satu lokasi yang diperkirakan memiliki potensi energi gelombang yang cukup besar. Namun, minimnya informasi tentang titik potensial energi gelombang laut yang lebih rinci membuat kawasan ini belum dapat dieksplorasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tinggi gelombang signifikan (Hs) yang merupakan salah satu variabel utama dalam menentukan energi gelombang laut di perairan barat Provinsi Lampung. Studi ini dilakukan melalui pemodelan numerik menggunakan model SWAN pada software Delft3D-WAVE dengan input model gelombang yang bersumber dari data ECMWF-Era 5 di laut lepas. Hasil pemodelan numerik menunjukkan gelombang signifikan terbesar terjadi pada musim barat dengan nilai 1,25-2,975 m. Sedangkan tinggi gelombang signifikan terkecil terjadi pada musim timur dengan nilai 0,941-2,079 m. Verifikasi hasil tersebut terhadap data AVISO menghasilkan nilai MAPE sebesar 16,355%, koefisien korelasi sebesar 0,8691, RMSE berkisar 0,277 m yang menunjukkan validasi yang baik dan memuaskan
    corecore