6 research outputs found

    Rancang Bangun Kamera Portabel Pemantau Ruang Brankas Berbasis IoT menggunakan ESP-32 Camera

    Get PDF
    Setiap individu biasanya menyimpan barang berharga mereka di lokasi tertentu yang diproteksi dengan sistem keamanan canggih, contohnya ruang brankas. Untuk menghindari intrusi oleh individu yang tidak bertanggung jawab, terutama saat ruang tersebut kosong dan ditinggalkan oleh pemiliknya, diperlukan sebuah perangkat pengendali keamanan yang dapat dioperasikan dari mana saja. Itulah yang mendorong penulis untuk menciptakan sebuah perangkat kamera portabel yang dapat dikendalikan dari jarak jauh melalui internet dan smartphone. Kamera portabel ini diciptakan dengan memanfaatkan teknologi IoT, menggabungkan sensor PIR dengan ESP32-CAM. Sensor PIR berfungsi sebagai detektor gerakan manusia dan akan mengirimkan sinyal ke ESP-32CAM untuk merekam gerakan tersebut dalam bentuk gambar. Gambar yang ditangkap oleh kamera ini akan secara otomatis dikirim ke aplikasi pesan Telegram melalui bot Telegram. Selanjutnya, notifikasi akan muncul di aplikasi Telegram di smartphone pemilik ruang brankas. Sistem ini memberikan kemampuan bagi pengguna untuk melihat dan memantau secara real-time melalui smartphone mereka.cSecara umum, sensor PIR memiliki jangkauan efektif hingga 5 meter. Ini telah dianalisis dan dioptimalkan sesuai dengan literatur yang ada. Apabila jarak antara sensor dan objek melebihi 5 meter, sensor PIR tidak akan bekerja secara optimal, atau bahkan mungkin tidak dapat mendeteksi adanya gerakan sama sekali. Karena itu, penempatan perangkat kamera portabel ini harus dipertimbangkan dengan cermat untuk memastikan keefektifan keamanan

    PELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PERUSAHAAN PLYWOOD CV. WANA INDO RAYA LUMAJANG

    Get PDF
    Industri kayu plywood CV. Wana Indo Raya yang berlokasi di Desa Besuk, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang adalah sebuah industri yang menghasilkan kayu lapis atau plywood yang digunakan dalam banyak produk. Meskipun demikian, industri ini memiliki risiko yang tinggi terhadap kecelakaan kerja dan masalah kesehatan. Oleh karena itu, perusahaan   harus   memberikan   pelatihan   keselamatan   dan   kesehatan   kerja   untuk mengurangi risiko tersebut. Tidak hanya risiko kecelakaan kerja, tetapi di industri kayu plywood terdapat bahaya fisik dan kesehatan akibat paparan debu kayu dan asap dari proses produksi. Paparan debu kayu yang tinggi dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan bahkan bisa menyebabkan gangguan pernapasan kronis. Sedangkan, paparan asap dari proses pengeringan dan perekatan kayu dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernapasan serta meningkatkan risiko terjadinya kanker paru-paru. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja dan masalah kesehatan yang disebabkan oleh paparan debu kayu dan asap. Pelatihan ini membantu karyawan memahami bahaya di tempat kerja dan mengikuti prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.  Oleh karena itu, CV. Wana Indo Raya dan Teknik Elektro Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melakukan pelatihan K3 yang diselenggarakan di Desa Besuk, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang pada tanggal 11 Februari 2023 dengan tujuan   untuk  meningkatkan kesadaran karyawan CV.Wana Indo Raya di Lumajang akan bahaya di tempat kerja serta memperkenalkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang ada

    PELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PERUSAHAAN PLYWOOD CV. WANA INDO RAYA LUMAJANG

    Get PDF
    Industri kayu plywood CV. Wana Indo Raya yang berlokasi di Desa Besuk, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang adalah sebuah industri yang menghasilkan kayu lapis atau plywood yang digunakan dalam banyak produk. Meskipun demikian, industri ini memiliki risiko yang tinggi terhadap kecelakaan kerja dan masalah kesehatan. Oleh karena itu, perusahaan   harus   memberikan   pelatihan   keselamatan   dan   kesehatan   kerja   untuk mengurangi risiko tersebut. Tidak hanya risiko kecelakaan kerja, tetapi di industri kayu plywood terdapat bahaya fisik dan kesehatan akibat paparan debu kayu dan asap dari proses produksi. Paparan debu kayu yang tinggi dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan bahkan bisa menyebabkan gangguan pernapasan kronis. Sedangkan, paparan asap dari proses pengeringan dan perekatan kayu dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernapasan serta meningkatkan risiko terjadinya kanker paru-paru. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja dan masalah kesehatan yang disebabkan oleh paparan debu kayu dan asap. Pelatihan ini membantu karyawan memahami bahaya di tempat kerja dan mengikuti prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.  Oleh karena itu, CV. Wana Indo Raya dan Teknik Elektro Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melakukan pelatihan K3 yang diselenggarakan di Desa Besuk, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang pada tanggal 11 Februari 2023 dengan tujuan   untuk  meningkatkan kesadaran karyawan CV.Wana Indo Raya di Lumajang akan bahaya di tempat kerja serta memperkenalkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang ada

    Pengembangan “Trainer Microwave” sebagai Modul Praktikum Transmisi Data Melalui Propagasi Gelombang Mikro 9,5 GHz

    Get PDF
    Dalam makalah ini, dipaparkan metodologi dan hasil pengembangan trainer microwave ANDO AS-50650 sebagai modul praktikum sistem komunikasi data satu arah (simplex), melalui propagasi gelombang mikro di udara pada frekuensi 9,5 GHz. Metodologi yang digunakan, antara lain: pengembangan sistem baik pada sisi pemancar maupun penerima dari trainer tersebut, penambahan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), serta integrasi sistem. Hasil pengembangan trainer microwave tersebut, kini dapat digunakan sebagai modul praktikum komunikasi data melalui gelombang mikro di udara pada frekuensi sekitar 9,5 GHz, beserta beberapa aspek propagasi seperti: refleksi, absorbsi, redaman dan pengaruh polarisasi antena. Dari hasil pengembangan trainer tersebut, praktikan dapat mengamati bahwa jarak propagasi, kecepatan bit, merupakan salah satu faktor yang menentukan kesalahan penerimaan data.  Proses pengiriman data, juga dapat dilakukan melalui pantulan dari logam (bahan-bahan konduktif), dan menembus bahan penyerap (bahan dielektrik) dengan ketebalan tertentu. Selain itu, pengiriman data akan berlangsung dengan baik, jika polarisasi antena pemancar sama dengan antena penerima.   Kata Kunci: trainer microwave, propagasi gelombang mikro, transmisi data &nbsp

    PEMANFAATAN PENGOLAHAN CITRA UNTUK VEGETASI DAN LAHAN DI AREA RAWAN LONGSOR

    Get PDF
    Indonesia is a country which is part of its territory as an area with a row of fire ring, which is vulnerable to disasters. Disasters can be in the form of volcanic eruptions, earthquakes, floods, landslides, and so on. Landslides generally occur on sloped land which is certainly present in the mountains, and landslides can be triggered by a number of uses of land that are not in accordance with their function, deforested land, water flow from altitude to poor valleys. The occurrence of a landslide disaster leaves or causes several problems in the affected area which can be in the form of the land itself or for humans in the affected land, due to a landslide disaster resulting in productive crops being damaged, affected land changing conditions or changing the boundaries of land ownership the. Landslides need to be monitored or monitored by the area before and after a landslide event to determine the affected plants and land, making it easier to identify and ensure losses experienced by those who inhabit the affected area. Determination of areas affected by both productive plants, affected land can be done using image processing, image processing can estimate what percentage of plants and lands affected by landslides

    Model Prediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang dan Konsumsi

    Full text link
    Kesulitan keuangan (financial distress) adalah sebuah tahapan yang akan dilalui oleh sebuah Perusahaan sebelum mengalami kebangkrutan. Dengan alasan tersebut maka kemampuan untuk memprediksi kesulitan keuangan dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi Perusahaan maupun investor. Penelitian mengenai financial distress sudah dimulai dari penelitian Altman pada tahun 1968 menggunakan metode Multiple Discriminant Analysis (MDA). Dimulai dari penelitian Altman, muncul penelitian-penelitian lainnya menggunakan pengembangan metode statistik, seperti Logistic Regression. Dari metode statistik kemudian berkembang dengan munculnya penelitian-penelitian menggunakan metode-metode kecerdasan buatan, serta algoritma evolusi untuk berusaha mendapatkan model prediksi financial distress yang akurat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan tingkat akurasi dari model prediksi financial distress Perusahaan manufaktur terbuka pada sektor industri barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia menggunakan metode kecerdasan buatan serta algoritma evolusi. Metode yang digunakan untuk metode kecerdasan buatan adalah metode Support Vector Machines dan untuk model algoritma evolusi menggunakan metode Particle Swarm Optimization-Support Vector Machines. Tingkat akurasi dari masing-masing metode akan diukur dari prosentase misklasifikasi terkecil yang dihasilkan. Dari pengujian model menggunakan metode Support Vector Machines, didapatkan tingkat misklasifikasi terkecil sebesar 11,11% dengan menggunakan Kernel Linear dan untuk metode Particle Swarm Optimization-Support Vector Machines, didapatkan tingkat misklasifikasi terkecil sebesar 5,56% dengan menggunakan Kernel RBF, ? = 2
    corecore