JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Not a member yet
192 research outputs found
Sort by
Redesain Produk dan Pendampingan UKM Aksesoris Berbahan Dasar Kaos Stoking
Aksesoris sudah menjadi kebutuhan utama dalam penampilan seseorang. Salah satu UMKM yang memproduksi aksesoris adalah “Setyowati Accessories” yang berlokasi di Panjang Jiwo, Tenggilis Mejoyo, Surabaya. UKM memproduksi bros, gelang, kalung, bunga, dan tempat tissue berbahan dasar kaos stoking, manik-manik dan kain perca. Permasalahan UKM saat ini adalah adanya penurunan omset produksi dan penjualan sejak adanya pandemi covid dan belum bisa bangkit sampai saat ini. Tim PKM ITATS melakukan pendampingan dan bekerja sama dengan UMKM “Setyowati Accessories” untuk meningkatkan produksi dan penjualan UKM. Pendampingan bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk sehingga omset penjualan meningkat. Metode yang digunakan dalam pendampingan adalah wawancara, diskusi, redesain dan diversifikasi produk, pelatihan/workshop, dan bantuan teknis. Pendampingan terhadap UMKM menghasilkan: 1) peningkatan pengetahuan UMKM mengenai jenis produk dan kemasan baru; 2) peningkatan pengetahuan UMKM mengenai manajemen organisasi; 3) produk baru sebanyak 4 buah bunga jenis baru, yaitu bunga anyelir, lili, sepatu, dan anggrek; 4) kemasan baru sebanyak 3 buah dari prototipe menggunakan aplikasi 2D corelDRAW; 5) terbentuknya struktur organisasi UMKM sehingga pembagian kerja lebih sistematis. Pendampingan mampu meningkatkan omset penjualan UMKM sampai 20%
Inovasi Pembuatan Teh Herbal Berbahan Rambut Jagung di Desa Gondang – Mojokerto
Pengembangan potensi desa dengan melakukan pemanfaatan limbah yang dilakukan dengan melihat permasalahan yang ada didesa, didapati bahwa masyarakat masih kurang menyadari akan adanya potensi desa yang perlu dan dapat dimanfaatkan salah satunya limbah jagung. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi dengan pendekatan deskriptif, dimana pelaksana pengabdian masyarakat terjun secara langsung mencari data dan permasalahan yang ada di desa. Dalam Pelaksanaannya kegiatan pelatihan yang dilakukan menyasar kepada para Ibu – ibu PKK, dengan tujuannya adalah untuk mengedukasi dan memberi pelatihan tentang bagaimana mengolah limbah jagung terkhususnya adalah rambut jagung untuk dijadikan sebagai minuman teh herbal rambut jagung. Selain daripada itu, dalam pelaksanaannya juga memaparkan materi mengenai khasiat serta manfaat yang ada di dalam rambut jagung yang dapat digunakan salah satunya sebagai minuman teh herbal untuk pengobatan, yang diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan produktivitas dan kreatifitas Masyarakat desa untuk menciptakan produk yang dapat bermanfaat bagi Kesehatan Masyarakat serta untuk mengontrol limbah dari hasil panen jagung yang ada di desa.
Kata Kunci: Teh Rambut Jagung, Pemanfaatan Jagung, Minuman Teh Herba
Peningkatan Kualitas dan Promosi Produk Produksi Kriya SLB Paedagogia Maospati – Kabupaten Magetan
Kualitas dalam proses produksi terkait dengan hasil. Hasil produk yang berkualitas menunjukan keseriusan dalam produksi. Indikator keseriusan tersebut dapat dilihat dari factor Sumber Daya Manusia (SDM) seperti: 1) Kemampuan; 2) Ketekunan; 3) Kesabaran; 4) Ketelitian. Sedangkan ditinjau dari factor benda produksi seperti: 1) Alat/mesin; 2) Bahan Baku utama; 3) Bahan Baku Pendukung. Kualitas tersebut sesungguhnya merupakan penilaian orang terhadap hasil yang telah dikerjakan. Kepuasan orang relative terhadap kualitas, namun kesepahaman dalam pendapat menunjukan kualitas. Kualitas produk yang baik akan memudahkan produsen untuk mempromosikan produknya. Hal ini terkait factor internal produsen yang percaya diri menunjukan kemampuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Produsen merasa hamper tidak ada celaan terhadap produknya, meskipun ada hanya bersifat non teknis. Artinya hanya terjadi kesalahan kecil yang tidak terlalu prinsip. Menghilangkan kesalahan produksi memang sulit. Hal ini juga di alami oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) universitas Katolik Darma Cendika yang melakukan kegiatan pengabdian kepada siswa SLB Paedagigia Maospati – Kabupaten Magetan. SLB tersebut telah memiliki bengkel kerja untuk keterampilan Kriya (kerajinan dari kayu). Siswa telah mampu memproduksi produk meja dan kursi teras yang berbahan baku triplek. Proses Produksi menggunakan teknik laminasi untuk membentuk lengkungan (bending)pada triplek tersebut. Produk meja dan kursi tersebut membutuhkan peningkatan kualitas produk dan promosi agar dikenal oleh masysrakat. Pada tahap ini, Tim PkM focus pada peningkatan kualitas produk melalui factor (SDM) dengan melakukan: 1) Meningkatkan kemampuan keterampilan siswa. Hal ini dilakukan dengan membimbing siswa mengurangi kesalahan dan meneruskan pekerjaan yang benar; 2) Ketekunan, kecenderungan difabel kurang tekun dalam mengerjakan pekerjaan. Peningkatan ketekunan dilakukan dengan mengajak siswa bersama-sama Tim PkM menyelesaikan pekerjaan; 3) Kesabaran, waktu pekerjaan yang lama, akan membuat siswa bosan. Tim PkM mengatasi dengan membagi pekerjaan untuk beberapa siswa sehingga masing-masing akan menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang singkat; 4) Ketelitian, sulit bagi difabel untuk mencapai hal tersebut karena keterbatasan. melalui kolaborasi dengan non difabel, siswa mengerjakan pekerjaan setelah itu dikoreksi dan disempurnakan oleh non difabel yaitu Guru, Pendamping dan Tim PkM. Sedangkan promosi difocuskan pada pengenalan produk melalui media social online yang ada seperti Facebook, Youtube, Tiktok. Sedangkan secara offline dipromosikan dengan mengikuti pameran. Pengabdian kepada Masyarakat ini telah menumbuhkan percaya diri siswa untuk mempromosikan hasil produknya
EDUKASI BOKASHI SEBAGAI SOLUSI PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK SKALA RUMAH TANGGA DAN IMPLEMENTASINYA
Latar belakang pengabdian kepada Masyarakat adalah untuk memberikan alternatif kepada masyarakat terkait upaya pengelolaan dan pengolahan sampah organik rumah tangga. Sampah merupakan permasalahan yang harus diselesaikan secara bersama. Pengelolaan dan pengolahan sampah di tingkat rumah tangga, menjadi salah satu hal penting yang perlu dilakukan. Salah satu upaya untuk mengelola dan mengolah sampah adalah memanfaatkan metode bokashi. Bokashi memiliki beberapa hal positif, antara lain: 1) membantu dalam mengurangi sampah organik skala rumah tangga, 2) produk yang dihasilkan dari bokashi dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman dan tanah, 3) membantu dalam pengurangan dalam penggunaan bahan kimia untuk menyuburkan tanaman, dan 4) membantu mewujudkan lingkungan tempat tinggal yang bersih, sehat, dan alami. Metode yang digunakan dalam aktivitas pengabdian masyarakat ini adalah metode pembelajaran layanan. Peserta yang hadir dalam aktivitas ini berjumlah 20 orang, yang merupakan perwakilan dari Rukun Warga (RW) di wilayah Kelurahan Bendul Merisi. Berdasarkan aktivitas yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa, peserta yang hadir telah memahami dengan baik metode bokashi. Peserta telah diberikan berbagai alat untuk untuk dipraktikan di rumah masing-masing. Harapannya, metode bokashi dapat terus dilakukan secara berkelanjutan di tingkat RW dan rumah tangga
Teknologi Mesin Pengaduk Adonan dan Kue Semprit Varian Rasa untuk Efisiensi Produksi dan Meningkatkan Pemasaran Jajanan Tradisional Sampang
Mitra Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) adalah UMKM “Lapaste” merupakan usaha rumahan yang memproduksi kue tradisional Madura dengan produk utama adalah Kue Semprit merk Lapaste Sae. Usaha berada di Jalan Cempaka Nomor 4 Kelurahan Dalpenang Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang. Masalah mitra aspek produksi antara-lain: (1) Proses produksi kue masih belum efisien karena masih menggunakan tangan ketika membuat adonan bahan kue semprit (Madura: Serpot). (2) Produk kue semprit hanya terdiri dari dua rasa yaitu rasa original dan coklat. Untuk mengatasi Masalah 1 dibutuhkan Teknologi Tepat Guna (TTG) mesin pengaduk adonan bahan kue semprit penggerak motor. Tujuan kegiatan 1 adalah supaya TTG alat mampu melakukan efisiensi waktu dan tenaga pekerja pada proses pembuatan kue semprit-khususnya pada proses pencampuran adonan dari kondisi awal kental menjadi relatif kering. Luaran kegiatan 1 adalah TTG mesin pengaduk adonan bahan kue semprit penggerak motor ke Mitra. Tinggi total alat adalah 2 meter dengan kapasitas mesin adalah 30 liter adonan kue menggunakan sumber tegangan PLN 220 Volt satu phasa frekuensi 50 Hz. Untuk mengatasi masalah 2 maka dilakukan pelatihan, praktek, dan pendampingan pembuatan kue semprit varian rasa. Varian rasa kue berjumlah empat antara-lain mocca, keju, durian, dan strawberry. Tujuan kegiatan 2 adalah supaya kue semprit tidak hanya disukai oleh orang dewasa, tetapi juga digemari anak karena rasanya semakin beragam dan laris sehingga diharapkan omzet penjualannya semakin meningkat. Luaran kegiatan adalah kue empat varian rasa antara-lain mocca, keju, durian, dan strawberry.
Kata Kunci: Mesin Pengaduk Adonan Listrik; Kue Semprit; Lapaste; Varian Ras
PENGEMBANGAN KOMUNITAS KAMPUNG “LAKSANA INDAH JAYA” DENGAN USAHA PEMELIHARAAN IKAN LELE SISTEM AKUAPONIK MENUJU KAMPUNG BEBAS IURAN
Kompleksnya permasalahan yang dihadapi Paguyuban Laksana Indah Jaya dalam mengelola kampung Laksana Indah Jaya menjadi latar belakang kegiatan pengabdian yang akan diajukan yang terfokus pada masalah pengembangan usaha kampung dengan memanfaatkan potensi yang ada untuk dapat meningkatkan income atau pendapatan kampung. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kampung Laksana Indah Jaya ke depannya menjadi kampung bebas iuran. Solusi yang ditawarkan adalah pengembangan komunitas kampung Laksana Indah Jaya dengen membuat pengembangan usaha pemeliharaan lele sistem akuaponik. usaha pemeliharan lele sistem akuaponik menjadi awal pengembangan unit bisnis kampung sebagai modal pengembangan kampung. Usaha pemeliharaan lele sistem akuaponik ini diwujudkan dengan 2 kolam berisi 4.500 ekor lele dan penanaman sawi daging kangkung sistem akuaponik.Kata-kata kunci: usaha kampung, lele, akuaponi
CSA IN JERUKGAMPING VILLAGE: TTG CRACKERS SEPARATION MACHINE TO INCREASE SMI’S PRODUCTION
Micro, small, and medium industry (MSMI) is one of the main components for improving the economy of village communities. This existence is expressed by the development of MSMI in rural areas. Most of the MSMIs that are progressing rapidly in business development are MSMIs that operate in various business fields. This condition spurred the village community's confidence to brand their village as a creative MSMI village. Small and medium industry (SMI) with the Cracker Mawar brand is one of the SMIs developing in Jerukgamping Village, Krian District, Sidoarjo Regency, East Java Province. The process of producing crackers from raw materials to finished products takes a minimum of one day and a maximum of two days. This is due to the drying process, which still relies on the hot sun. This traditional production system creates various obstacles in business development, including: (i) the accumulation of crackers that are still stuck to each other; (ii) the production process cannot be completed in one day (exceeds working hours); (iii) the remains of crackers that are still attached; (iv) the production process is not optimal; and (v) the resulting output does not match the input. With the various business development obstacles faced by SMI Cracker Mawar, the Community Service Activity of the Department of Industrial Engineering Team, Faculty of Engineering, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya is to provide assistance in increasing SMI's production capacity with the TTG Cracker Separator Machine at SMI in Jerukgamping Village, Krian District, Sidoarjo Regency. In this way, micro, small, and medium industries (MSMI) as the economic pillars of Jerukgamping Village can develop better so that the welfare of the community will increase
Peningkatan Kesadaran Sosial Pencegahan Penyebaran Covid-19 Melalui Pelatihan Apresiasi dan Menulis Cerpen Bertema Pandemi Covid-19 di FTBM Kab. Karawang
Pada masa pandemi Covid-19, masih banyak masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan suatu media yang dapat menumbuhkan empati masyarakat terhadap kasus Covid-19, salah satunya yaitu melalui karya sastra. Sastra dapat membawa perubahan terhadap kesadaran sosial bagi masyarakat, salah satunya memberikan penyadaran, bahwa seseorang tidak bisa bertindak egois memikirkan keselamatannya sendiri. Peneliti mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat berupa pelatihan apresiasi dan menulis cerpen bertema pandemi Covid-19 melalui pelatihan apresiasi dan menulis cerpen sebagai salah satu karya sastra. Dalam hal ini, peneliti bermitra dengan FTBM Kab. Karawang dan peserta pelatihan berasal dari relawan FTBM di Kab. Karawang. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring dan daring. Pada kegiatan pelatihan apresiasi dan menulis kerangka cerpen dilaksanakan secara luring di Kampung Budaya, Karawang. Hal ini dilakukan karena terdapat relawan FTBM yang masih belum memahami cara mengapresiasi karya sastra. Kemudian kegiatan dilanjutkan melalui konsultasi dan revisi dilaksanakan secara daring melalui media Group Chat Whatsapp. Hasil dari pelatihan ini yaitu buku digital karya peserta tentang pandemi Covid-19
PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR DESA LARANGAN KABUPATEN SIDOARJO DALAM MENYUSUN PERATURAN DI DESA
Desa mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus otonominya sendiri. Salah satu kewenangannya adalah pembentuk peraturan di Desa. Dalam pembentukan peraturan di Desa wajib mempedomani Permendagri 111. Kepala Desa dan BPD sebagai salah satu elemen aparatur desa mempunyai kewenangan untuk menyusun peraturan di Desa sehingga harus mengetahui dan memahami Permendagri 111. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Aparatur Desa Larangan terkait teknis dan prosedur penyusunan peraturan di Desa sesuai Permendagri 111. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan cara sosialisasi melalui ceramah, dialog dan diskusi. Adapun sasaran kegiatan ini adalah seluruh Aparatur Desa Larangan Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan ini sukses dilaksanakan dibuktikan dengan memperoleh respon positif dari peserta. Selama ini Aparatur Desa Larangan belum sepenuhnya mempedomani Permendagri 111 dalam penyusunan peraturan di Desa sebab belum maksimalnya proses penyebarluasan sehingga masyarakat tidak dapat memberikan masukan dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam penyusunan peraturan di Desa
Re-Packaging, E-Commerce, UMKM PENINGKATAN OMSET MELALUI RE-PACKAGING DAN E-COMMERCE PADA UMKM SUPER FRESH DESA RANDUPITU
UMKM Super Fresh di Desa Randupitu menghadapi tantangan dalam meningkatkan omset usahanya, termasuk kurangnya diferensiasi produk, distribusi yang terbatas, dan minimnya kehadiran online. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi yang efektif dalam meningkatkan omset usaha UMKM Super Fresh melalui re-packaging produk dan penjualan e-commerce. Metode penelitian yang digunakan meliputi studi literatur, survei, analisis data, dan pengembangan produk. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi re-packaging berhasil meningkatkan daya tarik produk, sementara penjualan e-commerce memperluas jangkauan pasar secara online. Terlihat tren kenaikan omset usaha yang stabil dari bulan ke bulan, mencerminkan keberhasilan strategi yang diterapkan. Kesimpulannya, strategi ini membantu UMKM Super Fresh mencapai pertumbuhan yang signifikan. Rekomendasi termasuk terus meningkatkan inovasi produk, mengoptimalkan penggunaan platform e-commerce, dan memperkuat kolaborasi dan jaringan dengan pihak terkait.
Kata kunci: UMKM, Super Fresh, re-packaging, penjualan e-commerce, omset usaha