1,556 research outputs found
Long term changes in reflectivity and large scale motions in the atmosphere of Jupiter and Saturn
An observational study was made that used a CCD camera and multicolor filters with a committed f/40 60 cm telescope to image the temporal changes in Jupiter's and Saturn's atmospheres. The intent was to maintain a continuous data base to assist in relating the Voyager data with that of Galileo and Cassini
Long-term changes in reflectivity and large scale motions in the atmosphere of Jupiter and Saturn
A systematic photographic program, utilizing broad-band UV, blue, green, red and near IR pass-bands were carried out at the 60 cm. Tortugas Mountain Telescope. This is part of an ongoing program that spans two Jovian years (25 yrs). The purpose of this program is to provide an ongoing database to characterize high resolution data from spacecraft and earth-orbiting observatories. The standard observing program was maintained and support was given to other investigators who are carrying out complementary observing programs. The general aspect of the cloud decks were monitored, and reveal an interval that shows little variation in the general aspect of the clouddeck of Jupiter since 1981, when the North Temperature Belt darkened. A charge coupled device (CCD) camera was adapted for low cost operation, utilizing an IBM-AT clone for data acquisition. An RCA frame grabber was modified for encoding the archival images
Building literacy skills and transforming lives
Over 30 million adults in the U.S. can't read or write well enough to perform daily tasks. Read about successful approaches to building adult literacy skills.Education ; Community development
Pelatihan diversifikasi produk olahan samping udang Vanname bagi kelompok masyarakat di Desa Libureng, Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru
Komoditas udang eksport di Indonesia pada umumnya dalam bentuk udang beku yang tanpa kepala dan tanpa kulit, sehingga dari hasil industri pengolahan udang tersebut dapat menghasilkan limbah yang banyak. Kegiatan tersebut menjadi salah satu masalah di kalangan industri juga kepada supplier dalam hal ini masyarakat di Kabupaten Barru yang menjual udangnya dalam bentuk udang tanpa kepala dan Udang tanpa kulit. Tujuan pengabdian pada masyarakat di Kabupaten Barru adalah memanfaatkan limbah udang dalam bentuk olahan samping dari udang dengan mengolahnya menjadi petis dan kerupuk, metode yang dilakukan adalah dalam bentuk penyuluhan dan demonstrasi. Hasil pengabdian memberikan antusias kepada masyarakat dalam menangani dan mengolah limbah udang dan akan dijadikan alternatif dalam berwirausaha dalam bentuk petis dan kerupuk berbasis limbah kepala udang
Inovasi pembuatan fruit leather buah jeruk pamelo (Citrus maxima) dengan penambahan kulit buah naga
Fruit leather merupakan produk makanan hasil olahan puree buah yang dikeringkan dalam oven. Pemberian nama “leather” dikarenakan ketika puree buah dikeringkan, maka dihasilkan produk yang mengkilap dan memiliki tekstur seperti kulit. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan perbandingan terbaik jeruk pamelo (Citrus maxima) dengan penambahan kulit buah naga. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan perlakuan penambahan jeruk pamelo dan kulit buah naga dengan 4 taraf perbandingan konsentrasi yaitu A1 ( 85% : 15%), A2 (65% : 35% ), A3 (45% : 55%), dan A4 ( 25% : 75%). Parameter pengujian yaitu kadar air, vitamin C, dan uji organoleptik yang meliputi tingkat tekstur, warna, aroma, dan rasa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi penggunaan jeruk pamelo dan kulit buah naga yang terbaik pada pembuatan fruit leather pada penelitian ini adalah 25% jeruk pamelo dan 75% kulit buah naga. Kadar air dan vitamin C fruit leather yang dihasilkan dengan menggunakan proporsi tersebut masing-masing adalah 14, 65% dan 47,17%. Fruit leather yang dibuat menggunakan bahan 25% jeruk pamelo dan 75% kulit buah naga memiliki karakteristik organoleptik meliputi tekstur cukup plastis, warna merah kekuningan, aroma cukup khas jeruk pamelo, dan citarasa cukup terasa jeruk pamelo
Modifikasi Chao Belut Sawah (Monopterus albus) sebagai Pangan Fungsional
Chao belut merupakan produk hasil fermentasi yang memanfaatkan penguraian senyawa dari bahan protein kompleks yang diubah menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim dari dalam tubuh ikan itu sendiri dan penambahan mikroorganisme (bakteri asam laktat) yang berlangsung dalam keadaan terkontrol atau diatur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kandungan kimia dan nilai organoleptik chao belut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan perbandingan jumlah ragi yang diberikan yaitu 0,5%, 1% dan 1,5% dengan waktu fermentasi 6 hari. Hasil uji organoleptik menunjukkan formula A2 dengan konsentrasi ragi 1% dengan waktu fermentasi 6 hari, yang ditentukan berdasarkan tingkat penerimaan panelis melalui uji hedonik yang memiliki nilai rata-rata yang tinggi yaitu 4 atau suka berdasarkan ujia hedonik yang meliputi warna, rasa, tekstur, dan aroma. Formulasi terbaik kadar air sebesar 53,82 %, protein sebesar 18,84 %, dan lemak sebesar 27,37%
ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MENGGAMBAR DAN MENGHITUNG JARAK PADA BENDA RUANG KELAS X1 SEMESTER 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) kesulitan-kesulitan
siswa dalam menyelesaikan soal Menggambar dan Menghitung Jarak pada Benda
Ruang dan mengelompokkan kesulitan-kesulitan tersebut, (2) menentukan
penyebab kesulitan siswa di setiap langkah penyelesaian soal, dan (3) menentukan
solusi bagi guru untuk mengatasi kesulitan tersebut.
Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif. Sumber datanya
adalah kata-kata atau tindakan dan dokumen. Teknik sampling, purposive
sampling (sampel diambil sesuai tujuan penelitian). Teknik pengumpulan data
menggunakan tes, observasi, wawancara, dan dokumen. Validitas data
menggunakan triangulasi. Sedangkan proses analisis datanya dimulai dari
penelaahan data, reduksi data, penyusunan satuan, kategorisasi, pemeriksaan
keabsahan data, penafsiran data, dan solusi pada guru.
Hasil penelitian ini antara lain : (1) ada 6 jenis kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal, yaitu (a) Kesulitan Menerapkan Konsep Jarak pada Benda
Ruang, (b) Kesulitan Membayangkan pada Benda Ruang, (c) Kesulitan
Menentukan Langkah yang akan Diambil, (d) Kesulitan Memahami Konsep, (e)
Kesulitan dalam Perhitungan, dan (f) Kesulitan dalam memahami bahasa soal. (2)
Penyebab kesulitan siswa ditinjau dari setiap langkah penyelesaian soal adalah (a)
pada langkah menggambar bangun ruang, kurang teliti memahami soal dan tidak
tahu konsep bidang empat beraturan, (b) pada langkah menentukan kedudukan
titik, garis, atau bidang dalam soal, tidak menguasai konsep tempat kedudukan,
menggambar limas segiempat beraturan dengan rusuk hampir berimpit, dan tidak
tahu caranya menentukan titik tengah alas bidang empat beraturan, (c) pada
langkah menentukan jarak, tidak tahu konsep jarak dua garis bersilangan, kurang
latihan soal terkait garis atau bidang yang menembus bangun ruang, pemahaman
membayangkan bangun ruangnya kurang terutama bidang empat beraturan, tidak menguasai konsep jarak atau salah konsep, tidak menguasai konsep irisan bidang,
menggambar beberapa soal dalam satu gambar, dan tidak menggambar jaraknya
tetapi langsung memakai rumus yang tidak tepat, (d) pada langkah menentukan
segitiga yang memuat jarak, tidak menguasai cara mencari panjang jarak, selain
phytagoras atau rumus, menentukan panjang proyeksi sebelum menentukan
panjang jarak, tidak dapat menentukan panjang garis di tengah-tengah rusuk
kubus dan terlalu terpaku pada apa yang diketahui sehingga jika panjang garis
tidak diketahui di soal, maka siswa tidak menggunakannya dalam perhitungan, (e)
pada langkah menganalisis segitiga yang memuat jarak, mengambil kesimpulan
sendiri terkait panjang sisi segitiga, tidak menganalisis segitiga yang dipilih secara
terpisah dari bangun ruang, menggambar segitiga yang dipilih secara terpisah
tetapi tidak sesuai dengan gambar segitiga di bangun ruang, tidak mengetahui
kalau tinggi segitiga tumpul adalah garis yang ditarik tegak lurus alas walaupun
pada perpanjangan alas, masih melihat siku-siku dari gambar bangun ruangnya,
tidak membayangkannya dalam ruang, (f) pada langkah menghitung panjang
jarak, tidak menguasai konsep perbandingan sisi pada segitiga dengan jarak dari
titik siku-siku ke sisi miring segitiga dan garis yang sejajar alas segitiga, tidak
memahami maksud dari rumus perbandingan luas segitiga, kurang menguasai
operasi hitung pembagian, penjumlahan, dan sifat distributif pada aljabar, tidak
memberi tanda kurung saat menghitung, tidak tahu langkah-langkah menarik akar
dan konsep akar pecahan. (3) Solusi yang diberikan pada guru adalah (a)
menggunakan Peta Konsep (b) menjelaskan materi tempat kedudukan dan
proyeksi sudah menyinggung jarak (c) mengecek materi prasyarat (d) menjelaskan
konsep jarak menggunakan konsep tegak lurus dan jarak terdekat (e)
menggunakan konsep kata kunci untuk langkah-langkah dua garis bersilangan (f)
menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dengan alat peraga (g)
teknik mencatat siswa, menggunakan gambar dan penjelasannya, (h) tidak
berlebihan menggunakan rumus (i) mengumpulkan PR sehari sebelum pelajaran,
dan ketika pengajaran berlangsung meminta siswa mengerjakan ke depan sambil
memberi penilaian
Pamphlet from Reta Gimple to her school children
A published pamphlet with several poems and printed as a gift from Reta Gimple to her students. The names of the students and the school board are also listed.https://scholars.fhsu.edu/tj_ks_territorial_docs/1043/thumbnail.jp
INOVASI SOSIAL PROGRAM CSR PEPELING CISANGKU DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN SOSIAL BERKELANJUTAN DI DESA MALASARI
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis inovasi sosial program CSR yang dilakukan oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor dalam pengelolaan program pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan (Pepeling) yang bekerjasama dengan Kelompok Model Kampung Konservasi (MKK) Cisangku. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan menggunakan data sekunder dan locus studi di kampung Cisangku, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Hasil penelitian pada artikel ini menunjukkan bahwa: 1) Program Inovasi sosial yang dikembangkan oleh PT ANTAM Tbk UBPE Pongkor berasal dari adanya permasalahan sosial, ekonomi dan lingkungan yang kompleks di Desa Malasari, 2) Intervensi PT ANTAM Tbk UBPE Pongkor dalam melaksanakan Program Pepeling Cisangku terletak pada level sistem, menggabungkan berbagai program seperti budidaya kopi, ikan nila dan domba, pembenihan, pembuatan pupuk, sampai dengan program eco edu wisata menghasilkan program turunan yang berkelanjutan, 3) Program CSR Pepeling Cisangku memberikan dampak sosial bagi terbukanya lapangan pekerjaan, peningkatan ekonomi, well-being dan perbaikan lingkungan bagi penerima manfaat dengan nilai SROI 3,34 sehingga mendorong pembangunan sosial berkelanjutan di Desa Malasari
- …