36 research outputs found

    Reducing the Need for Markman Determinations, 4 J. Marshall Rev. Intell. Prop. L. 53 (2004)

    Get PDF
    The uncertainty as to whether claim interpretation decisions will survive appeal is an ever growing concern as the Federal Circuit’s reversal rate of lower court claim interpretations averages fifty percent. At a minimum, uncertainty in claim construction prolongs patent infringement disputes. Moreover, the reality is that many times it is the uncertainty of a claim’s scope and meaning that leads to litigation in the first place. In order to alleviate this stress on patentees, competitors and the federal court system, most if not all questions regarding the scope and meaning of claim terms should be clarified by the applicant during patent prosecution. The applicant should be required to specifically define the claim terms either by referencing a specific dictionary definition(s) or providing alternative, synonymous wording. Although these are steps that would likely occur during a Markman or claim construction hearing, taking preemptive action during prosecution will reduce the complexity of such hearings—if not eliminate the need for them altogether—and will assure that the scope and meaning of claim terms are readily apparent from the moment the applicant applies for a patent

    EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI DALAM MEREDUKSI PERILAKU BULLYING TERHADAP PESERTA DIDIK KEBUTUHAN KHUSUS DI SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG

    Get PDF
    Bullying seringkali terjadi di dunia pendidikan, peserta didik merasa bahwa bullying merupakan hal biasa yang terjadi di lingkungan sekolah. Pada umumnya perilaku bullying di alami peserta didik normal, namun di sekolah inklusi peserta didik berkebutuhan khusus sangat rentan terhadap perilaku bullying. Kebiasan sederha yang dilakukan peserta didik seperti; memanggil dengan julukan, mengejek, menyindir, menjegal, dsb. Peserta didik tidak menyadari bahwa kebiasaan seperti itu termaksud dalam perilaku bullying, minimnya informasi bullying yang diberikan sekolah terhadap peserta didik, membuat ketidak pahaman peserta didik dalam berperilaku dan berbicara. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah layanan informasi bullying sebagai layanan bimbingan dan konseling efektif dalam menurunkan perilaku bullying peserta didik SMA Negeri 14 Bandar Lampung. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Quasi Eksperimen dengan desain penelitian Non-equivalent Control Group Design. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA Negeri 14 Bandar Lampung, yaitu kelas XI IPA 5(yang di dalamnya terdapat 2 peserta didik berkebutuhan khusus) dan peserta didik kelas XI IPS 1(yang didalamnya terdapat 1 peserta didik berkebutuhan khusus) yang berjumpa 48 peserta didik, yang kemudian diberikan angket perilaku bullying yang telah diuji validitas. Sebagian besar peserta didik berapa pada kategori rendah, beberapa siswa berada pada kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat penurunan perilaku bullying peserta didik setelah melakukan layanan bimbingan konseling dengan layanan informasi bullying dengan diperoleh (df) 46 kemudian dibandingkan dengan ttabel 0,05 = 2,013 maka thitung ≤ ttabel (-1.017 ≤ 2,013). Jadi dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan konseling dengan layanan informasi bullying dapat menurunkan perilaku bullying peserta didik SMA Negeri 14 Bandar Lampung. Kata Kunci: Layanan Informasi, layanan bimbingan dan konseling, Perilaku bullyin

    Hubungan antara Rasa Rendah Diri dengan Intensitas Penggunaan Jejaring Sosial Siswa serta Implikasinya dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al-Izhar Pekanbaru

    Get PDF
    ABSTRAK Resis Yunita, (2023): Hubungan antara Rasa Rendah Diri dengan Intensitas Penggunaan Jejaring Sosial Siswa serta Implikasinya dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al-Izhar Pekanbaru Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana rasa rendah diri, intensitas jejaring sosial dan bagaimana hubungan keduanya, serta bagaimana pelayanan Bimbingan dan Konselingnya. Jenis penelitian ini kuantitatif deskriptif dengan pendekatan korelasi. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al-Izhar Pekanbaru. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII dan IX yang berjumlah 100 siswa. Pengambilan sampel penelitian ini adalah non probability sampling, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan bantuan software SPSS versi 25.0, lalu menggunakan rumus (r) Pearson Correlation Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan koefesien korelasi (r = 0,339; Sig. = 0,001 < 0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya terdapat hubungan yang signifikan. Penelitian ini mengimplikasikan layanan konseling kelompok untuk mereduksi rasa rendah diri. Kata Kunci: Rendah Diri, Jejaring Sosial, Bimbingan dan Konselin

    Effects of monocular enucleation in the visual cortex of the rat

    No full text
    Thesis (B.S.) in Psychology--University of Illinois at Urbana-Champaign, 1982.Bibliography: leaves 26-29.Microfiche of typescript. [Urbana, Ill.] : Photographic Services, University of Illinois, U of I Library, [1982]. 2 microfiches (43 frames) : negative ; 11 x 15 cm

    Conclusion and Epilogue

    No full text
    corecore