National Culture Influences in Cross-Cultural Software Development Teams: an analysis of social networks

Team dynamics and ingroup behaviour are critical factors in software development projects. In Western organisations, software development cultures promote rational values to be pursued at industry, development, and team levels of analysis. While Western values dominate the culture of software teams, increased globalisation has led to more IS being developed by teams with a cross-cultural make-up. In this paper, propositions regarding the interactions of software teams comprising members from Western and Chinese cultures are developed. These propositions highlight potential conflicts that may arise within cross- cultural development teams. A social network analysis of a small software development team is presented in order to investigate these propositions

Knowledge Management Strategies: developing an activity-based approach

In practice, the implementation of knowledge management strategies may be driven by alternative orientations. This paper examines the relationship between the orientations that drive the implementation of KM strategies and the distinct knowledge management activities themselves. An alternative approach to the development of knowledge management strategies that uses an appropriate combination of knowledge management drivers is proposed and a preliminary analysis of practitioners who have implemented knowledge management initiatives is presented as the basis for further research

PEMANFAATAN SISTEM PENYIMPANAN ENERGI PANAS FLUIDA UNTUK MENGURANGI FLUKTUASI TEGANGAN KELUARAN TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBER ENERGI PANAS FLUIDA

ABSTRAK Peningkatan pemakaian energi listrik disebabkan oleh pesatnya pembangunan dibidang tegnologi dan industri. Sementara itu, semakin berkurangnya sumber daya energi fosil seperti minyak bumi, maka perlu mencari sumber daya energi alternatif lain. Salah satu sumber daya energi alternatif lain yaitu pembangkit listrik terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga panas matahari dengan menggunakan modul termoelektrik. Namun penggunaan modul termoelektrik masih mengalami kekurangan dari segi pengoptimalan sumber panas matahari yang berfluktuasi, sehingga tegangan keluaran termoelektrik ikut berfluktuasi. Namun hal ini dapat diatasi dengan sistem penyimpanan energi panas fluida. Dimana sumber energi panas matahari yang berfluktuasi bisa dipindahkan sumber energi panasnya ke fluida dan panas fluida akan dikontrol menjadi stabil dimedia penyimpanan energi panas fluida. Pada percobaan yang dilakukan dengan sistem media penyimpanan panas mampu menstabilkan nilai tegangan keluaranya saat sumber energi panas diberikan berfluktuasi, dimana perubahan tegangan setiap detiknya sebesar 2,6 x 10-4 V/S. Sedangkan dengan sistem tanpa media penyimpanan energi panas fluida nilai tegangan keluaran termoelektrik juga ikut berfluktuasi sesuai, dengan perubahan tegangan setiap detiknya sebesar 6,88 x 10-3 V/S. Kata Kunci : energi panas,minyak goreng, termoelektrik TEG SP1848-27145, penyimpanan pana

DAMPAK WISATA PETUALANGAN DI AIR TERJUN KEDUNG KAYANG TERHADAP AKTIVASI EMOSI WISATAWAN DALAM SENSORY TOURISM

Wisata petualangan telah menjadi bagian penting dari industri pariwisata dengan menawarkan pengalaman multisensori yang dapat memengaruhi aktivasi emosi wisatawan.Studi ini bertujuan untuk menganalisis dampak wisata petualangan di Air Terjun Kedung Kayang terhadap aktivasi emosi wisatawan serta mengidentifikasi faktor sensorik yang paling dominan dalam membentuk pengalaman emosional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei, melibatkan 107 responden yang dipilih melalui purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mengukur pengalaman sensorik, aktivasi emosi, dan kepuasan wisatawan dengan skala Likert 5 poin. Analisis data dilakukan menggunakan Teknik statistik deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, serta analisis regresi linier berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman sensorik secara signifikan memengaruhi aktivasi emosi wisatawan, yang pada akhirnya berdampak pada kepuasan mereka. Aktivasi emosi ditemukan sebagai mediator yang lebih dominan dibandingkan pengalaman sensorik langsung dalam membentuk kepuasan wisatawan. Elemen sensorik yang paling berpengaruh terhadap aktivasi emosi adalah suara air terjun dan sensasi fisik selama trekking. Temuan ini mendukung teori sensory tourism dan memberikan implikasi bagi pengelola destinasi wisata untuk lebih menekankan pengalaman multisensori dalam pengembangan strategi pemasaran dan perancangan pengalaman wisata berbasis emosional. Studi ini juga merekomendasikan pengembangan fasilitas yang dapat meningkatkan pengalaman wisata berbasis sensorik tanpa mengurangi esensi petualangan

Reaktionen eines Iminophosphoranylidencarbenoids

Interessante Abfangprodukte mit Phosphanen und Chlortrimethylsilan bildet das neuartige intermediär gebildete Phosphoranylidencarbenoid 1: Mit PPh3 entsteht das Phosphoniomethanid 2, mit PMe3 das Dihydrodiphosphet 3 und mit ClSiMe3 bildet sich das Imino(methylen)phosphoran 4. R = 2,4,6-tBu3C6H2, R′ = Ph, Me

Theorising Organisational Learning and the Impact of Information Systems: Talcott Parsons, Anthony Giddens and Niklas Luhmann

The concept of organisational learning has been approached from various perspectives and the consequent fragmentation in the literature has been criticized due to the lack of understanding in the social nature of knowledge work. In this paper it is contended that the current approach to the design of information systems with respect to organisational learning is somewhat limited and that social aspects of the nature of organisational learning and organisational knowledge are not explicitly considered. By reviewing three alternative approaches to understanding social organisation, this paper argues that a synthesis of these different orientations can provide a basis for information systems design that is more encompassing of the social nature of organisational learning and organisational knowledge

Mapping the Knowledge Environment – Processes, Social Networks and Knowledge

Deciding on a strategy for knowledge management initiatives requires a detailed understanding of the knowledge environment of the organisation. Knowledge maps can provide a picture of what currently exists but must include what happens in the informal social networks. This research in progress describes the development of a methodology to elicit processes, social networks and knowledge types (codified, common, social and embedded) as a preliminary to any research or consulting project