7 research outputs found

    Implementasi Metode Pembelajaran Eksperimen untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Mahasiswa PGSD

    Get PDF
    Permasalahan pembelajaran mata kuliah konsep dasar 1 pada mahasiswa program studi PGSD Universitas Negeri Manado menunjukkan keterampilan proses sains mahasiswa kurang baik. Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang harus dimiliki seorang ilmuwan Penelitian ini bertujuan penerapan metodde eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses sains mahasiswa program studi PGSD Universitas Negeri Manado pada matakuliah konsep dasar sainis 1. Metode penelitian menggunakan penelitia tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif deskriftif, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan. Analisis data penelitian menggunakan model interaktif Miles dan Hibermen, uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Hasil observasi dan dokumen tasi keterampilan proses sain mahasiswa diterapkan metode eksperimen meningkat dari prasiklus kurang baik menjadi baik. Penerapan metode pembelajaran ekperimen dapat meningkatkan keterampilan proses sains mhasiswa PGSD Universitas Negeri manado pada mata kuliah konsep dasar sains 1

    Pembelajaran Berbasis Saintifik Terhadap Sikap Berpikir Ilmiah Mahasiswa Program Studi PGSD Universitas Negeri Manado

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran berbasis saintifik dan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran saintifik terhadap sikap berpikir ilmiah mahasiswa. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis penelitian eksperimen, desain penelitian menggunakan one group pretest-postestn, subjek penelitian adalah mahasiswa program studi PGSD semester II kelas C yang menempuh mata kuliah konsep dasar sains 1, teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, sedangkan analisis data menggunakan uji t. Hasil penerapan pembelajaran berbasis saintifik sebesar 95,2%, hal tersebut menunjukkan penerapan pembelajaran saintifik berjalan sangat baik. Hasil penerapan pembelajaran berbasis saintifik terhadap sikap berpikir siswa menunjukkan thitung sebesar 18,45, hal tersebut menunjukkan thitung lebih besar dari ttabel. Penerapan pembelajaran saintifik berjalan sangat baik dan sedangkan penerapan pembelajaran saintifik menunjukkan ada pengaruh terhadap sikap berpikir ilmiah mahasiswa program studi PGSD di Universitas Negeri Manado

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI RANGKA MANUSIA KELAS IV SD GMIM 2 KARONDORAN KECAMATAN RANOWULU KOTA BITUNG

    Get PDF
    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTIONUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI RANGKA MANUSIA KELAS IV SD GMIM 2 KARONDORANKECAMATAN RANOWULU KOTA BITUNG Yusak Ratunguri1) dan Thalip Jane1)1)Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan dasar Universitas Negeri Manado Email : [email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran Explicit Instruction untuk meningkatkan hasil belajar sains pada materi rangka manusia kelas IV SD. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc.Taggart (Aqib Zainal:2006), yaitu bentuk penelitian praktis yang dilaksanakan oleh guru untuk menemukan solusi dari permasalahan yang timbul di kelasnya agar dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran di kelas. Penelitian dimulai dari perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan bagi guru dan siswa dalam aktivitas pembelajaran dan tes hasil belajar. Model Pembelajaran Explicit Instruction adalah pembelajaran langsung yang dirancang khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif  yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Explicit Instruction dapat meningkatkan hasil belajar sains kelas IV SD GMIM 2 Karondoran pada pelajaran Sains dengan materi rangka manusia. Hal ini ditunjukkan dengan data hasil belajar siswa pada siklus I adalah 60% dan siklus II adalah 86,67%.               Kata kunci : model pebelajaran Explicit Instruction, sains, hasil belajar Abstract The purpose of this action research is to determine how much influence the application of Explicit Instruction learning model to improve science learning outcomes in human skeletal material fourth grade. This study consisted of two cycles. This type of research is a classroom action research by Kemmis and Mc.Taggart (Aqib Zainal: 2006), is a form of practical research conducted by the teacher to find solutions to problems that arise in class in order to improve the processes and outcomes of learning in the classroom. The study starts from the planning (planning), implementation (action), observation (observation), and reflection (reflection). Collecting data using observation sheets for teachers and students in learning activities and achievement test. xplicit Instruction Learning Model is a direct instruction specifically designed to develop students' learning of procedural knowledge and declarative knowledge that can be taught with the pattern step by step. The results showed that the application of Explicit Instruction learning model can improve learning outcomes fourth grade science GMIM 2 Karondoran in Science lessons with human skeletal material. This is shown by the data of student learning outcomes in the first cycle is 60% and the second cycle was 86.67%. Keywords: Explicit Instruction models, science, learning outcome

    Peran Guru Sebagai Motivator Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru sebagai motivasi dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SD GMIM Waylan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, peran motivasi guru dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas IV di SD GMM Waylan dilakukan dengan berbagai cara, seperti ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan. menciptakan persaingan atau kompetisi dengan memberikan pertanyaan rebutasn, mengadakan evaluasi/tes dengan memberikan soal-soal untuk mengetahui sejau mana pembelajaran diserap oleh siswa memberi nilai dalam bentuk angka, nilai diperoleh siswa bervariasi ada yang 80 dan 90, memberikan pujian dengan kata-kata sanjungan yang menyemangati hati siswa, memberikan hukuman seperti berdiri di depan kelas dengan tujuan memberikan efek jera, membentuk kebiasaan belajar yang baik dengan mencatat kembali materi, membaca kembali materi yang sudah dicatat dan memberikan tugas, membantu kesulitan belajar siswa dengan melakukan pendekatan secara personal kepada siswa, memberitahukan hasil belajar dengan mengumumkan hasil yang diperoleh siswa secara lisan juga tulisan, dan memberikan hadiah dengna memberikan sebuah buku tulis

    Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas IV SD GMIM 2 Woloan

    Get PDF
    Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang sifat-sifat cahaya melalui penerapan model Group Investigation siswa kelas IV SD GMIM 2 Woloan. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas oleh Kemmis dan Mc. Taggart meliputi empat tahap yaitu : 1. Perencanaan, 2. Tindakan, 3. Observasi, 4. Refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi yaitu mengamati siswa yang sedang belajar dengan menggunakan lembar observasi dan tes tertulis dilakukan untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa mengenai pelajaran yang diberikan. Teknik analisis data menggunakan Rumus KB= Hasil penelitian diperoleh pada siklus I= 62% dan siklus II = 86%. Dari hasil penelitiaan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPA dan membantu siswa lebih aktif bekerjasama dalam kelompok, khususnya siswa kelas IV SD GMIM 2 Woloan

    Peran Guru Sebagai Motivator Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas IV SD Gmim Wailan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Guru Sebagai Motivator dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas IV SD GMIM Wailan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulan bahwa peran guru sebagai motivator dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SD GMIM Wailan sudah baik yaitu dengan cara: 1) Menggunakan metode yang bervariasi, seperti ceramah, diskusi, tanya jawab dan juga penugasan 2) Menciptakan persaingan atau kompetisi, dengan memberikan pertanyaan rebutan 3) Mengadakan evaluasi/tes, dengan memberikan soal-soal untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran diserap oleh siswa 4) Memberi nilai dalam bentuk angka, nilai yang diperoleh siswa bervariasi ada yang 80 dan 90 5) Memberikan pujian, dengan kata-kata sanjungan yang menyemangati hati siswa 6) Memberikan hukuman, seperti berdiri di depan kelas dengan tujuan memberikan efek jera 7) Membentuk kebiasaan belajar yang baik, dengan mencatat kembali materi, membaca kembali yang sudah di catat, dan memberikan tugas 8) Membantu kesulitan belajar siswa, dengan melakukan pendekatan secara personal kepada siswa 9) Memberitahukan hasil belajar, dengan mengumumkan hasil yang diperoleh siswa secara lisan juga tulisan 10) Memberikan hadiah, dengan memberikan sebuah buku tulis

    Penggunaan Model Talking Stick untuk Memastikan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas Sekolah Dasar

    No full text
    Melalui pemantauan dikelas VI SD GMIM 34 Manado menunjukkan bahwa hasil belajar yang dicapai siswa pada kelas bahasa Indonesia khususnya pada kelas keterampilan Berbicara belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VI SD GMIM 34 Manado dengan menggunakan model pembelajaran Talking Sticks Batasan peneltian ini dibatasi pada Talking Stick mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas VI SD GMIM 34 Manado. Metode yang digunakan adalah peneltian tindakan kelas (PTK) terdiri dari empat langkah: observasi, perencanaan, aksi/tindakan dan refleksi, dengan dua siklus. Hasil penelitian menyatakan bahwa data hasil belajar siswa, terdapat perbedaan antara kedua kelompok yaitu siklus pertama hanya mencapai 66%, sedangkan siklus kedua mencapai 94% dengan penggunaan model pembelajaran Talking Stick menjadikan siswa tidak merasa bosan, siswa menjadi lebih terlibat aktif, kreatif, dan fokus selama kelas khususnya dikelas bahasa Indonesia kelas VI GMIM 34 Manado. Disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VI SD GMIM 34 Manado
    corecore