22 research outputs found
Pendekatan Perencanaan Perkotaan Dalam Konteks Kesehatan Perkotaan
Urban planning potentially has a close relationship with the the study of urban health. But the relationship between these two major relatively new concern for urban planners and urban health experts. During the 19th century, the relationship between the city as a subject of planning, urban design, governance and health problems such as infectious diseases, malnutrition, housing conditions and workplace as well as the mental health is seen clearly. The attention currently focused to the urban planning that emphasized on urban health as well as the urban health that focus on the wellbeing of the urban population. In this article will describe primaries approaches and strategies of urban planning againts urban problems that highlight the main conceptual ideas which are relevant to urban healthUrban planning potentially has a close relationship with the the study of urban health. But the relationship between these two major relatively new concern for urban planners and urban health experts. During the 19th century, the relationship between the city as a subject of planning, urban design, governance and health problems such as infectious diseases, malnutrition, housing conditions and workplace as well as the mental health is seen clearly. The attention currently focused to the urban planning that emphasized on urban health as well as the urban health that focus on the wellbeing of the urban population. In this article will describe primaries approaches and strategies of urban planning againts urban problems that highlight the main conceptual ideas which are relevant to urban healt
Gambaran Persepsi Lansia Terhadap Kualitas Huniannya dan Hubungannya Dengan Kesehatan Psikososial
Salah satu masalah yang dihadapi oleh pemerintah adalah meningkatnya angka lansia terlantar dari tahun ke tahun. Pemerintah dengan program Panti Werdha merupakan salah satu alternatif solusi bagi isu lansia terlantar. Akan tetapi terbatasnya jumlah dan daya tampung panti ditambah dengan kondisi bangunan fisiknya yang belum dirancang sesuai dengan kebutuhan lansia disinyalir akan memicu dampak negatif bagi kesehatan para lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang persepsi lansia akan kualitas huniannya dan hubungannya dengan kondisi kesehatan psikososial para lansia. Penelitian dilaksanakan di PSTW Budi Sejahtera dengan 65 orang penghuninya yang telah memenuhi kriteria inklusi sebagai responden penelitian. Uji korelasi Spearman digunakan untuk menganalis data. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 53.8% responden berpendapat kualitas hunian mereka dalam kategori kurang baik, dengan 36.9% menilai kurang untuk kondisi drainase , 30.8% responden berpendapat kondisi akses ke hunian dalam kondisi yang kurang baik dan 27.7% responden merasa kurang nyaman dengan kondisi kloset yang ada saat ini. Korelasi positif antara persepsi kualitas hunian dengan kondisi kesehatan psikososial lansia juga muncul dan dikategorikan ke dalam hubungan sedang. Kesimpulan: kualitas hunian bukanlah menjadi faktor utama yang berhubungan dengan kondisi kesehatan psikososial lansia, akan tetapi diperlukan perhatian yang spesifik dalam merancang sebuah hunian bagi kelompok usia lanjut agar hunian itu sendiri mampu mengakomodir kebutuhan sosial dan aktifitas fisik lansia secara optimal, sehingga pada akhirnya mampu mempertahankan bahkan meningkatkan derajat kesehatan para penghuninya
Perubahan Spasial Wilayah Permukiman Muslim Sekumpul Terkait Aktivitas Dakwah KH Muhammad Zaini Abdul Ghani
Ulama have taken an important role in the people of South Kalimantan, not only in terms of social cohesion but also in the forerunner of Muslim settlements. Taking the case in Sekumpul Martapura, This study tries to identify the development pattern of the Sekumpul settlement delineation due to KH Muhammad Zaini Abdul Ghani's da'wah activities, and identification of changes in the function of the area. The settlement delineation spatial-sprawl obtained by Google Earth and Geospatial Information Agency and supported by structured interviews with key informants using a snowball sampling technique. The results showed the expression of spatial delineation development in the Sekumpul area run naturally and adapted what looks like an octopus pattern with the road network as its dominant factor. In the 1980s until recently the Sekumpul area has experienced three times changes in its function, from the center of propagation, residential, into economic functions with its religious tourism concept. There were no specific guidelines found in the da'wah material regarding the technical aspects of spatial development. One important message conveyed by KH Muhammad Zaini Abdul Ghani was to uphold the rights of guests. This concept was then very tightly held by the residents of Sekumpul, which impacted on the maximum provision of facilities and infrastructure for the pilgrims.Peran ulama sangat besar bagi masyarakat Kalimantan Selatan, tak hanya dalam aspek tatanan sosial kemasyarakatan tetapi juga dalam pembentukan cikal bakal permukiman Muslim. Penelitian ini mencoba mengidentifikasi pola perkembangan permukiman Sekumpul akibat aktivitas syiar KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, serta identifikasi perubahan fungsi kawasannya berikut penerapan konsep Islam dalam penataan wilayah Sekumpul. Gambaran perkembangan deliniasi kawasan didapatkan melalui bantuan Google Earth dan Badan Informasi Geospasial Republik Indonesia, didukung dengan wawancara terstruktur terhadap narasumber kunci dengan menggunakan teknik snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan ekspresi perkembangan deliniasi spasial di kawasan Sekumpul berjalan natural dan mengadaptasi pola gurita dengan unsur jaringan jalan sebagai faktor dominannya. Dalam periode tahun 1990-an hingga saat ini kawasan Sekumpul telah tiga kali mengalami perubahan fungsi kawasan mulai dari fungsi pusat dakwah, fungsi hunian hingga fungsi ekonomi dengan konsep Religious tourismnya. Tidak ditemukan panduan spesifik terkait teknis pengembangan wilayah dalam materi kajian Majelis Arraudah, hanya pesan penting yang disampaikan oleh KH Muhammad Zaini Abdul Ghani adalah untuk memuliakan tamu. Konsep inilah yang menjadi pegangan warga Sekumpul Martapura dalam mengembangkan sarana fasilitas dan infrastruktur kawasan permukimanny
¬Predicting the Sick Building Syndrome (SBS) Incidence Among Pharmacist Assistant in Banjarmasin South Kalimantan
Latar belakang: Banjarmasin memiliki jumlah apotek terbanyak di wilayah Kalimantan Selatan. Salahsatu jenis pekerjaan yang ada di apotek adalah asisten apoteker. Dengan tipikal pekerjaan asisten apoteker yang indoor dan memiliki resiko yang tinggi terhadap paparan zat kimia, asisten apoteker cenderung mengalami kejadian Sick Building Syndrom. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor determinan yang paling berpengaruh terhadap kejadian SBS pada asisten apoteker yang bekerja di apotek wilayah kerja Kota Banjarmasin Metode: Penelitian ini merupakan penelitian crosssectional dengan metode observasional analitik. Lokasi penelitian dilakukan pada 13 lokasi apotek yang berada di wilayah kerja Kota Banjarmasin dengan 73 orang asisten apoteker yang memenuhi kriteria inklusi sebagai respondennya. Variabel bebas dari penelitian ini adalah variabel karakteristik responden dengan sub variabel jenis kelamin, usia, kondisi psikososial dan masa kerja, variabel aspek perilaku dengan sub variabel pengetahuan, sikap dan praktik asisten apoteker terhadap SBS, serta variabel faktor lingkungan pekerja meliputi kepadatan ruang, suhu, kelembaban, kecepatan aliran udara serta pencahayaan ruangan, sedangkan kejadian SBS menjadi variabel terikat. Hasil : Sebanyak 29 responden (39.7%) responden mengalami kejadian SBS dengan sebesar 68.3% kejadian SBS dipengaruhi oleh faktor psikososial responden (OR 26,479), masa kerja (OR 9,882), tindakan yang memicu SBS oleh responden (OR 13,859) serta kondisi pencahayaan yang tidak sesuai standar (OR 8,912). Kesimpulan : Untuk mengurangi angka kejadian SBS pada asisten apoteker maka diharapkan para pihak pengelola apotek di wilayah kerja kota Banjarmasin dapat melakukan pendekatan personal untuk mengurangi resiko paparan stress, melakukan pengaturan jam kerja untuk mengurangi keterpaparan dalam jangka waktu yang berlebihan, menerapkan pengaturan pencahayaan sesuai standar serta menyediakan waktu dan tempat terbuka bagi pekerjanya untuk beristirahat
Perancangan Kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) dengan Pendekatan Eco Tech di Sidoarjo
Dalam 5 tahun mendatang tempat pembuangan akhir Jabon akan penuh jika tidak dilakukan treatment. berdasarkan perhitungan loud count analysis kenaikan input sampah 2% pertahunnya. Ini berdampak buruk karena menimbulkan pencemaran bau, tanah dan air disekitar. Timbulan sampah di saat ini hingga 20 meter lebih, menyebabkan akumulasi gas methane yang mudah meledak. Disebabkan tidak adanya pemprosesan sampah yang masuk. Menanggapi isu tersebut, maka pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana membangun pembangkit listrik tenaga sampah. Dilengkapi wisata edukasi dan sanitary landfill untuk pemanenan gas methane. Pembangkit listrik rencananya akan menggunakan spesifikasi Gasification Power Plant dimana cocok diterapkan karena kesesuaian nilai kalor sampah dan mampu memproses semua jenis sampah campur. Pembangkit listrik ini bisa menggantikan sumber energi listrik Indonesia yang saat ini masih menggunakan batu bara yang tidak ramah lingkungan, juga sebagai upaya menggapai target Indonesia menjadi negara zero emisi karbon pada tahun 2050. Pendekatan Arsitektural yang dipakai menggunakan Eco-Tech Design dengan pemahaman konteks teknis mesin dan isu polusi eksisting site sangat dipertimbangkan sehingga dapat melahirkan desain yang menyesuaikan kebutuhan eksisting pengembangan masterplan dan potensi terbaik pemanfaatan site kawasan ini
IDENTIFIKASI BEST PRACTICE DESIGN BERDASAR HADITS SEBAGAI PANDUAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
Abstrak_ Kajian berbagai disiplin ilmu dari sudut pandang keislaman telah banyak dilakukan, termasuk dalam bidang ilmu Arsitektur. Berbagai pendapat tentang bentuk Arsitektur Islam pun banyak bermunculan, baik yang memandang Arsitektur Islam dari sudut pandang tipologi fisik, filosofi hingga kondisi sosiodemografi. Akan tetapi di era modern dan heterogen saat ini bagaimana sebuah produk arsitektural dapat dikategorikan sebagai Arsitektur Islam masihlah menjadi perdebatan. Ketidakhadiran sebuah acuan dalam menjustifikasi bentuk Arsitektur Islam menjadi tugas tersendiri bagi para Arsitek Muslim. Paper ini bertujuan untuk melakukan identifikasi awal berbagai best practice design berdasarkan Al Qur'an dan Hadits yang dapat dijadikan acuan dalam merancang lingkungan binaan. Akan tetapi identifikasi ini tidak ditujukan untuk menjadi standar mutlak , tetapi lebih sebagai alat yang berpengaruh kuat terhadap berbagai aspek konseptual dalam membantu proses penentuan prioritas dan juga dalam pengambilan keputusan dalam mendesain. Diperlukan sebuah kolaborasi multidisipliner untuk mewujudkan panduan perancangan Arsitektur Islam.Kata kunci : Best Practice; Panduan Perancangan; Arsitektur Islam  Abstract_ Various disciplinary studies from the Islamic point of view have been widely practiced, including in the field of architecture. Various opinions about the form of Islamic architecture was much emerging, both of which looked at Islamic architecture from the physical typology, philosophy to sociodemographic conditions point of views. However, in today's modern and heterogeneous era how an architectural product can be categorized as an Islamic architecture is still a debate.The absence of a reference in justifying the form of Islamic architecture becomes a challenge for Muslim architects. This paper intends to conduct an early identification against various best practices design based on the Qur'an and Hadith, that can be used as the built environment design references. However, this identification is not intended to be an absolute standard, but rather as a tool that strongly influences various conceptual aspects in helping the process of prioritizing and also in decision making in designing. It takes a multidisciplinary collaboration to realize the guidelines of Islamic Architecture design.Keywords : Best Practice; Design Guideline;, Islamic Architecture
Environmental Management Planning in Residential Area of RT 05 RW 05 Jemur Wonosari Sub-District, Surabaya City As Climate Change Adaptation
The residential area of Jemur Wonosari is one of the densely populated regions in Surabaya City. This condition is not always in line with adequate environmental management, resulting in several ecological problems. This research was conducted to plan environmental management in this area. The research method collected primary data through planning area observation, survey and interview, and secondary data about the description of region and literature. The initial survey result shows that fifty percent of residents used groundwater as the water source. Its area has, in fact, a communal wastewater treatment plant (WWTP), but is no longer in operation, which led the majority of residents (eighty-nine percent) to drain wastewater directly into the river. A total of ninety-four percent of residents disposed of solid waste without processing. The green area in this region has been less than ten percent. The result for clean water, are rainwater harvesting and bio pore. The communal WWTP is considered to be built under the existing road. The solid waste management in this area was processed through composting using takakura, bio pore, and reoperating waste bank. The concept of outdoor space optimization as the green area is divided into public and private space. Mitigation planning in the form of sanitation and green areas needs to be supported by all stakeholders to create a better and adapted environment against climate change
Penerapan Prinsip Islamic Garden pada Taman Kota di Surabaya
Taman sebagai ruang terbuka kota, dipercaya mampu memberikan kontribusi baik secara makro maupun mikro terhadap kualitas perkotaan dan penduduknya. Sebagai ajaran yang komprehensif, Islam pun telah mengatur panduan penataan lanskap dengan prinsip Islamic Garden. Penelitian ini bertujuan untuk mengobservasi bagaimana penerapan sembilan prinsip taman Islam dengan sejumlah parameter pada taman-taman kota di Surabaya, kota yang dikenal luas dengan keberadaan taman-taman kotanya. Dengan metode purposive sampling, ditentukan lima taman kota aktif pada lima wilayah kota Surabaya yang dijadikan objek pengamatan. Hasil observasi menunjukkan bahwa parameter urutan dan pola telah terpenuhi pada keseluruh lokasi amatan, khususnya terkait aspek keseimbangan besaran Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Terbuka Non-Hijau serta Bentukan geometri yang terdapat di hampir seluruh taman. Sedangkan Taman Bungkul dan Taman Flora menjadi taman kota yang paling banyak memenuhi penerapan parameter Islamic Garden di Kota Surabay
The Correlations Between Student’s HIV/AIDS Knowledge and Their Attitude toward PLWHA
HIV/AIDS has become a burden for health in with it sufferers has reached 39 million worldwide. Around 620 thousand PLWHA has been identified all over Indonesia, with Surabaya has been listed among the top five cities with the highest number of HIV / AIDS cases in Indonesia. This study was to determine the correlations between the HIV / AIDS knowledge with the Surabaya college student’s attitude towards PLWHA. This study was observational analytic research with cross-sectional approach. A proportional sampling chose as the research sampling technique, with 250 college students became the respondents. Data were collected from the results of filling out the online questionnaire. A Contingency Phi was used to perform a statistical test. The results indicated only 41.6% of respondents had a good knowledge level about HIV/AIDS, while 77% of the students have already shown a positive attitude towards PLWHA. Furthermore, it is known that there was a relationship between students' knowledge regarding HIV / AIDS and their attitude towards PLWHA with a p-value of 0,000. From these results, it is expected that there will be an HIV/AIDS socialization for college students to increase a more comprehensive knowledge about HIV/AIDS and PLWHA