1,455 research outputs found
Price Hikes, Economic Reforms and Causality in Money, Income and Prices: Evidence from Pakistan
This study extends the analysis of causality by Husain and Rashid (2008) by examining the shift in the variables due to the price hikes in Pakistan in the early 1970s. We investigate the causal relations between real money and real income, between nominal money and nominal income, and between nominal money and prices using the annual data set from 1959-60 to 2003-04. Moreover, we examine the stochastic properties of the variables used in the analysis, and take care of the shifts in the series due to price hikes and liberalisation measures through dummy variables. The results indicate significant shifts in the variables during the sample period. In this context, the shift that occurred due to price hikes in the early 1970s seems to be more important to be incorporated in the analysis. The study finds the active role of money as the leading variable in changing prices without any feedback. In the earlier studies on income the feedback mechanism of money is found missing perhaps because of overlooking the shift in the macro economic variables in the early 1970s.Money, Income, Prices, Price Hikes, Causal Relations, Pakistan
Leadership Management Of The Chairman Foundation Coordinating Education Unit Management
Problem: The governance of the education unit under the auspices of the foundation is not coordinated measurably in terms of milestones. Purpose: This paper provides direction for the leadership management strategy of the foundation’s chairman in coordinating the management of educational units. Methods: Collection of data and information using observation, direct interviews, the Delpy method, documentation, and physical artifacts. Inductive, process, and goal-oriented Result: the head of the foundation carries out a transformative leadership management strategy coordinating with the management strategy, and coordinating with the educational unit. The pattern of transformative leadership as a strategy for adapting a harmonious and productive democratic leadership model in mobilizing school principals and teachers to the demands of changes in the management information and technology-based education units, as well as student-oriented leadership strategy that emphasizes the quality of management of educational units under the foundation’s internal supervision, governance of quality-oriented foundations in educational units, developing the quality of teaching and educational staff resources, developing facilities and infrastructure, involving parent of students and benchmarking in educational unit at the same level
Pendidikan Non-Formal: Peranan Keluarga dalam Pembinaan Anak
Fakta yang terjadi bahwa anak lebih memilih bekerja membantu orang tuanya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika kehidupan anak dalam keluarga dan lingkungan, peran dan perilaku keluarga dalam memberikan pembinaan kepada anaknya yang putus sekolah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Untuk memperoleh data,peneliti menggunakan teknik pengumpulan data, wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga belum berperan banyak dalam pendidikan dan pembinaan anak. Orangtua atau wali cenderung melakukan pembiaran pada pendidikan anak, mereka kurang tegas untuk memperhatikan pendidikan anaknya; tidak menyuruh mereka ke sekolah. Peneliti juga menyimpulkan bahwa anak kurang tertarik untuk bersekolah diakibatkan oleh faktor ekonomi keluarga
Studi Tentang Tingkah Laku Pemimpin
Kepemimpinan baru dapat berjalan jika seorang pemimpin berusaha untuk mempengaruhi orang lain, baik lewat arahan, himbauan, saran, bimbingan, dan sebagainya. Gaya (perilaku) kepemimpinan yang mungkin ditampilkan merupakan hasil dari kombinasi perilaku tugas dan hubungan. Kombinasi tersebut menampilkan empat gaya: “ telling, selling, participating, delegating”. Orang-orang yang berada pada puncak pimpinan suatu organisasi seperti manajer, direktur, kepala dan sebagainya, memiliki kekuasaan power) dalam konteks mempengaruhi perilaku orang-orang yang secara struktural organisator berada di bawahnya. Sebagian pimpinan menggunakan kekuasaan dengan efektif, sehingga mampu menumbuhkan motivasi bawahan untuk bekerja dan melaksanakan tugas dengan lebih bai
Menyorot Perjamuan Kudus kepada Anak sebagai Inisiasi dari Lensa Sosial Budaya
Receiving Communion to children is a long conversation in some international churches. However, those conversations of about 100 years has not been finished yet in the context of the Protestant Churches in Indonesia. The reason for the delay is not only because this issue is a new discourse, but also the “concept” of worship in Indonesia is from and for adults only. Tracing of the ritual study in this paper brings the conversation of communion to children or paedocommunion to wider perspective. Paedocommunion is not only a matter of historical, biblical, or children's rights in worship, but also relates to the rite of initiation. Paedocommunion has to do with understanding one's initiation into adulthood. This initiation conversation does not only raise the issue of the rights of children who have been baptized and take communion in the Eucharist. In the perspective of anthropological and social initiation, paedocommunion begins with child baptism, and is related to catechism, confirmation, and the Holy Communion. The purpose of this paper is that the receiving communion to children should be investigated thoroughly as a sequence of initiation rites for ecclesiating someone. The closing of the paper is a discourse on integrating paedocommunion in initiation rites. AbstrakMenerimakan komuni kepada anak merupakan percakapan lama di beberapa gereja internasional. Namun, percakapan sekitar 100 tahun ini tak kunjung selesai dalam konteks Gereja-gereja Protestan di Indonesia. Penyebab keterlambatan itu bukan hanya karena isu ini merupakan wacana baru, tetapi juga “konsep” ibadah di Indonesia adalah dari dan untuk orang dewasa. Telusur studi ritus dalam makalah ini membawa percakapan komuni kepada anak atau paedocommunion kepada perspektif lain. Paedocommunion tidak hanya soal historisitas, biblis, atau hak anak dalam ibadah, tetapi juga kait mengait dengan ritus inisiasi. Paedocommunion harus disangkutkan dengan pemahaman inisiasi kedewasaan seseorang. Percakapan inisiasi ini tidak hanya mengangkat persoalan hak anak yang telah dibaptis dan mengambil komuni. Dalam perspektif inisiasi secara antropologis dan sosial, paedocommunion dimulai dari baptisan anak, dan kaitannya dengan katekisasi, sidi, dan bermuara pada perjamuan kudus. Tujuan makalah ini adalah bahwa menerimakan komuni kepada anak harus ditelisik secara menyeluruh sebagai urutan ritus inisiasi menggerejakan seseorang. Penutup makalah adalah wacana memadukan paedocommunion di dalam ritus inisiasi
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI PENDEKATAN BUZZ GROUP TERHADAP KETUNTASAN BELAJAR MAHASISWA JURUSAN FISIKA 2007 PADA MATERI PEMBIASAN CAHAYA MATAKULIAH FISDAS II
Upaya untuk meningkatkan keaktifan mahamahasiswa dalam kegiatan
belajar mengajar dapat dilakukan dengan menggunakan suatu metode pembelajaran
yang tepat untuk suatu materi pembelajaran. Pembelajaran diskusi merupakan model
yang dapat mengembangkan keterampilan komunikasi dan proses interaksi antar
mahasiswa. Buzz group merupakan salah satu pendekatan yang dapat diterapkan dalam
diskusi untuk mengembangkan partisipasi mahasiswa. Tujuan dalam penelitian ini
adalah mendeskripsikan ketuntasan belajar mahasiswa manakah yang lebih baik antara
mahamahasiswa yang diajar menggunakan pendekatan buzz group model pembelajaran
diskusi dengan mahasiswa yang diajar tanpa menggunakan pendekatan buzz group
model pembelajaran diskusi. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan
penelitian control group pre test post test design. Pengumpulan data menggunakan
metode tes dan observasi. Tehnik analisis data yang digunakan adalah analisis
kuantitatif dengan subyek penelitian mahasiswa jurusan fisika 2007. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: ketuntasan belajar mahasiswa yang diajar menggunakan
pendekatan buzz group model pembelajaran diskusi lebih baik daripada ketuntasan
belajar mahasiswa yang diajar tanpa menggunakan endekatan buzz group model
pembelajaran diskusi. Pada kelas yang diajar dengan model diskusi pendekatan buzz
group secara klasikal dapat dinyatakan tuntas dengan prosentase 86%. Sedangkan pada
kelas yang diajar tanpa pendekatan buzz group model diskusi prosentase mahasiswa
yang tuntas sebesar 73%. Dengan demikian, dosen dapat menggunakan model
pembelajaran diskusi pendekatan buzz group sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan ketuntasan belajar mahasiswa
Pemerolehan Dan Penguasaan Sintaksis Bahasa Melayu di Kalangan Kanak-Kanak Prasekolah
Bahasa merupakan satu sistem yang unik dan melibatkan proses kognitif. Bahasa juga merupakan wadah untuk menyampaikan mesej kepada individu lain untuk difahami dan memberi makna. Kanak-kanak berumur antara 1 hingga 5 tahun merupakan tahap penguasaan bahasa yang paling kritikal. Sehubungan itu, kajian ini dapat memberikan maklumat sebenar tentang pemerolehan dan penguasaan sintaksis kanak-kanak khasnya di prasekolah. Persampelan kajian ini sebanyak 48 kanak-kanak, iaitu 25 kanak-kanak di dalam bandar dan 23 kanak-kanak luar bandar di daerah Ampang, Selangor dan jenis ayat yang dikaji ialah ayat penyata, ayat tanya, ayat seruan dan ayat perintah. Tinjauan perbualan dan transkripsi digunakan dalam kajian ini untuk
mendapatkan data bentuk ujaran ayat kanak-kanak prasekolah. Sehubungan itu, hasil kajian menunjukkan ayat penyata ialah jenis ayat yang paling kerap dihasilkan, iaitu 53.8%, diikuti oleh ayat tanya (25.7%), ayat seruan (11.8%), dan
ayat perintah (8.7%). Berdasarkan Min Panjang Ujaran, ayat yang dihasilkan oleh kanak-kanak di dalam bandar ialah ayat penyata (4.85 perkataan), ayat tanya (4.41 perkataan), ayat seruan (4.18 perkataan) dan ayat perintah (4.19 perkataan). Manakala kanak-kanak di luar bandar pula ialah ayat penyata (4.40 perkataan), ayat tanya (4.19 perkataan), ayat seruan (4.72 perkataan), dan ayat perintah (4.29 perkataan). Penghasilan binaan ayat pula, dapatan menunjukkan kebanyakan kanak-kanak dalam kajian ini, menghasilkan ayat yang berstruktur Frasa Nama + Frasa Kerja dan Frasa Nama + Frasa Adjektif. Selain itu, taraf sosioekonomi menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dengan jenis ayat yang dihasilkan oleh kanak-kanak prasekolah. Dapatan juga menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kanak-kanak di dalam bandar dengan luar bandar dalam menghasilkan ayat penyata (X2 = 5.59) dan ayat tanya (X2 =
30.44) tetapi tidak terdapat hubungan yang signifikan dalam ayat seruan dan ayat perintah. Secara keseluruhan pemerolehan dan penguasaan sintaksis kanak-kanak prasekolah merangkumi pelbagai jenis ayat. Mereka berkebolehan menghasilkan jenis-jenis ayat bahasa Melayu terutamanya jenis ayat penyata, ayat tanya dan ayat seruan dengan mudah berbanding ayat perintah. Kesimpulannya, didapati lokasi tempat tinggal, kedudukan taraf sosioekonomi keluarga dan pendedahan serta rangsangan merupakan agen yang mempengaruhi pemerolehan dan penguasaan sintaksis kanak-kanak prasekolah
Implementation of Dynamic Graphics in Problem Reporting System for ICT/BIS Academic Buildings
This study deals with matter pertaining on developing a system that allows UTP
community to have quick online problem reporting access to Property Management and
Maintenance Department (PMMD) for ICT/BIS academic buildings. Currently, the
paper-based forms and procedures employed by the department typically involve
cumbersome reporting steps and result in inefficient organizational processes when
attempting to use the information for overall improvement. The objectives ofthis project
are to easily record and identify which area of ICT/BIS academic buildings are in need
of attention; to produce excellent dynamic graphical problem reports and analysis; and
to build a secured system through its design and engineering. The project revolves
around getting to know the programmable graphics techniques such as automatic image
map generation and dynamic charts rendering, and also building dynamic images driven
by the database. To achieve the above objectives within seven months time frame, the
author follows Software Development Life Cycle (SDLC) model and complement it
with the use of Evolutionary Prototyping approach. In conclusion, the extensive usage
of interactive mapping and dynamic charts can definitely increase the web navigation
efficiency of this proposed system
- …