1,224 research outputs found

    Studi Tentang Tingkah Laku Pemimpin

    Get PDF
    Kepemimpinan baru dapat berjalan jika seorang pemimpin berusaha untuk mempengaruhi orang lain, baik lewat arahan, himbauan, saran, bimbingan, dan sebagainya. Gaya (perilaku) kepemimpinan yang mungkin ditampilkan merupakan hasil dari kombinasi perilaku tugas dan hubungan. Kombinasi tersebut menampilkan empat gaya: “ telling, selling, participating, delegating”. Orang-orang yang berada pada puncak pimpinan suatu organisasi seperti manajer, direktur, kepala dan sebagainya, memiliki kekuasaan power) dalam konteks mempengaruhi perilaku orang-orang yang secara struktural organisator berada di bawahnya. Sebagian pimpinan menggunakan kekuasaan dengan efektif, sehingga mampu menumbuhkan motivasi bawahan untuk bekerja dan melaksanakan tugas dengan lebih bai

    Menyorot Perjamuan Kudus kepada Anak sebagai Inisiasi dari Lensa Sosial Budaya

    Get PDF
    Receiving Communion to children is a long conversation in some international churches. However, those conversations of about 100 years has not been finished yet in the context of the Protestant Churches in Indonesia. The reason for the delay is not only because this issue is a new discourse, but also the “concept” of worship in Indonesia is from and for adults only. Tracing of the ritual study in this paper brings the conversation of communion to children or paedocommunion to wider perspective. Paedocommunion is not only a matter of historical, biblical, or children's rights in worship, but also relates to the rite of initiation. Paedocommunion has to do with understanding one's initiation into adulthood. This initiation conversation does not only raise the issue of the rights of children who have been baptized and take communion in the Eucharist. In the perspective of anthropological and social initiation, paedocommunion begins with child baptism, and is related to catechism, confirmation, and the Holy Communion. The purpose of this paper is that the receiving communion to children should be investigated thoroughly as a sequence of initiation rites for ecclesiating someone. The closing of the paper is a discourse on integrating paedocommunion in initiation rites. AbstrakMenerimakan komuni kepada anak merupakan percakapan lama di beberapa gereja internasional. Namun, percakapan sekitar 100 tahun ini tak kunjung selesai dalam konteks Gereja-gereja Protestan di Indonesia. Penyebab keterlambatan itu bukan hanya karena isu ini merupakan wacana baru, tetapi juga “konsep” ibadah di Indonesia adalah dari dan untuk orang dewasa. Telusur studi ritus dalam makalah ini membawa percakapan komuni kepada anak atau paedocommunion kepada perspektif lain. Paedocommunion tidak hanya soal historisitas, biblis, atau hak anak dalam ibadah, tetapi juga kait mengait dengan ritus inisiasi. Paedocommunion harus disangkutkan dengan pemahaman inisiasi kedewasaan seseorang. Percakapan inisiasi ini tidak hanya mengangkat persoalan hak anak yang telah dibaptis dan mengambil komuni. Dalam perspektif inisiasi secara antropologis dan sosial, paedocommunion dimulai dari baptisan anak, dan kaitannya dengan katekisasi, sidi, dan bermuara pada perjamuan kudus. Tujuan makalah ini adalah bahwa menerimakan komuni kepada anak harus ditelisik secara menyeluruh sebagai urutan ritus inisiasi menggerejakan seseorang. Penutup makalah adalah wacana memadukan paedocommunion di dalam ritus inisiasi

    PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI PENDEKATAN BUZZ GROUP TERHADAP KETUNTASAN BELAJAR MAHASISWA JURUSAN FISIKA 2007 PADA MATERI PEMBIASAN CAHAYA MATAKULIAH FISDAS II

    Get PDF
    Upaya untuk meningkatkan keaktifan mahamahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan dengan menggunakan suatu metode pembelajaran yang tepat untuk suatu materi pembelajaran. Pembelajaran diskusi merupakan model yang dapat mengembangkan keterampilan komunikasi dan proses interaksi antar mahasiswa. Buzz group merupakan salah satu pendekatan yang dapat diterapkan dalam diskusi untuk mengembangkan partisipasi mahasiswa. Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan ketuntasan belajar mahasiswa manakah yang lebih baik antara mahamahasiswa yang diajar menggunakan pendekatan buzz group model pembelajaran diskusi dengan mahasiswa yang diajar tanpa menggunakan pendekatan buzz group model pembelajaran diskusi. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan penelitian control group pre test post test design. Pengumpulan data menggunakan metode tes dan observasi. Tehnik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan subyek penelitian mahasiswa jurusan fisika 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: ketuntasan belajar mahasiswa yang diajar menggunakan pendekatan buzz group model pembelajaran diskusi lebih baik daripada ketuntasan belajar mahasiswa yang diajar tanpa menggunakan endekatan buzz group model pembelajaran diskusi. Pada kelas yang diajar dengan model diskusi pendekatan buzz group secara klasikal dapat dinyatakan tuntas dengan prosentase 86%. Sedangkan pada kelas yang diajar tanpa pendekatan buzz group model diskusi prosentase mahasiswa yang tuntas sebesar 73%. Dengan demikian, dosen dapat menggunakan model pembelajaran diskusi pendekatan buzz group sebagai salah satu cara untuk meningkatkan ketuntasan belajar mahasiswa

    Pemerolehan Dan Penguasaan Sintaksis Bahasa Melayu di Kalangan Kanak-Kanak Prasekolah

    Get PDF
    Bahasa merupakan satu sistem yang unik dan melibatkan proses kognitif. Bahasa juga merupakan wadah untuk menyampaikan mesej kepada individu lain untuk difahami dan memberi makna. Kanak-kanak berumur antara 1 hingga 5 tahun merupakan tahap penguasaan bahasa yang paling kritikal. Sehubungan itu, kajian ini dapat memberikan maklumat sebenar tentang pemerolehan dan penguasaan sintaksis kanak-kanak khasnya di prasekolah. Persampelan kajian ini sebanyak 48 kanak-kanak, iaitu 25 kanak-kanak di dalam bandar dan 23 kanak-kanak luar bandar di daerah Ampang, Selangor dan jenis ayat yang dikaji ialah ayat penyata, ayat tanya, ayat seruan dan ayat perintah. Tinjauan perbualan dan transkripsi digunakan dalam kajian ini untuk mendapatkan data bentuk ujaran ayat kanak-kanak prasekolah. Sehubungan itu, hasil kajian menunjukkan ayat penyata ialah jenis ayat yang paling kerap dihasilkan, iaitu 53.8%, diikuti oleh ayat tanya (25.7%), ayat seruan (11.8%), dan ayat perintah (8.7%). Berdasarkan Min Panjang Ujaran, ayat yang dihasilkan oleh kanak-kanak di dalam bandar ialah ayat penyata (4.85 perkataan), ayat tanya (4.41 perkataan), ayat seruan (4.18 perkataan) dan ayat perintah (4.19 perkataan). Manakala kanak-kanak di luar bandar pula ialah ayat penyata (4.40 perkataan), ayat tanya (4.19 perkataan), ayat seruan (4.72 perkataan), dan ayat perintah (4.29 perkataan). Penghasilan binaan ayat pula, dapatan menunjukkan kebanyakan kanak-kanak dalam kajian ini, menghasilkan ayat yang berstruktur Frasa Nama + Frasa Kerja dan Frasa Nama + Frasa Adjektif. Selain itu, taraf sosioekonomi menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dengan jenis ayat yang dihasilkan oleh kanak-kanak prasekolah. Dapatan juga menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kanak-kanak di dalam bandar dengan luar bandar dalam menghasilkan ayat penyata (X2 = 5.59) dan ayat tanya (X2 = 30.44) tetapi tidak terdapat hubungan yang signifikan dalam ayat seruan dan ayat perintah. Secara keseluruhan pemerolehan dan penguasaan sintaksis kanak-kanak prasekolah merangkumi pelbagai jenis ayat. Mereka berkebolehan menghasilkan jenis-jenis ayat bahasa Melayu terutamanya jenis ayat penyata, ayat tanya dan ayat seruan dengan mudah berbanding ayat perintah. Kesimpulannya, didapati lokasi tempat tinggal, kedudukan taraf sosioekonomi keluarga dan pendedahan serta rangsangan merupakan agen yang mempengaruhi pemerolehan dan penguasaan sintaksis kanak-kanak prasekolah

    Regression between headmaster leadership, task load and job satisfaction of special education integration program teacher

    Get PDF
    Managing school is a daunting task for a headmaster. This responsibility is exacerbated when it involves the Special Education Integration Program (SEIP). This situation requires appropriate and effective leadership in addressing some of the issues that are currently taking place at SEIP such as task load and job satisfaction. This study aimed to identify the influence of headmaster leadership on task load and teacher job satisfaction at SEIP. This quantitative study was conducted by distributing 400 sets of randomized questionnaires to SEIP teachers across Malaysia through google form. The data obtained were then analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) and AMOS software. The results show that there is a significant positive effect on the leadership of the headmaster and the task load of the teacher. Likewise, the construct of task load and teacher job satisfaction has a significant positive effect. However, for the construct of headmaster leadership and teacher job satisfaction, there was no significant positive relationship. This finding is very important as a reference to the school administration re-evaluating their leadership so as not to burden SEIP teachers and to give them job satisfaction. In addition, the findings of this study can also serve as a guide for SEIP teachers to increase awareness of the importance of managing their tasks. This study also focused on education leadership in general and more specifically on special education leadership

    PENINGKATAN KOMPETENSI PAMONG BELAJAR SEBAGAI AGEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI JALUR PENDIDIKAN NONFORMAL

    Get PDF
    Non-formal education provides various kinds of educational services to improve the quality of human resources in Indonesia. The teachers and education personnel in non-formal education play a very important role to reach the educational goals. In implementing the non-formal education program, tutors act as front liners and simultanously they also function as the agents empowering the communitites. A tutors functions non only as a teacher, but also as a change agent and information source for the learning communities. To complete their tasks, this article thinks the urgent needs to improve the tutors’ competence. Quoting the tutors’ competence lists identified by The Standardization Board of National Education, this article discusses the possible efforts to improve the tutors’ competence to enable the to perform their tasks including to community empowering

    UMP laksana Misi Kemanusiaan ke Kemboja kali ke-4

    Get PDF
    Pada 27 April hingga 1 Mei 2016, Universiti Malaysia Pahang (UMP) telah menghantar satu misi khas yang melibatkan 20 orang wakil mahasiswa dan empat orang staf UMP ke Phnom Penh, Kemboja
    corecore