26 research outputs found

    Perbandingan Dekomposer Nasi dan Dekomposer Bonggol terhadap Lama Pembusukan Sampah Organik

    Get PDF
    Menumpuknya sampah organik yang dapat berakibat bagi kesehatan manusia. Sampah organic juga dapat di uraikan denga dekomposer bonggol pisang dan nasi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan dekomposer nasi dan dekomposer bonggol pisang terhadap lama waktu pembusukan sampah organik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian dilakukan di Kelurahan Pagar Dewa kota Bengkulu. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat (one way anova). Hasil penelitian menggambarkan bahwa rata-rata lama pengomposan dengan menggunakan dekomposer bonggol pisang adalah 14 hari (95% CI:13,95-14,64). Pengomposan paling cepat 14 hari dan pengomposan paling lama 15 hari. Dekomposer nasi adalah 11 hari (95% CI:11,49-12,10). Pengomposan paling cepat 11 hari dan pengomposan paling lama 12 hari.Kontrol adalah 17 hari (17,12-17,87). Pengomposan paling cepat 17 hari dan pengomposan paling lama 18 hari. Ada perbedaan yang signifikan rata-rata lama pembusukan dengan menggunakan dekomposer bonggol pisang dan dekomposer nasi dengan nilai p=0,000. Kata Kunci : Dekomposer, nasi. bongggol pisang, pembusukan sampa

    GAMBARAN PNEUMONIA PADA BALITA DI KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Provinsi Bengkulu merupakan Provinsi yang menduduki peringkat ke 2 tertinggi kasus pneumonia pada balita setelah Papua yaitu mencapai 3,4%. Kejadian kasus pneumonia selama 5 tahun sebelumnya pada balita cukup fluktuatif hal ini dapat dilihat dari jumlah penderita yang ditemukan dan ditangani pada setiap tahunnya, di Kota Bengkulu tahun 2018 jumlah kasus pneumonia pada balita mencapai 3.411. Tahun 2017 sebanyak 3.437 penderita, hal ini menunjukan trend peningkatan yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana pada tahun 2016 sebanyak 31 orang, tahun 2015 berjumlah 125 kasus, tahun 2014 berjumlah 35 kasus, dan tahun 2013 berjumlah 26 kasus. Meningkatnya kasus pneumonia ini akan berdampak pada status kesehatan bayi dan anak di masa akan datang. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Kejadian Pneumonia pada Balita Di Kota Bengkulu. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas yang jumlah kasus pneumonianya tinggi yaitu terdapat 4 (empat) Puskesmas yaitu Puskesmas Sukamerindu, Puskesmas Betungan, Puskesmas Basuki Rahmat dan Puskesmas Kuala Lempuing. Sampel dalam penelitian ini adalah 90 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner. Selanjutnya data yang telah terkumpul dilakukan analisis univariat dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian pneumonia pada Balita dari 90 responden terdapat 52 balita (57,8%) menderita pneumonia dan 38 balita (42,2%) tidak menderita pneumonia. Rata rata Ibu balita yang berependidikan tinggi terdapat 77 orang (85,6%). Masih ada ibu balita yang tidak memberikan ASI Ekslusif sebanyak 36 orang (40%). Rata rata status imunisasi balitanya tidak lengkap sebanyak 58 orang (64,4%) dan memiliki riwayat ISPA sebanyak 47 orang (52,2%). Masih ada rumah dengan kepadatan hunian padat sebanyak 35 rumah (38,9%)

    KARAKTERISTIK PENANGANAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Pelaksanaan penelitian yang dilakukan adalah dengan pengamatan dan wawancara langsung  kepada  masyarakat  dan  pemerintah  setempat  (RT/Lurah)  di  wilayah  Kota  Bengkulu penanganan sampah rumah tangga. Dan melakukan penelitian terhadap program-program dan fasilitas yang telah diberikan oleh pemerintah kota Bengkulu untuk menunjang kegiatan penanganan sampah rumah tangga di Kota Bengkulu. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang sampah cukup baik, tetapi sikap dan tindakan masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangga ini masih  sangat  kurang.  Hal ini  karena  terkendala  dengan  kurangnya  koordinasi  antar masyarakat  dan pemerintah  serta  kurang tegasnya  sanksi  yang  diberikan  yang  hanya berupa  teguran atau  himbauan  kepada  masyarakat  yang melanggar.  Disamping  itu pemerintah daerah dalam menerapkan Undang –Undang No. 18 Tahun 2008 dan PERDA Kota Bengkulu No. 02 Tahun 2011 tentang pengelolaan sampah belum maksimal yang meliputi kegiatan program penyuluhan, pengembangan teknologi, fasilitas, koordinasi antara masyarakat dan pemerintah mengenai pengelolaan sampah, norma yang berlaku, sanksi dan hukuman atas pelanggaran dan pembiayaan pengelolaan sampah.Kata Kunci: Penanganan Sampah, Peraturan Gubernur, Kota Bengkul

    Pengalaman Pasien ODHA dalam Adaptasi Fisiologis

    Get PDF
    This study aims to explore the experiences of ODHA patients in physiological adaptations in Dr. M. Yunus Bengkulu. This type of research is qualitative research with survey methods and in-depth interviews (In-depth Interview). The results showed that the knowledge aspect of the three informants understood and knew about HIV / AIDS. Elements of the problem of physiological adaptation are obtained in the form of continuous diarrhea, continued appetite, drastic weight loss, fatigue when on the move, insomnia or sleep disturbances, itchy skin, infection of the skin, uncomplicated illness (fever, flu, and cough), joint pains, tingling sensation, forgetfulness, low vision, and refusing to open up to the surrounding environment. The aspect of ODHA experience in overcoming the problem of physiological adaptation is that ODHA not only depends on ARV drugs, but they use other medications according to complaints and use herbal medicines. In conclusion, the three informants understand HIV / AIDS, have many problems that arise in physiological adaptation, and how ODHA to overcome the problem of physiological adaptation, namely traditional and pharmacological ways.   Keywords: Physiological Adaptation, Experience of ODH

    Perbandingan Efektivitas Bermain Plastisin dengan Finger Painting terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah

    Get PDF
    This study aims to determine the comparison of the effectiveness of playing plasticine with finger painting on the fine motor development of pre-school children at PAUD Dharma Wanita Persatuan Bengkulu City. This type of research is a quantitative research with a Quasi Experimental design. The results showed that before the intervention, there were 8 (53.3%) children whose fine motor development was included suspect in the finger painting group, and 7 (46.7%) children were in the suspect category in the plasticine playing group. After being given the intervention by playing plasticine, there were 10 people (66.6%) whose fine motor development was normal, while the respondents after being given intervention by playing finger painting were 14 children (93.3%) whose fine motor development was normal. The results of the Wilcoxon test showed that the p-value of the two groups was 0.043 for the plasticine group and 0.007 for the finger painting group, which means that there was a difference in the average score for the fine motor category before and after the intervention was given to the two groups. Based on the results of the Mann-Whitney test, the p value = 0.073. In conclusion, the two interventions were statistically effective in increasing the average score of the fine motor ability category of preschool children and there was no significant difference in the effectiveness of the two intervention groups in increasing the average score of the fine motor ability category of preschool children in PAUD Dharma Wanita Persatuan Bengkulu City.   Keywords: Finger painting , Fine Motor, Plasticin

    Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Pencegahan COVID-19

    Get PDF
    This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes towards Covid-19 prevention behavior at the Pancasila Islamic Boarding School in Bengkulu City. This research method is a quantitative research with cross sectional method. The results of the univariate analysis showed that 55.9% of students had good knowledge, 50.00% of students had an attitude of supporting Covid-19 prevention, and 55.9% of students behaved well in preventing Covid-19. The results of the chi-square test obtained that the p-value between knowledge and attitudes with Covid-19 related to Covid-19 prevention was 0.539 and 1,000. In conclusion, there is no relationship between knowledge and attitudes with Covid-19 prevention behavior at the Bengkulu City Pancasila Islamic Boarding School.   Keywords: COVID-19 Prevention, Knowledge, Attitud

    Analisis Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD)

    Get PDF
    Tujuan penelitian untuk mengetahui analisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Puskesmas Muara Bangkahulu. Penelitian ini menggunakan desain kasus-kontrol dan metodologi analitik observasional. Analisis data menggunakan uji chi-square. Berdasarkan temuan penelitian diketahui ada dua faktor yaitu retensi air (p-value = 0,004) OR = 7,000 dan perilaku responden (p-value = 0,004). 0,005) Ord = 7.000 6.760 sesuai dengan ini. Penelitian ini menunjukkan hubungan kejadian penyakit demam berdarah di wilayah kerja Puskesmas Muara Bangkahulu dengan koefisien penyimpanan air dan perilaku masyarakat. Simpulan upaya promotif diharapkan lebih ditingkatkan kepada masyarakat agar lebih paham tentang penyakit DBD, selain itu perlu dilakukan pemberdayaan untuk mengurangi resiko DBD dengan melakukan kegiatan pembersihan secara rutin.   Kata Kunci: DBD, Perilaku, Tempat Penampungan Air. &nbsp

    EVALUASI HYGIENE SANITASI INDUSTRI PANGAN RUMAH TANGGA (IPRT) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUALA LEMPUING

    Get PDF
    Pendahuluan: Saat ini sebagian besar industri pangan adalah industri pangan berskala rumah tangga. Industri Pangan Rumah Tangga (IPRT) sangat membutuhkan binaan agar produk pangan yang dihasilkan baik dan aman bagi konsumennya dengan memenuhi persyaratan mutu dan keamanan, ada 5 IPRT Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuala Lempuing Kota Bengkulu. Observasi awal yang dilakukan peneliti masih ditemukan IPRT yang kurang memperhatikan lingkungan sekitar tempat Industri Pangan Rumah Tangga, kebersihan diri dan belum memenuhi persyaratan hygiene sanitasi Badan Pengawas Obat dan Makanan. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan studi deskriptif kuantitatif yang berlandaskan Badan Pengawas Obat dan Makanan, sampel dalam penelitian adalah 5 IPRT di Wilayah Kerja Puskesmas Kuala Lempuing Kota Bengkulu, pengumpulan data menggunakan instrument penilaian IPRT Badan Pengawas Obat dan Makanan. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian dari 5 IPRT yang terdapat di wilayah kerja puskesmas Kuala Lempuing menunjukkan bahwa ada 2 IPRT yang memiliki penilaian kategori baik ( IPRT Keripik Bawang dan IPRT Kue Tat Pizza), ada 2 IPRT yang memiliki penilaian kategori cukup (IPRT Perut Punai dan IPRT Ikan Bandeng Presto) dan ada 1 IPRT yang memiliki penilaian kategori kurang (IPRT Keripik Pisang). Kesimpulan: Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa masih ada IPRT yang belum memenuhi persyaratan hygiene sanitasi sehingga perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan dari instansi kesehatan Kota Bengkulu terhadap IPRT yang ada Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuala Lempuing Kota Bengkulu

    Knowledge of Public Environmental Health with Covid-19 Prevention Behavior at the Jalan Gedang Public Health Center Bengkulu City

    Get PDF
    Background: The highest spread of Covid-19 cases in 9 sub-districts in Bengkulu City was Gading Cempaka District, with 86 positive cases, 46 recovered, and 3 died. People do not comply with health and personal hygiene protocols such as washing hands and using masks, do not behave in a healthy life, and lack public awareness in maintaining environmental cleanliness. In addition, the community still litters in several places and lacks knowledge and understanding of clean water and household waste management properly. This study aimed to determine the relationship between public environmental health knowledge and Covid-19 prevention behavior in the Working Area of ​​Jalan Gedang Health Center, Bengkulu City. Method: The design used in this research is quantitative research using a cross-sectional approach. This research took place in the area of ​​Jalan Gedang Health Center, Bengkulu City. This research was conducted in January – February 2021. The population was 15,726 people; a sample of 40 people was taken from the minimum sample calculation using a simple random sampling technique. The process of collecting data using a questionnaire and analyzed by univariate and bivariate. Results: The results showed that respondents with good knowledge were 21 people (55%) and 19 people (45%). There is a significant relationship between environmental health knowledge and community behavior toward preventing Covid-19 in the Jalan Gedang Health Center Work Area, Bengkulu City. The results showed p-value (0.001) > 0.05, OR = 7.500 with 95% CI (1.798-31.283). This means that knowledgeable respondents are 7.5 times less likely to behave less well in preventing Covid-19 compared to well-informed respondents. Conclusion: Environmental health knowledge has a significant relationship with Covid-19 prevention behavior. Researchers advise the public to always maintain a clean environment and live a healthy life to avoid the transmission of the Covid-19 disease

    THE EFFECT OF CAREGIVER MALARIA PREVENTION KNOWLEDGE AND BEHAVIOR ON MALARIA RATES IN TODDLERS

    Get PDF
    Background: The morbidity rate for toddlers with malaria in Indonesia had increased from 2013. Bengkulu city is a malaria-endemic area in Indonesia. Caregivers are people who stay with toddlers daily. Purpose: This study intended to identify the correlation between the malaria prevention knowledge and behavior of caregivers and malaria rates among toddlers in Basuki Rahmad Health Center in Bengkulu City. Method: This research was conducted in the Basuki Rahmad Health Center in Bengkulu City from March to April 2018. The research design was cross-sectional. The population size was 1,575 and the sample size was 127. Data were analyzed by descriptive statistics and the chi-squared test. Results: The majority of caregivers were female, with a low educational background, with good knowledge of malaria that was not reflected in their behavior. There was a relationship between knowledge of the signs and symptoms of malaria (p = 0.01), knowledge of malaria prevention practices (p = 0.01), health behaviors (p = 0.01), and use of malaria prevention practices (p = 0.01) and malaria in toddlers. Conclusion: There was a significant correlation between caregiver knowledge of the signs and symptoms of malaria, knowledge of malaria prevention practices, health service use, use of prevention practices, and malaria incidence in toddlers. Keywords: knowledge; prevention practices; caregivers; malari
    corecore