23 research outputs found
UPAYA PEMERINTAH DESA MEMBANTU MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI MASA REPLANTING DI DESA PELITA KECAMATAN BAGAN SINEMBAH KABUPATEN ROKAN HILIR
Masa replanting adalah masa yang sulit bagi masyarakat desa Pelita dimana masyarakat kehilangan mata pencahariannya yaitu sebagai petani kelapa sawit. Sehingga untuk mempertahankan ekonomi, masyarakat banyak mencari pekerjaan sampingan seperti bekerja sebagai buruh kelapa sawit milik orang lain, mencari ikan di rawa-rawa untuk diperjual belikan di pasar, membuka kedai harian, dan membuat selokan di desa. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana upaya pemberdayaan pemerintah desa dalam mengurangi dampak ekonomi masyarakat masa replanting di Desa Pelita Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir. Dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana upaya pemberdayaan pemerintah desa dalam mengurangi dampak ekonomi masyarakat di Desa Pelita Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif Deskriptif dengan menggunakan Teknik Pengumpulan Data yaitu Metode Observasi, Dokumentasi, dan Wawancara. Terdapat 1 Informan kunci yaitu Kepala Desa dan 9 Informan Pendukung yaitu Seketaris KUD Subur Makmur dan masyarakat. Dengan menggunakan teknik Analisis Data yaitu Reduksi Data, Penyajian Data, serta menarik kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pemberdayaan pemerintah desa ini mampu mengurangi dampak ekonomi masyarakat seperti dengan memberikan tanaman palawija, tanaman jangka pendek seperti ubi dan pepaya, serta membantu generasi petani untuk melanjutkan pendidikan melalui program BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) selain itu pemerintah desa juga memberikan sarana dan prasarana untuk penunjang keberhasilan petani namun hal ini tidak bisa membantu masyarakat secara maksimal karena masih banyak masyarakat yang mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
PENINGKATAN LITERASI FINANSIAL DAN BISNIS UNTUK MENINGKATKAN KINERJA UMKM DESA WISATA BALI
Despite absorbing most of the available workforce in Indonesia, the Micro, Small, and Medium Industries (MSMEs) sector still needs to perform optimally. The MSME sector contributes only around 61% of national income. The government has been promoting some MSME development programs, which are carried out in clusters and working groups. In line with the government initiatives, the purpose of this community service is to improve the financial literacy of MSME owners, specifically by providing knowledge for them to be able to prepare business documents. The audience of this Business Planning Workshop was 32 MSMEs owners who are members of the MSME development cluster of the Bali Provincial Tourism Village Communication Forum. The result, which is the conclusion of this community service, is that all MSME participants can prepare the Business Plan documents needed to be submitted by MSMEs for their fund to seek purposes. In general, the participants' assessment of this service program is helpful for their business, exciting, and straightforward. --- Industri Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, meski menyerap sebagian besar tenaga kerja yang tersedia, namun masih belum dapat berkinerja dengan optimal. Terbukti sektor UMKM ini baru mampu menyumbang sekitar 61% pendapatan nasional. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan melakukan pembinaan UMKM dalam kluster-kluster dan kelompok-kelompok kerja. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan kemampuan literasi finansial para pelaku UMKM, secara khusus dengan memberikan pengetahuan dalam penyusunan perencanaan bisnis lewat workshop. Audiens Workshop Perencanaan Bisnis ini adalah 32 UMKM yang tergabung dalam kluster pembinaan UMKM Forum Komunikasi Desa Wisata Provinsi Bali. Hasilnya yang merupakan simpulan pengabdian ini adalah pelaku UMKM mampu menyusunan dokumen Business Plan yang dibutuhkan untuk diajukan oleh UMKM saat mencari sumber permodalan. Secara umum penilaian peserta terhadap program pengabdian ini adalah bermanfaat untuk usahanya, menarik dan jelas
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, SANKSI, BIAYA KEPATUHAN DAN KEMUDAHAN E-FILLING TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
MSME tax is one of the national development sources. This study aimed to evaluate whether service quality, tax sanctions, compliance costs, and the usability of e-filing had an effect on MSME taxpayer compliance. This investigation was done by 44 Depok-based SMB respondents. Utilizing Partial Least Square, the SmartPLS application conducts data analysis. This study reveals that the quality of tax services, tax sanctions, and the convenience of e-filing have an effect on taxpayer compliance, however the cost of compliance has no effect. Keywords: Compliance costs; tax sanctions; tax service quality; ease of use of e-fillin
PENGARUH SOSIALISASI, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM
MSME tax is one of the national development sources. This study aimed to evaluate the relationship between tax socialization, education level, taxation comprehension, and government regulation No. 23 of 2018 on MSME taxpayer compliance. This research was done by forty East Jakarta MSME respondents. Utilizing Partial Least Square, the SmartPLS application conducts data analysis. This study demonstrates that tax socialization and comprehension affect MSME taxpayer compliance, while education level has no effect.Keywords: Tax Socialization, Education Level, Tax Understanding PP No. 23 of 201
Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Full Costing ( Studi Kasus Pada UKM Digital Printing Prabu )
Perhitungan harga pokok produksi berdasarkan metode Full Costing lebih tepat dan akurat. Dikarenakan metode full costing memasukkan seluruh komponen biaya yang digunakan dengan detail untuk proses produksi. Sehingga informasi yang dihasilkan sudah memperlihatkan harga pokok produksi yang sebenarnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis perbandingan perhitungan harga pokok produksi dengan metode Full Costing dan perhitungan harga pokok produksi UKM Digital Printing Prabu. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perhitungan harga pokok produksi berdasarkan metode full costing menunjukkan angka yang lebih tinggi dari perhitungan harga pokok produksi berdasarkan metode UKM Digital Printing Prabu. Harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing menunjukkan angka yang lebih tinggi yaitu Rp 19.870,-. Sedangkan untuk hasil perhitungan dengan menggunakan metode UKM Digital Printing Prabu menunjukkan hasil yang lebih rendah dengan besaran angka Rp 13.974,-. Hal ini disebabkan UKM Digital Printing Prabu hanya memasukkan biaya overhead listrik saja dan tidak memasukkan biaya overhead lainnya seperti biaya penyusutan peralatan produksi, biaya internet, biaya tinta, biaya lem, biaya listrik, biaya mata ayam, biaya solven, dan biaya tissue dalam penentuan harga pokok produksi
Manfaat Pemberian Insentif Pajak Penghasilan dalam Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
This study aims to examine whether tax incentives in PP 46 helpful to improve tax compliance of SMEs Tax Payer. In addition, this study also aims to determine whether the types of tax incentives between calculation, payment, and income tax reporting that have the greatest impact on improving tax compliance of SMEs Tax Payer. This study uses primary data obtained through the survey method. The sample of this study is SMEs Tax Payer in the South Jakarta. Data were analyzed by using SmartPLS software with Partial Least Square. This study found that tax incentives in PP 46 have positively impact on tax compliance of SMEs Tax Payer. Particularly compliance in terms of fulfillment of tax administration. Tax incentives in the form of income tax reporting provide the greatest impact on improving tax compliance of SMEs Tax Payer, compared to other insentives
Insentif Pajak Sebagai Upaya Peningkatan Daya Beli Masyarakat Terdampak Covid-19 yang Dimediasi oleh Tingkat Penghasilan
Dampak pandemi COVID-19 terbesar yang dirasakan oleh masyarakat adalah berkurangnya penghasilan. Badan Pusat Statistik mencatat bahwa per Ferbuari 2021 terdapat 19,1 juta penduduk usia kerja yang terdampak pandemi COVID-19. Pemerintah dirasa perlu memberikan stimulus untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh langsung dan tidak langsung insentif PPh Pasal 21 terhadap daya beli masyarakat yang terdampak COVID-19 melalui tingkat penghasilan. Selain itu, seiring dengan semakin dinamisnya tingkat penghasilan di masa pandemi, penelitian ini juga menguji pengaruhnya terhadap daya beli masyarakat yang terdampak COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif melalui pendekatan survei. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan Structural Equation Modelling. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa insentif pajak dan tingkat penghasilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya beli masyarakat terdampak COVID-19. Sementara itu, penelitian ini tidak dapat membuktikan adanya pengaruh tidak langsung insentif pajak terhadap daya beli masyarakat terdampak COVID-19 melalui tingkat penghasilan
Peran Insentif Pajak dalam Peningkatan Daya Beli Masyarakat Terdampak COVID-19
The Role of Tax Incentives in Increasing the Purchasing Power of Society Affected by Covid-19
Purpose: This study examines the effects of article 21 income tax incentives and income levels on the purchasing power of society affected by COVID-19.
Method: A quantitative research design has been used in this study. Data were analyzed using the Structural Equation Modeling approach.
Results: Tax incentives and income levels positively and significantly impact on the purchasing power of people affected by COVID-19. This study cannot prove the indirect effect of tax incentives on the purchasing power of people affected by COVID-19 through income levels.
Novelty: Different from previous research, this study focuses on examining the effect of article 21 income tax incentives on the purchasing power of people affected by COVID-19 which is still limited.
Contribution: In addition to income levels, article 21 income tax incentives can affect people's purchasing power, which will eventually have an impact on the national economy.
Peran Insentif Pajak dalam Peningkatan Daya Beli Masyarakat Terdampak Covid-19
Tujuan: Studi ini menguji pengaruh insentif Pajak Penghasilan Pasal 21 dan tingkat penghasilan terhadap daya beli masyarakat yang terdampak COVID-19.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dan data dianalisis dengan pendekatan Structural Equation Modelling.
Hasil: Insentif pajak dan tingkat penghasilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya beli masyarakat terdampak COVID-19. Penelitian ini tidak dapat membuktikan pengaruh tidak langsung insentif pajak terhadap daya beli masyarakat terdampak COVID-19 melalui tingkat penghasilan.
Kebaruan: Berbeda dari penelitian sebelumnya, studi ini terfokus pada pengujian pengaruh insentif PPh 21 DTP terhadap daya beli masyarakat yang terdampak COVID-19 yang masih terbatas.
Kontribusi: Selain tingkat penghasilan, insentif PPh 21 DTP dapat memengaruhi daya beli masyarakat, yang hingga akhirnya akan berdampak pula pada perekonomian nasional