7 research outputs found

    IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI SEDATI GEDE 2 SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

    Get PDF
    Ketrampilan literasi yang baik dapat membantu generasi muda dalam memahami informasi baik lisan maupuntulisan. Gerakan Literasi Sekolah merupakan salah satu kegiatan literasi dan bentuk kesadaran pemerintah akanpentingnya membangun budaya literasi dalam dunia pendidikan. Melalui permendikbud nomor 23 Tahun 2015mengenai Penumbuhan Budi Pekerti, bupati sidoarjo mengesahkan peraturan bupati nomor 104 tahun 2016mengenai Pedoman Pelaksanaan Literasi di Kabupaten Sidoarjo. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmendeskripsikan implementasi Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Sedati Gede II SedatiKabupaten Sidoarjo.lPeran Kepala Sekolah, Guru, Pustakawan, dan Wali murid sangat berperan aktif terhadapimplementasi Gerakan Literasi Sekolah.lPenelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatankualitatif. Lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri Sedati Gede II Sedati Kabupaten Sidoarjo.lObyekpenelitian ini adalah implementasi Gerakan Literasi Sekolah.lData dikumpulkan melalui observasi, wawancaramendalam, dan studi literatur. Artikel ini menunjukkan bahwa Implementasi Gerakan Literasi Sekolah di SDNSedati Gede II Sedati Sidoarjo dapat menaikkan tingkat minat baca siswa. Pada variabel Standart, sasaran dantujuan kebijakan sudah sesuai dengan standart, sasaran dan tujuan kebijakan. Pada variabel sumber daya telahmemenuhi segala sumber daya yang ada untuk pelaksanaan kebijakan. Pada indikator karakteristik pelaksanasangat mendukung adanya Gerakan Literasi Sekolah. Pada variabel Komunikasi antar organisasi terkait dengankegiatan pelaksana sudah terjalin komunikasi yang baik. Pada variabel disposisi atau sikap pelaksana bertanggungjawab atas apa yang ditugaskan. Pada variable lingkungan sosial, ekonomi dan politik dalam GLS ini memangterjadi hambatan karena pihak orang tua ada yang mengeluh karena mereka harus bekerja dan tidak bisamengawasi anaknya terlalu sering.Kata Kunci: Implementasi, Gerakan Literasi Sekolah, Literasi Good literacy skills can help the younger generation understand information both spoken and written. The SchoolLiteracy Movement is one of the literacy activities and a form of government awareness of the importance ofbuilding a literacy culture in the world of education. Through “Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan”number 23 of 2015 concerning Cultivation of Character, the regent of Sidoarjo ratified the regent's regulationnumber 104 of 2016 concerning Guidelines for the Implementation of Literacy in Sidoarjo Regency. The purposeof this study is to describe the implementation of the School Literacy Movement at Sedati Gede II SedatiElementary School, Sidoarjo Regency. The roles of school principals, teachers, librarians, and guardians ofstudents play an active role in the implementation of the School Literacy Movement. This study uses a descriptivemethod with a qualitative approach. The research location is Sedati Gede II Sedati Elementary School, SidoarjoRegency. The object of this research is the implementation of the School Literacy Movement. Data were collectedthrough observation, in-depth interviews, and literature study. This article shows that the implementation of theSchool Literacy Movement at SDN Sedati Gede II Sedati Sidoarjo can increase the level of students' readinginterest. In the Standard variable, policy goals and objectives are in accordance with the standards, objectives, andpolicy objectives. The resource variable has fulfilled all available resources for policy implementation. Theindicators for the characteristics of the implementer strongly support the School Literacy Movement. In thecommunication variable between organizations related to implementing activities, good communication has beenestablished. The disposition variable or the attitude of the implementer is responsible for what is assigned. In thesocial, economic, and political environment variables in this GLS, there are indeed obstacles because the parentscomplain that they have to work and cannot supervise their children. too often.Keywords: Implementation, School Literacy Movement, Literac

    Efektivitas Pengelolaan Pembelajaran Inklusi di Sekolah Dasar Non-SDLB

    Get PDF
    Children with Special Needs (ABK) is another term used besides the word "Extraordinary Children" which indicates that the child has a special disorder. They have different characteristics from one child to another. This is what makes Children with Special Needs need special education services where these services adapt to their abilities and potential. A teacher or prospective educator for ABK is required to have high patience, as well as physically and mentally working well. In addition, the selection and design of learning methods must be considered in accordance with inclusive education standards so that children with special needs can participate in learning activities properly. In this study, we will discuss how to design learning methods for children with special needs who generally learn together in inclusive classes

    EDUKASI PERSIAPAN PERSALINAN NORMAL TANPA RASA SAKIT DENGAN METODE INTRATHECAL LABOUR ANALGESIA (ILA)

    Get PDF
    Salah satu kecemasan para ibu menjelang persalinan adalah menghadapi rasa nyeri. Apalagi bagi calon ibu yang belum pernah melahirkan sebelumnya. Nyeri selama persalinan adalah sesuatu yang normal, karena nyeri ini berasal dari kontraksi uterus. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan ibu hamil tentang persiapan persalinan dalam upaya memperkenalkan metode ILA untuk persalinan normal.             Metode pengabdian masyarakat ini deskriptif, populasinya yaitu ibu hamil yang ada di poli kandungan RS. Muhammadiyah Gresik sebanyak 35 orang. Sampel pengabdian masyarakat ini dipoli kandungan RS Muhammadiyah Gresik. Metode yang digunakan selama pengabdian masyarakat adalah ceramah dan diskusi. Hasil pengabdian masyarakat didapatkan jumlah ibu hamil terbanyak pada rentang usia 20-25 tahun sebanyak 13 orang. Tingkat pendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 22 orang, jenis pekerjaan responden terbanyak tidak bekerja atau ibu rumah tangga sebanyak 19 orang. Tingkat pengetahuan baik sebanyak 23 orang, dari 35 responden. tingkat pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, tingkat pengetahuan dengan minat pemilihan metode ILA rata – rata diatas 60%. usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, tingkat pengetahuan dengan persiapan persalinan rata – rata diatas 30%. Kesimpulan dari edukasi persiapan ibu hamil dengan persalinan normal tanpa rasa sakit dengan metode intrathecal labour analgesia adalah baik. Dari data yang didapatkan jumlah minat ibu hamil yang akan melahirkan dengan metode ILA diatas 80%

    Analisis Kepuasan Konsumen dan Strategi Pengembangan Taman Botani Sukorambi Kabupaten Jember Sebagai Taman Wisata Berwawasan Lingkungan yang Berkelanjutan

    No full text
    Indonesia memiliki keanekargaman sumber daya alam yang melimpah, baik hayati maupun non hayati. Keanekaragaman sumber daya hayati yang melimpah dapat menimbulkan potensi wisata alam yang diharapkan memiliki prospek yang bagus di Indonesia. Salah satu bentuk wisata alam di Indonesia adalah agrowisata. Salah satu kawasan wisata alam di Kabupaten Jember yang telah menerapkan konsep agrowisata sebagai taman bermain dan belajar sebagai unit usaha mereka adalah Taman Botani Sukorambi. Dalam menjalankan kegiatan usaha agrowisata ini, Taman Botani Sukorambi menghadapi berbagai kendala, yaitu adanya pesaing dan fluktuasi jumlah pengunjung yang tidak dapat diprediksi dan bervariasi setiap harinya yang disebabkan oleh berbagai macam faktor baik internal maupun ekstenal. Salah satu faktor internal pada umumnya berasal dari kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen dan salah satu faktor eksternal adalah kepuasan konsumen tersebut terhadap kualitas kepentingan dan kinerja dari pihak perusahaan tersebut (TBS). Pada tahun 2018, jumlah pengunjung Taman Botani Sukorambi sangat fluktuatif, hal ini menunjukkan bahwa daya saing agrowisata dengan tempat wisata lain semakin meningkat. Hal ini menjadi ancaman bagi pihak pengelola dan pegawai Taman Botani Sukorambi karena keberadaan objek wisata sangat bergantung pada jumlah pengunjung. Oleh karena itu, Taman Botani Sukorambi membutuhkan strategi pengembangan taman wisata yang baik untuk menjadikannya taman wisata alam berwawasan lingkungan yang berkelanjutan berdasarkan dari analisis kepuasan wisatawan. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan dan menganalisis potensi wisata yang dapat dikembangkan menjadi objek wisata baru di Taman Botani Sukorambi; 2) Menganalisis tingkat kepuasan masyarakat sebagai wisatawan tentang Taman Botani Sukorambi dan 3) Menganalisis dan merumuskan strategi pengembangan wisata di Taman Botani Sukorambi dalam rangka pengembangannya menjadi taman wisata berwawasan lingkungan yang berkelanjutan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga bulan Juli 2019 di Taman Botani Sukorambi yang terletak di Jalan Mujahir, Desa Sukorambi, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kombinasi (mixed methods) menggunakan dua bentuk penelitian, yakni penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengambilan sampel wisatawan TBS (sampel 1) adalah “Quoted Accidental Sampling” atau metode sampling insidental menggunakan rumus Time Linier Function dan didapatkan hasil 70 orang responden. Metode pengambilan sampel pihak pegawai TBS (sampel 2) dan Pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember (sampel 3) adalah metode “Purposive Sampling” dan menghasilkan 5 responden untuk sampel kedua dan satu orang responden untuk sampel ketiga. Pencarian potensi sumberdaya alam yang berpotensi menjadi objek wisata baru dilakukan dengan metode analisis data kualitatif model Miles dan Huberman. Analisis kepuasan masyarakat sebagai wisatawan TBS dianalisis menggunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA). Strategi pengembangan TBS menjadi taman wisata berwawasan lingkungan yang berkelanjutan dianalisis menggunakan metode SWOT. Terdapat lima variabel dan 24 indikator dalam penelitian IPA dan CSI sedangkan terdapat empat variabel dan 30 indikator dalam penelitian SWOT. Telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada semua atribut pertanyaan pada kuesioner IPA, CSI dan SWOT dengan hasil seluruh pertanyaan tersebut valid dan reliabel. Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, dokumentasi dan analisis data kualitatif model Miles dan Huberman diketahui bahwa hanya tujuh sumber mata air dan area persawahan saja yang dapat dijadikan sebagai objek wisata baru di TBS yang rencananya akan mulai dibangun pada tahun 2020 nanti. Tujuh sumber mata air akan disalurkan menjadi satu dan bermuara mejadi giant waterboom sedangkan area persawahan akan dijadikan sebagai wisata tanam padi organik. Berdasarkan hasil analisis Customer Satisfaction Index (CSI) diperoleh nilai CSI sebesar tujuh puluh empat persen (74%) dimana nilai CSI 71% < X ≤ 77% diinterpretasikan sebagai “Cause for Concern” atau “Membutuhkan Perhatian Lebih”. Dari hasil analisis Importance Performance Analysis (IPA) terdapat delapan atribut yang masuk pada kuadran I, tujuh atribut pada kuadran II, empat atribut pada kuadran III dan lima atribut pada kuadran IV. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kinerja dan kepentingan pihak pengelola dan pegawai masih belum cukup memuaskan wisatawan TBS dan masih membutuhkan perhatian lebih untuk ditingkatkan kinerjanya pada beberapa atribut yang masih memerlukan perbaikan. Atribut yang masih memerlukan perbaikan masuk pada kuadran I pada Diagram Kartesius IPA. Untuk menaikkan prosentase kepuasan wisatawan TBS, peneliti menggunakan teknik analisis SWOT dengan mencari faktor internal perusahaan yang berupa kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) serta faktor eksternal perusahaan yang berupa peluang (opportunity) dan ancaman (threat) untuk merumuskan strategi terbaik yang dapat dilakukan bagi pihak pengelola TBS. Dari hasil analisis SWOT diperoleh nilai total pada variabel kekuatan sebesar 1,94; kelemahan 1,48; peluang 1,16 dan ancaman 2,37. Titik koordinat X didapatkan dari total nilai kekuatan (S) dan kelemahan (W) pada tabel IFAS dan diperoleh nilai sebesar 0,46 sedangkan titik koordinat Y didapatkan dari total nilai peluang (O) dan ancaman (T) pada tabel EFAS dan diperoleh nilai sebesar -1,22. Dari titik koordinat X dan Y diketahui bahwa kedua titik tersebut berada pada kuadran II (strategi ST) dan harus dilakukan strategi diversifikasi konsentrik. Saran yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian ini adalah pihak pengelola dan pegawai TBS diharapkan tidak mengeksploitasi sumberdaya alam tersebut dengan tetap memperhatikan upaya konservasi dari tujuh sumber mata air, Sungai Sumberan dan area persawahan, disarankan untuk melakukan pengolahan air limbah yang bersifat “On Site Treatment” agar limbah domestik yang dihasilkan dari kegiatan pariwisata dapat diminimalisir jumlah polutan yang berbahaya bagi lingkungan sehingga menghasilkan buangan akhir yang tidak membahayakan lingkungan, pihak pengelola perlu untuk melakukan studi banding bersama dengan pegawai yang mumpuni di bidang pariwisata untuk dapat meningkatan mutu, memperluas usaha, memperbaiki sebuah sistem, penentuan kebijakan baru dan memperbaiki/meningkatkan hal lain yang berkaitan dengan kepariwisataan di TBS dan lain sebagainy

    Kualitas Teks Pidato Siswa Kelas X MAN Malang 1 Tahun Pelajaran 2013/2014

    No full text
    ABSTRAK   Tyas, Daniar Rahmawati Ning. 2014. Kualitas Teks Pidato Siswa Kelas X MAN Malang 1 Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi, Jurusan Sastra Indonesia, Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. H. Imam Agus Basuki, M. Pd. (II) Musthofa Kamal, S.Pd., M.Sn.   Kata Kunci :  teks pidato, pembelajaran menulis   Salah satu cara penyampaian berpidato yaitu metode manuskrip yang membutuhkan adanya teks atau naskah pidato. Teks Pidato adalah teks yang berisi gagasan atau pikiran dalam bentuk kata-kata atau tulisan yang akan dilisankan untuk ditujukan kepada orang banyak. Fungsi dari teks naskah pidato yaitu sebagai alat untuk membantu pembicara menuangkan gagasan atau ide secara tertulis yang nantinya akan disampaikan kepada pembaca atau pendengar. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan sistematika teks pidato yaitu salam pembuka, pendahuluan, isi, simpulan, harapan, dan salam penutup, (2) mendeskripsikan tujuan pidato dilihat berdasarkan isi, dan (3) mendeskripsikan penggunaan bahasa teks pidato yang meliputi ejaan, pilihan kata, dan keefektifan kalimat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptifkualitatif. Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data adalah perintah dan petunjuk menulis teks pidato dan panduan analisis kualitas teks pidato. Sumber data penelitian ini adalah teks pidato siswa kelas X MAN Malang 1 tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 22 teks pidato. Kegiatan analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan teknik ketekunan pengamatan dan triangulasi pakar, yaitu konsultasi pada pembimbing. Berdasarkan analisis data pada kualitas teks pidato siswa kelas X MAN Malang 1 diperoleh tiga hasil penelitian. Sistematika.Sistematika teks pidato adalah bagian-bagian dalam teks pidato yang terdiri atas salam pembuka, pendahuluan, isi, simpulan, harapan, dan salam penutup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagaian besar sistematika teks pidato siswa diketahui kurang lengkap karena banyak yang tidak memiliki bagian kesimpulan. Salam pembuka. Diketahui sebagian besar salam pembuka teks pidato siswa terdiri atas salam yang sesuai dengan konteks pendengar yaitu assalamualaikum wr. wb dikarenakan mayoritas warga sekolah beragama Islam, serta ditemukan adanya salam secara umum yaitu selamat pagi, salam sejahtera. Selain itu, dalam salam pembuka diikuti sapaan kepada hadirin secara runtut mulai dari jabatan tertinggi hingga terendah. Pendahuluan. Diketahui sebagian besar pendahuluan teks pidato meliputi adanya ucapan syukur dan penyampaian maksud pidato secara jelas. Isi. Diketahui sebagaian besar isi teks pidato siswa memiliki gagasan yang sudah jelas dan terdapat fakta serta rinci. Simpulan. Diketahui sebagaian besar teks pidato tidak menyertakan simpulan. Selain itu, terdapat pula beberapa simpulan dari teks pidato yang dianalisis memiliki inti dari keseluruhan isi pidato, tetapi tidak jelas maknanya. Harapan. Diketahui sebagaian besar harapan kurang memuat pesan dan tidak disertai alasan yang jelas.Salam penutup.Diketahui sebagian besar salam penutup meliputi adanya permohonan maaf dan ucapan terima kasih disertai alasan yang jelas serta ditutup salam sesuai konteks, sedangkan ada pula yang hanya terdapat permohonan maaf atau ucapan terima kasih saja. Tujuan pidato berdasarkan isi.Tujuan pidato adalah maksud penyampaian pidato. Ada empat tujuan pidato, yaitu pidato informatif, pidato argumentatif, pidato persuatif, dan pidato rekreatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tujuan teks pidato siswa memiliki tujuan argumentatif dan informatif serta hanya sebagian kecil pidato yang bertujuan persuasif, bahkan tidak ada teks pidato yang memiliki tujuan rekreatif. Tujuan argumentatif tersebut meliputi adanya pendapat yang logis dan disertai fakta yang mendukung pendapat, sedangkan ada pula tujuan argumentatif yang meliputi adanya pendapat yang kurang logis dan disertai fakta yang kurang mendukung pendapat. Tujuan informatif tersebut meliputi adanya narasi yang logis, berdasarkan fakta yang logis dan terdapat contoh. Penggunaan bahasa.Penggunaan bahasa adalah penggunaan ejaan yang sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), pilihan kata yang tepat, dan penuliasan kalimat yang efektif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar penggunaan bahasa dalam teks pidato menggunakanpilihan kata yang sudah tepat dalam menuliskan kata baku dan sesuai konteks, serta penulisan kalimat sudah tergolong efektif. Disamping itu, penggunaan ejaan sebagian besar tidak tepat karena tidak sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)seperti dalam penulisan huruf kapital, imbuhan kata di- ke-, dan singkatan-singkatan. Berdasarkan hasil penelitian, dikemukakan tiga saran. Pertama, bagi guru. Guru Bahasa Indonesia diharapkan melakukan perbaikan pembelajaran menulis teks pidato bahasa Indonesia, khususya dilihat dari segi salam pembuka, pendahuluan, isi, simpulan, harapan, salam penutup, tujuan pidato (argumentatif, persuasif, informatif) berdasarkan isi, penggunaan ejaan, pilihan kata, dan keefektifan kalimat. Hal ini agar menjadikan siswa yang terampil dalam menuliskan teks pidato, maka perlu dilakukan dengan cara pendalaman materi, pemberian contoh, dan latihan dari guru pembimbing pelajaran bahasa Indonesia Kedua, bagi peneliti lain. Peneliti lain yang ingin melakukan penelitian terkait teks pidamenganalisis teks pidato siswa, penelitian ini dapat dimanfaatkan meskipun dalam penelitian yang berbeda ataupun aspek yang berbeda sehingga penelitian ini dapat terlengkapi. Ketiga, bagi siswa. Siswa diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan siswa maupun referensi belajar dalam pembelajaran menulis teks pidato

    Local government competitiveness analysis using the perspective of organizational excellence: Evidence from Indonesia

    Get PDF
    Local government competitiveness is an intriguing contemporary issue that has not been discussed extensively in prior studies on the evolution of the structure and scope of government. This study aims to explore how local government management processes can enhance regional competitiveness for the benefit of citizens. Using an analytical hierarchy of paired comparisons and indicator aggregation, this study analyzes several components of the local government managerial process by quantifying the degree of importance of each component. Data were collected from 38 regions in Indonesia and 34 government experts. The results of the analysis show that there are three components of the local government managerial process that contribute significantly to regional competitiveness: the quality of customer/citizen management with an eigenvector value of 0.187, strategic planning with an eigenvector value of 0.169, and the effectiveness of the integrity system with an eigenvector value of 0.136. Other results show that the resultant eigenvector values for other components are less than 0.100 or 10%, so these components are not classified as strong. Furthermore, the p-value of the intercoder reliability test using the t-test was greater than the significance level of 0.05, implying that there was no difference between the test results of the first and second expert groups. This study concludes that customer/citizen satisfaction with government products and services, the effectiveness of strategic planning that focuses on socio-economic development, and legal and ethical compliance of organizational actors are the primary determinants of enhancing regional competitiveness

    Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme dari Sampah Kulit Buah bagi Masyarakat Desa Sorogenen II Kulon Progo

    No full text
    Waste is a problem that has not been resolved properly in Indonesia. Likewise, in Sorogenen II village, Kulon Progo district, where the majority of livelihoods are farmers, gardeners and traders related to agriculture and plantations, there is still not much information on the management of organic waste, especially crop and fruit waste. Several efforts to utilize waste have been made. One way to utilize waste from fresh fruit peels is to ferment it with molasses so that after 3 months it will become eco enzyme. This enzyme liquid has been used as a natural fertilizer, pest repellent, and cleaning liquid. The training conducted by volunteers of the eco enzyme archipelago, PKK group and UAD community service team took place in Sorogenen II village, Kulon Progo district. In addition to the delivery of how to make eco enzyme, the utilization and business opportunities of eco enzyme were also delivered in the training. A showcase of eco enzyme products was also held at UAD and many visitors were enthusiastic about making eco enzyme independently
    corecore