429 research outputs found

    Mendorong Pertumbuhan UMKM dengan Menggunakan Konsep Bagi Hasil Sistem Mato

    Get PDF
    The purpose of this study is to encourage the use of profit sharing based on the mato system in the management of MSMEs that are adapted to the characteristics of each business unit. This research method is descriptive qualitative. Synergize the old system that already exists in the management of MSMEs with profit sharing based on the mato system using the focus group discussion method. The concept of profit sharing based on the existing mato system is currently used in most Padang restaurant management. Although RMP has turned into a large company, profit sharing based on the mato system has been used since its establishment, as a street vendor, as a micro-enterprise. In conclusion, the concept of profit sharing in the mato system can be injected into the management of MSMEs so that they can grow and develop faster. Keywords: Profit Sharing, Focus Group Discussion, MSME Management, Binary Opposition Synergy, Automatic Syste

    PENGELOLAAN TANAH BAON DI BLITAR SELATAN TAHUN 2001-2006

    Get PDF
    Tanah merupakan salah satu sektor penting yang dapat mendukung sistem perekonomian baik di bidang pertanian, industri dan lain sebagainya. Namun dalam mengelola tanah yang sudah ada terkadang menjadi suatu pertanyaan bagi masyarakat, yaitu siapa yang berhak mengelola tanah tersebut. Tanah yang dimaksudkan disini adalah tanah kosong yang jauh dari pemukiman masyarakat, dan biasanya berada di hutan. Sejak berdirinya PHBM tahun 2001 masyarakat Desa Gununggede menyebut sebagai Tanah Baon. Pada tahun 2001-2006 dan seterusnya Perum Perhutani mengijinkan MDH untuk ikut serta dalam mengelola Tanah Baon. Karena sebelum tahun 2001 masyarakat sekitar hutan tidak terlibat langsung dalam pengelolaan hutan.Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana latar belakang kebijakan pengelolaan Tanah Baon di Desa Gununggede Blitar Selatan sebelum Tahun 2001 ? (2) Bagaimana perkembangan pengelolaan Tanah Baon di Desa Gununggede Blitar Selatan tahun 2001-2006 ? (3) Bagaimana dampak dari pengelolaan Tanah Baon terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat di Desa Gununggede Blitar Selatan ?. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yaitu metode heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.Hasil penelitian menunjukan bahwa latar belakang pengelolaan Tanah Baon sebelum tahun 2001 adalah masyarakat tidak terlibat langsung dalam pengelolaan hutan, pada masa orde baru/reformasi seluruh hasil hutan dijadikan sebagai pemasukan kas negara, sering terjadi pencurian kayu dalam jumlah besar, keamanan hutan tidak terkendali, tidak ada kerjasama antara KPH Blitar dengan masyarakat melalui LMDH.Pengelolaan Tanah Baon dibagi menjadi dua periode, pertama tahun 2001-2004 yaitu MDH terlibat langsung dalam pengelolaan hutan, menggunakan sistem perhutanan sosial (PS),tidak ada bagi hasil panen kayu tegakan dari KPH Blitar kepada MDH, belum diterbitkan kartu anggota (KTA) oleh LMDH, sering terjadi konflik antar pesanggem, luas petak yang sudah direboisasi oleh KPH Blitar dan MDH yaitu 163,7 Ha. Periode kedua tahun 2005-2006 yaitu MDH mendapatkan bagi hasil tanaman tegakan dari KPH Blitar, sudah diterbitkan KTA dengan berdirinya LMDH tahun 2005, terdapat kerjasama antara masyarakat melalui LMDH dengan KPH Blitar, segala konflik mulai menurun dari pada tahun sebelumnya. Hasil panen dari Tanah Baon dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sekunder, primer, dan tersier. Kata Kunci: Tanah Baon, Pengelolaan, Masyaraka

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PANGALAMAN LAPANGAN LOKASI SD N REJOWINANGUN 1

    Get PDF
    Program PPL Universitas Negeri Yogyakarta dilaksanakan pada semester khusus tahun akademik 2013/ 2014 memberikan kesempatan kepada mahasiswa UNY untuk meningkatkan kemampuannya dalam bidang pendidikan. SD Negeri Rejowinangun 1 merupakan salah satu sekolah yang ditunjuk oleh pihak UNY untuk menjadi lokasi PPL pada tahun 2014. Tujuan dari program PPL adalah untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam rangka melatih dan mengembangkan profesionalismenya dalam bidang keguruan atau pendidikan; memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal, belajar, dan memahami seluk beluk sekolah dengan segala permasalahannya; serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki dalam proses pembelajaran. Program PPL ini meliputi pelaksanaan praktik mengajar terbimbing sebanyak 6 kali, praktik mengajar mandiri sebanyak 2 kali, serta dilaksanakan ujian praktik mengajar 2 kali. Praktik mengajar dan ujian dilaksanakan mulai tanggal 11 Juli 2014 sampai dengan 17 September 2014. Praktik mengajar terbimbing dan praktik mengajar mandiri ini meliputi pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran, persiapan media, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Pelaksanaan kegiatan PPL meliputi tiga tahapan yaitu, tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahapan persiapan PPL meliputi tahap observasi sekolah dan penyusunan program. Tahap pelaksanaan meliputi praktik mengajar terbimbing, mandiri, dan ujian. Tahap evaluasi sebagai refleksi keberhasilan program yang telah dilaksanakan. Pada pelaksanaan program PPL di SD Negeri Rejowinangun 1 berjalan dengan baik. Meskipun terdapat beberapa kendala yang dihadapi, akan tetapi dengan kerja sama yang solid antara para mahasiswa PPL sehingga dapat mengatasi permasalahan yang ada. Dukungan dari berbagai pihak terutama pihak sekolah sendiri sangat membantu kelancaran pelaksanaan program PPL di sekolah tersebut

    PELATIHAN PEMBUATAN LILIN AROMATERAPI DI PEDUKUHAN JANGKANG LOR, SENTOLO, KULONPROGO

    Get PDF
    Kreativitas sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat saat ini. Salah satu tujuannya adalah untuk mendongkrak perekonomian dalam negri. Pelatihan pembuatan lilin aromaterapi adalah salah satu cara untuk menghasilkan produk yang dapat menjadi sebuah sumber penghasilan yang bernilai jual tinggi. Pelatihan pembuatan lilin aromaterapi ini dilaksanakan di pedukuhan Jangkang Lor, Kab Kulon Progo. Dengan diadakannya pelatihan ini masyarakat pedukuhan Jangkang Lor dapat memahami teori dan praktik pembuatan lilin aromaterapi. Setelah pelatihan ini selesai diharapkan masyarakat dapat mengembangkan lebih lanjut, agar bisa dijadikan sebagai sarana untuk menghasilkan sumber penghasilan bagi masyarakat setempat.Â

    Inventory Management in Non-Food Convenience Store

    Get PDF
    Abstract. Retail is one of the promising business sectors to run in Indonesia. Nowadays, small size retail stores such as minimarkets is counted as largely growing business in Indonesia. Along with its rapid growth, retail businesses face many problems. One of the most complicated problems in this business sector is overstocking and under stocking of inventory that may happen at the same period. PT. Idola Jaya Semesta, a growing non-food convenience store, faces this inventory problem. This research aims to get the best inventory policy for PT. Idola Jaya Semesta. The sample data to be analyzed is limited to the best-selling category which is stationary, and focused on the top ten most overstocked items by percentage in a random retail store, which is the retail store in Bintaro. The data of the inventory report in the central store and distribution center is employed as a basis data of the research. The researchers used probabilistic method and economic order quantity model to analyze the inventory practices and to propose a solution. The result of this research is an inventory policy (maximum inventory level and reorder point) that avoid those problems and maximize profit. The research founds that using EOQ results in the lowest total inventory cost for the company, it is around IDR 4 million rupiahs cheaper than the current policy in a course of a year. However the current existing “TSM†policy of the company results in the lowest under stocking cost by IDR 68,308, not a very significant amount. In the long term the EOQ policy results in better to be used as it rises, the profitability ratio in the next 5 years using Monte Carlo Simulation for the items that have a yearly demand of over 100, but with the TSM policy it is better to use with items that have a yearly demand below 100. Ultimately, the best solution is to use the EOQ policy because it has the lowest total inventory cost and the profitability ratio of items with a yearly demand below 100 is not very significant for the company’s total profit. By using the sensitivity analysis, it is also more reliable to use the EOQ policy, when compared to the current existing TSM policy, as it is less sensitive to a change in demand compared to the current policy. The implementation plan for the company is very simple, the company employed a software engineer to create the software used to determine how much to order and the point of reorder, the company’s software engineer needs to simply change the formula of the current policy to the EOQ policy within the software program codes. Since the software is a form of digital media, it can be applied fast and at a low cost.Keywords: Inventory Management; Economic Order Quantity; Re-order Point; Non-Food; Convenience Store;Retai

    PEMBUATAN SEL SURYA BERBAHAN TIO2 DENGAN PENYISIPAN PARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN METODE ELEKTROPLATING

    Get PDF
    Pada Penelitian ini dipelajari pengaruh penyisipan partikel logam emas pada Sel Surya TiO2. Penyisipan partikel logam emas pada lapisan TiO2 dilakukan dengan menggunakan metode elektroplating. Material TiO2 yang dicampurkan dengan aquades lalu dideposisikan pada FTO menggunakan metode doctor blade. Lapisan TiO2 disisipi partikel logam emas dengan metode elektroplating sehingga membentuk lapisan kontak logam yang menjadi lintasan bagi elektron untuk mengalir lebih cepat menuju elektroda (FTO). Polimer elektrolit digunakan sebagai transport hole yang tersusun atas campuran LiOH dan PVA. Struktur sel surya yang telah dibuat dikarakterisasi dengan menggunakan I-V meter Keithley 617 untuk mengetahui performansi sel surya. Karakteristik I-V menunjukkan terjadi peningkatan efisiensi sel surya TiO2 setelah disisipi partikel logam emas menggunakan metode elektroplating. Pemberian tegangan 2 Volt dan waktu 5 detik saat elektroplating merupakan tegangan dan waktu optimal yang menghasilkan efisiensi terbaik pada Sel Surya TiO2/Au, yaitu sebesar 0,08%
    • …
    corecore