11 research outputs found

    PROPAGASI Dendrobium stratiotes Rchb.f. DENGAN BENZILADENIN SECARA IN VITRO

    Get PDF
    Tanaman Anggrek Dendrobium stratiotes Rchb.f. merupakan salah satu jenis angggrek alam indonesia. Populasi Dendrobium stratiotes Rchb.f. menurun bahkan terancam punah jika perdagangan terus berlanjut tanpa ada regulasi yang baik. Perbanyakan Dendrobium stratiotes Rchb.f. sangat diperlukan untuk konservasi dan menjaga plasma nutfah.Penelitian ini bertujuan untuk melakukan propagasi Dendrobium stratiotes Rchb.f. dengan BA secara in vitro. Metode penelitian diawali dengan polinasi secara selfing pada bunga Dendrobium stratiotes Rchb.f. Biji Dendrobium stratiotes Rchb.f. umur 4 bulan hasil polinasi ditumbuhkan secara in vitro selama 6 bulan sampai menjadi tuas yang diap diinduksi dengan kriteria memiliki 2-3 daun dan 1-2 akar. Induksi dilakukan pada media ½ KC dan ½ MS yang masing-masing diberi perlakuan BA 1 PPM, 5 PPM dan 9 PPM. Kultur diinkubasi pada suhu 25±20C dengan fotoperiodisasi 16 jam terang dan 8 jam gelap. Parameter yang diamati meliputi warna daun, jumlah tunas, jumlah daun, panjang daun, jumlah akar dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan BA 9 PPM pada media ½ MS menghasilkan jumlah tunas adventif terbanyak dibandingkan semua perlakuan dan berbeda nyata. Analisis Uji F pada α 0,05 menunjukkan pengaruh BA  terhadap jumlah tunas adventif, berbanding lurus terhadap taraf konsentrasi BA. Kombinasi perlakuan BA pada media ½ MSmenghasilkan multiplikasi jumlah tunas adventif plantlet Dendrobium stratiotes Rchb.f. terbanyak dibanding kombinasi perlakuan lainnya. Dengan demikian maka propagasi dalam rangka konservasi Dendrobium stratiotes Rchb.f. dapat dilakukan melalui aplikasi BA pada media ½ MS secara in vitro yang ditunjukkan dengan terbentuknya tunas adventif

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MENABUNG SISWA SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Tujuan menabung adalah agar anak memiliki perencanaan keuangan untuk masa depan. Belajar menabung membantu anak belajar disiplin. Anak akan memiliki kebanggaan jika bisa mengumpulkan uang yang cukup banyak dalam waktu yang lama. Anak akan bangga jika bisa membeli sesuatu menggunakan uang hasil tabungan sendiri. Analisis Jalur merupakan metode untuk mempelajari pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, pengaruh tak teranalisis dan pengaruh semu diantara variabel eksogen dan variabel endogen. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi menabung siswa sekolah dasar di Kabupaten Jombang. Dari seperangkat variabel penyebab (variabel eksogen) yaitu variabel pengaruh orang tua, guru, kebutuhan siswa dan program menabung sekolah  terhadap seperangkat variabel akibat (variabel endogen) yaitu variabel pemahaman siswa tentang uang dan menabung dan motivasi menabung siswa. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yaitu data hasil kuesioner. Teknik sampling yang digunakan Simple Random Sampling. Perhitungan ukuran sampel menggunakan rumus Issac Michael. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada model struktural 1, variabel orang tua dan guru memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel pemahaman siswa tentang uang dan menabung sedangkan pada model struktural 2, variabel program menabung sekolah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel motivasi siswa menabung. . Kata kunci: eksogen, endogen, jalur, simpel, sampling. &nbsp

    Identifikasi karakteristik morfologi tiga jenis salak lokal (Salacca zalacca) salak manis, salak asam, salak asam manis di Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang

    Get PDF
    Keanekaragaman salak (Salacca zalacca) di daerah Jombang sangat bervariasi rasanya. Diantaranya adalah tanaman salak lokal khas desa keras kabupaten Jombang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi dan kekerabatan antara tanaman salak manis, salak asam dan salak asam manis di desa keras kecamatan Diwek kabupaten Jombang. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Mei 2022 dengan memilih 7 sampel untuk setiap jenis tanaman salak dengan parameter penelitian meliputi tinggi tanaman, panjang daun, panjang daun, panjang pelepah daun, kerapatan duri, tekstur duri, warna permukaan daun, warna permukaan. bagian bawah daun, bentuk ujung daun dan bentuk duri. Penelitian dilakukan secara langsung (visual) dan disusun dengan menggunakan metode data deskriptif dan dianalisis menggunakan analisis klaster berupa dendogram pohon kemiripan pada setiap tanaman salak. Berdasarkan pengamatan morfologi vegetatif, ciri morfologi antara 3 jenis salak memiliki beberapa ciri morfologi yang mirip, diantaranya 3 jenis tanaman salak mengelompok secara luas dan memiliki kekerabatan jauh dengan menunjukkan nilai kemiripan 62% - 75%

    DEWASAREJO (Desa Wisata Salak Jatirejo): Peningkatan Potensi Tanaman Salak Sebagai Peluang Usaha Baru di Jatirejo Diwek Jombang

    Get PDF
    Desa Jatirejo Diwek Jombang memiliki kelimpahan tanaman salak (Salacca zalacca) yang tersebar di hampir setiap rumah penduduk terutama di dusun Jatirejo. Produktivitas tanaman salak kini semakin menurun karena dibiarkan tumbuh begitu saja di alam tanpa perawatan yang baik. Lahan produktif salak mulai berkurang, beralih fungsi menjadi pemukiman seiring dengan pertumbuhan penduduk. Tanaman salak yang sudah dibudidayakan masyarakat Jatirejo, sesungguhnya dapat dioptimalkan manfaatnya agar bernilai ekonomi lebih. Kelimpahan tanaman salak di Jatirejo berpotensi untuk dijadikan sebagai objek Agrowisata Salak atau Desa Wisata Salak di Desa Jatirejo. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menginisiasi pembentukan Desa Wisata salak Jatirejo (Dewasarejo). Metode pelaksanaan meliputi, observasi, identifikasi, pembuatan kebun salak, festival salak, promosi dan pengoperasian Pasar Jajan Ngisor Wit Salak. Hasil pengabdian kemitraan masyarakat ini menunjukkan bahwa keberadaan Dewasarejo telah meningkatkan potensi tanaman salak sebagai peluang usaha baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat Jatirejo terutama di setiap akhir pekan melalui aktivitas Pasar Jajan Ngisor Wit Salak di dalam Dewasarejo

    TEKNOLOGI AKUAPONIK SEBAGAI PERTANIAN SKALA RUMAHAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DI DESA TAMPINGMOJO TEMBELANG JOMBANG

    Get PDF
    Pertanian merupakan pondasi penting dalam pemenuhan komoditas pangan. Pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga merupakan landasan penting untuk mencapai ketahanan pangan. Namun tidak semua masyarakat di Desa Tampingmojo Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang memiliki lahan pertanian untuk dapat memenuhi kebutuhan pangannya, terlebih lahan pertanian di Desa Tampingmojo semakin berkurang sejak dibangunnya jalan tol Mojokerto-Kertosono, sehingga suplai komoditas pangan seperti sayuran dan ikan bergantung pada pasokan dari luar Desa Tampingmojo. Akuaponik menjadi solusi ketahanan pangan masyarakat desa Tampingmojo. Kegiatan pengabdian masyarakat ini ini bertujuan untuk memperkenalkan Teknologi Akuaponik kepada masyarakat desa Tampingmojo dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia. Masyarakat sasaran kegiatan ini adalah kelompok ibu-ibu PKK dan pemuda Karang Taruna desa Tampingmojo. Metode yang digunakan yaitu Participatory Action Research (PAR) yang dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil kegiatan pengenalan akuaponik menunjukkan respon dan antusiasme yang positif dari peserta pelatihan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 80% pertanyaan post test dapat dijawab peserta dan penyampaian materi teknologi akuaponik sederhana dapat diterima dengan baik serta dapat diterapkan dengan sumberdaya yang tersedia di desa Tampingmojo. Kata kunci:  akuaponik, pertanian, ketahanan pangan   ABSTRACT Agriculture is an important foundation in the fulfillment of food commodities. Meeting household food needs is an important foundation for achieving food security. However, not all people in Tampingmojo Village, Tembelang District, Jombang Regency have agricultural land to be able to meet their food needs, especially agricultural land in Tampingmojo Village has decreased since the construction of the Mojokerto - Kertosono toll road, so that the supply of food commodities such as vegetables and fish depends on supplies from outside the village. Tampingmojo. Aquaponics is a solution for food security for the Tampingmojo village community. This community service purpose to introduce Aquaponics Technology to the Tampingmojo village community by utilizing available local resources. The targeted community for this activity is a group of PKK women and Karang Taruna youth in the village of Tampingmojo. The method used is Participatory Action Research (PAR) which is carried out in 3 stages, there are preparation, implementation and evaluation. The results of the evaluation showed that 80% of the post-test questions could be answered by participants and the delivery of simple aquaponic technology materials was well received and could be applied with the available resources in Tampingmojo village. Keywords: aquaponics, agriculture, food securit

    Identifikasi Kapang Kontaminan dan Uji Kualitas Mikrobiologi Berdasarkan Angka Lempeng Total Koloni Kapang pada Biji Kacang Merah (Phaseolus vulgaris l. Var. Hawkesburry wonder) dari Lima Pasar Tradisional di Kota Malang

    No full text
    ABSTRAK   Qomariah, Umi Kulsum Nur. 2012. Identifikasi Kapang Kontaminan dan Uji Kualitas Mikrobiologi Berdasarkan Angka Lempeng Total Koloni Kapang pada Biji Kacang Merah (Phaseolus vulgaris l. Var. Hawkesburry wonder)  dari Lima Pasar Tradisional di Kota Malang. Skripsi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang, Pembimbing: (I) Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd, (II) Agung Witjoro, S.Pd., M.Kes.   Kata Kunci : Biji kacang merah, kapang kontaminan, kualitas mikrobiologi, angka lempeng total koloni kapang   Penelitian identifikasi kapang kontaminan dan uji kualitas pada biji kacang merah perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar atas saran bagi masyarakat khususnya konsumen kacang merah di kota Malang. Penelitian ini bertujuan untuk: 1)mengidentifikasi spesies kapang kontaminan, 2)menentukan spesies kapang kontaminan yang paling dominan, 3)menentukan angka lempeng total koloni kapang kontaminan yang terdapat dalam biji kacang merah, dan 4)menentukan kualitas biji kacang merah yang dijual di lima pasar tradisional kota Malang berdasarkan angka lempeng total koloni kapang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Penelitian ini menggunakan perlakuan uji yang dilakukan dalam tiga kali ulangan pengambilan sampel. Sampel biji kacang merah diambil secara acak dari dua penjual. Penjual dipilih secara acak berdasarkan dua syarat yaitu penjual merupakan penjual tetap pada suatu pasar dan secara kontinyu menjual biji kacang merah pada suatu pasar. Pasar ditentukan melalui teknik Purposive random sampling atau acak terpilih. Pasar dalam penelitian ini yaitu pasar Dinoyo, pasar Induk Gadang, pasar Blimbing, pasar Kebalen dan pasar Besar. Penelitian untuk identifikasi menggunakan sampel biji kacang merah sebanyak 10 gram yang diambil dari lima pasar tradisional. Biji kacang merah dicuci secara aseptik dengan larutan chlorine 0,1 %, kemudian dihaluskan dan dibuat suspensi dalam larutan pepton 0,1% dengan tingkat pengenceran (TP) 10-1 sampai 10-6. Suspensi pada tiap TP diambil 0,1 ml lalu diinokulasikan ke dalam medium lempeng CA dan diinkubasi pada suhu 25oC selama 5-7 x 24 jam kemudian koloni kapang yang tumbuh diamati secara morfologi dan mikroskopis. Metode slide culture digunakan dalam pembuatan preparat kapang yang dilakukan sebelum dilakukan pengamatan mikroskopis. Hasil pengamatan morfologi koloni dan pengamatan mikroskopis kapang selanjutnya digunakan untuk mendeskripsikan ciri-ciri kapang sehingga dapat ditentukan nama spesiesnya. Spesies kapang kontaminan yang paling dominan ditentukan dengan penghitungan jumlah koloni tiap spesies kapang, kemudian diurutkan nilainya dari yang tertinggi hingga terendah. Angka lempeng total koloni kapang kontaminan ditentukan dari hasil penghitungan rerata jumlah total koloni kapang kontaminan dari sampel biji kacang merah di tiap-tiap pasar. Kualitas biji kacang merah dari tiap sampel pasar tradisional ditentukan dengan dirujukkan pada ketentuan dari Dirjen BPOM RI Nomor: HK. 00.06.1.52.4011 tertanggal 28 Oktober 2009 tentang batas maksimum cemaran kapang dalam serealia yaitu 1 x 104 cfu/g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam biji kacang merah dari lima pasar tradisional di Kota Malang ditemukan 11 spesies kapang kontaminan. Spesies kapang kontaminan dalam biji kacang merah yaitu Cladosporium cladosporoides (Fres.) de vries, Penicillium chrysogenum Thom, Pennicillium citrinum Thom, Penicillium expansum Link ex S.F. Gray, Penicillium rugulosum Thom, Penicillium frequetans Westing, Aspergillus flavus Link, Penicillium verrucosum Dierckx, Torula sp., Aspergillus niger  van Tieghem, Aspergillus ochraceus  Wilhem. Spesies kapang kontaminan yang paling dominan ialah Cladosporium cladosporoides (Fres.) de vries. yang memiliki nilai jumlah total koloni sebesar 1,73  x 106 cfu/g. Angka lempeng total koloni kapang dalam biji kacang merah dari pasar Dinoyo sebesar 3,14 x 106 cfu/g, pasar Blimbing sebesar 1,01 x 106 cfu/g, pasar besar sebesar 2,85 x 107 cfu/g, pasar kebalen sebesar 9,96 x 106 cfu/g, pasar induk Gadang sebesar 3,28 x 105 cfu/g. Kualitas mikrobiologi biji kacang merah yang dijual di lima pasar tradisional kota Malang berdasarkan angka lempeng total koloni kapang melebihi batas maksimum cemaran kapang yang ditetapkan oleh Dirjen BPOM.

    Ekspresi Warna Ecoprint Daun Jati (Tectona grandis) Pada Katun Primissima dengan Mordan Tawas, Tunjung dan Kapur

    No full text
    The availability of abundant natural materials in Indonesia strongly supports the development of textile products, one of which is natural coloring which can be obtained from natural materials such as teak leaves. Teak leaves contain natural anthocyanin pigments that can be used as environmentally friendly textile dyes. Transfer of pigment to the fabric can be done using the ecoprint technique, which requires a mordant for the color binding process to prevent it from being easily separated from the fabric. The purpose of the research to determine the color expression of teak leaf ecoprints with mordant alum, tunjung and calcium dioxide on primissima cotton fabric and to determine the effect of variations in boiling time during mordanting on the color expression of teak leaf ecoprints. The research was carried out experimentally using the ecoprint steam technique to transfer colors and motifs into the fabric. This study used three types of mordant substances, there are: alum, tunjung and calcium dioxide with each concentration of 50g/l with variations in boiling time for mordanting: 20 minutes, 40 minutes and 60 minutes and three replications in each treatment. The ecoprint technique applied is steaming for 80 minutes. The results showed that the color expression produced by the alum mordant was dominated by yellow, the color produced from the tunjung mordant was dominated by black and the dye produced by quicklime was dominated by brown. The natural motif of teak leaves can be printed well on primissima cotton. The variation of boiling time during mordanting in this study did not produce differences in color expression because there was no variation in the concentration of the mordant substance

    Strategi Pengembangan Kawasan Agribisnis Tanaman Hortikultura di Asri Organik-Sehat Tambakrejo Jombang

    No full text
    Asri Organik-Sehat merupakan salah satu tempat yang berpotensi dalam pencapaian pengembangan kawasan agribisnis tanaman hortikultura.Hortikultura merupakan kelompok komoditas yang sangat banyak ragamnya.Komuditas hortikultura telah tumbuh menjadi salah satu komoditas pertanian yang cukup diminati.Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan, yang secara eksplisit menentukan tujuan jangka panjang, sasaran organisasi, program kerja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, dan alokasi sumberdaya yang diperlukan suatu perusahaan ataupun organisasi terkait.Penelitian terdiri dari data primer dan sekunder yang mencakup kondisi fisik, sarana dan prasarana Asri Organik Sehat.Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana hambatan yang dihadapi dan strategi pengembangan kawasan agribisnis tanaman hortikultura di Asri Organik-Sehat.Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT, yaitu untuk menentukan arah dan strategi pengembangan kawasan agribisnis tanaman hortikultura. Hasil penelitian menunjukkan alternatif strategi yang dapat di gunakan adalah memanfaatkan lahan tanam dengan mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada, pengolahan tanaman hortikultura guna meningkatkan nilai produk dengan melakukan inovasi produk tanaman hortikutura, menjalin kemitraan, dan melakukan pendekatan serta sosialisasi pada masyarakat tentunya dengan peranan pemerintah. Hambatan yang dihadapi dalam pengembangan yaitu: kurangnya pemahaman, kurangnya kesadaran masyarakat, produk tidak tahan lama, dan sulitnya modal

    Analysis Morphological Character and Relationship of Suweg (Amorphophallus campanulatus) Plant in Jombang District

    No full text
    Suweg is one of the tuber-producing plants in Jombang. Suweg plants in Jombang have not been cultivated regularly, but actually, suweg tubers have great potential to be used as food diversification material in the future. The development of suweg plants, for example assembling varieties has not been done much. The first step in assembling varieties that must be done is germplasm exploration. This study aims to obtain information on the suweg plant in Jombang, to find out the differences in plant characteristics and the kinship relationship of the suweg plant in the same sub-district or in different sub-districts. The research was carried out in Jombang district, covering the Districts of Wonosalam, Kesamben, Ngusikan, Together, Kudu and Plandaan. The location selection is determined based on the results of the preliminary survey. The research was conducted from April to June 2020. The data analysis used a descriptive method, namely simplifying and organizing the data to obtain an overall picture of the object being observed. In addition to the use of descriptive analysis, kinship analysis was carried out using cluster data analysis. In the kinship analysis, the similarity matrix was calculated manually, while the dendrogram was made using NTSys software. The results obtained 9 plant samples from 6 locations. Two samples from Wonosalam location 1 and Wonosalam location 2 , One sample from Kesamben location 1 , One sample from Ngusikan location 1 , Three samples from joint location 1 , Together with location 2 , Together with location 3 , One sample from Kudu location 1 and one sample from Location plan 1 . Kinship analysis showed various relationships with a similarity matrix value of 0.52 – 1.00, this indicates that the diversity of suweg plants in Jombang is very high

    Gadung Chips Business Development Strategy (Dioscorea hispida L.) With SWOT Analysis

    No full text
    This study aims to analyze Business Development Strategy in the Home Industry of Gadung Chips (Dioscorea Hispida L.) Dua Putra Jaya in Jombang Regencyusing SWOT, EFAS, IFAS and Grand Strategy Matrix analysis methods. Sampling is done purposively or selected. This study uses primary and secondary data. Primary data obtained by observation and interviews with owners, employees Home Industry Gadung Chips (Dioscorea Hispida L.) Dua Putra Jaya and the Made Village apparatus, while secondary data were obtained from existing sources. The analysis used in determining the business development strategy of the Gadung Chips Home Industry includes evaluation of internal factors (IFAS), evaluation of external factors (EFAS), SWOT matrix and Grand Strategy matrix. The results of this study based on a SWOT analysis of internal and external factors indicate that the home industry for making Gadung chips is in quadrant type 1, which is a very profitable position oriented to aggressive growth (Growth Oriented Strategy).   Keywords: Home Industry, SWOT Analysis, IFAS, EFAS, Grand Strategy Matrix
    corecore