SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM
Not a member yet
    1764 research outputs found

    Analisis Ekspresi Relatif Gen Granule-Bound Starch Synthase I (GBSSI) Padi (Oryza sativa L.) Lokal Banyuwangi

    No full text
    Analisis Ekspresi Relatif Gen Granule-Bound Starch Synthase I (GBSSI) Padi (Oryza sativa L.) Lokal BanyuwangiAnalysis Relative Expression of Granule-Bound Starch Synthase I (GBSSI) Gene Banyuwangi Local Rice (Oryza sativa L.) 1 Tita Putri Milasari, 2Dwi Listyorini, 3Evi Susanti 1Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengatuhan Alam Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No. 5 Malang, 65145, Indonesia*Coresponding email: [email protected], [email protected] AbstrakBanyuwangi merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang masih mempertahankan penanaman padi lokal. Padi lokal telah diteliti mempunyai potensi tahan terhadap penyakit dan mempunyai mutu baik, sehingga dapat digunakan sumber genetik dalam pembuatan varietas padi unggul. Beras bermutu baik, merupakan beras yang baik bagi kesehatan, yaitu beras dengan indeks glikemik rendah. Indeks glikemik dalam beras dipengaruhi oleh presentase amilosa dan amilopektin. Sintesis amilosa dalam endosperm padi (O. sativa L.) dikatalis oleh enzim (GBSSI). Ekspresi gen GBSSI didalam sel diduga dapat dijadikan marker untuk menseleksi padi lokal unggul berdasarkan nilai indeks glikemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekspresi gen GBSSI pada padi lokal Banyuwangi. Level ekspresi gen GBSSI diketahui menggunakan alat Real Time PCR. Hasil ekspresi gen diketahui dari nilai Ct yang ditunjukkan oleh Real Time PCR. Hasil analisis menggunakan 2∆Ct menunjukkan bahwa level ekspresi dari tinggi kerendah secara berturut turut adalah varietas Hitam Melik (2∆Ct = 3333,3), diikuti oleh Hitam Pekat (2∆Ct = 1844,8), SOJ A3 (2∆Ct = 1086), Janur Kuning (2∆Ct = 649,9), Berlian (2∆Ct = 571,3), Merah Bali (2∆Ct = 20,2), dan Blambangan A3(2∆Ct =  2,4), serta varietas Blambangan A2 mempunyai ekspresi GBSSI paling rendah dibandingkan dengan varietas lain (2∆Ct = 0,8). Padi (O. sativa L.) lokal Banyuwangi mempunyai level ekspresi gen GBSSI yang berbeda secara signifikan.Kata Kunci : Ekspresi gen, Granule-Bound Starch Synthase I (GBSSI), amilosa AbstractBanyuwangi is one of the areas in East Java that still maintains local rice cultivation. Local rice has been studied has the potential to be resistant to disease and has good quality, so genetic resources can be used in the manufacture of superior rice varieties. Good quality rice, which is good for health, namely rice with a low glycemic index. The glycemic index in rice is influenced by the percentage of amylose and amylopectin. Amylose synthesis in rice endosperm (O. sativa L.) is catalyzed by enzymes (GBSSI). The expression of the GBSSI gene in cells is thought to be a marker for selecting superior local rice based on the glycemic index value. This study aims to determine the expression of GBSSI genes in Banyuwangi local rice. The GBSSI gene expression level is known to use the Real Time PCR tool. The results of gene expression are known from the Ct value indicated by Real Time PCR. The results of the analysis using 2∆Ct indicate that the level of expression of the high lows are Hitam Melik (2∆Ct = 3333,3), then Hitam Pekat (2∆Ct = 1844,8), SOJ A3 (2∆Ct = 1086), Janur Kuning (2∆Ct = 649,9), Berlian (2∆Ct = 571,3), Merah Bali (2∆Ct = 20,2), Blambangan A3(2∆Ct =  2,4), and Blambangan A2 (2∆Ct = 0,8). Banyuwangi local rice (O. sativa L.) has a significantly different GBSSI gene expression level. Keyword : gene expression, Granule-Bound Starch Synthase I (GBSSI), amylose. &nbsp

    Identifikasi dan Observasi Histologi Letak Fungi Endofit yang Diisolasi dari Tanaman Jeruk Purut (Citrus hystix DC.)

    No full text
    AbstrakFungi endofit merupakan kelompok fungi yang hidup di dalam jaringan tumbuhan tanpa menyebabkan kerusakan struktur jaringan tumbuhan inangnya. Sumber isolat fungi endofit dapat berasal dari tanaman berkhasiat obat, salah satunya yaitu tanaman jeruk purut (Citrus hystrix DC.). Tanaman ini mengandung beberapa senyawa aktif yaitu alkaloid, polifenol, minyak atsiri, tanin, flavonoid, dan saponin yang bersifat antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengidentifikasi fungi endofit yang diisolasi dari daun dan ranting tanaman jeruk purut secara in vitro, dan 2) Menentukan letak fungi endofit dalam jaringan daun dan ranting tanaman jeruk purut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Isolasi dilakukan secara aseptik dengan cara meletakkan potongan daun dan ranting jeruk purut di permukaan medium lempeng PDA, kemudian diinkubasikan dengan suhu 25-270C selama 3-7x24 jam. Setiap macam fungi endofit yang berhasil diisolasi kemudian dideskripsikan melalui pengamatan makroskopis dan mikroskopis dan dirujukkan pada buku kunci identifikasi fungi untuk menentukan nama spesies fungi endofit. Observasi letak fungi endofit dalam jaringan daun dan ranting jeruk purut dilakukan melalui pembuatan preparat irisan paradermal, longitudinal, dan transversal yang kemudian diamati dibawah mikroskop cahaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) spesies fungi endofit yang berhasil diisolasi dan diidentifikasi dari daun jeruk purut yaitu Colletotrichum alienum, Mycelia sterilia, C. queensiandicum, C. camalliae, dan C. siamense. Pada ranting jeruk purut ditemukan C. queensiandicum, C. gleosporioides, dan C.psidii; 2) hifa fungi endofit pada jaringan daun jeruk purut ditemukan di permukaan luar dinding sel: epidermis atas, palisade, dan sponsa, sedangkan  dalam jaringan ranting jeruk purut ditemukan pada permukaan luar dinding sel: epidermis dan parenkima korteks. Kata Kunci: fungi endofit, daun jeruk purut, ranting jeruk purut AbstractEndophytic fungi are a group of fungi that live in plant tissue without causing damage to the host plant tissue. Structure the source of endophytic fungi isolates can be taken from medicinal plants, i.e: kaffir lime (Citrus hystrix DC.). This plant contains several active compounds, which is alkaloids, polyphenols, essential oils, tannins, flavonoids, and saponins that have antimicrobial effect. This study aims to 1) Identify endophytic fungi isolated from kaffir lime plants leaves and twigs in vitro, and 2) determine the location of endophytic fungi from kaffir lime plants leaves and twigs tissue. This research is a descriptive explorative research. The object in this study is endophytic fungi that live in the kaffir lime plants leaves and twigs. The kaffir lime leaves and twigs were cutted and inoculated acceptically on Potato Dextrose Agar (PDA) medium, than incubated at 25-270C for 7x24 hours. Each endophytic fungus isolates described by morphologic and microscopic observations. The observations result are referred to the fungi identification book to determine the endophytic fungi species. The location of the endophytic fungi were observed by paradermal, longitudinal, and transverse slide and observe microscopically. The research result shows that; 1) there are seven species endophytic fungi that were successfully isolated and identified from kaffir lime leaves; Colletotrichum alienum, Mycelia sterilia, C. queensiandicum, C. camalliae, and C. siamense. The endophytic fungi isolated from kaffir lime twig are C. queensiandicum, C. gleosporioides, and C.psidii; 2) the endophytic fungi hyphae isolated from kaffir lime leaves are found in the epidermal cell wall, palisade cell wall, sponge cell wall and on the kaffir lime twig are found in the epidermal cell wall and cortex paranchyma cell wall. Keywords: endophytic fungi, kaffir lime leaves, kaffir lime twi

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Problem Based Learning Materi Sistem Respirasi Manusia untuk Meningkatkan Keterampilan Literasi Digital dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMAN 8 Malang

    No full text
    Kata Kunci:Problem Based Learning, keterampilan literasi digital, hasil belajar. Salah satu keterampilan abad ke-21 yang harus dimiliki oleh siswa adalah keterampilan dalam berliterasi. Sesuai dengan tuntutan KD pada ranah keterampilan kelas XI matapelajaran biologi yaitu KD 4.8 yaitu “Menyajikan hasil analisis pengaruh pencemaran udara terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ pernapasan manusia berdasarkan studi literatur”. Literasi yang memungkinkan terjadi pada peserta didik abad ke-21 adalah literasi digital. Cara yang ideal untuk mengembangkan keterampilan literasi digital siswa adalah melalui model pembelajaran berbasis pemecahan masalah yaitu Problem Based Learning. Melalui Problem Based Learning siswa dituntut untuk memecahkan suatu permasalahan yang pada abad ke-21 ini, proses pemecahan masalah sering diselesaikan dengan mengumpulkan berbagai informasi yang bersumber dari internet. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Model pengembangan yang digunakan yaitu model pengembangan ADDIE. Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran sistem respirasi manusia dengan model Problem Based Learning untuk meningkatkan keterampilan literasi digital dan hasil belajar siswa yang valid, praktis, dan efektif. Pembelajaran model Problem Based Learning ini diimplemtasikan pada kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 8 Malang. Penilaian keterampilan literasi digital dalam penelitian ini melalui lembar observasi yang dinilai oleh observer dan pengisian angket keterampilan literasi digital oleh siswa. Uji kevalidan silabus yang telah dikembangkan berada dalam kriteria sangat valid dengan tingkat validitas sebesar 100% oleh ahli desain pembelajaran dan 98,75% oleh praktisi lapangan. Uji kevalidan RPP berada dalam kriteria sangat valid dengan tingkat validitas 98,25% oleh ahli desain pembelajaran dan 100% oleh praktisi lapangan. Uji kevalidan handout berada dalam kriteria sangat valid dengan tingkat validitas sebesar 96% oleh ahli desain pembelajaran, 95% oleh ahli materi, dan 92,50% oleh praktisi lapangan. Uji kevalidan LKS berada dalam kriteria sangat valid dengan tingkat validitas sebesar 93,25% oleh ahli desain pembelajaran, 97% oleh praktisi lapangan. Uji kevalidan instrumen tes kognitif berada dalam kriteria sangat valid dengan tingkat validitas sebesar 96,75% baik oleh ahli desain pembelajaran maupun praktisi lapangan dan 97,75% oleh ahli materi. Uji coba pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kepraktisan perangkat yang telah dikembangkan. Hasil uji coba pendahuluan terhadap handout dan LKS yang dilakukan kepada kelas XII MIPA 1 berada dalam kriteria sangat praktis dengan tingkat kepraktisan handout sebesar 95% dan LKS sebesar 97,75%. Berdasarkan hasil implementasi perangkat pembelajaran Problem Based Learning menunjukkan bahwa setiap indikator dalam keterampilan literasi digital siswa yang dinilai oleh observer rata-rata berada pada kriteria mahir dan mahir cenderung patut dicontoh. Hasil analisis data menunjukkan bahwa indikator menemukan informasi yang bersumber dari internet diperoleh rata-rata skor 3,57 dengan kriteria mahir cenderung patut dicontoh, indikator menggunakan banyak sumber diperoleh rata-rata skor 3,06 dengan kriteria mahir, indicator memilih sumber diperoleh rata-rata skor 3,27 dengan kriteria mahir cenderung patut dicontoh, dan indikator  mengevaluasi informasi diperoleh rata-rata skor 3,01 dengan kriteria mahir cenderung patut dicontoh. Hasil analisis data keterampilan literasi digital siswa melalui angket dianalisis dengan uji N-gain. Hasil perhitungan gainscore dari masing-masing indikator keterampilan literasi digital tersebut rata-rata termasuk dalam kriteria sedang. Indikator menemukan sumber memperoleh nilai N-gain sebesar 0,47 dengan kriteria sedang, indikator menggunakan banyak sumber memperoleh nilai N-gain sebesar 0,41 dengan kriteria sedang, indikator memilih sumber memperoleh nilai N-gain sebesar 0,41 dengan kriteria sedang, dan indikator mengevaluasi sumber memperoleh nilai N-gain sebesar 0,39 dengan kriteria sedang. Implementasi perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning ini juga bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 8 Malang materi sistem respirasi manusia. Hasil analisis uji N-gain menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada sistem respirasi manusia menggunakan perangkat pembelajaran model Problem Based Learning meningkat. Indikator yang harus dicapai siswa pada materi sistem respirasi manusia memperoleh nilai N-gain yang rata-rata dalam kriteria sedang. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran model Problem Based Learning materi sistem respirasi manusia terbukti valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan keterampilan literasi digital dan hasil belajar siswa. Problem Based Learning sebagai model pembelajaran yang berorientasi pemecahan masalah dimana proses pemecahan masalah sering diselesaikan dengan mengumpulkan berbagai informasi yang bersumber dari internet sehingga keterampilan literasi digital yang berhubungan dalam proses mengambil, menilai, menyimpan, memproduksi, menyajikan dan bertukar informasi, serta berkomunikasi dan berpartisipasi dalam jaringan kolaboratif melalui internet dapat meningkat. Model Problem Based Learning juga mampu meningkatkan pengetahuan, mendorong siswa untuk belajar, dan memotivasi siswa untuk belajar sehingga hasil belajar kognitif siswa dapat meningkat

    Studi Komunitas Burung Air di Habitat Lahan Basah Waduk Lahor Kabupaten Malang untuk Penunjang Wisata Birdwatching (Pengamatan Burung)

    No full text
    RINGKASANFaizah, Nur. 2019.  Studi Komunitas Burung Air di Habitat Lahan Basah Waduk Lahor Kabupaten Malang Sebagai Penunjang Wisata Birdwatching (Pengamatan Burung). Skripsi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Sofia Ery Rahayu, S.Pd, M.Si., (II) Agung Witjoro, S.Pd., M.KesKata Kunci: komunitas, keanekaragaman, burung air, birdwatching.Burung air merupakan jenis burung yang secara ekologis keberadaannya bergantung pada lahan basah atau jenis burung yang hampir seluruh aktivitas hidupnya berkaitan dengan daerah perairan atau lahan basah. Keberadaan burung air di suatu habitat lahan basah dapat menjadi indikator pencemaran lingkungan dan dapat menjadi daya tarik suatu kawasan untuk dijadikan wisata birdwatching. Birdwatching atau birding adalah salah satu teknik pendidikan konservasi sebagai media untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konservasi burung di alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies burung air yang ada di Waduk Lahor Kabupaten Malang dan status konservasinya, mengetahui nilai indeks keanekaragaman (H’), kemerataan (E), kekayaan spesies (R), nilai frekuensi keterdapatan dan indeks kelimpahan relatif burung air, dan mengetahui keberadaan jenis burung air yang potensial dijadikan wisata birdwatching di Waduk Lahor Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lapangan dengan menggunakan metode point count, dilakukan sebanyak tiga kali ulangan pada lima titik pengamatan dan tiga waktu yang berbeda yaitu pagi (06.00-08.00), siang (10.30-12.30), dan sore (15.00-17.00). Burung air yang teramati diidentifikasi berdasarkan morfologi yang dibandingkan dengan Seri Buku Panduan Lapangan Burung-burung di Sumatera, Jawa Bali dan Kalimantan, kemudian hasil yang diperoleh di analisis dengan menghitung indeks keanekaragaman, kemerataan, kekayaan spesies, frekuensi keterdapatan dan indeks kelimpahan relatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Waduk Lahor dijumpai 13 spesies burung air yang menurut peraturan SK P20/MENLHK.SETJEN/KUM.1/6/2018 semua burung air yang ditemukan tidak dilindungi dan menurut IUCN 13 burung tersebut termasuk kategori LC (Least Concern) atau beresiko rendah. Hasil  nilai indeks keanekaragaman (H’) termasuk dalam kategori sedang (1,4), kemerataan (E) dalam kategori sedang (0,5) dan kekayaan spesies (R) dalam kategori rendah (1,9). Frekuensi kedapatan tertinggi spesies burung blekok sawah dan kokokan laut dan indeks kelimpahan relatif tertinggi blekok sawah. Burung di kawasan Waduk Lahor berpotensi untuk digunakan birdwatching karena ditemukan spesies endemik yaitu Cekakak Jawa dan 12 spesies status keberadaannya dapat ditemui dari tahun-ketahun, selain itu ditemuinya burung migran yaitu Trinil Pantai.&nbsp

    Pengembangan Multimedia Interaktif pada Sistem Respirasi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas XI SMAN 1 Tumpang

    No full text
    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan media pembelajaran yang variatif sehingga proses pembelajaran dapat lebih efektif dan efisien sehingga kemampuan yang sangat dibutuhkan di abad 21 yaitu kemampuan berpikir kritis bisa dimiliki siswa. Media pembelajaran merupakan alat bantu pembelajaran untuk menjelaskan konsep atau teori yang sulit dijelaskan oleh guru secara lisan seperti materi pada mata pelajaran Biologi. Ada materi biologi yang sifatnya sulit divisualisasikan atau objeknya sulit untuk dihadirkan secara visual seperti sistem respirasi manusia meliputi organ respirasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru Biologi SMAN 1 Tumpang dan observasi angket kepada siswa diperoleh hasil kurangnya media pembelajaran yang mendukung tentang materi Sistem Respirasi. Media yang digunakan di sekolah berupa buku paket Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulm 2013 oleh Irnaningtyas dan Istiadi dan PPT yang dibuat oleh guru Biologi dan hasil belajar siswa masih 55% yang mencapai KKM. Penelitian dan Pengembangan multimedia interaktif Sistem Respirasi SMAN 1 Tumpang menggunakan model Research and Deveelopment oleh William W. Lee dan Diana L. Owens. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Tumpang dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIA 4. Data penelitian berupa hasil angket respon siswa, pretest dan posttest untuk berpikir kritis dan hasil belajar kognitif. Teknik analisis data menggunakan gain score. Hasil penelitian menunjukkan bahwa multimedia interaktif Sistem Respirasi yang dikembangkan memiliki nilai kelayakan tinggi. Hasil validasi oleh  ahli materi sebesar 100%. Hasil validasi oleh ahli media sebesar 91%. Hasil validasi oleh praktisi lapangan sebesar 93%. Uji kepraktisan dari angket respon daya tarik siswa kelas XI MIA 4 SMAN 1 Tumpang sebesar 90%. Uji keefektifan dari hasil pretest dan postest berpikir kritis dihitung dengan gain score sebesar 0,6 sedangkan hasil belajar kognitif sebesar 0,8. Berdasarkan hasil gain score tersebut dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif efektif digunakan dalam pembelajaran Sistem Respirasi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dan meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah multimedia interaktif Sistem Respirasi ini dapat menunjang dalam proses pembelajaran materi Sistem Respirasi sehingga diharapkan mampu meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif siswa

    Pengaruh Model Pembelajaran RICOSRE terhadap Keterampilan Literasi Sains dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Singosari

    No full text
    RINGKASANFahruli, Mohammad Taufik A. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran RICOSRE terhadap Keterampilan Literasi Sains. Skripsi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengethauan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Susriyati Mahanal, M.Pd., (II) Prof. Dr.  Siti Zubaidah, M.Pd.Kata Kunci: RICOSRE, Keterampilan Literasi Sains, Hasil Belajar Kognitif.Keterampilan literasi sains merupakan modal dan kecakapan abad 21 yang menuntut bagi seseorang untuk mampu mengolah, mengevaluasi, dan membuat keputusan berdasarkan kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki. Ketika siswa memiliki keterampilan mengumpulkan informasi dan menjawab persoalan dengan baik.  Penilaian literasi sains yang dilakukan oleh PISA pada tahun 2012 menyebutkan bahwa aspek-aspek yang dinilai dan menjadi tolok ukur literasi sains adalah kemampuan ilmiah siswa dalam menanggapi sebuah fenomena ilmiah. Informasi yang akurat dan kredibel dapat menjadi media bantu bagi siswa dalam meraih pemahaman pembelajaran yang baik. Siswa diharapkan memiliki pemahaman yang baik untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. Salah satu hasil belajar adalah hasil perolehan siswa pada ranah pengetahuan atau intelektual setelah mengalami suatu pengalaman belajar yang disebut sebagai hasil belajar kognitif. Model pembelajaran yang berpotensi meningkatkan keterampilan literasi sains dan hasil belajar kognitif adalah model pembelajaran yang berbasis masalah salah satunya adalah RICOSRE. RICOSRE diharapkan mampu  meningkatkan keterampilan literasi sains karena metode ini memiliki beberapa tahap yang terdiri dari enam tahapan yang terdiri atas Reading, Indentifying the Problem, Contructing the Solution, Solving the Problem, Reviewing the Problem Solving, and Extending the Problem Solving.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pemnelajaran RICOSRE terhadap keterampilan literasi sains dan hasil belajar siswa. Desain penelitian kuasi eksperimen yang digunakan adalah dengan pretest posttest non-equivalent control group design. Variabel terikat penelitian ini adalah model pembelajaran. RICOSRE sebagai kelas eksperiman, PBL sebagai kelas kontrol positif, dan pembelajaran konvensional sebagai kelas kontrol negatif. Sampel penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Singosari. Data dianalisis dengan uji anakova dua jalur dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) model pembelajaran mempengaruhi keterampilan literasi sains siswa dengan nilai 482.904 dengan p-va-lue = 0,000. p-value < α (α=0,05); (2) model pembelajaran mempengaruhi hasil belajar siswa dengan nilai 194.458 dengan p-va-lue = 0,000. p-value < α (α=0,05). Model pembelajaran RICOSRE memiliki potensi tertinggi untuk meningkatkan literasi sains sebesar 70,77%. Model RICOSRE memiliki potensi tertinggi untuk meningkatkan hasil belajar kognitif sebesar 45,23

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DIPADU DENGAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MA ALMAARIF SINGOSARI

    No full text
    Kurikulum 2013 adalah Kurikulum berbasis kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasi kebutuhan kompetensi abad 21. Prinsip utama yang paling mendasar pada Kurikulum 2013 adalah penekanan pada kemampuan guru mengimplementasikan proses pembelajaran yang autentik, menantang, dan bermakna bagi siswa sehingga dengan demikian dapatlah berkembang potensi siswa sesuai dengan apa yang diharapkan oleh tujuan pendidikan nasional. Guru merupakan tenaga pendidik yang secara langsung terlibat dalam proses belajar mengajar, model pembelajaran yang digunakan guru sangat berpengaruh dalam menciptakan situasi belajar yang benar-benar menyenangkan dan mendukung kelancaran proses belajar mengajar, serta sangat membantu dalam pencapaian prestasi belajar yang memuaskan. Perpaduan model pembelajaran dapat membantu menemukan teori, prinsip dan konsep pelajaran. Model pembelajaranDiscovery Learning merupakan model pembelajaran yang menekankan pada siswa untuk belajar mencari dan menemukan sendiri, mengubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran yang menekankan kemampuan siswa untuk bekerja secara berkelompok.Berdasarkan hasil observasi di MA Almaarif Singosari diketahui bahwa pembelajaran yang dilakukan masih terjadi secara teacher centered. Pembelajaran yang dilakukan terpusat pada guru dan masih menggunakan metode ceramah, di mana siswa tidak diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan berpikir secara berkelompok, sehingga rendahnya pemahaman konsep terhadap materi yang dipelajari dan menyebabkan kurangnya aktivitas dan antusias siswa dalam pembelajaran. Hal ini berakibat pada hasil belajar siswa yang kurang optimal, sehingga hasil belajar kognitif siswa masih terbilang rendah. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi disebabkan karena siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning dipadu dengan Group Investigation perlu diteliti agar hasil yang diperoleh dapat dijadikan refleksi dan bahan pertimbangan pembelajaran yang akan diterapkan di MA Almaarif Singosari.Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom ActionResearch) suatu penelitian tindakan dalam lingkup pendidikan yang akan dilakukan oleh guru, yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersamasama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus. Proses pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini didesain dari model Kurt Lewin. Komponen pokok dalam penelitian tindakan Kurt Lewin adalah: 1) perencanaan (planning) 2) tindakan (acting) 3) pengamatan (observing) 4) refleksi (reflecting).Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keterlaksanaan penerapan model pembelajaran Discovery Learning dipadu dengan Group Investigation oleh guru dan siswa pada siklus I mencapai 77,5% dengan kriteria baik sedangkan pada siklus II mencapai 88,7%, dengan kriteria sangat baik. Pemahaman konsep siswa pada siklus II mengalami peningkatan dibanding siklus I. Nilai yang diperoleh siswa pada siklus II mencapai 93,7, sedangkan pada siklus I hanya mencapai 87,5. Hasil belajar kognitif menunjukkan peningkatan pada siklus II dibandingkan siklus I. Ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 64,28%, sedangkan ketuntasan klasikal pada siklus II sebesar 100%

    Kajian Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa

    No full text
    Nilai hasil belajar merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar seseorang. Hasil belajar yang diperoleh oleh tiap individu tentu tidak sama, hal ini dikarenakan adanya berbagai faktor yang mempengaruhi. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu model pembelajaran. Penelitian ini akan mengkaji lebih mendalam mengenai kecenderungan pengaruh model-model pembelajaran terhadap hasil belajar kognitif siswa pada berbagai kondisi serta mengenai perbedaan nilai signifikansi yang diperoleh dari berbagai penelitian yang telah dilakukan dengan tema yang sama. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang dilakukan dengan kajian meta-analisis. Berdasarkan hasil seleksi data penelitian sebelumnya didapatkan sejumlah 51 data penelitian mengenai pengaruh suatu model pembelajaran terhadap hasil belajar kognitif siswa. Analisis data menunjukkan bahwa: 1) Sebagian besar model pembelajaran inovatif memiliki potensi dalam menignkatkan hasil belajar kognitif siswa dikarenakan adanya berbagai strategi yang mendukung, 2) Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kuat lemahnya model pembelajaran terhadap hasil belajar kognitif siswa diantaranya: sintaks model pembelajaran tidak sesuai dengan usia perkembangan siswa, sintaks sesuai ketika dipadukan dengan model pembelajaran lain, gaya belajar siswa, kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran, kemampuan akademik, serta ondtrumen penelitian yang digunakan tidak terstandard. Keywords:  Hasil Belajar Kognitif, Model Pembelajaran, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Model Pembelajaran

    Skrining Fitokimia, Uji Total Fenol dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ental dan Rizoma Christella hispidula (Decne.) Holttum dengan Fraksi Metanol

    No full text
    RINGKASANPutri, L.R.F.T. 2019. Skrining Fitokimia, Uji Total Fenol dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ental dan Rizoma Christella hispidula (Decne.) Holttum dengan Fraksi Metanol. Skripsi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra. Eko Sri Sulasmi, M.S. (II) Dr. Betty Lukiati, M.S.Kata kunci: Skrining fitokimia, total fenol, aktivitas antioksidan, radikal bebas.Radikal bebas merupakan senyawa yang memiliki elektron yang tidak berpasangan, sehingga cenderung mengambil atom hidrogen senyawa lain agar stabil. Radikal bebas dapat dihambat oleh senyawa antioksidan dengan cara menyumbangkan satu atau lebih atom hidrogen. Antioksidan dibagi menjadi dua, yaitu antioksidan alami dan sintetis. Penggunaan antioksidan sintetis mempunyai dampak negatif terhadap tubuh, sehingga perlu alternatif lain dalam menghambat radikal bebas, yaitu antioksidan alami. Antioksidan alami dapat diperoleh dari tumbuhan paku yang memiliki aktivitas antioksidan, salah satunya yaitu C. hispidula.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa aktif, kadar total fenol, dan aktivitas antioksidan pada C. hispidula. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Rancangan penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak sampel, kemudian dilanjutkan dengan uji skrining fitokimia, uji kadar total fenol dan uji aktivitas antioksidan. Skrining fitokimia menggunakan reagen warna dengan indikator perubahan warna dan adanya endapan, kemudian hasil dianalisis secara deskriptif dengan mengamati perubahan warna dan adanya endapan setelah ditambah reagen. Uji kadar total fenol menggunakan asam galat sebagai standart, kemudian absorbansi diukur menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 765 nm. Hasil dianalisis dengan menentukan persamaan regresi linier, kemudian dihitung kadar total fenol setiap konsentrasi sampel. Uji aktivitas antioksidan menggunakan DPPH sebagai senyawa radikal, kemudian absorbansi diukur menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 517 nm. Hasil dianalisis dengan menghitung %peredaman, kemudian hasil %peredaman digunakan untuk menentukan persamaan regresi linier y = a(x) + b, persamaan tersebut digunakan untuk menghitung nilai IC50.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ekstrak ental dan rizoma C. hispidula mengandung senyawa flavonoid, terpenoid jenis triterpenoid, polifenol, tanin galat, dan alkaloid. Hasil uji kadar total fenol menunjukkan ekstrak rizoma memiliki kadar fenol sebesar  17, 94874 μg EAG/g dan ekstrak ental sebesar 12,8156 μg EAG/g. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan ekstrak rizoma memiliki nilai IC50 sebesar 36,76 µg/ml termasuk kategori sangat kuat, sedangkan ekstrak ental memiliki nilai IC50 sebesar 99 µg/ml termasuk kategori kuat. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak rizoma memiliki total fenol dan aktivitas antioksdian yang lebih tinggi daripada ekstrak ental. Data pendukung dari faktor lingkungan sangat diperlukan untuk memastikan penyebab perbedaan hasil uji kadar total fenol pada sampel. Uji skrining fitokimia perlu dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan Liquid Chromatography tandem Mass Spectrometry (LC-MS/MS), High Performance Liquid Chromatography (HPLC), agar dapat diketahui kadar dari senyawa bioaktif. Berdasarkan hasil uji aktivitas antioksidan pada sampel, dapat dilakukan uji lanjut mengenai potensi sampel sebagai antimalaria, antikanker dan lainnya

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran problem based learning kompetensi dasar sistem respirasi untuk meningkatkan keterampilan Berpikir Kritis Siswa kelas 11 SMAN 1 Purwosari

    No full text
    Pendidikan pada saat ini berada di masa pengetahuan (knowledge) dengan percepatan yang sangat luar biasa. Pendidikan dalam abad 21 ini, menjadi sangat penting untuk menjamin siswa memiliki keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan menggunakan teknologi dan media informasi, serta dapat bekerja, dan bertahan dengan menggunakan keterampilan untuk hidup (life skills). Data awal pada kelas XI MIPA 1 menunjukan rata-rata skor keterampilan berpikir kritis sebesar 46%. Terdapat 50% siswa yang mampu memfokuskan pertanyaan, 38% memikirkan anggapan, 46% menganalisis argumen, 47% memprediksi hasil observasi, dan 49 % membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan, serta rendahnya tingkat ketuntasan ujian formatif pada KD sistem respirasi sebesar 55% pada siswa kelas XII MIPA 6. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model penelitian ADDIE, dengan tahap menganalisis, merancang, mengembangkan, mengimplementasi dan evaluasi. Perangkat pembelajaran yang di kembangkan meliputi silabus, RPP, LKS, multimedia interaktif, dan instrumen penilaian. Penelitian dilakukan di SMAN 1 Purwosari dengan sampel penelitian adalah 35 siswa kelas XI MIPA 1. Data validasi diperoleh dari ahli materi, ahli perangkat pembelajaran dan praktisi lapangan. Data kepraktisan diperoleh dari angket respon siswa dan guru. Data keefektifan diperoleh dari hasil pretest dan posttest keterampilan berpikir kritis terintegrasi hasil belajar pengetahuan. Teknik analisis data yang digunakan adalah Teknik analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan validasi silabus diperoleh skor 97%, RPP diperoleh skor 95%, LKS diperoleh skor 97%, media interaktif diperoleh skor 95%, instrumen penilaian diperoleh skor 98% dan keseluruhan termasuk kategori sangat valid,. Hasil kepraktisan oleh guru memperoleh skor 97% yang termasuk kategori sangat praktis, kepraktisan oleh siswa memperoleh skor 83% yang termauk kategori praktis. Hasil keefektifan perangkat pembelajaran diketahui melalui hasil pretest dan posttest yang dianalisis menggunakan n-gain dan diperoleh nilai 0,63 yang menunjukan bahwa perangkat pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis termasuk kategori sedang (efektif). Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, LKS, media interaktif, dan instrumen penilaian sangat valid, sangat praktis dan efekitf dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI MIPA 1 SMAN 1 Purwosari

    0

    full texts

    1,764

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    SKRIPSI Jurusan Biologi - Fakultas MIPA UM
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇