HUBUNGAN KONSUMSI KOPI TERHADAP KUALITAS TIDUR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2012

ABSTRAKKopi merupakan golongan minuman psikostimulan yang memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi dan menyebabkan seseorang tetap terjaga karena efek farmakologinya menghambat reseptor adenosin yang mempengaruhi sistem saraf pusat sehingga dapat menurunkan kualitas tidur seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi kopi terhadap kualitas tidur. Jenis penelitian ini adalah observational analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling, besar sampel 74 orang yang merupakan mahasiswa laki-laki Pendidikan Dokter angkatan 2012 dengan jumlah responden 65 orang. Alat ukur konsumsi kopi berupa kuesioner dalam bentuk check list yang dilakukan dengan wawancara terpimpin. Sedangkan kualitas tidur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian didapatkan sebanyak 69,2% responden memiliki kualitas tidur buruk dan 30,8% responden memiliki kualitas tidur baik. Sedangkan responden yang konsumsi kopi ringan berjumlah 47,7%, konsumsi kopi sedang 40,0%, dan konsumsi kopi berat 12,3%. Berdasarkan hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna pada konsumsi kopi terhadap kualitas tidur responden dengan p 0,002. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat adanya hubungan konsumsi kopi terhadap kualitas tidur.Kata Kunci : Konsumsi Kopi, Kualitas Tidur, Pittsburgh Sleep Quality Inde

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN VIDEO YOUTUBE BEAUTY VLOGGER TERHADAP KEBUTUHAN INFORMASI KESEHATAN KULIT WAJAH (Studi Korelasi Pada Subscribers Channel YouTube Nanda Arsyinta)

Perkembangan teknologi sudah sangat beragam dan membuat hal ini berhubungan dengan kebutuhan masyarakat terhadap teknologi komunikasi terutama internet. Minat masyarakat terhadap komunikasi melalui internet sudah sangat tinggi, dan terbukti bahwa masyarakat sekarang lebih banyak menggunakan internet untuk berkomunikasi dan mencari informasi. Di Indonesia sudah banyak sumber informasi kesehatan yang disebar melalui internet dan media sosial terutama YouTube lewat tayangan beauty vlogger. YouTube mampu mempengaruhi masyarakat secara efektif, karena dapat dengan mudah memperoleh akses terkait informasi kesehatan. Beauty vlogger kini sudah menjadi opinion leader dalam bidang kecantikan dan juga kesehatan kulit wajah karena mereka dianggap mempunyai kredibilitas saat memberikan informasi mengenai kesehatan kulit wajah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh frekuensi, durasi dan atensi terhadap kebutuhan informasi kesehatan kulit wajah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif korelasional, dengan sampel yang digunakan yaitu 400 responden subscribers channel YouTube Nanda Arsyinta. Teori yang mendasari penelitian ini adalah teori jarum hipodermik yang menunjukkan bahwa terpaan media akan berkorelasi dengan pemenuhan kebutuhan informasi. berdasarkan hasil uji hipotesis ditemukan bahwa tayangan video YouTube beauty vlogger berpengaruh signifikan terhadap kebutuhan informasi kesehatan kulit wajah. The development of technology has been very diverse and makes this relate to the needs of the community for communication technology, especially the internet. Public interest in communication via the internet has been very high, and it is evident that more people are now using the internet to communicate and search for information. In Indonesia, there are many sources of health information distributed via the internet and social media, especially YouTube through the beauty vlogger program. YouTube is able to influence people effectively, because it can easily gain access to health information. Beauty vlogger has now become an opinion leader in the field of beauty and facial skin health because they are considered to have credibility when providing information about facial skin health. The purpose of this study was to determine whether the influence of frequency, duration and attention to the information needs of facial skin health. This research was conducted using a quantitative correlational method, with the sample used is 400 respondent’s subscribers to YouTube channel Nanda Arsyinta. The theory underlying this research is the bullet theory which shows that media exposure will correlate with meeting information needs. based on the results of hypothesis testing found that video shows YouTube beauty vloggers significant effect on the need for facial skin health information

Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Berbantu Media Edpuzzle terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIPA

The learning model that can be an innovation in learning to support the achievement of learning objectives is cooperative learning with the Think Pair Share type. The application of this model certainly needs to be supported by the use of media which will have a good impact on student learning outcomes. One of the media that can be used is Edpuzzle. This study aims to determine the effect of Think Pair Share (TPS) learning on student learning outcomes in class XI MIPA SMAS Kartika XIX-1 Bandung, especially in the matter of the respiratory system. The method used is Quasi Experimental with a non-equivalent group research design. The populations of the study were students of class XI MIPA at SMAS Kartika XIX-1 Bandung. Two classes were taken, XI MIPA 2 and XI MIPA 3 using purposive sampling technique. Analysis of research data obtained an average student learning outcomes in the experimental class with an average pretest score of 36.29, a posttest of 65.29 with an N-Gain value of 0.45 in the medium category. Hypothetical data using the Man Whitney test shows the value of Sig. 0.04 < 0.05 indicates that H1 is accepted. Based on the results of the study it can be concluded that the Think Pair Share (TPS) learning model assisted by Edpuzzle media has a positive effect on student learning outcomes in the respiratory system material and further enhances student learning outcomes

Modified Random Forest For Handling Imbalanced Class in Customer Churn Prediction (Case Study: Telecommunication Industry)

Perkembangan industri telekomunikasi saat ini ,menghasilkan persaingan yang sangat ketat antara penyedia layanan (service provider). Persaingan ini mengakibatkan Customer Churn menjadi salah satu permasalahan yang sering dihadapi, karena dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan, profitabilitas, kelangsungan hidup serta kualitas pelayanan perusahaan . Oleh karena itu, mengetahui pelanggan yang akan melakukan churn dikemudian hari (Customer churn prediction) secara dini menjadi salah satu cara yang sering dilakukan, karena dapat membantu perusahaan dalam membuat rencana yang efektif untuk tetap mempertahankan pelanggannya. Teknik klasifikasi data mining dapat digunakan untuk customer churn prediksi. Random forest merupakan salah satu teknik klasifikasi yang dikenal memiki kinerja sangat baik jika dibandingkan dengan teknik klasifikasi lainnya, karena sangat mudah digunakan dan memberikan performansi akurasi yang lebih tinggi. Namun algoritma klasifikasi tidak dapat berjalan dengan baik jika dihadapkan pada data yang tidak seimbang karena dapat mempengaruhi kinerja teknik klasifikasi serta performansi yang dihasilkan. Sedangkan data Customer Churn salah satu data yang memiliki karakteristik data yang tidak seimbang, dimana memiliki salah satu class data yang sedikit dari pada class data lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menanggani data imbalance pada Customer Churn Prediction untuk meningkatkan efektivitas teknik klasifikasi dalam menghasilkan performansi prediksi yang lebih baik. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan klasifikasi pada data Customer churn PT Telekomunikasi Indonesia dengan mengusulkan sebuah metode yang dinamakan Modified Balance Random Forest (MBRF). Proses MBRF melakukan perubahan proses Balance Random Forest dengan menerapkan strategi undersampling berdasarkan clustering untuk setiap boostrap data yang akan dijadikan dalam pembentukan setiap pohon keputusan pada random forest, oleh sebab itu pendekatan MBRF disebut juga pendekatan handling imbalance data berdasarkan algoritma. Metode yang diuslkan pada penelitian ini (MBRF) memberikan hasil performansi yang lebih baik jika dibandingkan dengan metode Balance Random Forest (BRF) dan Random Forest (RF). MBRF memberikan nilai akurasi AUC terbaik (91.65%), Sensitivity atau True Positve Rate (TPR) terbaik (88%), Specificity atau True Negative Rate (TNR) terbaik (94%), dan G-Means terabaik (91%). Selain memberikan performansi yang lebih baik, MBRF juga memperbaiki jumlah waktu running time dengan menghasilkan time consumption proses yang lebih rendah

The Economic Policy Of Umar Bin Khattab To Face Ramadhan Crisis

Abstract The Economic Crisis is a situation of instability that can affect individuals and even large groups that tend to harm. The threat of crisis did not only occur in the current era but in the Khulafaur Rashidun Era, namely during the time of Umar Bin Khattab, namely the Ramadan Crisis, which was a crisis that occurred in the Hijaz area and its surroundings between 17-18H. At that time Ramadan greatly impacted the economy of Muslims because the population was starving, the land was black, livestock died and prices soared. Even trading activities could not carry out their normal activities. Ramadah occurred because the rains did not fall which caused drought, the occurrence of the bubonic plague which disrupted trading activities and because of rampant adultery and judges who acted tyrannically. Umar bin Khattab radhiallahu anh made many changes to his policies at that time. The research method used in this study is qualitative research, using a historical approach in which the author collects written sources in this research. From the results of this writing, it can be interpreted that economic policy during the caliphate of Umar bin Khattab could not be separated from Umar\u27s intelligence and expertise as a caliph with his ijtihad and deliberations he conducted with friends. It is hoped that this writing can provide references and guidelines for the implementation of governance in managing countries. Keywords: Umar bin Khattab, Ramadan, Economic Crisis, Isla

Modified balanced random forest for improving imbalanced data prediction

This paper proposes a Modified Balanced Random Forest (MBRF) algorithm as a classification technique to address imbalanced data. The MBRF process changes the process in a Balanced Random Forest by applying an under-sampling strategy based on clustering techniques for each data bootstrap decision tree in the Random Forest algorithm. To find the optimal performance of our proposed method compared with four clustering techniques, like: K-MEANS, Spectral Clustering, Agglomerative Clustering, and Ward Hierarchical Clustering. The experimental result show the Ward Hierarchical Clustering Technique achieved optimal performance, also the proposed MBRF method yielded better performance compared to the Balanced Random Forest (BRF) and Random Forest (RF) algorithms, with a sensitivity value or true positive rate (TPR) of 93.42%, a specificity or true negative rate (TNR) of 93.60%, and the best AUC accuracy value of 93.51%. Moreover, MBRF also reduced process running time

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SE-KECAMATAN SUMUR BANDUNG

Penelitian ini berjudul “ Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Sekolah Menengah Kejuruan se-Kecamatan Sumur Bandung. ” Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru sekolah menengah kejuruan se-kecamatan sumur bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, serta didukung dengan studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket/kuesioner, yang menjadi populasi adalah guru sekolah menengah kejuruan dengan sample sebanyak 72 responden. Analisis perhitungan dalam penelitian ini menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2016 dan SPSS 23.0 for Windows. Hasil perhitungan Weight Means Score (WMS), menunjukan bahwa kecenderungan umum untuk Supervisi Akademik Kepala Sekolah termasuk kedalam kategori baik dengan skor 2,97 dan Kinerja Mengajar Guru termasuk kedalam kategori sangat baik dengan skor 3,55. Analisis korelasi antara supervisi akademik kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru memiliki hubungan yang rendah dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,335. Besarnya pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru ditunjukan dari hasil uji koefisien determinasi sebesar 11,3%, sedangkan sisanya sebanyak 88,7% menunjukan kinerja mengajar guru dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil uji signifikasi dengan uji-t yaitu t_hitung ≥ t_tabel atau 2,980 ≥ 1,667, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y. Adapun persamaan regresi dari kedua variabel ini yaitu Y= 33,225 + 0.335X yang artinya persamaan regresi tersebut mempunyai arti bahwa jika Supervisi Akademik Kepala Sekolah (X) bertambah satu satuan dengan tingkat keberhasilan usaha sebesar 33,225, maka nilai Kinerja Mengajar Guru (Y) akan bertambah sebesar 0,335. ------------ This research is "The Influences of The Principal Academic Supervision to the Teacher’s Teaching Performance on The Vocational High School at District Sumur Bandung." The purpose of this research explain influences of the principal academic supervision to the teacher’s teaching performance in the vocational high school in District Sumur Bandung. This research used descriptive method with quantitative approach, and supported by library research. The collected data by using questioner, which become population is teacher of State Vocational High School with sample counted 72 responder. Calculation analysis in this study using the help of Microsoft Excel 2016 and SPSS 23.0 for Windows. The results of Weight Means Score (WMS) calculations show that the general tendency for the principal academic supervision is included in the good category with a score of 2,97 and the teacher’s teaching performance is included in the category of very good with a score of 3,55. The correlation analysis between the principal academic supervision and the teacher’s teaching performance have low correlation with correlation coefficient value of 0.335. The magnitude of the principal academic supervision and the teacher’s teaching performance is shown from the determination coefficient test results of 11.3%, while the remaining 88.7% indicates is influenced by other factors. Result of significance test with t-test that is t_hitung ≥ t_tabel atau 2,980 ≥ 1,667, meaning there is significant correlation between variable X and Y. The regression equation of these two variables is Y= 33,225 + 0.335X which means the regression equation means that The Principal Academic Supervision (X) added one unit with business success rate of 33,225, then the value of teacher’s teaching performance (Y) will increase by 0.335