9 research outputs found

    The Effects of Aerobic Exercise and Detraining on Left Ventricular Cardiomyocyte Apoptosis

    Full text link
    Apoptosis can occur in several pathological heart conditions. Physical exercise, particularly aerobic exercise may reduce apoptosis on cardiomyocytes. Detraining can restore adaptation after exercise. This study aimed to see the effect of aerobic exercise and detraining on left ventricular cardiomyocyte apoptosis using caspase-3 as the parameter.This was an in vivo experimental study on Wistar rats Rattus Novergicus. Rats divided to 8 groups: 4 sedentary control groups: 4-week (C4), 8-week (C4D), 12-week (C12), 16-week control (C12D), and 4 aerobic exercise treatment groups: 4-week (A4) and 12-week (A12), and 4 & 12-week post aerobic exercise treatment followed by 4 weeks detraining (A4D, A12D). Caspase-3 protein in rat left ventricular tissue was identified by immunohistochemistry staining. Data were analized with ANOVA test using SPSS proggramme version 20.Data analysis showed an increase percentage of caspase-3 expression on post-aerobic exercise (A), be compared with conntrol group (C) (A4 65,3%2,54 vs K4 6,4%1,78, p<0,001; A12 41,8%3,21 vs K12 5,7%0,88, p<0,001; A4D 66,6%1,89 vs K4D 8,6%3,60, p<0,001; A12D 45,1%1,50 vs K12D 7,4%2,06, p<0,001). Percentage of caspase-3 expression was not different on post-aerobc exercise (A), be compare with detraining group (A4D 66,6%1,89% vs A4 65,4%2,54, p=0,484; A12D 45,1%1,50 vs A12 41,8%3,21, p=0,063). Percentage of caspase-3 expression on post 4-week aerobic exercise group was higher than post12-week aerobic exercise (A4 65,4%2,54 vs A12 41,8%3,21, p<0,001).In conclusion, the aerobic exercise protocol used in this study, was not found to decrease left ventricular cardiomyocyte apoptosis. Detraining did not increase left ventricular cardiomyocyte apoptosis

    Kualitas Hidup pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas Iia Wanita Tangerang

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pada narapidana. Teori yang dipakai adalah lima bidang yang dikembangkan oleh WHO (Larasati, 2007). Bidang – bidang tersebut adalah kesehatan fisik, kesehatan psikologis, tingkat aktivitas, hubungan sosial, dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena peneliti ingin mendapatkan gambaran mendalam mengenai bagaimana kualitas hidup pada narapidana. Metode yang digunakan yaitu dengan mengobservasi dan melakukan wawancara pada ketiga subjek. Subjek dalam penelitian ini adalah individu dewasa awal dan berada pada rentang usia 20 – 40 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subjek sudah mendapatkan kualitas hidup yang baik, dilihat dari berbagai bidang kesehatan fisik, kesehatan psikologis, tingkat aktivitas, hubungan sosial, dan lingkungan. Bidang yang mempengaruhi subjek secara khusus adalah hubungan sosial dan juga peran keluarga sebagai pendukungny

    RANCANG BANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN KELILING MENGGUNAKAN PENDEKATAN TERSTRUKTUR

    Get PDF
    Pengolahan data sekolah dan data anggota perpustakaan keliling pada Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Lampung Timur saat ini masih menggunakan media pencatatan dan penyimpanan masih secara manual dalam bentuk berita acara. Hal tersebut menimbulkan resiko kehilangan dokumen hilang atau rusak. Proses penyimpanan data anggota masih berbentuk lembaran berita acara, sehingga para pustakawan mengalami kesulitan dalam mencari data sekolah maupun anggota serta lama dalam proses membuat laporan. Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah System Development Life Cycle (SDLC) dengan teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Rancang bangun Perancangan aplikasi menggunakan pendekatan terstruktur dengan alat pengembangan system berupa flowchart, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD). Software pendukung dalam pembuatan aplikasi dengan menggunakan aplikasi NetBeans IDE 8.2, bahasa pemrograman Java, jasperReport, dan database MySQL. Perancangan aplikasi pengolahan data sekolah dan data anggota perpustakaan keliling di sekolahan yang bersangkutan menghasilkan input registrasi anggota, input registrasi sekolah, input registrasi pustakawan dan input berita acara serta outputnya berupa berita acara dan laporan jumlah anggota perpustakaan keliling

    HUBUNGAN TEKANAN DARAH DENGAN KADAR C-REACTIVE PROTEIN (CRP) PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 PESERTA PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) DI PUSKESMAS KEDUNGMUNDU

    No full text
    Latar Belakang: Diabetes Melitus Tipe 2 dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Hipertensi pada penderita DM tipe 2 berhubungan dengan inflamasi kronik pada endotel yang dapat menyebabkan peningkatan produksi C-Reactive Protein. Tujuan: Mengetahui hubungan antara tekanan darah dengan kadar C-Reactive Protein (CRP) pada penderita Diabetes Melitus tipe 2 peserta program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) di Puskesmas Kedungmundu. Metode: Metode penelitian ini adalah korelasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden adalah 19 penderita DM tipe 2. Dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan CRP, dianalisis dengan uji normalitas Saphiro-Wilk dan uji korelasi Spearman Rank. Hasil: Rerata tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita DM tipe 2 yaitu 131,16 mmHg dan 86,74 mmHg. Rerata kadar CRP pada penderita DM tipe 2 kategori normotensi yaitu 0,60 mg/L, prehipertensi yaitu 2,38 mg/L, hipertensi derajat I yaitu 3,21 mg/L, dan hipertensi derajat II yaitu 2,3 mg/L. Hasil uji korelasi tekanan darah dengan kadar CRP yaitu terdapat hubungan antara kadar C-Reactive Protein dengan tekanan darah sistolik ( r = 0,621, p = 0,005) dan tekanan darah diastolik ( r = 0,575, p = 0,010). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tekanan darah dengan kadar C-Reactive Protein pada penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Prolanis Puskesmas Kedungmundu

    Analisis Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap dan Implikasinya terhadap Laba pada CV. Boga Amanda

    Full text link
    Tujuan dalam suatu Perusahaan menjalankan usahanya adalah untuk mendapat laba yang maksimal atas investasi yang ditanamkan pada Perusahaannya. Salah satu bentuk investasi dalam Perusahaan yaitu aktiva tetap yang mempunyai umur manfaat lebih dari satu tahun. Dengan berjalannya waktu nilai suatu akiva tetap harus dapat disusutkan atau dibebankan secara tepat dan salah satu caranya adalah dengan menggunakan metode penyusutan. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari annualreport Perusahaan tahun 2018, 2019, dan 2020.Perhitungan metode penyusutan ini digunakan untuk mengetahui bagaimana implikasi metode garis lurus, metode saldo menurun ganda, serta metode jumlah angka tahun terhadap laba Perusahaan pada CV Boga Amanda. Hasil dari penelitian ini adalah metode garis lurus menghasilkan laba yang lebih besar dibandingkan dengan metode saldo menurun ganda maupun jumlah angka tahun. Hal ini dikarenakan beban penyusutan yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus lebih kecil dan stabil setiap tahunnya dibandingkan dengan metode lainnya

    Pelatihan Senam Otak dan Pengukuran Tingkat Konsentrasi pada Penderita Diabetes Melitus Grup Prolanis Putewa Jakarta Timur

    Get PDF
    Pada Masa Pandemi covid-19 seperti saat sekarang, hampir sebagian besar kegiatan fisik dihentikan termasuk kegiatan rutin senam para peserta prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) Diabetes melitus (DM), padahal kita tahu bahwa olahraga sangat efektif untuk mencegah atau sebagai terapi rehabilitatif penyakit kronis seperti diabetes melitus. Senam otak efektif untuk meperbaiki kognitif, mencegah depresi dan komplikasi yang dapat terjadi pada penderita diabetes melitus seperti demensia atau pikun. Oleh karena hal tersebut dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, kami bermaksud memberikan solusi yaitu melakukan kegiatan pelatihan senam otak daring dengan memanfaatkan aplikasi zoom. Senam ini sangat penting dan bermanfaat sebagai usaha pencegahan komplikasi otak pada penderita DM. Selain pelatihan senam otak, kami melakukan pengambilan data tingkat konsentrasi peserta dengan menggunakan intrumen tes Army Alpha. Kegiatan dilakukan dalam dua waktu berbeda, yaitu senam otak yang dilakukan secara daring, setelah itu pekan selanjutnya, pengambilan data tingkat konsentrasi dan pelayanan berupa pemberian obat. Terdapat 51 perserta yang hadir mengikuti pelatihan senam otak, 30 peserta yang bersedia melakukan tes konsentrasi dan 60 peserta yang mengambil obat. Hasil tes konsentrasi didapatkan usia dewasa (<60 thn) lebih berkonsentrasi dibandingkan dengan lansia (≥60thn). Pendidikan tinggi lebih berkonsentrasi dibandingkan dengan pendidikan rendah

    SOSIOLOGI KOMUNIKASI

    Full text link
    Sosiologi komunikasi merupakan kajian ilmu yang membahas tentang pengaruh interaksi antar individu dan perubahan pola hidup beserta dampak yang diberikan. Selanjutnya sosiologi komunikasi memperhatikan beberapa persoalan penting mencakup interaksi komunikasi dalam masyarakat baik secara individu maupun kelompok, komunikasi secara langsung ataupun menggunakan teknologi komunikasi. Kajian sosiologi Komunikasi itu sendiri merupakan perspektif yang sudah lama ada, akan tetapi di Indonesia sendiri kajian ini baru mendapat perhatian serius sekitar sepuluh tahun terakhir karena didesak oleh kelahiran berbagai media massa dan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat. Berkembangnya jaman dan teknologi informasi ini cukup memberikan dampak dan perubahan yang sangat besar di dalam kehidupan masyarakat sekaligus membawa perubahan serta kompleksitas dalam kajian sosiologi komunikasi. oleh karena itu terdapat beberapa permasalahan komunikasi ketika dihadapkan dengan perkembangan teknologi yang ada, yakni pemikiran dan arah komunikasi yang mengarah kepada logika-logika teknologi dan budayanya. Bahkan Seringkali masyarakat saat ini cenderung terbentuk karena akibat adanya teknologi yang mapan dan tidak konvensional, artinya masyarakat cenderung berkembang dan terbentuk ke arah masyarakat cyber, atau jika meminjam istilahnya Mashal McLuhan tentang Global Vilage yang menggambarkan sebuah masyarakat dunia yang semakin terhubung layaknya sebuah masyarakat di pedesaan
    corecore