22 research outputs found
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS DI SMA NEGERI 1 PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN
Latar belakang: Data WHO (2014) menunjukan angka kejadian HIV/AIDS
telah mencapai 37,2 juta jiwa di Dunia, 87.000 jiwa di Asia Tenggara (2010) dan
32,711 jiwa di Indonesia (2016). Dominasi usia penderita HIV/AIDS berada di usia
20-29 tahun, dimana kemungkinan terpapar HIV/AIDS ada pada usia remajasalah
satu media pendidikan kesehatan adalah media video. Media video merupakan media
yang mudah difahami, modern dan menarik, dimana media ini mudah diterima oleh
remaja karena kelebihannya dalam penyampaian pesan secara audio visual. Tujuan:
Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media video terhadap
tingkat pengetahuan tentang pencegahan HIV/AIDS di SMA Negeri 1 Parigi.
Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen dengan
rancangan penelitian One Group Pre Test β Post. Sampel yang diambil 76 responden
dengan tekhnik pengambilan sampel Cluster Random Sampling kemudian dilakukan
uji menggunakan Wilxocon test. Hasil: Hasil penelitian menunjukan pretest dengan
kategori baik ada 1 responden dan post test dalam kategori baik ada 48 responden.
Menunjukan ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media video, (p=0,000)
terhadap tingkat pengetahuan tentang pencegahan HIV/AIDS. Kesimpulan: Ada
pengaruh pendidikan kesehatan dengan media video terhadap tingkat pengetahuan
tentang pencegahan HIV/AIDS di SMA Negeri 1 Parigi
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG CUCI TANGAN DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENERAPAN PRAKTIK CUCI TANGAN DI SD NEGERI NOGOTIRTO YOGYAKARTA
INTISARI
Latar Belakang : Kesadaran masyarakat Indonesia untuk Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) terbukti masih sangat rendah, tercatat baru 12% masyarakat yang menerapkannya. Mencuci tangan pakai sabun merupakan cara paling efektif untuk mencegah penyakit diare hingga 42-47%, ISPA sebanyak 30 %. Anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap penyakit, sehingga perlu dijaga, ditingkatkan, dan dilindungi kesehatannya. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SDN Nogotirto dari 5 siswa yang diminta melakukan praktik cuci tangan, mereka tidak dapat melakukan praktik cuci tangan yang baik dan benar, mereka hanya tahu bahwa cuci tangan hanyalah cuci tangan menggunakan air tanpa sabun.
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang cuci tangan dengan media video terhadap penerapan praktik cuci tangan di SDN Nogotirto
Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunkan dalam penelitian ini adalah pre eksperiment design dengan rancangan one-group pre-test post-test design kemudian dianalisis menggunakan paired t-test. Objek pada penelitian ini adalah siswa SD kelas 1 di SDN Nogotirto. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah responden sebanyak 58 orang.
Hasil : Berdasarkan hasil analisis data didapatkan nilai rata-rata pre test 52,33 dan nilai rata-rata post test 58,62 dengan selisih rata-rata 6,29 dan nilai p value 0,02 < 0,05.
Simpulan dan Saran: Ada pengaruh penyuluhan tentang cuci tangan dengan media video terhadap penerapan praktik cuci tangan di SDN Nogotirto. Diharapkan siswa dapat membudayakan cara cuci tangan sebelum dan sesudah makan. Serta guru ikut berperan dan memberi contoh dalam membiasakan anak-anak untuk cuci tangan
Kata kunci Kata kunci Kata kunci : Penyuluhan, Media Video, Praktik Cuci Tangan
Kepustakaan : 18 buku (2005 -2014) , 1 jurnal, 3 internet, 6 skripsi
Jumlah halaman : i-xi ii halaman i halaman , 5 2 halaman, 2 halaman, 6 tabel, tabel, 2 gambar , 1 3 lampira
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL
Latar Belakang :
Salah satu masalah gizi yang dialami remaja adalah defisiensi zat
besi sehingga remaja memiliki resiko tinggi men
galami anemia. Berdasarkan hasil riskesdes
proporsi anemia pada remaja 23,9%.
Metode :
Penelitian ini menggunakan metode analitik
korelasi
dengan pendekatan
cross sectional
.
Pengambilan data menggunakan data
primer
,
Pengambilan sampel denga
n
total sampling
/total populasi
dengan jumlah sampel
81 siswi
kelas VIII SMP II Karangmojo.
Tek
nik analisis uji
Spearman Rank .
Hasil :
Ada Hubungan
Status Gizi dengan
Kejadian
Anemia pada
Siswi Kelas VIII di SMPN II Karangmojo
tahun
ajaran 2016
-2017, dengan nilai
p-val
ue
sebesar 0,001
(< 0,05
), dengan keeratan hubungan
sedang yang ditunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,401.
Kesimpulan :
Ada Hubungan
antara Status Gizi dengan Kejadian Anemia
dengan keeratan hubungan yang
sedan
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL ANAK USIA PRASEKOLAH
Latar
Belakang:
Jumlah aduan kekerasan anak di Indonesia dari tahun ke tahun
semakin meningkat. Dari tahun 2013 sejumlah 54% kini di penelitian terakhir tahun 2015
naik mencapai 59% dari total seluruh kekerasan yang terjadi
(Komisi Nasional Perlindungan
Anak, 2016). Anak
di usia 0
-5 tahun (kategori usia bayi hingga usia prasekolah) merupakan
masa emas seseorang dalam kehidupannya. Di masa emas tersebut, seseorang mengalami
masa perkembangan otak yang paling optimal, ia memiliki memori otak yang kuat. Sehingga
anak dalam u
sia 0
-5 tahun perlu diperhatikan dan dijaga akan pertumbuhan dan
perkembangannya, terutama dalam paparan kekerasan seksual.
Metode:
Penelitian ini
menggunakan metode
Correlational
Descriptive
dengan rancangan penelitian
Cross
Sectional
. Sampel yang diambil 39 responden dengan tekhnik pengambilan sampel
Total
Sampling
kemudian dilakukan uji menggunakan
Kendall Tau test
.
Hasil:
Dengan taraf
signifikasi 0,05 diperoleh hasil
P Value
= 0,012(P Value
< 0,05)
dan nilai keeratan (Phi)=
0,394).
Kesimpulan
:
Ada hubungan antara tingkat pendidikan formal dengan tingkat
pengetahuan ibu tentang pencegahan kekerasan seksual anak usia prasekolah di Dusun
Sanggrahan, Tirtoadi, Mlati, Sleman
dengan keeratan lema
HUBUNGAN KETEPATAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI PUSKESMAS UMBULHARJO I
Latar belakang : United International Children Emergency Fund (UNICEF)
menyatakan bahwa jumlah kematian bayi di Indonesia saat ini adalah 27 kematian
per 1.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab kematian bayi terbesar yaitu diare.
Kejadian diare pada tahun 2015 terjadi 18 kali KLB yang tersebar di 11 provinsi, 18
kabupaten/kota, dengan jumlah penderita 1.213 orang dan kematian 30 orang. Di
Yogyakarta kejadian diare dalam satu tahun mencapai 214/1000 dari jumlah
penduduk. Adapun kejadian diare yang terjadi pada bayi usia 0-12 bulan mencapai
lebih dari 1,5 % yaitu sebanyak 754 anak (Kemenkes RI, 2016). Menurut World
Health Organization (WHO), lebih kurang 1,5 juta anak meninggal karena
pemberian MP-ASI yang tidak benar dan tidak aman. Memberikan MP-ASI terlalu
dini, hal ini karena sistem pencernaan bayi berkembang baik mulai usia enam bulan
dan sebaiknya diberi (MP-ASI) setelah usia 6 bulan karena pencernaan bayi belum
bisa menyerap protein asing.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan ketepatan pemberian makanan
pendamping air susu ibu (MP-ASI) dengan kejadian diare pada bayi usia 0-12 bulan
di Puskesmas Umbulharjo I.
Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif
dengan rancangan penelitian menggunakan studi kasus control. Sampel yang diambil
102 responden dengan tekhnik pengambilan sampel total sampling kemudian
dilakukan uji menggunakan Chi-Square.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
ketepatan pemberian makanan pendamping ASI dengan kejadian diare di Puskesmas
Umbulharjo I dengan keeratan kategori rendah sebesar 0,234 dan nilai p-value
sebesar 0,015<0,05.
Simpulan dan Saran: Terdapat hubungan antara ketepatan pemberian
makanan pendamping ASI dengan kejadian diare di Puskesmas Umbulharjo I dengan
keeratan kategori rendah. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk tidak
memberikan MP-ASI terlalu dini pada bayi sehingga dapat mengurangi angka
kejadian diare pada bayi
HUBUNGAN KEHAMILAN POST TERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN
Latar Belakang : Asfiksia menempati penyebab kematian bayi ketiga di dunia yaitu
sebanyak 23% pada periode awal kehidupan. Salah satu penyebab terjadinya asfiksia adalah
kehamilan post term karena plasenta mengalami penuaan dan penurunan fungsi sehingga bayi
kekurangan asupan gizi dan oksigen dari ibunya (Seikku et al, 2016). Metode :
Menggunakan metode analitik korelasional dengan pendekatan waktu case control study (1
Januari 2016 hingga 31 Desember 2016). Teknik sampel dalam penelitian ini purposive
sampling, sebanyak 230 responden, menggunakan data sekunder. Analisis data menggunakan
uji statistik Chi Square. Hasil : Dengan taraf signifikasi 0,05 diperoleh hasil P Value = 0,000
(P Value < 0,05) dan nilai keeratan (CC) = 0,524. Kesimpulan : Ada hubungan antara
kehamilan post term dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Dr Soedirman
Kebumen tahun 2016 dengan keeratan cukup erat
PERBEDAAN PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SEKS PRANIKAH REMAJA KELAS X SMAN 2 BANGUNTAPAN
Latar Belakang : Menurut KPAI tahun 2013, di Indonesia diketahui
sebanyak 32 % remaja usia 14 hingga 18 tahun di kota besar (Jakarta, Surabaya dan
Bandung) pernah berhubungan seksual pranikah dan membuktikan 62,7 % remaja
kehilangan keperawanannya saat masih duduk dibangku SMP, bahkan 21,2 %
diantaranya pernah melakukan aborsi. Tingginya perilaku seks pranikah tersebut
juga sejalan dengan
meningkatnya kehamilan remaja Sehingga perlunya
peningkatan pengetahuan sebagai upaya pencegahan seks pranikah dengan
pendidikan kesehatan menggunakan metode yang tepat.
Tujuan : Untuk mengetahui adanya perbedaan pengaruh pendidikan
kesehatan metode ceramah dan diskusi kelompok terhadap tingkat pengetahuan seks
pranikah remaja kelas X SMAN 2 Banguntapan.
Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan Quasi Experimental Design
dengan Non Equivalent Control Group (pretest posttest contol group design).
Teknik sampling proportional random sampling dengan sampel 56 yang dibagi
menjadi 2 kelompok. Penelitian ini menggunakan kuesioner dan uji Wilcoxon serta
Mann-Whitney.
Hasil : Tingkat pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan metode
ceramah kategori kurang (52,38), setelah diberikan kategori baik (85,71). Pada
diskusi kelompok sebelum diberikan pendidikan kesehatan kategori cukup (61,90)
setelah diberikan kategori baik (92,86). Hasil terdapat perbedaan pengaruh oleh
kedua kelompok dengan p-value 0,004.
Simpulan dan Saran : Terdapat perbedaan antara pengaruh pendidikan
metode pendidikan metode ceramah dan diskusi kelompok terhadap tingkat
pengetahuan seks pranikah remaja. Diharapkan SMAN 2 Banguntapan dapat
membentuk PIK-Remaja sehingga pemberian pendidikan kesehatan khususnya seks
pranikah akan berkelanjutan dengan berbagai materi serta metode penyampaian
yang lebih kreatif dan inovatif.
Kata Kunci
Kepustakaan
: Pengetahuan
HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
Persalinan seringkali mengakibatkan robeknya perineum
saat setelah
pembukaan lengkap, kepala masuk ke segmen bawah rahim kemudian menekan
vulva, kepala lahir dan bayi melakukan putaran paksi luar. Pada fase inilah yang
akan m
empengaruhi terjadinya robekan jalan lahir. Salah satu yang dilakukan untuk
mengantisipasi terjadinya robekan tersebut dengan rutin melakuk
an senam hamil.
Metode penelitian
non eksperimen
dengan
rancangan survei analitik
case control
(1
Mei- 22 Juli). T
eknik sampel menggunakan
quota sampling
sebanyak 60 responden,
menggunakan data primer
. Analisa data yang digunakan adalah
Chi Square
. Dengan
taraf signifikan 0,05 diperoleh hasil P Value 0,002 (P Value <0,05) dan nilai keerat
an
(Phi) = 0,377.
Ada hubungan
senam hamil dengan kejadian rupture perineum pada
persalinan normal di RSU PKU Muhammadiyah Bantul tahun 2017 dengan keeratan
cukup erat
The Correlation Of Preeclampsia, Age, And Type Of Delivery In Postpartum Hemorrhage
The number of maternal deaths in Semarang City in 2021 was 21 cases out of 22,030 live births, or around 95.32 deaths per 100,000 live births, with the causes of death dominated by bleeding (14.29%) and hypertension (9.52%). Postpartum hemorrhage is caused by four main factors known as the 4T: tone, trauma, tissue, and thrombin. This study was conducted to determine the relationship between preeclampsia, maternal age, and type of delivery with the incidence of postpartum hemorrhage at Central General Hospital Dr. Kariadi Semarang in 2020β2022. The study was an analytic observational quantitative research with a retrospective case control study. The study was conducted in February 2023 with a total sample of 100 samples divided into case (total sampling) and control (simple random sampling) groups with a ratio of 1: 1 for each group. Statistical tests used Chi-square and odds ratio (OR) tests. The results showed that there was no relationship between preeclampsia and the incidence of postpartum hemorrhage (p-value = 0.063; OR = 0.347), there was a relationship between maternal age and the incidence of postpartum hemorrhage (p-value = 0.011; OR = 3.455), and there was a relationship between the type of delivery and postpartum hemorrhage (p-value = 0.012; OR = 2.923). The community can be expected to play an active role in integrated service post cadre activities and ante natal care assistance. Health workers and educational institutions also need to improve their knowledge and skills to form qualified health workers through certified training
HUBUNGAN KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK IT NURUL ISLAM YOGYAKARTA
Latar Belakang
:
Gang guan perkembangan sosial emosional hingga mengalami gangguan
kesehatan mental di Amerika pada masa anak
-anak mencapai 24% (Courtney
et al , 2012)
.
Salah satu hal yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional adalah keterlibatan ayah
dalam pengasuhan (Pleck, 2011).
Metode :
Pene litian ini merupakan penelitian deskriptif
analitik dengan desain korelasi.
Teknik
sampling adalah total sampling
dengan
33
responden.Analisi data menggunakan
Mann
-Whitney
.
Hasil
:
Dengan taraf signifikasi 0.05
diperoleh hasil
p value
s sebesar 0.027 dan nilai koefisien kontingensi (Phi)
0.372
.
Kesimpulan:
Ada hubungan antara keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan
perkembangan sosial emosional anak usia 5
-6 tahun di TK IT Nurul Islam 2017