PERBEDAAN PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SEKS PRANIKAH REMAJA KELAS X SMAN 2 BANGUNTAPAN

Abstract

Latar Belakang : Menurut KPAI tahun 2013, di Indonesia diketahui sebanyak 32 % remaja usia 14 hingga 18 tahun di kota besar (Jakarta, Surabaya dan Bandung) pernah berhubungan seksual pranikah dan membuktikan 62,7 % remaja kehilangan keperawanannya saat masih duduk dibangku SMP, bahkan 21,2 % diantaranya pernah melakukan aborsi. Tingginya perilaku seks pranikah tersebut juga sejalan dengan meningkatnya kehamilan remaja Sehingga perlunya peningkatan pengetahuan sebagai upaya pencegahan seks pranikah dengan pendidikan kesehatan menggunakan metode yang tepat. Tujuan : Untuk mengetahui adanya perbedaan pengaruh pendidikan kesehatan metode ceramah dan diskusi kelompok terhadap tingkat pengetahuan seks pranikah remaja kelas X SMAN 2 Banguntapan. Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan Quasi Experimental Design dengan Non Equivalent Control Group (pretest posttest contol group design). Teknik sampling proportional random sampling dengan sampel 56 yang dibagi menjadi 2 kelompok. Penelitian ini menggunakan kuesioner dan uji Wilcoxon serta Mann-Whitney. Hasil : Tingkat pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan metode ceramah kategori kurang (52,38), setelah diberikan kategori baik (85,71). Pada diskusi kelompok sebelum diberikan pendidikan kesehatan kategori cukup (61,90) setelah diberikan kategori baik (92,86). Hasil terdapat perbedaan pengaruh oleh kedua kelompok dengan p-value 0,004. Simpulan dan Saran : Terdapat perbedaan antara pengaruh pendidikan metode pendidikan metode ceramah dan diskusi kelompok terhadap tingkat pengetahuan seks pranikah remaja. Diharapkan SMAN 2 Banguntapan dapat membentuk PIK-Remaja sehingga pemberian pendidikan kesehatan khususnya seks pranikah akan berkelanjutan dengan berbagai materi serta metode penyampaian yang lebih kreatif dan inovatif. Kata Kunci Kepustakaan : Pengetahuan

    Similar works