32 research outputs found

    FIELD REVIEW OF THE COMMUNITY OF SOCIAL CUSTOMER RESPONSIBILITY AT PT PERTAMINA, KUPANG AS A FORM OF LECTURER DEDICATION

    Get PDF
    KEM is an integral program built on the basis of the collaboration among FlipMAS Indonesia,  PT Pertamina, Corporate Social Responsibility (CSR), small Medium Entrepreneur and Partnership Program (SMEPP), and communities with marginal economies using the FlipMAS concept .The method of empowerment were used on 3 principles of FlipMAS Indonesia; Sincerity, Diversity and Territorial with target economically marginalized society with a level of success measured from the indicator of increasing the value of the Human Development Index (HDI) . The success KEM Nunfafo of 8 KEM has changed the society marginalized into the attention of the world internationally, especially the United Nations to talk about the model of empowerment KEM field of agriculture and plantation. Synergy and success in empowering KEM Pertamina flip and sustainability of the program is able to generate an increase in the Human Development Index (HDI) amounted for 44.06% (2015) will approach the HDI districts TTU amounted to 68.94% (2013) with the indicator main is the increase in income per capita

    PEMODELAN BUSINESS PROCESS REENGINEERING IKM BATIK MENGGUNAKAN VALUE CHAIN UNTUK MENINGKATKAN LOCATIONAL ADVANTAGE

    Get PDF
    Tujuan Paper ini bertujuan untuk mendapatkan model value chain pada business proses reengineering IKM batik dalam  meningkatkan locational advantage. Obyek yang digunakan selama penelitian adalah batik galuh dan batik kencono asri kota Kediri. Metode yang digunakan adalah business proses reengineering dan value chain. Pada business process reengineering. Pada BPR, dibagi kedalam 2 (dua) kelompok, yaitu (i) proses operasi dan (ii) manajemen. Pada kelompok tersebut dibagi kedalam 12 (duabelas) kerangka dengan 5 (lima) proses operasi dan 7 (tujuh) proses manajemen sedangkan pada value chain, menjelaskan tentang beberapa rantai yang digunakan untuk mendapatkan profit margin yang maksimal dengan menggunakan model generic value chain yang terdiri dari (i) pengembangan teknologi, (ii) pengembangan sumber daya manusia, (iii) inbound logistic, (iv) operation, (vi) outbound logistic, (vii) marketing & sale and (viii) service. Hasilnya adalah inbound dan outbound logistic menjelaskan tentang perencanaan ketersediaan bahan baku di gudang dan menjamin ketersediaan produk yang akan dipasarkan.  Sedangkan process menjelaskan tentang pengembangan produk sampai menghasilkan produk yang berkualitas sehingga demandnya meningkat. Sales menunjukkan pengakuan konsumen terhadap loyalitas dan menjalin keintiman konsumen. Sedangkan services bertujuan untuk menjalin keintiman dan loyalitas konsumen. Penelitian selanjutnya adalah terkait kebijakan pengembangan IKM batik

    Perancangan Jaringan Dan Analisis Risiko Distribusi Pada Cold Chain Vaksin COVID-19

    Get PDF
    Adanya risiko yang terjadi saat pendistribusian vaksin COVID-19 yang bisa menghambat tercapainya target vaksinasi. Untuk itu penelitian ini berfokus pada menemukan risiko pendistribusian vaksin COVID-19 di Kabupaten Mojokerto sehingga berperan penting untuk meminimalisir kejadian ketidakpastian. Metode yang digunakan berupa perancangan jaringan distribusi untuk mengetahui jaringan distribusi produk dan metode Failure Mode and Effect Analysis untuk menemukan fokus utama risiko pendistribusian produk. Berdasarkan identifikasi jaringan distribusi vaksin meliputi 2 supplier, PT. Bio Farma, Dinas Kesehatan Provinsi , Dinas Kesehatan Kabupaten  dan fasilitas pelayanan kesehatan. Kemudian untuk analisis risiko didapatkan 12 kejadian risiko distribusi. Dari identifikasi dan analisis didapatkan saat pendistribusian dibutuhkan pertukaran informasi yang terbaru dan untuk risiko distribusi vaksin yang menjadi prioritas utama risiko berada di keadaan vaccine refrigerator yang harus diperhatikan

    STRATEGI KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK BATAKO PADA PT ABC

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk membuat strategi kebijakan pemasaran produk batako PT ABC. Metode yang digunakan adalah (i).  business process reengineering (BPR) dan blue ocean strategy (BOS). Pada BPR dengan mempertimbangkan 4 (empat) variabel, yaitu (i). desain, (ii). pelayanan, (iii). bahan baku dan (iv). pemasaran Sedangkan pada strategi pemasaran dengan menggunakan konsep Blue Ocean Strategy (BOS). Dari hasil penelitian, dengan menggunakan BPR perusahaan mampu membuat produk baru dengan penambahan unsur estetika yang mampu menambah harga jual produk dari sebelumnya. sedangkan dalam usulan strategi kebijakan pemasaran menggunakan metode BOS dalam penjualan produk baru, peneliti mencoba menyusun strategi agar perusahaan untuk mampu fokus dalam pembaruan desain batako, diversivikasi produk dan kemudahan transaksi dalam penjualan produk

    Perancangan Jaringan Warehouse dan Risiko Pengiriman Sparepart di PT. Karya Mitra Tehnik

    Get PDF
    PT. Karya Mitra Tehnik merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa spesialist service, rental, jual beli forklift bekas, pengadaan spare part forklift dan heavy equipment. Dalam hal ini wilayah kerja yang di capai perusahaan cukup luas, sehingga tidak dipungkiri bahwa jasa pengiriman barang (sparepart) sangat dibutuhkan. Dengan wilayah kerja yang cukup luas dan jarak yang cukup berjauhan tentu memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses pendistribusian sparepart maupun tenaga ahli untuk proses perbaikan. Dengan demikian diperlukan klasterisasi logistik untuk menentukan pusat distribusi di setiap klaster wilayah.Dalam perancangan jaringan warehouse, risiko pengiriman spare part dari warehouse utama ke warehouse lainya (cabang) juga perlu di pertimbangkan, Ichikawa diagram juga dikenal sebagai fishbone diagram atau Cause-Effect Analysis. Suatu tindakan dan langkah perbaikan akan lebih mudah dilakukan jika akar penyebab masalah sudah ditemukan. Kata kunci: Distribusi, Jaringan Warehouse, Klasterisasi, Ichikawa Diagaram     Abstract: PT. Karya Mitra Tehnik is a company engaged in specialist service, rental, buying and selling of used forklifts, procurement of spare parts for forklifts and heavy equipment. In this case the work area achieved by the company is quite wide, so it is undeniable that the delivery of goods (spare parts) is needed. With a work area that is quite large and the distance is quite far, it certainly takes a long time in the process of distributing spare parts and experts for the repair process. Thus, logistical clustering is needed to determine distribution centers in each regional cluster. In designing a warehouse network, the risk of sending spare parts from the main warehouse to other warehouses (branches) also needs to be considered, Ichikawa diagrams are also known as fishbone diagrams or Cause-Effect Analysis. An action and corrective steps will be easier to take if the root cause of the problem has been found. Keywords : Distribution, Warehouse Network, Clustering, Ichikawa Diagra

    RISK AND RESILIENCE THIRD PARTY LOGISTIC IN FREIGHT FORWARDER COMPANY

    Get PDF
    ABSTRACT Kumalasari, Evi, 2019. Risk and Resilience Third Party Logistic (3PL) In Freight Forwarder Company.Thesis, Departement of Industrial Engineering, Faculty Engineering, University of Islamic Majapahit (UNIM). Pembimbing I: Pipit Sari Puspitorini,ST.,MT Pembimbing II: Andhika Cahyono Putra, ST.,MT Third-party logistics (3PL) is a logistics service provider that can offer a variety of services such as logistics transportation, warehousing management, inventory management, packaging and product return services. Therefore, the demand for Third Party Logistics (3PL) services is increasing because companies want to focus on their business processes so that freight forwarders are required to perform services in accordance with customer expectations. But it certainly will not be separated from a threat as a causal factor that raises the risk that must be faced by freight forwarders. In this case the freight forwarder company must increase the resilience of Third Party Logistics to be able to survive in the face of disruption. The purpose of this study is to determine the priority of risk by creating a model using a dynamic system that will be used by the company to do risk mitigation and determine the level of resilience Third Party Logistic (3PL) using the Interpretive Structural Modeling (ISM) method and to determine the location of the enabler in the 1st quadrant, 2, 3 or 4 using MICMAC analysis. The results showed that the highest risk priority was product risk with a value of 2 out of the average predetermined criteria. Whereas the Third Party Logistic (3PL) endurance level is obtained with the highest level, namely N2 (Velocity of handling outbound overweight product) and the one with the highest driver power and dependence value, namely N7 (Velocity of shipping tracking). Key word : Third Party Lgistic (3PL), Freight Forwarder, Dynamic System, Interpretive Structural Modelling (ISM)

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAERAH RAWAN BENCANA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MENUJU REVOLUSI INDUSTRI 4.0

    Get PDF
    Abstrak: Tawangrejo, salah satu desa di Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto merupakan Desa yang rawan bencana dengan potensi longsor karena terletak di lereng pegunungan. Besarnya potensi alam seperti pisang dan mbote harus mempunyai value added seperti keripik. Keripik pisang dan mbote adalah jenis makanan ringan yang sangat disukai oleh masyarakat yang berbahan dasar pisang dan mbote. Mitra adalah pengusaha keripik pisang dan mbote di Desa Tawangrejo kecamatan Jatirejo kabupaten Mojokerto. Tujuan adalah untuk mengubah pisang dan mbote agar bernilai tambah dengan cara (i) pendampingan proses produksi dan (ii). Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) baik secara manual maupun menggunakan teknologi informasi. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat dengan mitra adalah masyarakat desa rawan bencana terdiri dari tujuh langkah, yaitu (i). need assessment, (ii). pemetaan issue, (iii). generating strategy dengan TWOS matrix, (iv). pendampingan proses produksi, (v). menghitung harga pokok produksi (HPP). Outputnya adalah transfer knowledge, dengan pendekatan Delphi, Pada proses produksi, terjadi perubahan mindset mitra terhadap kualitas keripik dilihat dari rasa dimana minyak yang digunakan hanya sekali untuk menjaga kualitas keripik, sedangkan perhitungan HPP, diperoleh harga untuk keripik singkong per kg adalah Rp. 44.291 dan Rp. 105.500 untuk keripik mbote per kg. mitra telah didampingi proses perhitungan secara manual dan menggunakan teknologi informasi. Abstract: Tawangrejo, one of the villages in Jatirejo District, Mojokerto Regency is a disaster-prone village with a potential for landslides because it is located on a mountainside. The great potential of nature such as bananas and mbote must have added value such as chips. Banana chips and mbote are a type of snack that is highly favored by people who are made from bananas and mbote. Mitra is a businessman of banana and mbote chips in Tawangrejo village, Jatirejo sub-district, Mojokerto district. The aim is to change bananas and mbote so that they add value by (i) facilitation of the production process and (ii). Calculation of Cost of Production (HPP) both manually and using information technology. The method used in community empowerment with partners is a disaster-prone village community consisting of seven steps, namely (i). need assessment, (ii). issue mapping, (iii). generating strategy with TWOS matrix, (iv). production process assistance, (v). calculate the cost of goods manufactured (COGS). The output is knowledge transfer, with the Delphi approach. In the production process, there is a change in the mindset of partners towards the quality of chips seen from the sense that oil is used only once to maintain the quality of chips, while calculating COGS, the price obtained for cassava chips per kg is Rp. 44,291 and Rp. 105,500 for mbote chips per kg. partners have been accompanied by a manual calculation process and using information technology

    RELAYOUT GUDANG UNTUK OPTIMALISASI ALOKASI PRODUK DI PERUSAHAAN BEVERAGE

    Get PDF
    Gudang merupakan sebuah bangunan yang berfungsi menyimpan barang atau material dalam jangka waktu tertentu untuk melanjutkan ke proses selanjutnya. Gudang hanya dianggap tempat penyimpanan biasa tanpa perlu mendapat pengaturan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah relayout gudang untuk optimalisasi alokasi produk di gudang. Relayout gudang dengan menggunkan metode Activity Relationship Chart untuk tata letak gudang produk yang tidak efektif sedangkan untuk metode Class Based Storage untuk penempatan produk jadi berdasarkan pergerakannya fast, medium, dan Slow yang meminimal kan jarak temput operasi gudang dan Linier Progamming untuk optimalisasi alokasi produk ke gudang yang memaksimalkan ruang penyimpanan dengan batas kapasitas row Penyimpanan. Obyek penelitian dilakukan pada perusahaan beverage. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa relayout meminimalkan jarak operasi gudang sebesar12442 m dan penurunan penggunaan row penyimpanan dari 34 row menjadi 29. Penelitian memilki kekurangan untuk alokasi produk belum ada pennyekoran row sesuai jarak

    USE AND UTILIZATION OF VILLAGE INFORMATION SYSTEM TO MAXIMIZE POPULATION AND ADMINISTRATIVE DATABASES IN PLOSOBUDEN VILLAGE LAMONGAN REGENCY

    Get PDF
    Weak archiving systems, correspondence related to services to village communities and the lack of village government regarding population and population data, so this service has the goal of developing Plosobuden Village a village website to facilitate archiving and population administration. The method carried out in the service process is carried out in several stages, namely location surveys, maturation of concepts in the internal service team, asking for input and criticism of village web creations to village officials, finalizing village web concepts and contents internally for the service team, training and assistance in village web operations. to village officials and evaluation. The results of the service show that village officials are very enthusiastic about the village web to facilitate archiving in terms of correspondence and population data archiving. The results of the evaluation are the lack of basic population input data so that the use of the village web cannot be maximized

    PERANCANGAN SUPPLY CHAIN CENTER TANAMAN OBAT KELUARGA DALAM UPAYA MENINGKATKAN GREEN ECONOMY MASYARAKAT DI DESA KEBONTUNGGUL

    Get PDF
    Faktor kesuksesan organisasi tidak terlepas dari perancangan jaringan Supply Chain Management yang terstruktur dengan baik. Desa Kebontunggul yang merupakan salah satu desa penghasil tanaman obat keluarga perlu adanya sebuah inovasi agar nantinya keuntungan yang di dapatkan petani bisa semakin optimal. Oleh karena itu dengan adanya perancangan Supply Chain Center diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Supply Chain Center adalah sebuah lembaga yang perlu dikembangkan pemerintah desa untuk mengendalikan pertanian mulai dari hulu sampai dengan hilir. Dalam penelitian yang dilakukan ini penulis melakukan simulasi melalui Causul Loop Diagram untuk membuktikan keberhasilan dari perancangan jaringan tersebut. Hasil analisa data yang dilakukan didapatkan bahwa dengan adanya perancangan Supply Chain Center keuntungan yang didapatkan petani semakin maksimal. Dimana peningkatan keuntungan petani Jahe Merah sebesar 19,4 %, petani kunyit 59 %, dan petani temulawak 38,4 %. Kata kunci : Supply Chain Management, Supply Chain Center, Causul Loop Diagra
    corecore