9 research outputs found

    Evaluasi Formatif Bahan Ajar Fisika Dasar 1

    Get PDF
    Bahan ajar hendaknya memenuhi kriteria baik dari tata bahasa yang digunakan maupun dari segi keterbacaan , sehingga Buku Materi Pokok (BMP) mudah dibaca dan dicerna, dengan menggunakan bahasa yang sederhana, komu nikatif dan jelas. Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data dan informasi yang spesifik dan rinci dari BMP Fisika Dasar 1 untuk merevisi BMP tersebut agar sesuai dengan strategis pembelajaran yang menerapkan pri nsip-prinsip pembelajaran mandiri. Model pengembangan bahan ajar yang digunakan dalam penel i tian ini adalah Model Instructional Design for Distance Education by Michael Simonson , dkk (2012) yang mengadaptasi The Systematic Design of Instruction by Dick , Carey and Carey (2009). Hasil penelitian menunju kkan bahwa BMP Fisi ka Dasar 1 perlu direvisi karena kompetensi yang akan dicapai mahasiswa masih rendah atau setingkat SMA. Tingkat pencapaian dan• kualifikasi BMP Fisika Dasar dari hasil reviu ahl i materi yang masih rendah adalah 1) kesesuaian materi dengan kompetensi yang akan dicapai mahasiswa ; 2) keluasan materi untuk program studi pendidi kan fisika; 3) kedalaman materi untuk program studi pendidikan fisika; 4) kejelasan ilustrasi, contoh dan non contoh; serta 5) kemenarikan ilustrasi, contoh dan non contoh

    Exploring Learning Analytics In E-Learning: A Comprehensive Analysis of Student Characteristics and Behavior

    Get PDF
    This article aims to explore learning analytics in e-learning through a comprehensive analysis of student characteristics and behavior. E-learning has become increasingly significant in education, particularly due to the social situation influenced by the pandemic. The Learning Management System (LMS) has become a crucial tool for educators to track and record student learning in e-learning environments. Learning analytics can aid in understanding the context of students, ensuring that they receive a personalized learning experience aligned with learning objectives. However, educators often face challenges in conducting learning analytics for e-learning students, primarily due to the large number of students to analyze and limited data availability. This study seeks to provide a detailed description of e-learning students within the Open and Distance Education (ODE) system. ODE students exhibit high diversity in demographic profiles, learning behaviors, and competency backgrounds. To support this research, we utilize datasets containing student demographic profiles and learning activity data during e-learning sessions. The datasets are obtained from the academic system and LMS log data of Universitas Terbuka. The article employs Exploratory Data Analysis (EDA) and data science approaches as the foundation for predictive and prescriptive analytics of student learning outcomes. Relevant features are extracted from the dataset to build a robust predictive model. The analysis results present patterns and relationships between student characteristics, learning behaviors, and academic achievements. This research aims to provide valuable insights for the development of more effective and personalized e-learning strategies to enhance student learning outcomes in the context of distance education. Moreover, the analysis findings can serve as a basis for informed academic decision-making to improve the quality of e-learning environments

    The National Actions for Teachers' Professional Development Program Universitas Terbuka

    Get PDF
    Strong support and commitment from the government to improve the professionalism of teachers has been obliged by law of Teacher No. 14/2005 and the national regular programs. In addition, to improve the quality of education the government allocated foreign loan programs and coordination of international partnerships. In the meantime, Universitas Terbuka (UT) has long been committed to strengthening teacher competence and qualification through distance and online programs. As a nation-wide university, UT implements its programs through 38 Regional Offices (RO) and one RO to serving students domicile abroad. Since 1984, UT has promoted 1,315,009 professional teachers, serving over 45% of the total number of teachers in Indonesia. To corroborate with current governmental educational policy, UT was challenged to assure its programs to be aligned with current issues of national quality development. Likewise, UT promotes efficiency in leading educational quality development through open and online teacher training programs. These programs foster teachers' continuous professional development and expertise. Partnership and collaboration with other education­ related institutions constitute apparently the key issues to succeed the programs. To conclude, it is obvious that all the programs are dully dedicated to strengthen the professionalism of teachers to be capable of meeting the national goals for nation and character building and development

    Kesiapan Guru Untuk Melaksanakan Pembelajaran Ipa Berbasis Inkuiri Di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui kesiapan guru melaksanakan pembelajaran pembelajaran IPA berbasis inkuiri di SD, yang meliputi: (1) Faktor-faktor yang mendukung kesiapan guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan inkuiri di SD; (2) kendala-kendala yang dialami guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan inkuiri di SD; (3) Upaya-upaya yang telah dilakukan para guru SD untuk dapat melaksanakan pembelajaran dengan inkuiri di SD; dan (4) Untuk mengetahui kesiapan guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan inkuiri di SD. Penelitian ini menggunakan dominant less dominant design atau mixed method. Populasi dalam penelitian ini adalah para guru SD. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 90 orang guru SD dari tiga (3) UPBJJ-UT. Dari sampel tadi, sebanyak 9 orang guru dari masing-masing UPBJJ-UT dikaji kesiapan mereka untuk merencanakan dan menerapkan RPP dalam proses pembelajaran IPA di kelas. Selanjutnya, 9 orang guru dari masing-masing UPBJJ-UT diwawancarai secara mendalam untuk mengetahui kesiapan mereka melaksanakan inkuiri dalam proses pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan hasil penilaian observasi mengajar, terlihat bahwa sebagian kecil guru sudah siap melaksanakan pembelajaran dengan inkuiri di SD. Selebihnya, bagian besar guru SD belum siap melaksanakan pembelajaran dengan inkuiri, hal ini terjadi karena adanya keterbatasan alat peraga sebagai pendukung terlaksananya pembelajaran IPA dengan inkuiri di SD. Selain itu, keterbatasan wawasan dan pemahaman tentang pentingnya pembelajaran IPA dengan inkuiri di SD merupakan satu penghambat diaplikasikannya pembelajaran IPA dengan inkuiri di SD. Implementasi pembelajaran IPA dengan inkuiri di SD perlu didukung dengan adanya alat peraga yang memadai, namun demikian yang lebih penting lagi perlu adanya perubahan mindset guru SD akan pentingnya pembelajaran dengan inkuiri di SD

    Studi Pendahuluan Pengembangan Model Pelatihan Untuk Meningkatkan Kemampuan Guru Mengajarkan IPA Berbasis Inkuiri Di SD Melalui Forum KKG Dalam Konteks Pendidikan Jarak Jauh.

    Get PDF
    Di dalam kelas guru memiliki peran yang sangat menentukan terhadap penanaman wawasan akademik dan untuk menanamkan norma-norma sosial bagi siswa karena salah satu fungsi guru di kelas yaitu bertindak sebagai sumber informasi. Sebagai sumber informasi, seorang guru dituntut antara lain: (1) memiliki pengalaman untuk menerapkan ilmu yang digelutinya dalam masalah nyata di masyarakat; (2) mampu memilih dan menerapkan proses pembelajaran yang tepat khususnya dalam proses pembelajaran IPA; (3) mampu melaksanakan dan mengembangkan literative learning process. Dengan kata lain, seorang guru dituntut supaya “kaya” terlebih dahulu dalam arti memiliki ilmu dan pengetahuan yang cukup memadai sebelum melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Selain itu, di dalam kelas guru juga bertindak sebagai model bagi siswanya. Dalam konteks ini, model diartikan sebagai contoh perilaku, sikap, dan keterampilan yang dapat diamati langsung oleh siswa, karena model merupakan cara yang efektif untuk menanamkan keterampilan serta sikap dan nilai. Apa yang dicontohkan atau yang dimodelkan oleh guru akan jauh lebih efektif daripada yang diucapkan karena jika terjadi perbedaan antara apa yang diucapkan guru dengan apa yang dimodelkan oleh guru, yang akan ditiru oleh siswa adalah apa yang dimodelkan oleh guru. Bidang kajian pokok pendidikan IPA meliputi penguasaan guru tentang hakekat IPA, inquiri dalam IPA, materi dan kurikulum IPA, konteks dalam IPA, keterampilan mengajar, lingkungan belajar, dan penilaian. Sedangkan bidang hasil pokok IPA (science key results area) meliputi manusia terdidik yang memiliki wawasan yang mendalam dalam bidang ilmunya, berpikir kompleks, manusia yang kreatif, dapat berbicara secara efektif, partisifan dalam dunia yang saling bergantungan, reflektif dan pebelajar yang mandiri. Kesinambungan program pembinaan kemampuan profesional guru khususnya dalam pengelolaan pembelajaran IPA di SD hendaknya tidak berhenti setelah mereka menamatkan studi mereka pada program S1 PGSD yang mereka tempuh melalui program prajabatan (pre-service program) maupun dalam program dalam jabatan (in-service program). Forum kelompok kerja guru (KKG) merupakan forum yang dapat digunakan oleh guru-guru SD untuk membina dan untuk selalu meningkatkan kemampuan mereka setelah menyelesaikan pendidikan formal. Bagaimana mengoptimalkan peran forum KKG untuk meningkatkan guru mengajarkan IPA berbasis inkuiri akan dicari jawabannya melalui kajian ini

    Kajian Model Penyelenggaraan Praktikum Ipa Pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

    Get PDF
    Universitas Terbuka (UT) menawarkan program-program pendidikan melalui sistem belajar jarak jauh terutama untuk mahasiswa di seluruh Indonesia yang tidak terjangkau oleh universitas konvensional. Sistem ini mempersyaratkan mahasiswa untuk belajar secara mandiri (self-directed-learning), tanpa tergantung kepada kehadiran dosen. Mahasiswa belajar secara individual dan atau berkelompok. Sama seperti universitas konvensional, salah satu pembelajaran di UT adalah praktikum IPA yang meliputi praktikum Fisika, Kimia dan Biologi) . Praktikum merupakan salah satu bentuk kegiatan pembelajaran melalui pengamatan, percobaan, atau pengujian suatu konsep, dan prinsip yang dilaksanakan di dalam dan di luar laboratorium dengan tujuan untuk memantapkan materi satu atau beberapa mata kuliah. Di samping itu, praktikum juga dapat: 1) membina atau meningkatkan daya observasi mahasiswa, 2) merangsang keingintahuan mahasiswa, 3) meningkatkan ketelitian, objektifitas, dan kejujuran mahasiswa. Mata kuliah praktikum di Universitas Terbuka (UT) merupakan mata kuliah yang berdiri sendiri. Materi dari mata kuliah praktikum di UT merupakan petunjuk kegiatan dalam melaksanakan praktikum yang dikemas dalam bentuk modul praktikum. Di UT, pelaksanaan praktikum dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan instruktur yang ditunjuk oleh Unit Pelayanan Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) setempat yang tersebar di seluruh Indonesia. Evaluasi pelaksanaan praktikum di UT belum dilaksanakan secara komprehensif. Budiastra, dkk. (2001) dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa tidak melaksanakan praktikum sesuai dengan seharusnya. Selain itu, terungkap pula salah satu hal yang menyebabkan mahasiswa tidak melaksanakan praktikum sebagaimana mestinya adalah belum adanya sistem pengelolaan pelaksanaan praktikum yang kondusif. Dari hasil penelitian tersebut dipaparkan pula bahwa sekolah-sekolah (SMA) hanya dapat melaksanakan sebagian kecil kegiatan praktikum yang ada di buku petunjuk praktikum. Sementara itu, kegiatan praktikum yang dilaksanakan secara mandiri oleh mahasiswa sulit dikontrol baik oleh UPBJJ-UT maupun oleh UT Pusat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan mengembangkan suatu model penyelenggaraan praktikum IPA FKIP-UT agar pelaksanaan Praktikum di FKIP-UT memiliki kualitas yang baik dan tujuan dari pelaksanaan praktikum dapat terwujud. Berdasarkan data yang sudah terkumpul, sementara penulis menyimpulkan bahwa pelaksanaan praktikum PMIPA oleh mahasiswa UT tidak semudah seperti Universitas Konvensional. Mahasiswa yang satu dengan yang lainnya sulit untu dipertemukan, karena lokasi tempat tinggal mereka berjahuan, sehingga pihak UPBJJ kesulitan dalam menentukan pelaksanaan praktik praktikum. UPBJJ yang menemui kasus seperti itu mengambil kebijakan agar mahasiswa praktik disekolah SMA yang terdekat dengan tempat tinggalnya. Contohnya di UPBJJ Pontianak yang dapat dilaksanakan pada semester ini (masa ujian 2013.2) hanya praktikum mata kuliah Praktikum BIO 1 (PEBI4312) dengan jumlah 20 mahasiswa dari S1 Pendidikan Biologi. Kegiatan praktikum dikelola oleh Kelompok Belajar (Pokjar) setempat di Kabupaten Sekedau. Sedangkan program studi Kimia dan Fisika tidak bisa dilaksanakan, karena jumlah mahasiswa program studi kimia hanya 1 orang dan jumlah mahasiswa Program studi Fisika hanya 2 orang. Informasi lain dari hasil monev di UPBJJ Surabaya pada masa ujian 2013.2 semua program studi baik Kimia, Fisika, dan Biologi melaksanakan praktikum dan dikumpulkan di kabupaten Bojonegoro dan juga dikelola oleh Pokjar setempat. Berikutnya informasi dari hasil monev di UPBJJ Semarang, dari 16 mahasiswa yang terdiri dari 6 mahasiswa dari program studi Pendidikan Fisika, 5 mahasiswa dari program studi Pendidikan Kimia, dan 5 mahasiswa dari program studi Pendidikan Biologi, 11 mahasiswa dari mereka mengatakan biaya mahal apabila praktikum di laksanakan di kota Semarang (UNES), karena tempat tinggal mahasiswa berjahuan, sehingga selain biaya praktik ditambah biaya tansportasi. Hasil wawancara dari Kepala UPBJJ dan Koordinator BBLBA Pontianak mitra yang dipilih seperti UNTAN biaya praktikum terlalu tinggi bagi mahasiswa apalagi jumlah mahasiswa hanya sedikit sehingga hal tersebut merupakan kendala dalam pelaksanaan praktikum di setiap UPBJJ. Sehingga hasil sementara dapat dikatakan bahwa pelaksanakan praktikum PMIPA dikelola oleh Kelompok Belajar

    Peningkatan Pengetahuan Mengenai Mitigasi Bencana Gempa Bumi di Cianjur

    Get PDF
    Indonesia adalah salah satu negara yang berada pada jalur Ring of Fire, yaitu jalur yang dilalui pegunungan aktif. Posisi wilayah Indonesia inilah yang membuat wilayah Indonesia rentan mengalami gempa bumi. Daerah jawa barat dilalui oleh banyak patahan. Pergesaran patahan inilah dikatakan sebagai penyebab terjadinya gempa di Cianjur pada tanggal 21 November 2022. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai mitigasi bencana gempa bumi yang meliputi langkah sebelum terjadi gempa bumi, saat terjadi gempa bumi, sesaat setelah gempa bumi sampai dengan langkah pasca gempa bumi terjadi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di SDN Sukamaju 1 Cianjur sebagai mitra. Peserta yang dilibatkan adalah siswa dan guru sebagai pendamping. Metode penyampaian materi mitigasi bencana gempa bumi adalah ceramah yang dilakukan dengan pemaparan materi secara interaktif dengan adanya tanya jawab serta kuis disela-sela pemaparan. Dilakukan juga simulasi gempa bumi dengan media lagu. Untuk mengetahui adanya peningkatan pengetahuan siswa terhadap materi mitigasi bencana gempa bumi, dilakukan pre-test untuk mengetahui pengetahuan awal siswa dan post-test untuk mengetahui pengetahuan siswa setelah mengikuti pemaparan materi. Hasilnya menunjukan rata-rata skor pre-test adalah 5,10 sedangkan rata-rata skor post-test adalah 7,43. Dapat disimpulkan dari kegiatan ini ada peningkatan pengetahuan mengenai mitigasi bencana gempa bumi berdasarkan peningkatan rata-rata skor pre-test dan post-test. Diharapkan peningkatan pengetahun siswa dapat mengurangi resiko bencana gempa bumi dan korban jiwa

    KOMPUTASI DISTRIBUSI NEUTRON DALAM STATISTIK MAXWELL BOLTZMANN

    Get PDF
    The migration of neutron is arranged by some probability distributions such as probability of spread distribution, probability of distance distribution, probability of energy distribution and probability of flux distribution. One application of these pattern distributions is modelling the reaction between neutron and elements which compose the tissue related to the absorption of neutron in brain cancer tissues. This article explores computation analysis of pattern of distribution of neutron flux in a reactor system. Variables were the amount of neutron simulated and the depth of cylindrical reactor system. Simulations showed that 20-120 minutes was needed in executing 100,000 neutrons to build the distribution pattern of neutrons flux. This pattern was also depended on the depth of the system. In all depths, the peak of neutron flux distribution pattern was in the 3rd bin. Comparison between this simulations and experiment results in literatures showed that by analyzing the simulation of the distribution of neutron flux, a Poisson distribution which follows the Maxwell-Boltzmann was resulted. Perpindahan neutron diatur dengan beberapa peluang distribusi, seperti peluang distribusi sudut hamburan, peluang distribusi jarak perpindahan, peluang distribusi energi transfer, serta peluang distribusi fluks neutron. Salah satu aplikasi dari pola distribusi ini adalah pemodelan reaksi antara neutron dengan elemen-elemen penyusun jaringan yang terkait dengan serapan neutron dan dosis yang terserap oleh jaringan tumor otak pada terapi BNCT (Boron Neutron Capture Therapy). Dalam penelitian ini dibahas analisis komputasi tentang pola distribusi fluks neutron dalam suatu sistem reaktor. Variabel dalam penelitian ini adalah banyaknya neutron yang disimulasikan, serta kedalaman sistem reaktor yang dalam penelitian ini menggunakan sistem reaktor berbentuk silinder. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dengan neutron sebanyak 100.000 diperlukan waktu eksekusi sekitar 20 120 menit untuk menghasilkan pola distribusi fluks neutron yang bergantung pada kedalaman sistem yang digunakan. Untuk semua kedalaman, puncak pola distribusi fluks neutron berada pada bin ke tiga. Dari perbandingan antara hasil simulasi dengan eksperimen dari literatur, dapat disimpulkan bahwa melalui analisis simulasi untuk distribusi fluks neutron diperoleh suatu distribusi Poisson yang mengikuti statistik Maxwell-Boltzmann

    KAJIAN KOMPUTASI DISTRIBUSI STATISTIK FLUKS NEUTRON DENGAN METODE MONTE CARLO

    No full text
    The migration of a neutron is governed using several probabilities of distribution, such as probability of scattering distribution, probability of distribution apart transfer, probability of distribution of energy transfer, and probability of neutron flux distribution. In this research, study was done for computational about neutron flux distribution pattern in a reactor system. Neutron flux distribution pattern in the reactor is simulated by Matlab using the Monte Carlo method or stochastic method. Variables in this study are the number of neutrons in a simulated system and the depth of cylindrical reactor system. The simulation results for 100,000 neutron takes about 20 � 120 minutes of execution time which depends on the depths of the system. For all of the depths the peak session of neutron flux distribution pattern is in the third bin. The comparison between the simulation results and the other existing results shows that the simulation analysis follows a statistical distribution Maxwell-Boltzmann
    corecore