17 research outputs found

    KOHESIVITAS KELOMPOK DITINJAU DARI INTERAKSI SOSIAL DAN JENIS KELAMIN PADA ANAK-ANAK PANTI ASUHAN

    Get PDF
    Penelitian yang dilakukan ini berjudul Kohesivitas Kelompok Ditinjau Dari Interaksi Sosial dan Jenis Kelamin pada Anak-Anak Panti. Permasalahan yang terjadi adalah. anak-anak yang tinggal di panti asuhan dalam kurun waktu yang lama seharusnya memiliki kohesivitas kelompok dan interaksi sosial dengan lingkungan panti asuhan itu sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Namun yang terjadi adalah masih saja banyak yang merasa kurang nyaman, kurang betah , kurang motivasi , dan kerjasama serta koordinasi dengan lingkungan panti yang masih dirasa kurang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris  hubungan antara interaksi sosial  dengan kohesivitas kelompok anak-anak panti asuhan dan perbedaan kohesivitas kelompok antara anak panti perempuan dan laki-laki. Sedangkan manfaat dalam penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan masukan mengenai interaksi sosial yang dapat mewujudkan kohesivitas kelompok bagi anak-anak panti asuhan dan bagi pengelola panti, diharapkan dapat menjadi referensi dalam pendampingan anak-anak panti yang berbeda latar belakangnya.Sasaran subyek dalam penelitian ini adalah anak-anak panti asuhan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.  Pengumpulan data dalam penelitan ini menggunakan skala Kohesivitas kelompok dan skala interaksi sosial. Analisis data menggunakan korelasi Spearman”s rho dan Mann-Whitney Test. Target yang ingin dicapai adalah anak –anak panti asuhan lebih merasa kohesif tinggal bersama kelompoknya serta mampu berinteraksi sosial dengan baik, baik anak panti laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara interaksi sosial dengan kohesivitas kelompok pada anak-anak panti asuhan. Semakin baik interaksi sosialnya maka semakin tingg kohesivitas kelompok anak-anak panti asuhan ini dan sebaliknya sehingga hipotesis pertama diterima. Sedang dari hasil uji beda diperoleh bahwa tidak ada perbedaan kohesivitas kelompok pada anak-anak panti perempuan dengan anak-anak panti laki-laki.Kata kunci : perilaku prososial, empati, remaj

    Mingkatkan kecerdasan logika-matematika anak Melalui Bermain Balok Kelompok A di TK An Nisa' Marditani Celep Kedawung Sragen Tahun Ajaran 2011/2012

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan kecerdasan logika-matematika anak melalui bermain balok di TK An Nisa’ Kedawung Sragen. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok A di TK AnNisa’ tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah16 anak. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti dengan guru kelas. Data penelitian yang dikumpulkan melalui metode observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh berupacatatan lapangan tentang kejadian-kejadian yang muncul saat proses bermain balok dan dokumentasi berupa foto saat kegiatan bermain balok. Hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan kecerdasan logika-matematika anak dalam pembelajaran melalui bermain balok. Hal ini dapat dilihat dari prosentase rata-rata hasil kemampuan matematika anak dalam satu kelas sebelum tindakan adalah 36,88%, siklus I mencapai 60,31%, dan siklus II mencapai 80,94%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kegiatan bermain balok dapat meningkatkan kecerdasan logika-matematika ana

    Perilaku Altruisme pada Relawan Konselor Remaja

    Get PDF
    ABSTRACTThis research on altruism behavior of youth counselor volunteer aims to find out factors that influence altruism behavior of counselor volunteers. Subjects in this research are 3 volunteers of youth counselor in a Youth Centre and willing to be the subject of this research. Informants who supported this research comes from the Youth Centre’s Coordinator. Method used in this study is the qualitative methodology with case study approach. Data collection from subject and informants are done through structured interviews, while the analysis technique used source triangulation by comparing data analysis subjects and the research informants. The research result is that altruism is behavior that owned by everyone, but in different proportion. Result of this study concluded that there are different factors that affect subjects’ altruism behavior. Those are personal experience, conscience, will to develop knowledge, and their high self-empathy. From the research results obtained that all research subjects have characteristics of altruism. Those characteristics have some similarities and differences influenced by their values of life.ABSTRAK Penelitian tentang Perilaku Altrusme Pada Relawan Konselor Remaja ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku altruisme yang dimiliki relawan konselor. Subyek dalam penelitian ini adalah 3 relawan konselor remaja di salah satu Youth Centre dan bersedia menjadi subyek penelitian. Informan yang mendukung penelitian ini berasal dari Koordinator Youth Centre tempat subyek bertugas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data subyek dan informan melalui wawancara terstruktur, sedangkan teknik analisis yang digunakan menggunakan triangulasi sumber, dengan membandingkan analisis data subyek dengan informan penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa perilaku altruisme adalah perilaku yang dimiliki semua orang,tetapi dengan kadar yang berbeda-beda. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa ada perbedaan faktor yang melatarbelakangi perilaku altruisme relawan konselor remaja, dengan latar belakang yang berbeda-beda. Ada yang mengatakan dari pengalaman pribadi, panggilan dari dalam diri, ingin mengembangkan ilmu, serta karena rasa empati yang tinggi dari para relawan itu sendiri. Dari hasil yang didapat oleh peneliti, semua subjek mempunyai karakteristik altruisme, karakteristik altruisme setiap relawan memiliki persamaan dan perbedaan yang dipengaruhi oleh nilai-nilai hidup yang dipegang oleh masing-masing relawan

    KEBERMAKNAAN HIDUP PEKERJA SEKS KOMERSIAL DITINJAU DARI KONSEP DIRI

    Get PDF
    This study aims to to test empirically a link between the concept of self with meaning life commercial sex workers.Subject in this research was commercial sex workers do in the Sunan Kuning SemarangData collection method in penelitan it used scale meaning life and scale of the concept of self .The subject of this research as many as 42 people .Analysis using correlation product moment .Hypothesis advanced by in research which is there are the relationship between the concept of self with meaning living on commercial sex workers The analysis result of the data shows that r xy = 0,301 and p = 0.053 ( p & lt; 0.05 ) so that hypothesis this research rejected .There was no connection between the concept of self with meaning life .The concept of self contributed to meaning life of 9,06 % , while 90,94 % influenced by other factors were not involved in this researc

    Resiliensi pada Remaja yang Terinfeksi HIV/AIDS (ODHA)

    Get PDF
    This study aims to determine the resilience picture of adolescents infected with HIV AIDS. Subjects in this study were adolescents who tested positive for HIV / AIDS, were undergoing ARV treatment and were willing to become research subjects. The informants who supported this research came from volunteers and the leadership of the shelter where the subjects resided. The method used in this research is a qualitative paradigm with a case study approach. Subject and informant data collection through structured interviews, while the analysis technique used uses triangulation of sources, by comparing the analysis of subject data with research informants. The results of this study are high levels of Sy resilience. Aspects of I Have include support and attention from others, Sy prioritizes pleasure and comfort, has a role model, has the drive to be independent, and has experienced health discrimination, gets good education and safety services. Factor I Am includes having an attractive attitude, expressing love through actions, and caring. I Can aspects include being able to express what is felt and thinking, being able to solve problems, being able to control emotions, and being able to foster good relations with others. The subject has good resilience and is able to accept his conditionKeywords: Resilience, Youth, HIV / AIDSDaftar PustakaAzwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset Calhoun, J.F. dan Acocella, J.R. 1995. Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. New York : Mc Graw Hill Chaplin, C.B. 1995. Kamus Lengkap Psikologi. (Terjemahan: Kartini Kartono).ed 1. cetakan ke-2. Jakarta: Grafindo Persada.Davidoff. 1991. Psikologi Suatu Pengantar. Jilid 2. Alih Bahasa : Mari Jumiati.Jakarta : Erlangga Gerungan, W.A. 1996. Psikologi Sosial. Bandung : PT Eresco Herdiansyah, Haris. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Psikologi. Jakarta : Salemba Humanika Hurlock, E. 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga Press Kementrian Kesehatan RI (2012) : MEDIAKOM Mengenal, Mencegah Pertumbuhan HIV-AIDS. Jakarta. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), (2003) Strategi Nasional Penanggulangan AIDS, 2003-2007, Menkosesra, KPAN, Jakarta. Kurniawan, Y., & Noviza, N. (2018). Peningkatan Resiliensi pada Penyintas Kekerasan terhadap Perempuan Berbasis Terapi Kelompok Pendukung. Universitas Islam Negeri Walisongo, 2(2), 125–142. http://dx.doi.org/10.21580/pjpp.v2i2.1968 Sarafino. 1998. Health Psikologi : Biopsychosocial Interaction. USA : John Willey and sons Smet, B. 1994, Psikologi Kesehatan. Jakarta : PT Grasind

    Pelatihan Resiliensi pada Remaja Panti Asuhan

    Get PDF
    Adolescents who live in orphanages will only have their physiological needs met but not their psychological needs, this is because the condition of the orphanage with the number of caregivers and orphans that are not comparable can cause psychological problems. The lack of guidance from caregivers in more depth can be one of the triggering factors for adolescents who live in orphanages when experiencing problems in their lives to be more susceptible to stress, pressure and depression. This makes it easy for individuals to fall and find it difficult to get back up. The implementation method in this service activity is carried out offline by giving lectures, case studies and games. Activities were evaluated using the pretest and post-test measurement models. Based on the results of the analysis using the Paired Sample T-Test, it was found that there was an increase of 17.98 with a difference in the mean score of pretest 56.95 and post-test 74.93. This shows an increase in resilience in orphaned adolescents after being given training. The activities that have been carried out are very useful for adolescents by increasing resilience and gaining new knowledge which before this activity teenagers did not know the meaning and importance of individuals having high resilience

    HUBUNGAN ASUPAN ANTIOKSIDAN DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE 2 DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

    Get PDF
    Latar Belakang : Kadar gula yang tinggi pada penderita kencing manis /DM menyebabkan berbagai perubahan didalam tubuh. Salah satu proses merugikan dinamakan reaksi oksidasi yang menyebabkan peningkatan pembentukan zat berbahaya yang disebut radikal bebas.Antioksidan vitamin A,C dan E bermanfaat dapat menurunkan kadar gula darah. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara asupan antioksidan dengan kadar glukosa darah pada pasien rawat jalan DM tipe 2 di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Metode: Penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional , subyek dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan Diabetes Melitus Tipe 2 dengan jumlah sampel 89 responden. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Data asupan antioksidan menggunakan Semi Quantitatif Food Frequency(SQFFQ) dan hasil pemeriksaan laboratorium untuk kadar gula darah. Analisis data menggunakan Fisher’s Exact Test. Hasil : Terdapat hubungan yang bermakna antara asupan vitamin C dengan kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan p value 0.004, tidak ada hubungan asupan vitamin E dengan kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan p value 0.073 dan tidak ada hubungan asupan vitamin A dengan kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan nilai p value 0.252. Kesimpulan: Ada hubungan anatara asupan Vitamin C dengan kadar gula darah sedangkan Vitamin A dan E tidak ada hubungan dengan kadar gula darah. Kata kunci:Diabetes Mellitus Tipe 2, kadar gula darah, Vitamin A, Vitamin E dan Vitamin

    Kohesivitas Kelompok Ditinjau Dari Komitmen Terhadap Organisasi Dan Kelompok Pekerjaan

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komitmen terhadap organisasi dan kelompok pekerjaan dengan kohesivitas kelompok. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan antara komitmen terhadap organisasi dengan kohesivitas kelompok dan ada perbedaan kohesivitas kelompok ditinjau dari kelompok pekerjaan (tenaga edukatif dan administrasi) di Universitas Semarang. Subyek penelitian berjumlah 240 subyek .Penelitian ini menggunakan Skala kohesivitas dan Skala Komitmen Organisasi dan dianalisi dengan menggunakan teknik product moment dari Pearson untuk hipotesis pertama dan Uji-t untuk hipotesis kedua.Hasil penelitian menunjukkan ada korelasi yang signifikan antara komitmen terhadap organisasi dengan kohesivitas kelompok (r = 0,649 dengan p<0,01) dan tidak ada perbedaan kohesivitas antara kelompok pekerjaan di Universitas Semarang ( nilai uji beda 1,103 dengan p = 0,274 (p<0,05 )

    Novels Works of Wowen Authors Indonesia of 2000’s (Sociology Study of Literature, Gender Perspectives, and Educational Value)

    Get PDF
    This study aims to: (1) explain the sociology of women writers’ novel (2) novel socio-cultural background (3) The effect of social novel (4) Gender equality in the novel (5) educational value contained in the work of Ayu Utami's novel Saman, Jendela-Jendela work Fira Basuki, Tarian Bumi Oka Rusmini work, and work Mahadewa-Mahadewi Nova Riyanti Yusuf. This research is a qualitative descriptive using content analysis method or research data analysis. The data sources are: (1) text,  the novel works by Ayu Utami's Saman, Jendela-Jendela by Fira Basuki, Parim Bumi by oka Rusmini, Mahadewa-Mahadewi by nova  Riyanti Yusuf (2) The literary books which are relevant, (3) receptors that is the readers of four novels. Data collection technique is by analyzing documents and interviews with receptors. The triangulation technique is done by triangulation of the data, theory, and method by document data checking and interview to get the same conclusions. The data conclusions are obtained by reviewing the contents of the novel through content analysis that is conducting a novel interpretation of the text to understand its content and interview which is conducted to collect the data relevant. The technique of data analysis is an interactive model analysis which includes three components: data reduction, provider of data, and conclusion. The conclusions can be concluded that (1) the author sociology covers the educational background of the author, social status of the author, the ideology of the author, socio-cultural background of the author and professionalism of the author (2) socio-cultural background of the novel includes education, employment, language, place of residence, habits and life of the figure as the member of the society (3) social novel influence to the society (4) gender equality in the novel, and (5) educational value which is in the novel includes religious education, moral, social ethics, and culture. Keywords: Novel, literary sociology, gender studies, and educational valu

    Penyesuaian Diri pada Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) Ditinjau dari Dukungan Sosial

    Get PDF
    Akibat stigma dan diskriminasi pada ODHA, tidak semua ODHA mau membuka statusnya kepada orang lain. ODHA mau membuka statusnya kepada orang lain dengan berbagai pertimbangan, yaitu di antaranya untuk mengurangi beban yang dirasakan, untuk mendapatkan dukungan sosial maupun dukungan secara ekonomi serta sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dan penyesuaian diri pada ODHA yang menjalani pengobatan ARV. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan skala penyesuaian diri dan skala dukungan sosial. Subjek penelitian adalah 33 ODHA yang sedang menjalani pengobatan ARV di RS “X” Semarang. Metode pengambilan sampel menggunakan studi populasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment. Hasil analisis korelasi product moment dari Pearson sebesar 0,130 dengan angka signifikansi 0,471 (p &gt; 0,05). Nilai ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan positif antara variabel dukungan sosial dengan variabel penyesuaian diri, sehingga hipotesis dalam penelitian ini ditolak
    corecore