18 research outputs found

    Improving the Effectiveness of Individual ABA Therapy of Autistic Children Through Addition Foldable Table Top

    Get PDF
    Children with autism tend to have difficulty to sit still during therapy. This causes hindranceinthe therapy process. Applied Behavioral Analysis (ABA) is one of the best proven ways to treat children with autism. ABA method usually uses a special table called ABA table. However, the ABA table still has some problems in its use. When autistic children throw a tantrum, they often push the therapy table. This makes the therapists have to hold the table with their feet and hurts the therapists feet makes therapy ineffective. This study aims to investigate the effect of oval curvature,base mat addition and alternative designs of a foldable table top addition on the ABA table. The results of this evaluation are expected to improve the effectiveness of ABA table as a therapeutic tool. Research method used observations were carried out using three types of tables. Namely Table A, which is commonly used in ABA therapy, with oval curvatureon its edge and without a permanent base mat, and Table B, which is a table without oval curvature on its edge but with a permanent base mat and table C is equipped with a foldable table top and permanent base mat. Observationswere carried out on therapy sessions of 15 children with autism (12 boys, 3 girls) The results of the second stage testing show that table Cis the best recommendation for use in ABA therapy because it can help increase attention, overcome aggressive behavior and help trainself-developmentin children with autism

    The Effectiveness of an Elementary School Chair Design to Ensure Ease of Mobility

    Get PDF
    The aim of this study was to evaluate the effectiveness of Indonesian elementary school chair modification and to determine the proper holding position when transporting chairs during class activities for children aged 6-8 years old. Participants included 14 healthy, right-handed Indonesian and Japanese children. The effectiveness of the modification was examined by comparing the original chair (OR) and modified chairs (MD), first in the lower (LHP) and second in the higher (HHP) holding positions using three measurements, namely task time, using an electromyography (EMG) technique while carrying a chair, and measuring success rates for proper lifting and turning a chair methods. The use of the chair (MD and LHP) significantly reduced task time and significantly decreased the activity of the middle fiber of the deltoid muscle. However, for lifting and turning a chair onto a desk, these strategies did not eliminate the influence of excessive chair weight and discouraged easy task completion

    Re-Desain Meja dan Kursi Sekolah Dasar Sebagai Optimalisasi Proses Pembelajaran dengan Pendekatan Ergonomi dan Estetika

    Get PDF
    Desain meja dan kursi untuk siswa sekolah dasar dengan mempertimbangkan ergonomi yang disusun dari data-data anthropometri siswa diharapkan dapat mengurangi kelelahan akibat duduk selama aktivitas belajar di sekolah, dan lebih dari itu desain meja yang ergonomis serta mempertimbangkan fungsi dan estetika akhirnya akan mendorong pencapaian tujuan pembelajaran. Tujuan Tahun kedua dari penelitian ini adalah mendesain meja dan kursi anak SD di Indonesia dengan pertimbangan ergonomi, fungsi dan estetika untuk mengoptimalkan fungsinya sebagai sarana pendidikan di sekolah dasar sehingga tercapailah tujuan pembelajaranya. Tahap kedua penelitian ini menggunakan metode eksperimen desain dengan mengacu pada hasil penelitian tahap ke-1 ( pada tahun pertama telah dibuat model meja dan kursi pada semua tingkatan kelas sesuai dengan data anthropometri anak SD di Surakarta dengan 2000 sampel anak dari semua kelas pada 6 SD, juga diperoleh evaluasi desain meja dan kursi yang ada berdasar ergonomi, estetika dan fungsi). Dibuat beberapa alternatif desain dengan pertimbangan ergonomi termasuk didalamnya data anthropometri, fungsi dan estetika. Kemudian diputuskan beberapa desain terpilih dan diuji dengan Manequin software. Setelah itu, dibuat prototype yang akan diuji ergonominya di lab ergonomi dan diuji pula secara langsung di lapangan. Manfaat yang diperoleh dengan dibuatnya prototype desain meja dan kursi siswa SD di Indonesia yang ideal diharapkan meningkatkan produktivitas belajar anak SD sehingga prestasinya meningkat. Hal yang hampir sama juga dilakukan di Taiwan dan Kroatia pada kelompok ”primary school”. Penelitian di Indonesia yang lain sudah dilakukan baru dalam sampel yang sangat kecil dan hanya dalam sebagian aspek saja. Terdapat juga penelitian sejenis namun baru menghasilkan konsep desain, belum sampai pada eksperimen desain. Oleh karena itu penelitian ini berpotensi paten dan HKI karena merupakan penemuan baru. Pada proses selanjutnya diharapkan bisa diproduksi masal dan diuji cobakan di lapangan

    (B. Teknologi) Re-Desain Meja dan Kursi Sekolah Dasar sebagai Upaya Optimalisasi Proses Pembelajaran dengan Pendekatan Ergonomi dan Estetika

    Get PDF
    I. PERMASALAHAN DAN TUJUAN PENELITIAN Desain meja dan kursi untuk siswa sekolah dasar dengan mempertimbangkan ergonomi yang disusun dari data-data anthrophometri sangat mendorong pencapaian tujuan pembelajaran dan diharapkan tidak terjadi kelelahan yang berdampak pada fisik siswa. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan fungsi meja dan kursi sebagai sarana pendidikan di sekolah dasar. Tujuan khusus dibagi menjadi dua, yaitu tahap pertama, adalah memperoleh laporan data empirik tentang ergonomic meja dan kursi siswa SD dengan kasus SD di Surakarta yang terdiri dari data anthrophometri semua kelompok usia dan kesesuaianya dengan desain-desain meja dan kursi yang telah ada serta tujuan proses pembelajaran di kelas. Surakarta dipilih sebagai kasus dianggap mewakili SD di Indonsia.Tahap kedua, menciptakan alternatif desain meja dan kursi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran berdasar pada aspek-aspek ergonomi dan estetika. II. INOVASI IPTEKS a. Kontribusi terhadap pembaharuan dan pengembangan IPTEKS Berdasar pada uraian sebagaimana disebutkan pada bagian terdahulu serta mengacu pada kebijakan strategis pembangunan nasional maka keutamaan dan manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penemuan desain meja kursi siswa SD di Indonesia berbasis riset ergonomi, fungsi, anthropometri dan estetika yang bisa diujikan di lapangan merupakan sesuatu yang baru di Indonesia, 2. Penemuan tersebut mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, 3. Penemuan tersebut berguna juga sebagai referensi perancangan desain yang berkaitan dengan manusia terutama anak usia 6 –12 tahun, 4. Penelitian ini juga akan memberikan manfaat bagi pengembangan institusi, karena melibatkan mahasiswa S1 (kurang lebih 2-4 mahasiswa) yang akan ikut serta dalam penelitian ini. b. Perluasan cakupan penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah pelitian desain, manusia dan perilakunya. Penelitian ini akan mengkaji ergonomi meja dan kursi siswa kelas 1 sampai kelas 6 SD. Kemudian menganalisa anthrophometri siswa kelas 1 sampai kelas 6 kaitanya dengan meja dan kursi yang digunakan dan bagaimana pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Selanjutnya hasil analisa tersebut akan dijadikan dasar dalam eksperimen desain meja dan kursi siswa yang lebih ergonomis dan estetis sehingga tujuan pembelajaran lebih mudah dicapai. Pada proses selanjutnya diharapkan bisa diproduksi masal dan diuji cobakan di lapangan. III. KONTRIBUSI TERHADAP PEMBANGUNAN a. Dalam menghadapi masalah pembangunan Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini akan diperoleh prothotype desain meja dan kursi siswa SD di Indonesia yang ideal disesuaikan dengan tujuan pembelajaran di kelas, ergonomi dan estetikanya, dengan kota Surakarta sebagai kelompok sampelnya. Dengan sesuainya meja dan kursi sekolah dengan anthropometri anak diharapkan murid menjadi tidak mudah lelah dan justru terdukung konsentrasinya. Hasil akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas penerimaan pembelajaran yang berujung pada tujuan nasional ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. b. Penerapan teknologi ke arah komersial Selama ini meja dan kursi sekolah dasar merupakan produk massal yang dibuat secara tradisional. Ukuran, bahan dan warna umumnya didasarkan pada konsensus turun temurun. Desainnya tidak berkembang secara signifikan dan justru semakin berkurang variasinya untuk meraih penghematan dalam biaya pengadaan. Dengan dilakukannya penelitian ini yang memasukkan metode simulasi dalam prosesnya diharapkan memberikan konstribusi pengembangan desain dengan penerapan teknologi. Dengan begitu, proses desain yang sering kali dianggap sebagai black box process dapat dibuktikan kebenaran logikanya dalam perjalanan glass box process. c. Alih teknologi Workshop desain yang dilalui dalam penelitian ini berusaha mengeksplorasi berbagai kemungkinan untuk dikembangkan dalam desain meja dan kursi sekolah. Inovasi yang sederhana namun signifikan dalam fungsional diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk dengan memanfaatkan teknologi yang tepat guna. d. Kelayakan memperoleh hak paten/ hak cipta Penelitian yang hampir sama juga dilakukan di Taiwan dan Kroatia pada kelompok ”primary school”, namun belum dilakukan di Indonesia hingga mencapai prothotype desain. Penelitian di Indonesia yang sudah dilakukan baru menghasilkan konsep desain, belum sampai pada eksperimen desain. Oleh karena itu penelitian ini berpotensi paten dan HKI karena merupakan penemuan baru. IV. MANFAAT BAGI INSTITUSI a. Manfaat kerjasama dalam pelaksanaan penelitian Dalam penelitian ini, institusi mendapatkan manfaat berupa fasilitas penelitian dan supervisi dari peneliti mitra yang sudah sangat ahli di bidangnya. Ke depannya, diharapkan penelitian ini dapat menularkan etos kerja dan semangat profesionalisme sebagai peneliti untuk menuju kualitas penelitian yang lebih baik lagi. b. Kerja sama dengan pihak luar (kontrak baru, royalty dan sebagainya) Penelitian ini menjadi awal yang baik terwujudnya sebuah kerjasama dengan pihak sekolah dimana penelitian dilakukan dalam hal implementasi hasil penelitian. Pihak sekolah sangat antusias menantikan produk luaran dari penelitian ini yang diharapkan cukup inoatif untuk menggeser keberadaan furniture yang masih konvensional. Selain itu, penelitian ini berhasil menghantarkan kerjasama dengan pihak luar lainnya untuk lebih jauh mengembangkan hasil penelitian. Ke depannya, hasil penelitian akan diindustrialisasikan sebagai produk massal. V. PUBLIKASI ILMIAH Masih dalam proses pengajuan, belum ada yang secara resmi diterima. VI. RENCANA PENELITIAN LANJUTAN Penelitian ini akan dilanjutkan ke riset dengan skema Hibah Riset Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi. Skema penelitian ini akan melibatkan Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret bekerja sama dengan University of Kyushu. Penelitian lanjutan tersebut akan mengeksplorasi kemungkinan hasil penelitian Hibah PEKERTI ini untuk diproduksi massal

    Analisis Preferensi Pengguna dari Kesan Visual Desain Interior Kompartemen Kereta Api New Generation dengan Metode Kansei Engineering

    No full text
    This study discusses the visual impression of the interior design of the new generation train compartment based on user preferences by using the Kansei engineering method as a form of innovation that is continuously being pursued by PT. INKA (Persero) to accommodate the high public interest in rail transportation. The purpose of this study is to determine the items and categories of interior design compartments based on user preferences. Data were collected through observation, interviews, and questionnaires and then analyzed using validity and reliability tests, as well as multiple linear regression tests. The results obtained are 6 kansei words, namely comfortable, luxurious, pleasant, unique, simple, and modern. While the results of the regression test indicate the influence of the independent variable simultaneously on the dependent variable. The most popular design is the D03 design which has the visual impression of a minimalist theme, a green color palette, painting decorations, glossy, and HPL wood motif dominant finishing.Penelitian ini membahas mengenai kesan visual desain interior kompartemen kereta api new generation berdasarkan preferensi pengguna dengan menggunakan metode kansei engineering sebagai wujud inovasi yang terus diupayakan PT. INKA (Persero) untuk mengakomodasi minat masyarakat yang tinggi untuk transportasi kereta api. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan item dan kategori desain interior kompartemen berdasarkan preferensi pengguna. Data dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dan pengambilan kuesioner kemudian dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas, serta uji regresi linear berganda. Hasil yang didapatkan sebanyak 6 kansei words yaitu nyaman, mewah, menyenangkan, unik, simpel, dan modern. Sedangkan hasil uji regresi menunjukkan adanya pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Desain paling banyak diminati adalah desain D03 yang mempunyai kesan visual tema minimalis, palet warna hijau, dekorasi lukisan, glossy, dan finishing dominan HPL motif kayu

    Considering Children’s Methods of Grasping and Carrying Elementary School Chairs for Easy Carrying, Lifting, and Turning

    No full text
    Carrying, lifting, and turning chairs improve learning activities in schools, which leads to higher quality education. However, it has been shown that elementary school chairs in Indonesia are too heavy for children aged 6 to 9 to easily lift and carry. The present study aimed to investigate children’s methods of carrying chairs as well as lifting and turning them onto desks. Forty-two children (aged 6-9), including 17 Indonesians (6 boys, 11 girls) and 25 Japanese (12 boys, 13 girls), participated in the study. The experiment used three elementary school chairs (one Indonesian, two Japanese) and two desk types (standard and tall). The most popular method for carrying a chair was to carry it in front of the body with the chair in a lateral position (75%). In all carrying methods, participants showed a preference for grasping two particular points to hold the chair. Children lifted and turned chairs most successfully when they used this popular grasping pattern. The carrying method and the popular grasping pattern for carrying, lifting, and turning chairs need to be considered when redesigning heavy Indonesian elementary school chairs to improve the ease of transport without decreasing the weight

    Success rates for chair type by age for lifting a chair on a standard/higher desk.

    No full text
    <p>Exact chi square test among chair types. Standard desk: age 6, p < 0.01; age 7, p = 0.051; age 8, p < 0.01; age 9, n.s. Higher desk: age 6, n.s; age 7, n.s; age 8, p < 0.01; age 9, n.s.</p

    Task 2: Turning a chair upside down.

    No full text
    <p>Step 1: starting position; Step 2: standing up (start time); Step 3: turning the chair upside down; Step 4: putting the chair on the desk (finish time).</p
    corecore