67 research outputs found

    CADMIUM AND LEAD CONTENT IN AQUATIC ECOSYSTEM, BRACKISWATER PONDS AND FISH IN AREAS AFFECTED LAPINDO MUD

    Get PDF
    Lapindo mud has led to increased levels of heavy metals in aquatic ecosystem at eastern coastal Porong, sidoarjo, East Java, and therefore contributes to the heavy metals content in fish, especially cadmium and lead. This research aims to (1) determine levels of Cadmium and Lead in waters polluted by Lapindo mud, (2) analyzing the content of Cd and Pb in fish living in waters polluted by Lapindo mud, (3) determine the status of fishery product food safety on the farm affected Lapindo mudflow, ( 4 ) determine the recommendation for a solution. Research conducted by observation analytical method. Purposive sample was determined by Lapindo mud pollution maps. Location of research include aquatic ecosystem in Porong, Jabon, and Tanggulangin, Sidoarjo, which is divided into 5 sub locations namely: aquatic ecosystem around the Lapindo mud embankments reservoirs, fish ponds in the Reno Kenongo village, river in the Gempolsari village, brackish water ponds in the Tegalsari village, and ponds in the Permisan village. At each specified sub location, data collection 4 stations, each station is done 3 times repetition. Analysis of the levels of Cd and Pb doing in the Balai Besar Laboratorium Kesehatan Laboratory (BBLK) Surabaya with the method of Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Data were analyzed descriptively qualitatively and comparing to the Standard Quality (East Java Governor Decree No.45/2002; Kepmen LH No.51/2004; PP.No 82/2001). The results showed the levels of Cd and Pb both in the water and the fish that live in waters polluted by Lapindo mud has exceeded the threshold value quality standard. Levels of Cd in water 0.018ā€“0.080 ppm (>0.01 ppm), and Pb 0.013-0.074 ppm (>0.03 ppm). Cadmium concentration in fishs 0.037- 1.542 ppm (>0.001 ppm), and lead 0.179-1.367 ppm (>0.008 ppm), so it does not meet food safety standards. It is necessary for heavy metal remediation

    Integrasi Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Project Based Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik

    Get PDF
    Abstrak Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik dengan pembelajaran Project Based Learning yang diintegrasikan dengan strategi pembelajaran diferensiasi. Hal tersebut berdasarkan hasil pre-test yang menunjukkan bahwa siswa memiliki keterampilan berpikir kreatif, sedangkan untuk karateristik berpikir lancar termasuk dalam kategori rendah serta keterampilan berpikir luwes termasuk dalam kategori sedang. Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas dengan pelaksanaan selama dua siklus. Pada siklus I yang diterapkan hanya Project Based Learning. Pada siklus kedua, Project Based Learning diintegrasikan dengan pembelajaran berdiferensiasi. Setiap siklus terdiri dari empat langkah: perencanaan, tindakan, observasi, serta refleksi. Teknik pengumpulan data berupa tes keterampilan berpikir kreatif yang didukung dengan hasil angket respon siswa mengenai pembelajaran yang sudah dilakukan. Hasil penelitian menyatakan keterampilan berpikir kreatif peserta didik berhasil ditingkatkan karena terjadi peningkatan persentase hasil pada karakteristik kelancaran dan fleksibilitas dari siklus I serta siklus II. Karakteristik kelancaran meningkat dari 65,34% pada kategori sedang menjadi 88,52% pada kategori tinggi dan karakteristik keluwesan meningkat dari 73,21% pada kategori sedang menjadi 91,26% pada kategori sangat tinggi. Data tersebut didukung dengan angket respon peserta didik yang menyatakan bahwa proses pembelajaran memberikan kebebasan dalam menentukan ide dan pemikirannya dalam proses pembelajaran. Kata Kunci ā€“ Berpikir Kreatif, Project Based Learning, Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi

    EFEKTIVITAS LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS GROUP INVESTIGASTION UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

    Get PDF
    Group investigation adalah model pembelajaran koopertif yang merupakan metode pembelajaran dengan siswa belajar secara berkelompok, berdasarkan dengan topik yang dipilih oleh siswa. Ada pun Langkah-langkah Group Investigation adalah sebagai berikut : Langkah pertama pengelompokan dan pemilihan topic, Langkah ke dua perencanaan, Langkah ketiga investigation, Langkah keempat pengorganisasian, Langkah kelima presentasi, Langkah keenam evaluasi. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menghasilkan LKS Group Investigation untuk melatihkan berpikir kritis siswa kelas XSMA berdasarkan penilaian 3 pakar. Terdapat empat LKS yang dikembangkan yaitu LKS perubahan lingkungan, LKS pencemaran air, LKS pencemaran uadar, dan LKS pencemaran tanah Ā . Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model 4-D yaitu define, design, develop dan disseminate, namun tahap disseminate tidak dilaksanakan. Analisis data menggunakan metode tes dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS berbasis Group Investigation dapat melatihkan keterampilan berpikir kritis siswa. Keefektifan ditinjau dari keterlaksanaan LKS sebesar 99,46 % dan hasil belajar peserta didik sebesar 100 % dengan kategori sangat baik Kata Kunci: =Efektivitas, LKS, Model Group Investigation, Perubahan Lingkunga

    VALIDITAS LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENDEKATAN SALINGTEMAS PADA MATERI EKOSISTEM KELAS X SMA

    Get PDF
    Materi ekosistem adalah salah satu materi yang berkaitan dengan lingkungan sekitar, dan siswa akan mudah untuk memahami konsep materi tersebut jika dilakukan berdasarkan aktivitasnya sendiri. Untuk dapat menunjang pelaksanaan proses pembelajaran materi ekosistem, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang berbasis pendekatan Salingtemas (sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat) dapat membimbing siswa dalam mengintegrasikan materi yang diberikan dengan kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKS berbasis pendekatan Salingtemas pada materi ekosistem kelas X SMA yang valid berdasarkan hasilĀ  penilaian validitasĀ  dariĀ  pakar biologi, pakar pendidikan dan guru biologi. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan model 4-D. Tahapan model pengembangan ini adalah define (pendefinisisan), design (perencanaan), develope (pengembangan) dan disseminate (penyebaran), tetapi pada tahap disseminate tidak dilakukan. KegiatanĀ  pengembangan dilaksanakanĀ  diĀ  JurusanĀ  BiologiĀ  FMIPA Ā UniversitasĀ  Negeri Surabaya pada bulan Januari - Mei 2017 yang diujicobakan secara terbatas pada 16 siswa kelas X-MIA di MA Maā€™arif Pare. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menyatakan rata-rata validitas LKS sebesar 3,6 dan termasuk kedalam kategori valid. Dengan demikian LKS yang dikembangkan dapat digunakan dalam pembelajaran

    KELAYAKAN DAN KEPRAKTISAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PENYELESAIAN MASALAH PADA SUBMATERI DAUR ULANG LIMBAH PESERTA DIDIK KELAS X SMA

    Get PDF
    Keterampilan penyelesaian masalah merupakan keahlian yang harus dimiliki peserta didik untuk menganalisis permasalahan dan menentukan solusi yang tepat. Keterampilan penyelesaian masalah dapat dilatihkan kepada peserta didik dengan menggunakan bahan ajar berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD). LKPD yang dikembangkan berbasis Problem Based Learning (PBL) dengan sintaks berisi orientasi masalah, pengorganisasian peserta didik, pembimbingan penyelidikan, mengembangkan hasil karya dan evaluasi proses pemecahan masalah. Selain itu, LKPD berbasis PBL terdapat masalah autentik mengenai permasalahan limbah yang ada di lingkungan peserta didik sebagai dasar proses pembelajaran yang dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan LKPD berbasis PBL digunakan untuk melatihkan keterampilan penyelesaian masalah dan mendeskripsikan validitas dan kepraktisan. Penelitian pengembangan dengan model 4D (define, design, develop and disseminate), namun hanya pada tahap develop. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2018-Januari 2019. Metode pengumpulan data yaitu metode validasi, observasi, tes dan angket. Instrumen penelitian yaitu lembar validasi LKPD berbasis PBL, lembar observasi keterlaksanaan, lembar angket respon peserta didik, dan lembar tes. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian mendapatkan validitas LKPD berbasis PBL sebesar 93% dengan kategori sangat layak. Kepraktisan didapatkan berdasarkan aktivitas peserta didik pada LKPD 1 daur ulang limbah organik sebesar 90,83% dan LKPD 2 daur ulang limbah anorganik sebesar 95,83% serta ketercapaian indikator penyelesaian masalah berdasarkan hasil pekerjaan LKPD berbasis PBL sebesar 85,3, sehingga LKPD ini praktis untuk digunakan dalam melatihkan keterampilan penyelesaian masalah. Kata Kunci: lembar kegiatan peserta didik, problem based learning, keterampilan penyelesaian masalah, daur ulang limbah

    VALIDITAS MEDIA PERMAINAN CONGKLAK DARI BARANG BEKAS PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan media permainan congklak dari barang bekas pada materi pencemaran lingkungan yang layak untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan modifikasi tahap rancangan pengembangan R & D dari Sugiyono dengan 8 tahapan meliputi: (1) tahap potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) telaah, (5) revisi desain, (6) validasi desain, (7) revisi desain, (8) produk layak pakai. Kelayakan media yang dikembangkan diukur secara teoritis melalui proses validasi yang dilakukan oleh dosen ahli materi dan dosen ahli media. Terdapat 4 kriteria yang menjadi penilaian dalam validasi media permainan congklak yang dikembangkan yaitu meliputi kriteria isi, kriteria penyajian, kriteria persyaratan permainan pendidikan dan kriteria kebahasaan. Data hasil validasi dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan diinterpretasikan menggunakan Tabel skala likert. Hasil penelitian menunjukkan validitas media permainan congklak dari barang bekas sebesar 91,1% dengan kriteria sangat valid. Berdasarkan hasil validasi tersebut maka media permainan congklak dari barang bekas dikategorikan sebagai media pembelajaran yang layak untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis.Kata Kunci: validitas, media permainan congklak, berpikir kriti

    Validitas dan Efektivitas LKS PBL Pada Materi Ekosistem Untuk Melatih Keterampilan Berpikir Kritis

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis pada materi ekosistem yang valid dan efektif. LKS dikatakan valid jika sesuai dengan materi yang diajarkan, sedangkan efektifitas LKS berdasarkan pada hasil belajar siswa yang dilihat dari penilaian. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D, yaitu define, design, develop, dan disseminate, namun tahap disseminate tidak dilakukan. LKS yang dikembangkan divalidasi oleh para ahli dan diujicobakan kepada siswa kelas X MIPA 1 di SMAN 16 Kota Surabaya. Instrumen penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan skor validitas, efektifitas, dan hasil belajar siswa memperoleh kategori sangat baik dengan persentase berturut-turut sebesar 93%, 100% dan 88%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL menuntut siswa lebih percaya kepada hasil fakta-fakta pembelajaran yang konkret sehingga dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis

    Kemampuan Cyperus esculentus sebagai Fitoremediator dalam Menurunkan Logam Berat Kadmium (Cd) pada Sedimen Perairan Tercemar Lumpur Lapindo, Sidoarjo

    Get PDF
    Lumpur lapindo memiliki kandungan logam berat kadmium yang berbahaya bagi lingkungan perairan sekitarnya. Logam kadmium pada lingkungan perairan dapat memberikan sumber racun bagi mahluk hidup apabila dalam jumlah tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lama pemaparan dan biomassa terhadap pertumbuhan Cyperus esculentus, persentase penurunan Cd pada media dan persentase kadar Cd dalam akar. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah lama pemaparan 7 hari dan 14 hari. Faktor kedua adalah biomassa tumbuhan Cyperus esculentus terdiri atas 0 gram, 150 gram, dan 300 gram. Parameter yang diamati adalah kadar Cd pada media tanam, kadar Cd pada akarĀ  Cyperus esculentus, dan biomassa akhir tumbuhan. Analisis kadar Cd pada media tanam dan akar Cyperus esculentus menggunakan AAS. Data dianalisis menggunakan Uji Anava dua arah dan Uji lanjut Duncant Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh lama pemaparan dan biomassa terhadap persentase penurunan Cd pada media tanam, kadar Cd dalam akar, dan biomassa akhir Cyperus esculentus.Ā  Persentase penurunan kadar Cd pada media tanamĀ  tertinggi terjadi pada perlakuan biomassa 300 gram dan lamapemaparan 14 hari sebesar 81%. Persentase kadar Cd dalam akar Cyperus esculentus terbesarĀ  pada biomassa 300 gram dan lama pemaparan 14 hari sebesar 6,92%. Biomassa akhir terbaik pada perlakuan 300 gram dan lama pemaparan 14 hari sebesar 300,75 gram

    KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

    Get PDF
    AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture pada materi pencemaran lingkungan. Kemampuan berpikir kritis yang diamati pada penelitian ini terdiri dari 7 indikator yaitu kemampuan interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi, deduksi dan induksi. Desain uji coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest posttest design. Subjek uji coba terdiri dari siswa kelas VII B di SMPN 30 SURABAYA yang berjumlah 20 siswa. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu soal tes kemampuan berpikir kritis yang berupa soal pretest dan posttest. Cara analisis data yaitu dengan menganalisis hasil pretest dan posttest serta uji N-gain untuk mengetahui peningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil tes kemampuan berpikir kritis yang berupa pretest dan posttest menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. Analisis uji N-Gain menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir kritis untuk masing-masing indikator yaitu kemampuan interpretasi sebesar 0,73 , kemampuan analisis sebesar 0,54 , kemampuan evaluasi sebesar 0,81, kemampuan inferensi sebesar 0,42 , kemampuan eksplanasi sebesar 0,50 , kemampuan deduksi sebesar 0,43 dan kemampuan induksi sebesar 0,42. Secara keseluruhan peningkatan kemampuan berpikir siswa dalam pembelajaran sebesar 0,55. Hasil ini menunjukkan bawa proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture pada materi pencemaran lingkungan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Kata kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Model Pembelajaran Picture And Picture, Pencemaran LingkunganAbstractThis research aims to describe the critical thinking skills that students have in the learning process by using the model of learning picture and picture on environmental pollution material. The critical thinking ability observed in this research consists of 7 indicators, namely the ability of interpretation, analysis, evaluation, inference, explanation, deduction and induction. The test design used in this research is one group pretest posttest design.The test subjects consist of students of class VII B at SMPN 30 SURABAYA which amounted to 20 students. The instrument used in this study is questios of critical thinking skills in the form of questions of pretest and posttest. The way of data analysis is by analyzing the result of pretest and posttest and N-gain test to know the improvement of students critical thinking ability. The result of critical thinking ability test that is pretest and posttest shows the improvement of students critical thinking ability. N-Gain test analysis showed improvement of critical thinking ability for each indicator that is interpretation ability of 0,73, analytical ability of 0,54, evaluation ability of 0,81, inference ability of 0,42, explanation ability of 0,50 , deduction ability of 0.43 and induction ability of 0.42. Overall improvement of students thinking ability in learning by 0,55. This result shows that learning process using picture and picture learning model on environmental pollution material can improve students critical thinking ability Keywords: Critical Thinking Ability, Picture And Picture Learning Model, Environmental Pollutio

    Penerapan Permainan Ular Tangga Modifikasi untuk Memotivasi Keterampilan Bertanya Peserta Didik Kelas VII pada Materi Pencemaran Lingkungan

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan permainan ular tangga modifikasi, memotivasi keterampilan bertanya, dan respon peserta didik. Metode penelitian data dianalisis terdeskriptif kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, tes, dan angket. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, lembar tes dan lembar angket respon siswa. Hasil penelitian keterlaksanaan pembelajaran menunjukkan predikat sangat baik sebesar 3,41%, memotivasi keterampilan bertanya menunjukkan predikat cukup baik dengan peningkatan sebesar 45%, gain skor menunjukkan sebesar 0,48% serta hasil angket respon siswa menunjukkan bahwa permainan ular tangga sangat sesuai dan mudah dimainkan sebesar 90%. Dari hasil yang didapat menunjukkan bahwa dengan menggunakan permainan ular tangga modifikasi dapat memotivasi munculnya keterampilan bertanya siswa. Kata Kunci: permainan, motivasi, keterampilan bertanya Abstract This study aims to describe the implementation of the game modification ladder snakes, motivate skills to ask questions, and the response of learners. The research method used is descriptive quantitative. Data collection using observation, test, and questionnaire techniques. The instruments used were observation sheets, test sheets and student response sheets. The result of the study shows that the excellent predicate is 3.41%, motivating questioning skill shows good predicate with 45% improvement, score gain shows 0,48% and student response result indicate that game of snake ladder is very suitable and easy to play by 90%. From the results obtained show that by using a modified ladder snake game can motivate the appearance of students questioning skills. Key Words: games, motivation, questioning skill
    • ā€¦
    corecore